Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI ARSITEKTUR

Oleh :

Muhamad Riskal
F221 15 047

S1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1. T eori Arsitektur............................................................................................
2. Arsitektur moderen........................................................................................
BAB II ISI
1. Arsitek............................................................................................................
1.1. Le Corbusier Le.............................................................................................
a. Teori dan konsep.............................................................................................
b. Karya Arsitektur..............................................................................................
 Paviliun Esprit Nouveau (1925) ...................................................................
 Villa Savoye (1928–1931) ...........................................................................
c. KESIMPULAN
RANCANGAN..................................................................................................
1.2. Ludwig Mies van der Rohe............................................................................
a. Teori dan konsep.............................................................................................
b. Karya Arsitektur..............................................................................................
 Rumah Farnsworth (1946-1951) ...............................................................
 Galeri Nasional, Berlin.............................................................................
c. KESIMPULAN RANCANGAN.............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Teori Arsitektur
Suatu teori dalam arsitektur digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya
harus dicapai dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baikuntuk merancang.
Teori dalam arsitektur cenderung tidak seteliti dan secermat dalam ilmu
pengetahuan yang lain (obyektif), satu ciri penting dari teori ilmiah yang tidak
terdapat dalam arsitektur ialah pembuktian yang terperinci. Desain arsitektur
sebagaian besar lebih merupakan kegiatan merumuskan dari pada kegiatan
menguraikan. Arsitektur tidak memilahkan bagian-bagian, ia mencernakan dan
memadukan bermacam ramuan unsur dalam cara-cara baru dan keadaan baru.
Sehingga hasil seluruhnya tidak dapat diramalkan. Teori dalam arsitektur adalah
hipothesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa yang terjadi bila semua unsur
yang menjadikan bangunan dikumpulkan dalam suatu cara, tempat, dan waktu
tertentu.

2. Arsitektur moderen

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur modern dapat


dipisahkan mejadi dua kata yaitu “arsitektur” yang berarti seni dan ilmu
merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan dan sebagainya serta
“modern” yang berarti terbaru atau mutakhir. Maka secara harafiah, arsitektur
modern dapat diartikan sebagai seni dan ilmu merancang serta membuat
konstruksi bangunan yang terbaru atau termutakhir.
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master: A
Personal View of Modern Architecture”, 1978, perkembanagan arsitektur modern
menekankan pada kesederhanaan suatu desain
BAB II
ISI

2. Arsitek
1.1. Le Corbusier

Gambar 1.1 (Sumber : Wikipedia.org)

Le Corbusier dilahirkan dengan nama Charles Edouard Jeanneret pada tanggal


5 Oktober 1887 di La Chaux de Fonds, sebuah kota pembuatan jam di Swiss. Le
Corbusier bukan hanya dikenal sebagai seorang arsitek, tetapi juga sebagai pelukis
dan penulis. Banyak orang berpendapat bahwa dia adalah arsitek terbesar yang
pernah lahir di dunia. Rupanya yang sangat tegas dan cenderung kejam,
pandangan yang tajam dengan bibir yang terkatup rapat cenderung sebagai
bentuk seekor burung gagak yang dalam bahasa Perancis disebut "Corbeau", dan
dengan alasan inilah dia merubah namanya menjadi Le Corbusier. Sebagai pelukis
dan penulis, dia memakai nama aslinya Jeanneret. Le Corbusier meninggal tahun
1965. Dalam karirnya sebagai arsitek mula-mula dia mendesain dengan beberapa
macam gaya dan pada tahun 20-an muncullah teori yang pertama dengan nama
"Purism" dan pada tahun 50-an desainnya berubah kearah pahatan (sculptural
form) dengan bahan beton yang tidak dihaluskan permukaannya dan aliran ini
dinamakan "Brutalism". Sebenarnya "Purism" adalah nama artikel mengenai
filsafat estetika yang ditulis oleh Amedee Ozenfant, seorang penulis mengenai
seni, estetika dan arsitektur, pada tahun 1921. Ozenfant juga dikenal sebagai
rekan kerja Le Corbusier. Untuk tulisan mengenai seni dan estetika dia tetap
memakai nama Ozenfant sedangkan untuk tulisan mengenai arsitektur dia
memakai nama keluarga ibunya yakni Saugnier.
Ia juga adalah seorang perencana perkotaan, pelukis, pemahat, penulis dan
perancang perabot. Le Corbusier dikenal sebagai salah satu orang pertama yang
menyadari pengaruh mobil terhadap bentuk dan rancangan pemukiman manusia.
Ia tidak menyukai segala bentuk hiasan atau ornamentasi pada bangunan, dan
pernah mengatakan bahwa “semua bangunan seharusnya berwarna putih“. Dan
juga Le Corbusier terkenal karena menyatakan, "Rumah adalah mesin untuk
hidup." Pernyataan ini tidak hanya diterjemahkan ke dalam desain jalur perakitan
berskala manusia; melainkan desain mulai mengambil kualitas inovatif dan
kemajuan yang ditemukan di bidang industri lain, atas nama efisiensi.

