Anda di halaman 1dari 28

ARSITEKTUR

INTERNATIONAL STYLE
Kelompok IV :
- Irawan Guntur
- Amalah Sholihah
- Akhmad Angga
- Kifni Mubarok
- Yanrizal
Arsitektur International Style

Adalah Gaya arsitektur yang trend pada tahun 1920-1930. masa – masa
pembentukan arsitektur modernis.
Istilah ini berasal dari judul buku karya Henry-Russel Hitchcock dan Philip
Johnson yang di tulis untuk mencatat International Exhibition of Modern Architecture
yang di adakan di Museum of Modern Art di New York City tahun 1932. Buku itu
mengidentifikasi, mengategorikan dan memperluas karakteristik umum tentang
modernisme di seluruh dunia.
Arsitektur International Style di sebut juga dengan Arsitektur modern. Gaya
Arsitektur ini timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat
manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Hal itu dapat
dilihat dari adanya penemuan – penemuan seperti dinamit yang memudahkan
manusia untuk menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat
produksi dan menghemat tenaga manusia.
Style pada umumnya mengacu pada arsitek dan bangunan dari
dekade pandangan perkembangan gaya modern, sebelum Perang Dunia
II.
Perkembangan gaya yang berlangsung diantara masa
International Style dengan masa pertengahan modern masih tidak lepas
dari pengaruh gaya beberapa tokoh Avant Garde. Tokoh-tokoh tersebut
seperti ; Le Corbusier (Perancis), Walter Gropius (Jerman), Mies Van der
Rohe (Jerman) dan J.P. Oud (Belanda). Kesimpulannya, gaya-gaya
mereka adalah :
- Humanisme,
- Ekspresionisme
- dan Idealisme.
Ada beberapa prinsip dasar untuk mengenali ciri khas International Style
ini:

1. non-volume. Efek massa dan kesolidan yang statis memang masih penting
tapi mulai menghilang. Pada bangunan-bangunan yang baru selanjutnya
hanya ditemui ‘efek’ volume atau tepatnya karakter permukaan yang
membungkus volume.
2. reguralitas. Model reguralitas yang ada adalah pola-pola Gotik.
Sebagaimana diketahui Gotik sangat signifikan dengan irama regulernya.
Bidang-bidang penampakan memiliki banyak unsur-unsur pengulangan, baik
yang terjadi pada jendela, struktur maupun ornamen.
3. penghindaran memakai dekorasi. Warisan gaya yang berkembang pada
abad 18 yang penuh ornamen dekoratif mulai ditinggalkan
Ciri umum Gaya Internasional Meliputi :

- radikal penyederhanaan bentuk


- penolakan terhadap ornamen, dan
- adopsi dari kaca, baja dan beton sebagai bahan pilihan.
- Transparansi konstruksi (ekspresi jujur struktur)
- Penggunaaan material/struktur pabrikasi
- Menggunakan bentuk-bentuk geometri. Berbentuk Kubus sederhana “ Segiempat
panjang yang menekan”.
- Semua bagian muka gedung bersudut 90 derajat dan bertingkat. Bentuknya segi-
empat atau penyiku.
- Jendela tersusun secara garis horizontal dan membentuk suatu garis beraturan.
- Meminimalisir ornamen.
- Bentuk mengikuti fungsi
Karakteristik Arsitektur Internasional Style pada umumnya adalah :

 Suatu penolakan terhadap gaya lama

 Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah

menentukan hasil dalam suatu bangunan.

 Suatu yang menyangkut tentang mesin

 Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.

 Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu.


Beberapa pendapat tentang Arsitektur Internasional Style :

 Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh


pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan
 Sedikit adalah lebih (Less is more) di umumkan oleh Arsitek Mies van der
Rohe.
 Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only
when more is too much ) yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright.
 Sedikit itu membosankan (Less is a bore) yang dicetuskan oleh Robert
Venturi, pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya
Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan oleh Mies van der
Rohe
Villa Savoye, oleh Le Corbusier
The TD Center di Toronto, Kanada Oleh Cadillac Fairview.
TUGAS II
Le Corbusier
Charles-Edouard Jeanneret, yang dikenal dengan sebutan Le
Corbusier (October 6, 1887 – August 27, 1965), adalah seorang arsitek dan
penulis kelahiran Perancis-Swiss, yang sangat terkenal karena
kontribusinya pada modernisme atau international-style. Pemikirannya
dipengaruhi oleh apa saja yang ia lihat, terutama kota-kota industri di
pergantian abad

Le Corbusier tertarik
pada visual art dan menempuh
pendidikannya di La-Chaux-de-
Fonds Art School. Guru
Arsitekturnya pada masa itu
adalah arsitek René Chapallaz
Selama Perang Dunia I, Le Corbusier mengajar di sekolah lamanya
La-Chaux-de-Fonds Art School, dan tidak kembali ke Paris sampai perang
tersebut berakhir. Selama 4 tahun di Swiss, Le Corbusier menelaah banyak
teori-teori arsitektur yang menggunakan kaidah teknik arsitektur modern. Salah
satu karya Le Corbusier pada masa itu adalah “Domino House” (1914-1915).
"Domino Hause" menjadi konsep bangunan bertingkat yang banyak di
gunakan hingga sekarang.

