Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB 2 PEMBAHASAN 2
2.1 Sejarah Arsitektur Kontemporer 2
2.2 Pengertian Arsitektur Dari Beberapa Ahli 3
2.3 Ciri dan Karakter Arsitektur Kontemporer 4
2.3.1 Bentuk 6
2.3.2 Komposisi Ruang 6
2.3.3 Material Baru 6
2.3.4 Jendela 6
2.3.5 Atap 7
2.3.6 Pencahayaan Alami 7
2.3.7 Ruang – Ruang Terbuka dan Menyatu 7
2.3.8 Hubungan dengan Lingkungan Luar 7
2.3.9 Animated Architecture 7
2.4 Prinsip – Prinsip Arsitektur Kontemporer 7
2.4.1 Prinsip Rasional 7
2.4.2 Prinsip Simbolik 8
2.4.3 Prinsip Psikologik 8
2.5 Tokoh Arsitektur Kontemporer Dunia 8
2.5.1 Piet Blom 8
2.5.2 Herman Hertzberger 8
2.5.3 Hans Hollein 9
2.5.4 Arata Isozaki 9
2.5.5 Louis I Kahn 9
2.5.6 Charles Moore 10
2.5.7 Aldo Rossi 10
2.5.8 Oswald Matthias Ungers 10
2.6 Perbedaan Arsitektur Kontemporer dengan Arsitektur Modern 11
2.7 Contoh Bangunan Arsitektur Kontemporer di Luar Negeri 11
2.8 Contoh Bangunan Arsitektur Kontemporer di Indonesia 14
BAB 3 PENUTUPAN 16
3.1 Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guggenheim Museum di Bilbao, Spanyol


Karya Mies Van de Rohe

Tren gaya kontemporer mulai berkembang pada medio 1920-an yang dimotori oleh
sekumpulan arsitek dari Bauhaus School of Design di Jerman. Mereka merespon kemajuan
teknologi dan perubahan sosial masyarakat akibat perang dunia. Kemudian, gaya arsitektur
sebagai sebuah seni berkembang semakin pesat pada sekitar tahun 1940-1980an.
Sementara di abad ke-21 ini, gaya kontemporer semakin menuai kesuksesan berkat adanya
bantuan teknologi yang semakin menyempurnakan hasil desainnya. Beberapa tokoh
arsitektur kontemporer yang terkenal di dunia di antaranya Frank Gehry, Frank Lloyd
Wright, dan Ieoh Ming Pei.
Arsitektur kontemporer merupakan suatu bentuk karya arsitektur yang sedang
terjadi di masa sekarang. Trend yang berkembang dalam satu dasawarsa terakhir
didominasi oleh pengaruh langgam Arsitektur modern yang memiliki kesamaan ekspresi
dengan karya arsitektur modern dari belahan dunia barat di dekade 60-an. Gaya
kontemporer bersifat sangat dinamis dan tidak terikat oleh suatu masa waktu tertentu.
Di Indonesia arsitektur kontemporer lebih banyak di pengaruhi oleh arsitek seperti
Mies Van de Rohe, Le Corbusier dan Charles Eames, pengaruh ini terjadi karena sebagian
besar karya mereka ini masuk dalam konteks negara tropis, dan cocok dengan iklim di
Indonesia kekinian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, maka rumusan masalah yang
terbentuk yaitu bagaimana perkembangan Arsitektur Kontemporer?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mempelajari bagaimana
perkembangan Arsitektur Kontemporer.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Arsitektur Kontemporer


Sejarah Arsitektur Kontemporer Arsitektur kontemporer tidak muncul secara tiba-
tiba, gaya arsitektur ini didasari oleh semangat perubahan yang berakar dari revolusi
Industri di Inggris. Revolusi Industri mengakibatkan munculnya tipologi bangunan baru
yang sebelumnya belum pernah ada, seperti tipologi pabrik, gudang, dan sebagainya.
Revolusi industri juga mengakibatkan adanya material dan teknik baru dalam arsitektur.
Arsitektur kontemporer muncul karena kebutuhan akan gaya baru pada masa tersebut
kemudian terus berkembang ke era art dan craft, yaitu situasi masyarakat mulai jenuh
dengan fabrikasi dan melakukan gerakan sosial craftmanship. Arsitektur kontemporer
berlanjut ke era perkembangan seni, seperti kubisme, futurisme, dan neoplastisisme.
Arsitektur kontemporer semakin lama semakin berkembang sesuai dengan keadaan dunia
yang tidak ingin terpaku pada aturan-aturan klasik lagi.