a. Teori dan konsep


Le Corbusier berpendapat Sebuah bangunan modern harus setia pada dirinya
sendiri, dalam bentuk yang tembus pandang dan bersih dari hal-hal yang tidak
diperlukan sehingga dapat menyesuaikan dengan dunia mekanis dan
pengangkutan yang cepat.(Wahid & Alamsyah, 2013)
Semboyan “Machine for Living” yang ditegaskan oleh Le Corbusier
memberikan pandangan bahwa dunia bangunan harus memiliki sifat yang
efisiensi, rendemen, ekonomi dan harus mencapai semaksimum mungkin seperti
dalam perekayasaan setiap mesin. Le Corbusier juga memberikan pandangannya
terhadap tipologi pada arsitektur modern yang menjelaskan bahwa tipologi
berupa objek produksi masal yang melihat bahwa elemen dari kolom rumah
sampai dengan kota sebagai sebuah analogis karena rasionalisme ilmu
pengetahuan dan sistem produksi teknologi adalah wujud nyata daripada bentuk
yang paling progresif.(Wahid & 52 Alamsyah, 2013)
b. Karya Arsitektur
 Paviliun Esprit Nouveau (1925)

Gambar 1.2 Paviliun Esprit Nouveau (1925)


(Sumber : Wikipedia.org)

Sebuah karya awal yang penting dari Le Corbusier adalah Paviliun Esprit
Nouveau, dibangun untuk Pameran Internasional Seni Industri dan Dekoratif
Modern Paris 1925 , acara yang kemudian memberi nama Art Deco . Le Corbusier
membangun paviliun bekerja sama dengan Amédée Ozenfant dan sepupunya
Pierre Jeanneret. Le Corbusier dan Ozenfant telah putus dengan Kubisme dan
membentuk gerakan Purisme pada tahun 1918 dan pada tahun 1920 mendirikan
jurnal mereka L'Esprit Nouveau. Dalam jurnal barunya, Le Corbusier dengan jelas
mencela seni dekoratif: "Seni Dekoratif, sebagai lawan dari fenomena mesin,
adalah kedutan terakhir dari mode manual lama, sesuatu yang sekarat." Untuk
mengilustrasikan idenya, dia dan Ozenfant memutuskan untuk membuat paviliun
kecil di Exposition, mewakili idenya tentang unit perumahan perkotaan masa
depan. Sebuah rumah, tulisnya, "adalah sel di dalam tubuh kota. Sel terdiri dari
elemen vital yang merupakan mekanisme sebuah rumah... Seni dekoratif adalah
antistandarisasi. Paviliun kami hanya akan berisi hal-hal standar yang dibuat oleh
industri di pabrik-pabrik dan diproduksi secara massal, benda-benda yang benar-
benar bergaya hari ini “ paviliun saya akan menjadi sel yang diekstraksi dari gedung
apartemen besar”.
 Villa Savoye (1928–1931)

