Anda di halaman 1dari 5

TUGAS : 01 (STUDI BANGUNAN SEJENIS)

MATA KULIAH : STUDIO STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN 5


DOSEN : MARWATI A DALLE, ST,.MT

ISLAMIC CENTER MOSQUE


“RESUME 5 BANGUNAN SEJENIS”

OLEH:

NAMA : FIRDA
NIM : 60100116068

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN


MAKASSAR
2018
CONTOH BANGUNAN MASJID BENTANG LEBAR

1. Masjid Raya Sumatera Barat

Letak : Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia


Kepemimpinan : Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Deskripsi arsitektur
Arsitek : Rizal Muslimin
Spesifikasi
Kapasitas : 5.000–6.000 orang
Tinggi (maks) : 47 meter (154 kaki)
Menara : 1
Tinggi menara : 85 meter (279 kaki)
Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di Sumatera Barat,
terletak menghadap Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota
Padang. Masjid ini masih dalam tahap konstruksi sejak peletakan batu
pertama pada 21 Desember 2007. Pembangunan dikerjakan secara bertahap
karena keterbatasan anggaran dari provinsi.
2. Masjid Negara, National Mosque Of Malaysia

Sesuai dengan namanya, Masjid Negara merupakan Masjid Nasional


Malaysia yang berada di Ibukota Negara, Kuala Lumpur. Masjid Negara
mampu menampung 15 ribu jamaah sekaligus, menjadikannya sebagai masjid
terbesar di Malaysia pada saat selesai dibangun, sampai kemudian Masjid
Biru di Shah Alam berdiri. Tak hanya luas, besar, dan megah, tapi juga
dikelilingi oleh taman yang ditata begitu apik dan indah. Masjid Negara
merupakan lambang keagungan Islam, sebagai agama resmi di Malaysia
Masjid Negara dirancang oleh tiga arsitek, masing masing adalah Howard
Ashley dari departemen pekerjaan umum Inggris dan dua Arsitek pribumi,
Hisham Albakri dan Baharuddin Kassim. Dibangun tahun 1965 dilokasi
Gereja Venning Road Brethren Gospel Hall yang sudah berdiri disana sejak
tahun 1922 kemudian diambil alih oleh pemerintah Malaysia untuk
membangun Masjid Negara. Bangunan masjid negara Malaysia dibangun
sebagai masjid moderen dan megah dengan struktur beton bertulang serta
menyimbolkan aspirasi bangsa Malaysia yang ketika itu baru saja
memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
3. Cologne Central Mosque

Masjid Cologne Central (Cologne Central Mosque) yang terletak di Venloer


Str. 160, Köln, Jerman. Masjid ini dibangun oleh The Turkish-Islamic Union
for Religious Affairs (DITIB) dengan arsitek Paul Böhm. Masjid ini memiliki
dua menara dengan tinggi 55 meter. Selain ruangan sholat, masjid juga
dilengkapi community centre, perpustakaan, aula untuk seminar dan kursus-
kursus.

4. Masjid Faisal Shah, Pakistan

Masjid ini dibangun tanpa menggunakan elemen-elemen tradisional.


Tampilan luar Masjid Faisal lebih menonjolkan garis-garis yang tegas dan
minim sekali lengkungan seperti lazimnya masjid. Bentuk atap masjid ini
menyerupai empat buah limas segitiga yang saling berpadu. Pengamat budaya
asal Pakistan, Ahmad Junaid, menjelaskan, gaya arsitektur yang unik tersebut
terinspirasi dari tenda suku Badui. "Komunitas Badui adalah suku nomaden
yang hidup di Jazirah Arab.

Masjid Faisal dibangun di atas sebidang tanah di dataran tinggi yang


menawarkan pemandangan indah di kaki pegunungan Himala ya. Struktur ber
bentuk tenda mencakup ruang shalat utama yang dihiasi marmer dan ragam
mosaik. Masjid ini bisa menampung 10 ribu orang di dalam bangunannya.
Jika dikombinasikan lagi dengan halaman depan dan pekarangan rumput yang
ada di sekitarnya, kapasitas Masjid Faisal secara keseluruhan adalah 250 ribu
orang.

5. Masjid Al-Safar di rest area km 88

Sekilas bangunan seluas 900 meter persegi ini mirip peci. Ujung depan
dan belakang bangunan dibuat mengerucut. Sisi kanan dan kirinya dibuat
sejajar dengan dinding seperti gabungan beberapa segitiga. Ada juga yang
menyebutnya mirip ikat kepala khas Sunda.
Berbeda dengan masjid biasanya di Indonesia yang atapnya terdapat
kubah, rumah ibadah umat Muslim bernama Al Safar beratap datar. Desain
ini memang sengaja dipilih tim arsitek Urbane. Tim arsitek yang
digawangi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dan teman-temannya,
sengaja memilih bentuk tidak biasa untuk sebuah masjid.
Selain tanpa tiang, konsep tempat jemaah perempuan beribadah dibuat
lebih tinggi dengan desain mezanine. Untuk menuju tempat salat jemaah
perempuan dibuat jalur menanjak, tanpa anak tangga (ramp).

Anda mungkin juga menyukai