Kritikus arsitektur Schimbeck menyatakan bahwa karya arsitektur kontemporer


berkembang dari suatau pemikiran bahwa arsitektur harus mampu membuat perubahan
dan pemecahan bagi arsitektur masa sekarang dan masa yang akan datang. Kritikus
arsitektur Charles Jenks memperkenalkan suatu teori yang terdapat berbagai macam
metode/cara perancangan untuk mengembangkan dan menerapkan arsitektur yang
dinamakan dengan arsitektur kontemporer, teori inilah yang menjadi dasar arsitektur
kontemporer, dimana teori ini bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhi masa
gaya arsitektur tertentu. Arsitektur kontemporer berkembang akibat perkembangan
era/zaman yang menuntut terjadinya perubahan, perubahan dalam bentuk karya arsitektur.
Hal ini terjadi karena ketidakpuasan arsitek terhadap teori-teori yang mengikat arsitektur
itu sendiri. Arsitektur kontemporer mempunyai sifat untuk selalu menuntut terjadinya
perubahan seiring perkembangan zaman yang diikutinya.

2
2.2 Pengertian Arsitektur Dari Beberapa Ahli
Arsitektur kontemporer merupakan suatu bentuk karya arsitektur yang sedang
terwujud di masa sekarang dan masa akan datang. Karya ini dibangun dalam satu decade
terakhir dan cukup menggambarkan perkembangan arsitektur di Indonesia. Arsitektur
kontemporer merupakan salah satu pendekatan dalam merancang secara global sehingga
banyak ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian dari arsitektur
kontemporer, di antaranya sebagai berikut :

1. Konnemann, (World of Contemporary Architecture)


“Arsitektur Kontemporer adalah gaya arsitektur yang bertujuan untuk
memberikan contoh suatu kualitas tertentu terutama dari segi kemajuan teknologi
dan juga kebebasan dalam mengekspresikan suatu gaya arsitektur.”
2. Y. Sumalyo
Arsitektur Kontemporer Akhir Abad XIX dan Abad XX (1996) “Kontemporer
adalah bentuk-bentuk aliran arsitektur yang tidak dapat dikelompokkan dalam suatu
aliran arsitektur atau sebaliknya berbagai arsitektur tercakup di dalamnya”.
3. L. Hilberseimer, Comtemporary Architects 2 (1964)
“Arsitektur Kontemporer adalah suatu style aliran arsitektur terntentu pada
eranya yang mencerminkan kebebasan berkarya sehingga menampilkan sesuatu
yang berbeda, dan merupakan suatu aliran baru atau penggabungan dari beberapa
gaya arsitektur lainya. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat
disimpulkan mengenai pengertian Arsitektur Kontemporer, yaitu Arsitektur
Kontemporer adalah gaya aliran arsitektur yang muncul pada akhir abad 20 sampai
dengan saat ini dan juga menampilkan sesuatu yang berbeda dengan menampilkan
kualitas tertentu terutama dari segi penggunaan teknologi dan juga kebebasan dalam
menampilkan suatu gaya arsitektur.

Prinsip desain arsitektur Kontemporer menampilkan style yang lebih baru


dan terkini. Gaya lama yang disebut sebagai kontemporer akan menghasilkan bentuk
disain arsitektur yang lebih segar dan berbeda dengan lainya. Gaya arsitektur
kontemporer menampilkan bentuk-bentuk unik, atraktif, dan sangat komplek.
Pemilihan warna dan bentuk terntentu menjadi ide awal dalam menciptakan daya
tarik bangunan. Permainan tekstur sangat dibutuhkan dan dapat diciptakan dengan
sengaja,misalnya memilih material alami yang bertekstur khas, seperti kayu.

