Anda di halaman 1dari 40

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan sebaik-baiknya. Tanpa pertolongan
Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
benar.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang salahsatu tokoh arsitek
dunia dan karya karya arsitekturnya, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai kesulitan, Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar,namun dengan penuh
kesabaran, ketekunan dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktunya.
Makalah ini memuat tentang Karya arsitektur Frank Lloyd Wright yakni bangunan
Edward E boynton house dan ennis house

yang memang dipilih secara langsung

berdasarkan hasil pembagian ketua kelompok dari banyak karya-karya arsitektur Frank Lloyd
Wright.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yang
telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaikbaiknya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang lain.
Bandung, Maret 2015

Dadan Hamdani Zamil

1
TEORI ARSITEKTUR 3

DAFTAR ISI
HALAMAN........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................

1.2. Masalah & Tujuan.......................................................................................................

1.3. Rumusan Masalah.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Biografi Arsitek Frank Lloyd Wright........................................................................

2.2. Ide Pemikiran dan filosofis kehidupan dari Frank Lloyd Wright.

2.3. Filosofi desain...

27

2.4. Bangunan ennis house................................................................................................

29

2.5. Bangunan Edwar E Boynton house.............................................................................

34

2.6. sikap kita terhadap konsep tersebut dalam mendesain bangunan................................

39

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan.

40

3.2. Saran

40

3.3. Daftar pustaka

41

2
TEORI ARSITEKTUR 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG MASALAH


Frank Lloyd Wright merupakan salah satu arsitek terbesar yang pernah hidup.
Selain menghasilkan banyak karya arsitektural, beliau juga menghasilkan berbagai
pemikiran penting yang banyak mempengaruhi perkembangan teori dan filosofi
arsitektur. Beberapa pemikiran beliau, tidak hanya dalam dunia arsitektur namun
dalam kehidupan. Beliau mengemukakan teori dan filosofi dalam arsitektur terbentuk
dari sebuah pemahaman idealis tentang suatu aspek kehidupan dan bagaimana teori
arsitektur tersebut mengambil peranan dalam kehidupan.
Ia adalah seorang seorang arsitek dan juga sebagai desain interior,penulis dan
juga pendidik. Ia merancang lebih dari 1000 proyek dan yang berhasil dikerjakan
adalah lebih dari 500 proyek.
Wright lebih dikenal sebagai seorang arsitek organik. Dan juga dikenal
sebagai arsitek Amerika yang paling populer. Dua diantara dari semua hasil karya
yang pernah dirancang oleh Wright adalah bangunan Edward E boynton house dan
ennis house beserta konsepnya.

1.2

MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini, antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui biografi arsitek dunia Frank Lloyd Wrightbeserta filosofi dan ide
pemikirannya.
2. Untuk mengetahui konsep dan latar belakang konsep dari bangunan Ennis House dan
Edward E boynton house karya frank Lloyd wright
3. Untuk melengkapi nilai Mata Kuliah Teori Arsitektur 3

1.3

RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalahnya, antara lain adalah :


3
TEORI ARSITEKTUR 3

1. Biografi arsitek frank Lloyd wright ?


2. Apa filosofi dan ide-ide pemikiran frank Lloyd wright ?
3. Apa konsep yang di gunakan dalam bangunan ennis house dan edward e boynton
house ?
4. Apa latar belakang mengapa mengambil konsep seperti itu ?
5. Bagaimana sikap kita diindonesia mengenai konsep tersebut dalam mendesain
bangunan ?

BAB II
PEMBAHASAN
4
TEORI ARSITEKTUR 3

2.1 Biografi Arsitek Frank Lloyd Wright

Frank Lloyd Wright (8 Juni 1867 9 April 1959) adalah seorang arsitek terkenal
dari awal tahun 1900-an.
Frank Lloyd Wright lahir di Richland Center, Wisconsin pada 8 Juni 1867. Orang
tuanya, William Cary Wright dan Anna Lloyd-Jones, awalnya bernama Frank Lincoln
Wright dia, yang kemudian berubah setelah mereka bercerai. Ketika ia berusia dua belas
tahun, keluarga Wright menetap di Madison, Wisconsin di mana ia menghadiri Madison
High School. Selama musim panas menghabiskan di peternakan Paman James Lloyd
Jones di Spring Green, Wisconsin, Wright pertama mulai mewujudkan impiannya
menjadi seorang arsitek. Pada tahun 1885, ia meninggalkan Madison tanpa
menyelesaikan sekolah tinggi untuk bekerja untuk Allan Conover, Dekan University of
departemen Teknik Wisconsin. Sementara di Universitas, Wright menghabiskan dua
semester belajar teknik sipil sebelum pindah ke Chicago pada tahun 1887.