Desain tersebut kemudian


menjadi dasar dari sebagian besar
karya beliau sampai 10 tahun
setelahnya, di mana kemudian beliau
memulai mendesain karya-karyanya
bersama keponakannya, Pierre
Jeanneret (1896-1967) sampai tahun
1940.
Pada tahun 1918, Le Corbusier bertemu dengan Amédée Ozenfant,
seorang pelukis Cubist. Ozenfant mendukungnya untuk melukis, di mana
kemudian periode hubungan kerjasama mereka pun dimulai. Dengan
menganggap Cubism sebagai sesautu yang irrasional namun “romantis”,
mereka kemudian mempublikasikan manifesto mereka, Après le Cubisme dan
menetapkan teori pergerakan arsitektur modern yang baru, Purism. Purism
Purism adalah suatu bentuk dari Cubism, yang merupakan salah satu
pendekatan estetika dalam arsitektur. Le Corbusier dan Ozenfant pertama kali
mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar teori ini pada tahun 1918. Ekspresi dari
Purism adalah ekspresi yang menampilkan kemurnian bangunan yang sepi
ornamen, sejalan dengan adagium arsitektur modern yang menilai bahwa:
"Ornament is a crime", teori ini muncul karena adanya keinginan untuk
melepaskan diri dari penggunaan ornamen dengan berprinsip bahwa tanpa
ornamen bangunan bisa tampak lebih indah.
Salah satu hasil rancangan Le Corbusier yang bernama CONTEMPORARY
CITY ( 1992 ) yang dapat menampung 3 juta penduduk. Menunjukkan bahwa dia tidak
hanya berkecimpung pada design-design rumah akan tetapi beliau juga mulai untuk
men-design kawasan kota. Penambah jalan bebas hambatan (freeways) pada
contemporary city, membuat rancangan ini menjadi suatu hunian baru yang low cost,
low density, highly profitable, dan bebas dari pertumbuhan permukiman-permukiman
kecil yang berpotensi semrawut dan mengurangi mobilitas.

Hal ini membuat le


Corbusier terkenal dengan sebagai
salah satu orang pertama yang
menyadari pengaruh mobilitas
terhadap bentuk dan rancangan
pemukiman manusia.
Pada tahun 1930an Le Corbusier kembali mereformulasi idenya tentang
perkotaan, kali ini dengan rancangan La Ville Radieuse (The Radiant City).
Perbedaan mendasar dengan Contemporery City adalah mengabaikan kelas
berdasarkan stratifikasi pemilik lama, namun lebih kepada besarnya keluarga, bukan
pada posisi ekonomi. Dengan konsepnya seperti 14m2 untuk 1 orang, Dengan
pembangunan secara vertikal, KDB kecil,

sehingga area
disekitarnya dapat
digunakan sebagai taman
bermain dan tempat parkir,
kemudian dengan adanya
tangga penyambung antar
blok bangungan.
Chapelle Notre Dame du Haut, Ronchamp, Prancis. 1950-1955.
Ludwig Mies van der Rohe

Arsitek Amerika kelahiran Jerman


yang menjadi direktur terakhir Bauhaus ini
menorehkan jejak berupa gaya arsitektural baru
yang merepresentasikan tema modern, dengan
ciri khas kesederhanaan dan kejernihan
ekstrem. Hal ini tampak dari penggunaan
material bangunan seperti kaca dan baja
industri untuk mendefinisikan ruang interior.