3
2.3 Ciri dan Karakter Arsitektur Kontemporer
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan ciri-ciri arsitektur
kontemporer, yaitu:

1. Ekspresi bangunan bersifat subjektif.


2. Kontras dengan lingkungan sekitar
3. Menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, dan atraktif

Karakteristik Arsitektur kontemporer Kritikus arsitektur Charles Jencks (1981)


memberikan daftar ciri–ciri arsitektur kontemporer sebagai berikut:

1. Ideologi adalah suatu konsep yang memberikan arah,tuuan dan maksud agar
pemahaman arsitektur kontemporer bisa lebih terencana dan sistematis.

a) Double coding Style adalah gabungan dari dua gaya atau style arsitektur, yaitu
: Arsitektur kontemporer dengan arsitektur lainnya.
b) Popular and pluralist Gagasan yang luas dan umum serta tidak terikat
terhadap teori tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang banyak ragam.
Sehingga lebih baik dari pada gagasan tunggal.
c) Semiotic-form Penampilan dan gaya bangunan mudah dimengerti, Karena
bentuk–bentuk yang ada menyiratkan makna, tujuan dan maksud tertentu.
d) Tradition-and-choice Merupakan pengaruh tradisi dan penerapannya secara
tertentu sehingga dapat disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.
e) Artist-or-client Merupakan dua hal dasar yaitu: Bersifat seni dan Bersifat
umum Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dimengerti
secara umum.
f) Elitist.and.participative merupakan kebersamaan serta mengurangi sikap
egois seperti dalam arsitektur modern.
g) Piecemal Merupakan Penerapan unsur–unsur dasar yang diterapkan sebagian
saja dan tidak menyeluruh. Unsur–unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur
vernacular dan lokasi perancangan.
h) Architect,asrepresentative-and-activist Arsitek berperan aktif dalam
perancangan dan juga berlaku sebagai wakil penerjemah dari keinginan klien.

2. Style (ragam) adalah gaya– gaya dalam arsitektur kontemporer sehingga


memberikan pengertian mengenai pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya
yang khusus mengenai arsitektur kontemporer.

a) Hybrid Expression adalah Penampilan bangunan yang merupakan hasil


gabungan unsur–unsur kontemporer dengan unsur arsitektur lainya.

4
b) Complexity merupakan pengembangan ide–ide mengenai karakteristik
kontemporer yang bepengaruh pada perancangan awal sehingga
menghasilkan perancangan yang bersifat kompleks.
c) Variable Space with surprise merupakan Perubahan bentuk,ruang dan lainya
yang tercipta akibat kejutan atau momentum tertentu, misalnya: warna, detail
elemen arsitektur, suasana interior dan lain–lain.
d) Conventional and Abstract Form merupakan penampilan bangunan yang
menampilkan bentuk konvensional dan bentuk-bentuk yang rumit (popular),
sehingga mudah dimengerti maksud dan tujuannya.
e) Eclectic merupakan penampilan bangunan yang memiliki campuran langgam–
langgam yang saling berhubungan secara konsisten.
f) Varible Mixed Aesthetic Depending On Context Expression on content and
semaic appropriateness toward function. Merupakan penampilan bangunan
yang memilik Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan
fungsi.
g) Pro Or Organic Applied Ornament merupakan penampilan bangunan yang
Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang timbul dan kaya ornamen.
h) Pro Or Representation adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang berbeda
dengan lainya sehingga dapat memperjelas arti,fungsi,makna dan tujuan.
i) Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentuk–bentuk tertentu dan diterapkan
pada desain bangunan sehingga orang dapat dengan mudah menangkap arti
dan fungsi bangunan.
j) Pro-Historical reference merupakan penampilan bangunan yang
menunjukkan nilai-nilai sejarah pada rancangan agar menegaskan ciri-ciri
bangunan.
k) Pro-Humor merupakan penampilan bangunan yang mempunyai nilai
humoris, sehingga penghuni diajak untuk lebih menikmatinya.
l) Pro-simbolic merupakan penampilan bangunan yang menyiratkan
simbolsimbol yang mempermudah arti,maksud dan tujuan yang dikehendaki
perancang.