Gambar 1.3 Villa Savoye (1928–1931)


(Sumber : Wikipedia.org)

Villa Savoye , yang menjadi salah satu karya Le Corbusier yang paling terkenal,
dan ikon arsitektur modernis. Terletak di Poissy, di sebuah lanskap yang dikelilingi
oleh pepohonan dan halaman rumput yang luas, rumah itu adalah sebuah kotak
putih elegan yang berdiri di atas deretan tiang-tiang ramping, dikelilingi oleh
jendela-jendela horizontal yang mengisi struktur dengan cahaya. Area layanan
(parkir, kamar pembantu dan ruang cuci) terletak di bawah rumah. Pengunjung
memasuki ruang depan dari mana jalan landai mengarah ke rumah itu sendiri.
Kamar tidur dan salon rumah didistribusikan di sekitar taman gantung; kamar-
kamarnya menghadap ke lanskap dan ke taman, yang memberikan cahaya dan
udara tambahan. Jalan lain mengarah ke atap, dan tangga mengarah ke ruang
bawah tanah di bawah pilar.

Villa Savoye secara ringkas merangkum lima poin arsitektur yang telah
dijelaskannya dalam L'Esprit Nouveau dan buku Vers une Architecture , yang telah
dikembangkannya sepanjang tahun 1920-an. Pertama, Le Corbusier mengangkat
sebagian besar struktur dari tanah, mendukung dengan pilotis , diperkuat
panggung beton. Pilotis ini , dalam memberikan dukungan struktural untuk rumah,
memungkinkan dia untuk menjelaskan dua poin berikutnya: fasad bebas, yang
berarti dinding non-penopang yang dapat dirancang sesuai keinginan arsitek, dan
denah lantai terbuka., artinya ruang lantai bebas untuk dikonfigurasikan ke dalam
ruangan tanpa memperhatikan dinding pendukung. Lantai kedua dari Villa Savoye
mencakup potongan panjang jendela pita yang memungkinkan pemandangan luas
dari taman sekitarnya yang luas, dan yang merupakan titik keempat dari
sistemnya. Poin kelima adalah taman atap untuk mengkompensasi area hijau yang
dikonsumsi oleh bangunan dan menggantikannya di atap. Sebuah tanjakan naik
dari permukaan tanah ke teras atap lantai tiga memungkinkan arsitektur pejalan
kaki melalui struktur. Pagar tubular putih mengingatkan estetika "pelayaran laut"
industri yang sangat dikagumi Le Corbusier.

c. Kesimpulan Rancangan
Dalam merancang Le Corbusier ia selalu selalu memperhatikan skala dan
kebutuhan ruang yang sesuai dengan kebutuhan manusia, bangunan yang simpel
dan elegan tanpa penggunaan ornament, menggunakan warna putih sebagai ciri
khas dari le corbusier yang mengatakan bahwa semua bangunan harusnya
berwarna putih
1.2. Ludwig Mies van der Rohe

Gambar 1.4 (Sumber : Wikipedia.org)

Ludwig Mies van der Rohe , arsitek kenamaan keturunan Jerman-Amerika ini
akrab dengan sapaan singkat, Mies. Dikenal dunia sebagai salah satu pakar dan
pelopor arsiktektur modern bersama Le Corbusier, Alvar Aalto, dan Frank Lloyd
Wright, Mies lahir di kota Aachen, Jerman (saat itu disebut Kerajaan Prusia) pada
1886.