Di Chicago, ia bekerja untuk arsitek Joseph Lyman Silsbee. Wright merancang


konstruksi bangunan pertama, kapel keluarga Lloyd-Jones, juga dikenal sebagai Kapel
Persatuan. Satu tahun kemudian, ia pergi ke bekerja untuk perusahaan of Adler dan
Sullivan, langsung di bawah Louis Sullivan. Wright diadaptasi pepatah Sullivan bentuk
5
TEORI ARSITEKTUR 3

mengikuti fungsi untuk teorinya sendiri direvisi tentang Bentuk dan Fungsi Apakah
Satu. Ini adalah keyakinan bahwa Arsitektur Sullivan Amerika harus didasarkan pada
fungsi Amerika, tradisi bukan orang Eropa, suatu teori yang kemudian dikembangkan
lebih lanjut Wright. Sepanjang hidupnya, Wright mengakui pengaruh sangat sedikit tetapi
kredit Sullivan sebagai pengaruh utama pada karirnya. Sementara bekerja untuk Sullivan,
Wright bertemu dan jatuh cinta dengan Catherine Tobin. Kedua pindah ke Oak Park,
Illinois dan membangun sebuah rumah di mana mereka akhirnya membesarkan anak-anak
lima mereka. Pada tahun 1893, Sullivan dan Wright mengakhiri hubungan bisnis mereka.
Wright membuka perusahaan sendiri di Chicago, yang ia beroperasi di sana selama lima
tahun sebelum mentransfer praktek ke rumahnya di Oak Park.
Rumah awal Wright mengungkapkan bakat unik dalam arsitek, calon muda.
Mereka memiliki gaya semua mereka sendiri, meniru yang dari bidang horizontal, dengan
tidak ada ruang bawah tanah atau loteng. Dibangun dengan bahan alami dan tidak pernah
dicat, Wright dimanfaatkan bernada rendah garis atap dengan dinding overhang dalam
dan tanpa gangguan dari jendela untuk menggabungkan rumah horisontal ke dalam
lingkungan mereka. Dia menambahkan perapian batu besar atau batu bata di jantung
rumah , dan membuat ruang terbuka satu sama lain. Rumah sederhana Nya menjabat
sebagai inspirasi ke Sekolah Prairie, sebuah nama yang diberikan kepada sekelompok
arsitek yang gaya adalah adat arsitektur midwestern. Kemudian ia menjadi salah satu
praktisi utamanya. Beberapa kreasi yang paling penting termasuk Robie House di
Chicago, Illinois dan House Martin di Buffalo, New York.
Pada tahun 1909, setelah delapan belas tahun di Oak Park, Wright meninggalkan
rumahnya untuk pindah ke Jerman dengan seorang wanita bernama Mamah Borthwick
Cheney. Ketika mereka kembali pada tahun 1911, mereka pindah ke Spring Green,
Wisconsin di mana ibunya telah memberinya sebagian dari tanah leluhurnya ; itu adalah
pertanian yang sama di mana ia menghabiskan banyak waktu sebagai seorang anak muda.
Pada musim semi ia dibangun Hijau Taliesin. Mereka tinggal di sana sampai 1914 ketika
tragedi terjadi. Sebuah hamba gila Cheney dan tragis dibunuh enam orang lainnya,
kemudian membakar Taliesin. Banyak orang pikir ini acara yang mengerikan akan
menjadi akhir dari karier Wright. Ia membuktikan mereka salah Namun, dengan
keputusannya untuk membangun kembali Taliesin.