3. Ide Desain merupakan gagasan awal dalam perancangan suatu karya. Pengertian ide-
ide desain dalam Arsitektur Kontemporer ialah merupakan suatu gagasan
perancangan yang mendasari atau menjai titik awal karakteristik Arsitektur
Kontemporer.

a) Contextual Urbanism and Rehabilitation merupakan suatu kebutuhan akan


fasilitas yang berhunbungan langsung dengan suatu lingkungan perkotaan.
b) Functional Mixing merupakan Gabungan beberapa fungsi bangunan yang
menjadi tuntutan awal dalam perancangan suatu karya arsitektur.

5
c) Mannerist and Baroque merupakan suatu Kecenderungan untuk menonjolkan
dan membedakan diri.
d) All Phetorical Means merupakan penampilan bangunan yang memiliki bentuk
yang berarti.
e) Skew Space and Extensions merupakan penampilan serta Pengembangan
rancangan yang asimetris-dinamis.
f) Ambiquity merupakan penampilan bangunan yang memiliki ciri-ciri yang
mendua atau berbeda tetapi masih dalam satu fungsi tertentu.
g) Trends to Asymetrical Symetry adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang
berkesan keasimetrisan yang seimbang.
h) Bersifat hi-tech merupakan penampilan bangunan yang menggunakan
elemen- eleman structur sangat dominan dengan penggunaan material
bangunan dari era modern seperti kaca, beton , dan baja yang di ekspose, serta
pemilihan warna- warna yang menunjukkan suatu arsitektur teknologi
canggih.
Ciri – ciri arsitektur kontemporer secara umum yaitu :
2.3.1 Bentuk
Dapat kita lihat dan amati bahwa unsur dominan yang ada dalam arsitektur
adalah garis lurus. Arsitektur kontemporer cenderung menjauhi kebiasaan ini
dengan lebih sering menggunakan garis melengkung sebagai gantinya. Dalam
beberapa contoh, sebuah bangunan ada yang seluruhnya dirancang dengan garis
lengkung. Dalam contoh lain, ada pula yang dirancang dengan menggabungkan garis
melengkung dan garis lurus.
2.3.2 Komposisi Ruang
Penggunaan garis lengkung juga memungkinkan terciptanya bentuk ruang
lain selain kubus. Dalam arsitektur kontemporer, orang melihat bangunan dalam
bentuk bulat. Saat arsitektur kontemporer menggunakan garis lurus, akan tercipta
komposisi ruang yang lebih unik. Komposisi ruang ini memungkinkan terciptanya
ruang interior yang lebih hidup dengan layout yang tidak biasa.
2.3.3 Material Baru
Penggunaan material baru pada interior dan eksterior. Bahan-bahan
tradisional seperti kaca, kayu, batu bata dan logam lebih disukai. Tanaman juga sering
digunakan dalam arsitektur kontemporer, terutama pada atap atau pada dinding.
2.3.4 Jendela
Jendela yang lebih besar dan lebih banyak juga merupakan ciri arsitektur
kontemporer. Jendela biasanya diletakkan pada posisi yang unik. Sangat cocok untuk
bangunan yang membutuhkan cahaya lebih banyak. Namun, perlu diperhatikan

6
mengenai penempatan jendela terhadap lingkungan disekitar atau menyesuaikan
dengan wilayah tempat akan dibangun.
2.3.5 Bentuk Atap
Di era modern, mungkin sudah jarang melihat atap berbentuk perisai layaknya
atap konvensional, melainkan bentuk yang lebih datar dengan overstack untuk
melindungi bangunan dari terik matahari. Arsitektur ini hadir dengan bentuk atap
yang lebih unik dan tidak umum seperti green roof hingga atap berbentuk
melengkung atau bentuk-bentuk dinamis lainnya.
2.3.6 Pencahayaan Alami
Bukaan-bukaan besar, skylight, pengadaan void rumah, hingga pemanfaatan
material kaca atau material transparan lainnya yang selalu dipakai pada arsitektur
kontemporer.
2.3.7 Ruang – Ruang Terbuka dan Menyatu
Arsitektur kontemporer umumnya memiliki ruang-ruang interior yang
terbuka dan menyatu satu sama lain. Hal ini membuat dalam arsitektur kontemporer
banyak ditemukan modifikasi struktur untuk memungkinkan sebuah ruang terbuka
besar tanpa terganggu kehadiran struktur di tengah-tengahnya.
2.3.8 Hubungan Dengan Lingkungan Luar
Tak hanya sekedar dalam pemanfaatakan material lokal dan variasi rancangan
lansekap, tapi hingga pemanfaatan lingkungan dan alam sebagai bagian ari bangunan
itu sendiri baik dari segi visual hingga fungsi. Hal ini membuat umumnya bangunan
bergaya arsitektur kontemporer mampu beradaptasi dalam lingkungan apapun
bahkan dalam keadaan lingkungan yang esktrim.
2.3.9 Animated Architecture
Karakteristik tersebut antara lain, yaitu pencahayaan eksterior bangunan yang
canggih, proyeksi fasad yang mampu berinteraksi dengan orang lewat atau pengguna
bangunan, dan air, seperti air mancur atau air terjun yang berwarna. Idenya adalah
untuk membuat bangunan terasa lebih hidup dan membuat bagian luarnya memiliki
unsur animasi.