Mies bekerja pada toko ayahnya, seorang pengusaha pahatan batu, sebelum
ia akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang arsitek dan bergabung dengan
studio Peter Behrens pada 1908. Behrens sendiri dikenal sebagai seorang perintis
aliran modern dan Mies mengembangkan pendekatan arsitektural yang
mempertemukan berbagai teknik struktur bangunan. Secara estetis, Mies tertarik
dengan gaya bangunan Rusia dan neo-plastisisme Dutch De Stijl. Gaya arsitektural
Mies lebih tepat digambarkan melalui konsepnya, 'less is more (kurang berarti
lebih)' dan 'God is in design (Ada Tuhan dalam tiap rancangan)'.
Arsitek penerima salah satu penghargaan paling tinggi, Order Pour le Mérite
pada 1959 ini juga memiliki ambisi untuk menciptakan bahasa arsitektural baru
yang tepat digunakan sebagai representasi era baru teknologi dan produksi. Mies
menengarai munculnya kebutuhan baru bidang arsitektur terkait kelarasan
ekspresi dan zamannya sendiri, persis sebagaimana arsitektur jaman Gothik yang
lekat dengan kesan atau pesan spiritualisme pada zaman masa tersebut.

Dan bagi arsitek yang juga menerima Medali Emas dari Persatuan Arsitek
Dunia (AIA) ini tujuan spiritualisme pada jamannya berarti menerapkan prinsip
disiplin desain berbasis eksplorasi nalar. Karenanya, Mies percaya bahwa
konfigurasi dan pengaturan setiap apapun elemen arsitektural, apatah karakter
ruang terbuka atau tertutup, wajib memberikan manfaat untuk membangun
keterpaduan ekspresi.

a. Teori dan konsep


Ludwig Mies van der Rohe menganggap keindahan tercipta dalam
kesederhanaan. Mies menciptakan satu gaya arsitektur abad 20 yang sangat
berpengaruh pada perkembangan arsitektur modern, yaitu konsep yang
dinyatakan dengan kejelasan (clarity) dan kesederhanaan (simplicity) yang
ekstrim (Darmawan, 2011).
Mies memiliki ciri desain yang sederhana dengan komposisi bidang, garis-
garis lurus horizontal, vertikal, dari elemen fungsional atau struktural. Kaca
yang berfungsi sebagai elemen majemuk yaitu bidang tembus pandang,
pintu, dan jendela (Sumalyo, 1997).
Lebih lanjut Sumalyo (1997) menyatakan, bentuk kotak sederhana, atap
datar digunakan untuk meletakkan perlengkapan bangunan, di bawah kosong
dengan deretan kolom keliling tembus mengangkat unit bangunan yang
menjadi salah satu ciri rancangan Mies van der Rohe, dari segi struktur
cukup efisien dan mempermudah perhitungan. Secara lebih detail kolong
dalam komposisi atau konfigurasi bidang yang monoton terbentuk oleh jendela
kaca, kolom, balok, dan bingkai jendela, seperti pada bangunan Federal Court
of Justice, yang menggunakan struktur utama dari metal

b. Karya Arsitektur
 Rumah Farnsworth (1946-1951)

Gambar 1.5 Rumah Farnsworth (1946-1951)


(Sumber : Wikipedia.org)

Rumah Farnsworth Mies van der Rohe Antara tahun 1946 dan 1951, Mies van
der Rohe merancang dan membangun Farnsworth House , tempat peristirahatan
akhir pekan di luar Chicago untuk seorang wanita profesional independen, Dr.
Edith Farnsworth. Di sini, Mies mengeksplorasi hubungan antara manusia, tempat
tinggal, dan alam. Paviliun kaca ditinggikan enam kaki di atas dataran banjir di
sebelah Sungai Fox, dikelilingi oleh hutan dan padang rumput pedesaan.

Bingkai struktural putih murni yang dibuat dengan sangat baik dan dinding
semua kaca menentukan ruang interior bujursangkar yang sederhana,
memungkinkan alam dan cahaya menyelimuti ruang interior. Perapian berpanel
kayu (juga menampung peralatan mekanik, dapur, dan toilet) ditempatkan di
dalam ruang terbuka untuk menyarankan ruang tamu, ruang makan, dan ruang
tidur tanpa menggunakan dinding. Tidak ada partisi yang menyentuh penutup
semua kaca di sekitarnya. Tanpa dinding eksterior yang kokoh, gorden dengan
tinggi penuh di jalur perimeter memungkinkan kebebasan untuk memberikan
privasi penuh atau sebagian kapan dan di mana diinginkan. Rumah itu
digambarkan sebagai agung, sebuah kuil yang melayang-layang di antara langit
dan bumi, sebuah puisi, sebuah karya seni.