6
TEORI ARSITEKTUR 3

Selama 20 tahun berikutnya pengaruh Wright terus tumbuh dalam popularitas di


Amerika Serikat dan Eropa. Akhirnya gaya bangunan yang inovatif menyebar luar negeri.
Pada tahun 1915, Wright ditugaskan untuk merancang Hotel Imperial di Tokyo. Ia selama
waktu ini bahwa Wright mulai mengembangkan dan menyempurnakan filosofinya
arsitektur dan sosiologis. Karena Wright menyukai lingkungan perkotaan, bangunan itu
juga mengembangkan gaya sangat berbeda dari arsitek lain waktu. Dia dimanfaatkan
bahan-bahan alami, skylight dan dinding dari jendela untuk merangkul lingkungan alam.
Dia membangun gedung pencakar langit yang menyerupai pohon, dengan batang sentral
dan banyak cabangnya memproyeksikan luar. Dia menyatakan bahwa bentuk yang
ditemukan di lingkungan seharusnya tidak hanya terintegrasi, tetapi harus menjadi dasar
arsitektur Amerika. Sebuah contoh yang bagus adalah Perusahaan Larkin Administrasi
Gedung di Buffalo, New York (1903), dan Museum Guggenheim di New York City
(1943), yang menyerupai struktur shell atau siput.
Pada tahun 1932, Wright membuka Taliesin sebagai persekutuan arsitektur dimana
siswa muda dapat membayar untuk bekerja dengan dan belajar dari dia. Tiga puluh
magang datang untuk tinggal bersama dia di Taliesin. Melalui Fellowship Taliesin, Wright
menciptakan karya-karya seperti Fallingwater (Rumah Kaufmann) di Mill Run,
Pennsylvania, dan Johnson SC dan Anak Perusahaan Lilin Administrasi Pusat di Racine,
Wisconsin. Selama waktu ini, dia menikah dan terpisah dari Miriam Noel dan bertemu
istri ketiganya, Olivanna Milanoff. Kedua hidup bahagia di Taliesin selama lima tahun
dan membesarkan anak di sana. Sebagai pasangan yang lebih tua tumbuh, musim dingin
Wisconsin menjadi terlalu banyak bagi mereka. Pada tahun 1937, Wright keluarganya
pindah dan persekutuan ke Phoenix, Arizona dimana dia membangun Taliesin Barat dan
menghabiskan dua puluh tahun terakhir hidupnya.

Pada Taliesin Barat, karena iklim nyaman sepanjang tahun, Wright mampu
mengintegrasikan luar dengan ruang dalam ruangan itu. Dia merancang atap miring
tinggi, langit-langit tembus, dan besar, pintu terbuka dan jendela yang menciptakan
perbedaan halus antara rumah dan lingkungan. Kedua Taliesin dan Taliesin Barat
pengalaman hidup terus menerus untuk Wright sebagai mereka terus-menerus tetap
berada di bawah konstruksi. Sebagai persahabatan tumbuh dan kebutuhan untuk fasilitas