2.4 Prinsip – Prinsip Arsitektur Kontemporer


Prinsip-prinsip dalam arsitektur kontemporer meliputi:
2.4.1 Prinsip Rasional
1. Koordinasi dari unit-unit dalam massa bangunan
2. Penentuan dimensi elemen-elemen yang sesuai skala manusia
3. Sistem Struktur

7
4. Semua elemen-elemen di atas harus mampu menampilkan sesuatu logika
tertentu; pengungkapan struktur bangunan; proporsi; dan sistem struktur yang
jelas.
2.4.2 Prinsip Simbolik
1. Kebenaran artistic
2. Kekuatan persepsi
3. Proses kontemporer suatu bangunan harus menampilkan: proporsi, irama,
dimensi, ornamen, warna, iluminasi dan bahan.
2.4.3 Prinsip Psikologik
Prinsip psikologik merupakan perwujudan dan kombinasi dari dua prinsip di
atas, prinsip ini sendiri cenderung terus berubah-ubah sesuai tahap bahkan
cenderung berulang-ulang. Dari sinilah pentingnya suatu gagasan/pemecahan yang
mampu memberi dan menjawab permasalahan dikemudian hari.
2.5 Tokoh Arsitektur Kontemporer Dunia
Pemikiran tentang arsitektur kontemporer bermula dari seorang kritikus bernama
Christian Norberg-Schultz yang berpendapat bahwa kata ‘teori’ adalah begitu usang dan
sering begitu jauh tergeser dari pertimbangan praktis, sehingga teori-teori arsitektur
cenderung tidak dapat dipercaya. Konsep dari ‘teori perancangan’ atau ‘teori arsitektur’
sering diterima dengan penafsiran yang berbeda dari waktu ke waktu. Karya arsitektur
suatu zaman belum tentu dapat diterima di zaman sesudahnya, atau pemecahan masalah
arsitektur di saat ini bisa jadi masalah baru di masa depan.
Berikut ini adalah tokoh-tokoh arsitektur yang pernah menghasilkan teori atau karya
kontemporer:
2.5.1 Piet Blom (Arsitek kebangsaan Jerman)
Susunan seluruh dari lingkungan binaan harus dapat diperluas selama satu periode
waktu, tanpa perubahan-perubahan besar pada rupa keseluruhan. Hal ini mengacu
pada penyesuaian-penyesuaian terhadap tata guna baru di masa depan.
2.5.2 Herman Hertzberger
Herman Hertzberger adalah seorang arsitek struktural. Dalam prinsip
kontemporernya ia menyebutkan : Sebuah penciptaan dimulai dari struktur yang
memudahkan kontak sosial, perbaikan kondisi sosial, lingkungan dan kehidupan
yang mengarah pada arsitektur manusiawi. Bentuk-bentuk arsitektur kontemporer
meliputi bentuk-bentuk yang tidak akan netral ; sebaliknya ia akan banyak
mengandung banyak tawaran.