The Farnsworth House dan situs berhutan seluas 60 acre (240.000 m 2 ) dibeli
di lelang seharga US$7,5 juta oleh kelompok pelestarian pada tahun 2004 dan
sekarang dimiliki dan dioperasikan oleh National Trust for Historic Preservation
sebagai museum umum . Bangunan tersebut mempengaruhi penciptaan ratusan
rumah kaca modernis, terutama Rumah Kaca oleh Philip Johnson , yang terletak di
dekat Kota New York dan juga sekarang dimiliki oleh National Trust.

Rumah ini merupakan perwujudan visi matang Mies tentang arsitektur modern
untuk era teknologi baru: satu ruang tanpa beban dalam kerangka "kulit dan
tulang" minimal, pengaturan bagian-bagian arsitektur yang dapat dipahami
dengan jelas. Ide-idenya dinyatakan dengan jelas dan sederhana, menggunakan
bahan-bahan yang dikonfigurasi untuk mengekspresikan karakter individu mereka
sendiri.
 Galeri Nasional, Berlin

Gambar 1.6 Galeri Nasional, Berlin


(Sumber : Wikipedia.org)

Galeri Nasional Neue Berlin Karya terakhir Mies adalah museum seni Neue
Nationalgalerie , Galeri Nasional Baru untuk Galeri Nasional Berlin . Dianggap
sebagai salah satu pernyataan paling sempurna dari pendekatan arsitekturnya,
paviliun atas adalah komposisi yang tepat dari kolom baja monumental dan bidang
atap kantilever (menggantung) dengan penutup kaca. Paviliun kaca persegi
sederhana adalah ekspresi kuat dari ide-idenya tentang ruang interior yang
fleksibel, ditentukan oleh dinding transparan dan didukung oleh bingkai struktural
eksternal. Instalasi seni oleh Ulrich Rückriem (1998) atau Jenny Holzer , serta
pameran karya Renzo Piano atau Rem Koolhaas telah menunjukkan kemungkinan
luar biasa dari ruang ini.

Paviliun kaca adalah bagian yang relatif kecil dari keseluruhan bangunan,
berfungsi sebagai titik masuk arsitektur simbolis dan galeri monumental untuk
pameran sementara. Sebuah bangunan podium besar di bawah paviliun
menampung sebagian besar total area yang dibangun museum dengan ruang
galeri seni berdinding putih konvensional dan fungsi pendukung. Sebuah jendela
besar yang membentang di sepanjang fasad Barat membuka ruang-ruang ini
hingga ke taman patung besar yang merupakan bagian dari gedung podium.
c. Kesimpulan Rancangan
Dalam merancang Mies selalu mempertahankan kondisi tapak, susunan masa yang
fleksibel, bentuk massa sederhana, terjadi penambahan dan pengurangan bentuk, repetisi
bentuk, segmentasi material, transparansi, view yang bebas, susunan ruang yang efisien,
bentuk ruang yang sederhana, aturan hirarki yang fleksibel, ruang sebagai program,
kemudahan pencapaian entrance, peralihan ruang yang jelas, pola sirkulasi yang fleksibel, pola
hubungan ruang yang fleksibel, pola sirkulasi grid dan linier, menggunakan bahan-bahan yang
praktis, light (ringan-transparan), struktur dan material terlihat secara utuh, sistem konstruksi
diselesaikan dengan detail, pilotis, dan, inovasi dalam struktur-konstruksi-material.
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Ludwig_Mies_van_der_Rohe
https://en.wikipedia.org/wiki/Le_Corbusier
http://e-journal.uajy.ac.id/8458/5/TA413475.pdf
https://www.neliti.com/id/publications/199814/perancangan-coworking-space-
di-pekanbaru-berdasarkan-prinsip-desain-ludwig-mies

Anda mungkin juga menyukai