Bentuk Atap
Terdapat 5 jenis atap yang digunakan pada Masjid Menara Kudus (kiri).
Bagian atap yang utama terdiri dari tajug dua tingkat dengan empat kolom yang
menopangnya kemudian atap kubah pada bagian serambi, atap pelana, atap
melengkung, dan atap datar. (Salim et al., 2019).
Menara Masjid
Bagian kaki menara dari pasangan bata tanpa perekat memiliki tiga pelipit
yang tersusun menjadi satu; bagian tengah merupakan bagian yang menonjol; dan
bagian atas terdiri dari beberapa susunan yang makin ke atas makin melebar.
Tubuh menara bagian bawah merupakan pelipit besar dan tinggi yang terbagi dua
oleh sebuah bingkai tebal; bagian tengah berbentuk persegi yang ramping dengan
dinding pada sisi utara, timur, selatan terdapat sebuah relung yang kosong, dan
pada sisi barat terdapat pintu masuk dari kayu untuk masuk ke sebuah bilik,
bagian atas terdiri dari susunan pelipit mendatar yang makin ke atas makin
panjang dan melebar. Hiasan yang terdapat pada bagian tubuh berwujud bentukan
berpola geometris, mangkok porselin bergambar dekorasi yang dipasang secara
selang-seling bentukan berdekorasi silang; juga terdapat piring-piring yang
ditempelkan bergambar masjid, manusia dengan onta dan pohon kurma, dan
bunga.
Ruang Sholat
Serambi
Pintu pada bangunan Masjid Menara Kudus ini terdapat 2 jenis. Jenis yang
pertama yaitu pintu ganda dengan dua buah daun pintu yang merupakan salah satu
ciri khas pintu pada gaya arsitektur Hindia Belanda serta pintu jenis kedua yaitu
pintu ganda dengan sistem geser dan menggunakan material kaca transparan yang
memiliki jenis gaya arsitektur Mughal India. Jenis jendela yang terdapat pada
bangunan adalah satu jenis yaitu jenis jalusi (2 buah daun jendela) dengan
material yang digunakan yaitu kayu jati. Jendela pada bangunan masjid ini
memiliki gaya arsitektur Hindia Belanda (Anisa & Lissimia, 2020; Kuffa, 2018).
Gambar 1 9 Furnitur pada bagian dalam Masjid Menara Kudus
Dinding pada bangunan Masjid Menara Kudus ini memiliki material
berjenia batu bata dengan warna cat putih. Beberapa jenis ornamen ditemukan
pada dinding bangunan berupa bentukan stilisasi tanaman sulur-suluran berbahan
batu alam berwarna putih kecoklatan.
Kolom pada bangunan memiliki tiga jenis yang berupa kolom soko guru
pada ruang utama masjid dengan bahan kayu jati dengan ukiran dibagian atasnya
yang sudah ada semenjak tahun 1918, kolom kedua terdapat pada ruang serambi
dalam masjid yang berupa kolom kayu berdiameter ±15 cm dengan ornamen serta
percabangan pada bagian atas kolom, selanjutnya kolom jenis ketiga yaitu yang
terdapat pada bagian serambi bangunan yang berupa kolom dengan diameter ±35
cm dengan material berupa beton (Aisy, n.d.; Salim et al., 2019).
Daftar Pustaka
Anisa, A., & Lissimia, F. (2020). Indonesia The influence of historic buildings
existence on economic development and regional arrangement.
https://doi.org/10.1088/1755-1315/452/1/012018
Ashadi, A., & Sudikno, A. (2015). Pengaruh Sinkretisme Agama Islam Kejawen
pada Arsitektur Masjid Menara Kudus. March 2017.
Roesmanto, T. (2013). Rupa bentuk menara masjid kudus, bale kulkul dan candi.
27(11), 28–35.
Salim, M. R., Thahir, A. R., & Iskandar, J. (2019). ARSITEKTUR ISLAM PADA
BANGUNAN MASJID KUDUS , YOGYA AND ACEH. September, 239–244.