8
2.5.3 Hans Hollein
Setiap elemen arsitektur adalah suatu pembawa informasi yang penting.
Arsitekturkontemporer adalah suatu media dari informasi yang berbalasan dari
bangunan ke penerimanya. Bentuk seperti fungsi , bentuk menciptakan fungsi, bentuk
adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan bangunan.
2.5.4 Arata Isozaki
Arata Isozaki adalah orang yang pertama kali memperkenalkan gagasan
‘metabolisme arsitektur’ ia mengungkapkan bahwa: penggabungan dari elemen-
elemen ruang geometrik yang jelas dan transformasi akan menonjol dan mencirikan
ketentuandari elemen ruang. Pengaturan objek-objek dalam ruang mempunyai arti
tersendiri dan simbolik, struktur dari objek-objek tersebut tidak bergantung pada
konstruksi ataupun fungsi.
2.5.5 Louis I Kahn
Louis Kahn merupakan arsitek internasional yang dipengaruhi oleh banyak
gaya-gaya internasional aeperti Le Corbusier dan Mies Van der Rohe. Bagi Kahn
arsitektur dimulai dari ‘dimana fungsi-fungsi telah dibentuk dengan jelas’, artinya
arsitektur adalah ruang-ruang yang terbentuk dari fungsi-fungsi yang ada pada
bangunan. Kahn menyebutkan lagi bahwa: bukanlah ruang jika orang tidak dapat
memahami bagaimana ruang itu diciptakan. Dari sini jelaslah bahwa Louis Kahn
merupakan salah satu pendukung arsitektur kontemporere, namun ia sendiri
menghormati gerakan arsitektur modern.
Prinsip-prinsip kontemporer Louis Kahn meliputi:
1. Artikulasi adalah bagian badan bangunan yang akan memperjelas ruag-ruang
atau lantai-lantai ‘pelayanan’ dan ‘dilayani’
2. Ruang harus bersifat mengundang untuk dipakai.
3. Harmoni diantara bahan, bentuk dan proses pabrikasi, jadi rancangan harus
mempertimbangkan hukum-hukum yang menjadi dasar penyesuaian bahan.
4. Pembatasan terhadap satu atau beberapa bahan
5. Penekanan bentuk ruang sesuai dengan karakternya, pencarian bentuk adalah
hasil sari suatu tindakan kreatif
6. Sejauh mungkin terangi ruangan dengan cahaya alamiah
Kesimpulan dari pendapat Louis Kahn ini adalah bahwa setiap elemen-elemen di
dalam ataupun diluar bangunan harus dapat memperlihatkan bagaimana elemen-
elemen tersebut berdiri, muncul dan bertahan. Sifat-sifat bahan konstruksi dari
selubung di sekitar ruang harus terlihat.

9
2.5.6 Charles Moore
Prinsip-prinsip arsitektur kontemporernya meliputi:
1. Bangunan harus berupa objek yang menyatakan dirinya sendiri. Ia harus mampu
berbicara tentang lokasinya, konstruksinya danorang-orang yang membuat serta
menggunakan bangunan itu.
2. Bangunan adalah pemancar ingatan, menggunakan hal-hal dari kehidupan setiap
hari sebagai ‘metafora’ yang dapat dipahami secara umum.
3. Arsitektur memerlukan suatu ingatan akan ‘tempat-tempat‘, tubuh manusia harus
dapat merasakan arti dari sebuah tempat. ‘tempat’ harus jangan selalu terlihat
dengan mata, tetapi dengan otak.
4. Bangunan harus menerima gambaran pribadi dari perancang.
2.5.7 Aldo Rossi
Aldo Rossi merupakan arsitek yang menentang kecendrungan fungsional,
akibat dari gerakan modern. Rossi mengembangkan arsitektur kontemporer melalui
suatu acuan yang rasional terhadap sejarah dan tradisi, guna memperoleh elemen-
elemen arsitektural yang baru bagi dunia arsitektur. Dengan menggunakan
transformasi bentuk tentang sejarah dan tradisis, Rossi mampu menggugah
kesadaran tentang elemen-elemen arsitektural yang ramah lingkungan. Prinsip
kontemporernya adalah: karakteristik arsitektur didapat dari aspek teknis dan
fungsional, lewat hal-hal yang bersifat struktural.
2.5.8 Oswald Matthias Ungers
Gambaran Oswald Matthias Ungers, tentang arsitektur kontemporer adalah:
1. perancangan arsitektur kontemporer didasarkan pada analisa logis tentang
situasi yang sesungguhnya.
2. Rancanngannya memiliki dua tingkat perwujudan yaitu ‘direncanakan’ dan
‘kebetulan’.
3. Arsitektur kontemporer adalah suatu bidang tegangan yang permanen, penuh
ketegangan, dimana langkah-langkah individual secara tetap membuka alternatif-
alternatif baru
4. Karakternya harus ‘urban’
5. Harus gambaran image, metafora, analogi
6. Rancangan harus transformasi dari bentuk nyata, hal ini adalah untuk
menemukan gagasan-gagasan baru dalam bentuk visual
7. Rancangan adalah suatu proses kreatif
Kesimpulan dari pendapat Oswald Matthias Ungers ini adalah bahwa arsitektur
kontemporer hidup dari sebuah pernyataan/cerminan/situasi masyarakat
sekitar.