Ludwig Mies van der Rohe, akrab disapa Mies merupakan bapak arsitektur
modern. Desain bangunan karya Ludwig Mies van der Rohe membentuk sebuah
seni arsitektur baru yang mewakili zaman modern. Setara dengan seni arsitektur
Klasik dan Gothic pada eranya.
Ludwig Mies menciptakan sebuah gaya arsitektur abad kedua puluh
yang berciri khas “clear” dan “simple“.
Karyanya memanfaatkan bahan modern seperti baja dan kaca piring untuk
mendekor ruang interior. Ia berusaha menerapkan konsep minimalis namun
tetap seimbang dengan gaya arsitektur ruang terbuka.
Gedung karyanya sering mendapat sebutan arsitektur “kulit dan
tulang”, karena kesederhanaannya. Ludwig Mies menggunakan pendekatan
rasional yang akan memandu proses kreatif desain arsitektur. Dia juga
merupakan orang yang mempopulerkan semboyan “less is more” dan “God is
in the details“.
Bangunan-bangunan hasil rancangan Mies van der Rohe kini
dianggap sebagai obyek arsitektur bersejarah yang menjadi ikon
modernisme.
Villa Tugendhat merupakan prototipe dan ikon arsitektur modern di Eropa. Mies
van der Rohe membangun Villa tersebut di kawasan Černá Pole di Brno (Brunn),
Republik Ceko pada 1928 - 1930 untuk Fritz Tugendhat dan istrinya Greta.
S. R. Crown Hall adalah gedung yang menjadi 'kandang' bagi jurusan arsitektur
di kompleks kampus Illinois Institute of Technology in Chicago, Illinois.
Gedung pencakar langit Seagram Building terletak di 375 Park Avenue, antara
52nd Street dan 53rd Street di Manhattan, New York City. Gedung 38 lantai ini
memiliki tinggi 515 kaki dan selesai dibangun tahun 1958.
TUGAS III
Chapelle Notre Dame du Haut, Ronchamp, Prancis. 1950-1955. Le Corbusier

Notre Dame du Haut adalah sebuah gereja yang berdiri kokoh di atas
bukit di sebuah kota kecil bernama Ronchamp. Kapel di Ronchamp ini
memperlihatkan Corbusier telah menerapkan prinsip rasional sebagai dasar
arsitektur modern.
Struktur bangunan ini terbuat dari beton dan sebagian besar relatif
kecil, tertutup oleh dinding tebal, dengan atap terbalik yang didukung pada
kolom tertanam dalam dinding, seperti layar mengepul di arus berangin di
puncak bukit. Di bagian interior, ruang kosong antara dinding dan atap penuh
dengan clerestory jendela, serta lampu asimetris dari bukaan dinding, berfungsi
untuk lebih memperkuat hubungan bangunan dengan lingkungannya.
Bagian utama dari bangunan ini terdiri dari dua membran beton
dipisahkan oleh ruang 6'11 ". Lantai kapel mengikuti kemiringan alami dari bukit
turun menuju altar. Bagian-bagian tertentu, khususnya yang di atasnya interior
dan eksterior sisanya altar. Menara-menaranya terbuat dari pasangan batu dan
dibatasi oleh kubah semen. Struktur ini dibangun sebagian besar dari beton dan
batu, yang merupakan sisa-sisa dari kapel aslinya serta dibangun di lokasi
puncak bukit.
Selain sebagai tujuan wisata, bangunan ini juga masih digunakan
untuk tempat misa dan Uskup Agung Paris. Notre Dame de Paris dianggap
sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur gothic Perancis.
Villa Savoye adalah sebuah villa modernis di Poissy , di pinggiran
kota Paris , Perancis. Dan rancangan oleh arsitek Swiss Le Corbusier dan
Pierre Jeanneret , Villa Savoye dibangun antara tahun 1928 dan 1931.
Villa merupakan perwakilan dari basis arsitektur modern , dan
merupakan salah satu contoh yang paling mudah dikenali dan terkenal dari
gaya internasional
The Villa Savoye dirancang dengan menggunakan lambang ” Five Points ” , prinsip-
prinsip dasar dalam estetika arsitektur barunya :
 Dukungan ground -level pilotis , mengangkat bangunan dari bumi dan
memungkinkan kesinambungan diperpanjang taman di bawahnya .
 Atap fungsional , yang berfungsi sebagai taman dan teras , reklamasi alam tanah
yang ditempati oleh bangunan .
 Denah bebas , lega dinding load- bearing , memungkinkan dinding untuk
ditempatkan secara bebas dan hanya di mana diperlukan estetis .
 Jendela horisontal yang panjang , memberikan penerangan dan ventilasi .
 Fasad bebas – dirancang , melayani hanya sebagai kulit dinding dan jendela dan
tidak dibatasi oleh pertimbangan beban .
The Villa Savoye dibangun dengan menggunakan beton bertulang. Dan
Villa Savoye juga menggunakan jendela pita horisontal yang ditemukan di vila-vila
itu sebelumnya . Tidak seperti sezamannya , Corbusier sering memilih untuk
menggunakan jendela kayu daripada yang logam . Ia telah mengemukakan bahwa
ini adalah karena ia tertarik pada kaca untuk properti planar dan bahwa posisi set-
belakang kaca dalam bingkai kayu memungkinkan façade harus dilihat sebagai
rangkaian pesawat paralel.
The Villa Savoye menggunakan Bentuk bangunan modul manusia (le
corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Dan Bentuk Bangunan ini
bersifat kubisme dan futuris.

Anda mungkin juga menyukai