10
2.6 Perbedaan Arsitektur Kontemporer Dengan Arsitektur Modern

Arsitektur Kontemporer Arsitektur Modern

Arsitektur modern dengan arsitektur kontemporer seperti sebuah arsitektur yang


mirip, namun kenyataannya berbeda. Gaya arsitektur kontemporer secara sederhana bisa
didefinisikan sebagai arsitektur yang dibuat saat ini. Gaya arsitektur kontemporer bersifat
dinamis dan secara konstan akan selalu berubah seiring gaya tidak konvensional dari
arsitektur kontemporer kelak akan menjadi konvensional seiring perkembangan arsitektur.
Berkembang dari gaya arsitektur lainnya, arsitektur kontemporer menggabungan berbagai
elemen gaya arsitektur tanpa ada satu elemen gaya arsitektur yang menonjol.
Sedangkan gaya arsitektur modern merupakan gaya arsitektur yang lebih statis,
berkembang pada masa pre-industrial sebagai bentuk dari revolusi dari gaya arsitektur
tradisional. Gaya arsitektur ini biasanya dikaitkan dengan gaya arsitektur yang berkembang
pada era 1920an hingga 1950an.
2.6 Contoh Bangunan Arsitektur Kontemporer di Luar Negeri

The Ribbon Chapel, Hiroshima, Jepang

11
Bangunan ini adalah sebuah kapel yang pembangunannya selesai pada tahun 2013
dan diperuntukkan untuk acara pernikahan. Berlokasi di taman milik hotel resor Bella Vista
Sakaigahama di Onomichi, Hiroshima. Bangunan ini menghadap ke Laut Inland Jepang dan
dikelilingi oleh pepohonan dengan tinggi lebih dari 10m tinggi. Jika Anda berada di tengah
taman itu, pemandangan Anda hanya terbatas pada pepohonan tinggi namun bila Anda naik
hingga ke puncak kapel mana Anda akan diperhadapkan dengan pemandangan indahnya
laut Inland serta beberapa pulau di sekitarnya.
Dengan sengaja Hiroshi Nakamura, seorang arsitek dari Jepang mendesain bangunan
ini lebih tinggi dari pohon-pohon yang ada di sekelilingnya untuk mendapatkan
pemandangan laut dari atas kapel sekaligus sebuah bangunan kapel dengan langit-langit
yang tinggi.

Eksterior bangunan menggunakan panel kayu yang tegak, dicat putih sehingga dapat
memperdalam keindahan seiring berjalannya waktu, dan paduan titanium seng, bahan yang
tahan terhadap kerusakan dari angin laut dan cukup lentur untuk diaplikasikan pada
lengkungan. Menggunakan paduan seng pada koping, dinding, langit-langit, dan ikat
pinggang jendela memungkinkan desain sederhana disatukan melalui bahan tunggal.
Bangunan sederhana ini hanya terdiri dari jalan setapak, karena berada di tengah - tengah
bukit.

12
Dengan penggabungan dua tangga spiral, sebuah struktur bangunan berdiri bebas
dari komposisi. Tangga-tangga berfungsi sebagai atap, atap, dinding, dan lantai untuk
menghasilkan ruang-ruang bangunan.

Tampak Dalam Bangunan Potongan The Ribbon Chapel

Atap berupa tangga paling puncak yang terbuka dan tidak ada penutup elemen
lainnya. Hanya di topang dengan tiang-tiang tengah ber-diameter 100mm dari baja padat
yang sangat mendukung bentuk tangga spiral bagian dalam.

Bagian Puncak Tangga Sebagai Atap

13
Semua jendela kaca memiliki ketinggian, ketebalan, dan bentuk yang berbeda.
Banyaknya kaca pada bangunan memberikan cahaya alami yang maksimal sehingga
mengurangi penggunaan energi buatan.

Detail Bagian Jendela

Bangunan ini memiliki konsep hemat listrik sebab baik bangunan, material maupun
desain memungkinkan cahaya matahari dapat maksimal masuk ke dalam bangunan
sehingga konsep yang ditawarkan pun begitu alami. Kebutuhkan listrik untuk penerangan
menjadi begitu minimal. Kapel akan menerima sinar matahari paling keras, sedangkan
jendela kaca diatur dengan dinding eksterior untuk membentuk pinggir atap dan
mengurangi beban termal. Mendapatkan keuntungan dari langit-langit yang tinggi,
Hiroshi telah menetapkan lubang di tingkat atas dan juga di bawah sehingga untuk membuat
ventilasi alami dengan cara perbedaan gravitasi. Sedangkan di dalam kapel terdapat 80 kursi
yang dapat menampung para undangan.
2.7 Contoh Bangunan Arsitektur Kontemporer di Indonesia

Alila Villas Uluwatu

14
Alila Villas Uluwatu adalah sebuah resort di pulau Bali yang memiliki desain
arsitektur mewah, namun senantiasa berupaya memberikan sentuhan Indonesia, sentuhan
lokal pulau Bali, baik melalui ornamen interior, pernak - pernik, seragam karyawan garda
depan, lukisan di kamar - kamar maupun di koridor, dan makanan yang disediakan berupa
kuliner nusantara.
kabarnya resort ini pada mulanya berupa lereng bukit kapur dengan padang rumput
yang gersang, namun memiliki letak yang sangat indah karena menjorok ke laut, tepatnya
Lautan Hindia atau Samudera Indonesia.
Bangunan ini memiliki konsep hijau atau ramah lingkungan (eco – friendly), dengan
memanfaatkan material dari lingkungan sekitarnya. Villa-villa dibangun dengan mengikuti
kontur alami pada lekuk tanah sehingga menimbulkan kesan sangat membumi tanpa banyak
merusak atau merubah kondisi alam pada asalnya. Ditambah lagi dengan pengadaan
tanaman lokal yang dikombinasikan dengan formasi alam yang menghadap lautan lepas.

Bangunan memanfaatkan kayu besi lokal untuk pintu, kabinet dan panel-panel.
Dengan bukaan yang sangat besar sehingga dapat terasa sangat dekat dengan alam
sekitarnya dan memanfaatkan pencahayaan alami.

Tampak Dalam Villa

15
BAB 3
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Arsitektur kontemporer lahir akibat perkembangan zaman yang menuntut


perubahan, perubahan dalam penciptaan sebuah karya arsitektur. Keberadaannya timbul
dari rasa ketidakpuasan arsitek terhadap teori-teori yang mengekang arsitektur itu sendiri.
Arsitektur kontemporer memiliki sifat untuk selalu berkembang seiring perkembangan
zaman yang diikutinya. Seperti contoh: arsitektur tradisional yang menuntut pelestarian
dari arsitektur itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa arsitektur tradisional akan tetap bertahan
tanpa adanya perubahan akibat dari usaha pelestariannya itu. Untuk arsitektur kontemporer
akan terus berkembang dan berubah sesuai zaman. Hal itulah yang menjadi perbedaan
mendasar dari arsitektur kontemporer dengan langgam arsitektur lainnya di dunia
arsitektur.

16
Daftar Pustaka

o http://perkembanganarsitekturdunia.blogspot.com/2013/01/arsitektur-
kontemporer.html

o https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/6143/BAB%20II.pdf?sequen
ce=2&isAllowed=y

o http://e-journal.uajy.ac.id/11419/4/TA142823.pdf

o https://docplayer.info/31160445-Arsitektur-kontemporer.html

17

Anda mungkin juga menyukai