7
TEORI ARSITEKTUR 3

yang lebih besar menjadi perlu, Wright terus membuat penambahan dan perluasan di
kedua rumah.
Pada tanggal 9 April 1959 di usia sembilan puluh dua, Wright meninggal di
rumahnya di Phoenix, Arizona. Pada saat kematiannya, ia telah menjadi diakui secara
internasional untuk gaya bangunan yang inovatif dan desain kontemporer. Dia telah
menciptakan 1.141 desain, yang 532 telah diselesaikan. Namanya telah menjadi identik
dengan desain besar, tidak hanya karena bentuk desain, tetapi juga karena fungsi.
2.2 Ide Pemikiran dan filosofis kehidupan dari Frank Lloyd Wright
pemikiran dan filosofis kehidupan dari Frank Lloyd Wright yang akan mencakup
6 ide yaitu ide tentang pemahaman agama yang integratif, ide tentang supremasi alam
diatas manusia, ide tentang personal demokrasi, ide tentang arsitek profesional yang
berlandaskan nilai moral, ide tentang pendidikan yang progresif dan ide tentang kota yang
ideal. Pembahasan ini sangat penting bagi membuat kerangka studi tentang nilai-nilai
moral Frank Lloyd Wright untuk diambil pelajaran dan diserap oleh Arsitektur Islam
secara kritis dan integratif
Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Pemahaman Agama yang Integratif
Sebagai seseorang yang berasal dari keluarga penganut Kristen Protestan yang
sangat kuat1, tentu saja masalah agama menjadi sebuah pondasi dasar yang sangat
mempengaruhi kehidupan dan falsafah hidup dari Frank Lloyd Wright, dan hal ini tentu
saja berimplikasi dan memiliki efek langsung kepada desain dan produk pemikiran beliau.
Pemikiran Wright tentang agama membentuk sebuah konsep yang sangat kuat dan unik.
Dibandingkan pemikiran Kristen yang ada ketika itu pemikiran-pemikiran beliau cukup
inovatif dan berpijak pada kerangka rasionalitas yang jelas dan menyeluruh.
Its about 2000 years now since Jesus said that the Kingdom of God-He meant the
kingdom of nature apprehension and application-was at hand. He meant it was in mans
capacity to know this kingdom of God. He was a prophet, a real poet, the greatest one.
But our world got him all wrong, doesnt preach Him, doesnt take His teaching-never
did.. The Christian religions got Him all balled up by way of disciples and we are no
nearer to his Kingdom today than we were in His own time, are we? We go to war, we kill,
we steal, we make a profession of all those things and other wholly artificial ones.2
8
TEORI ARSITEKTUR 3

Dalam identifikasi penulis, penulis menemukan bahwa ide tentang pemahaman


agama yang integratif dari Frank Lloyd Wright ini dapat dijabarkan atas pemikiran bahwa
agama merupakan bagian integral dari arsitektur, bahwa agama seharusnya berkontribusi
kepada masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa agama seharusnya merupakan
sebuah hal yang dinamis, penuh rasionalitas dan dapat dengan mudah dijelaskan kepada
orang banyak.
Pemikiran pertama dari ide tentang pemahaman agama yang integratif adalah
sebuah pemahaman bahwa agama merupakan bagian integral dari arsitektur. arsitektur
dipengaruhi oleh agama sebagaimana pemahaman bahwa arsitektur juga dipengaruhi oleh
aspek yang lain seperti politik, ekonomi dan kondisi sosial.
Hal ini terlihat dari bagaimana tulisan-tulisan dan produk pemikiran dari Wright.
Ia banyak mengaitkan antara arsitektur dan agama sebagai sebuah kesatuan yang utuh dan
berkorelasi secara positif. Agama merupakan bagian dari sistem hidupnya dan karena
arsitektur merupakan bagian dari sistem kehidupan kita maka Arsitektur tidak akan dapat
dipisahkan dari agama. Merupakan sebuah kesalahan yang besar ketika manusia
memahami arsitektur hanya sebagai implikasi dari hal yang lebih bersifat kebendaan dan
bentuk materi.
Architecture organic, perhaps because firstly deeply concerned with the integrity of
innate structure, first grasped the demand of our modern American life for higher
spiritual order.3
Hal ini sangat berbeda dengan pemikiran yang berkembang di Eropa dan Amerika
pada masa itu, dimana orang mulai meninggalkan keyakinan agama, nilai-nilai moral dan
sisi-sisi kemanusiaan untuk hal yang disebut sebagai modernisasi dengan trend dan warna
kehidupan yang materialistik4.
Keberhasilan Rennaisance dalam menggulung supremasi absolut gereja dan
menggantikannya dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, rasionalisme akal, sains
dengan garis hidup yang berbau sekuler membuat kehidupan manusia berkembang
menjadi suatu bentuk yang jauh dari nilai-nilai dan sisi kemanusiaan. Revolusi industri
yang yang menjadikan manusia lebih sebagai produk dan bahan baku untuk dioptimalkan
fungsi dan peranannya telah melepaskan manusia dari prinsip dan hakikat hakikinya.
Melepaskannya dari fungsi dan peranan sosialnya dengan membentuk baut- baut
9
TEORI ARSITEKTUR 3

kapitalisme yang berkerja atas dasar mekanisme dan sistem sintesis5. Manusia mulai
mengerjakan hal-hal yang dia sendiri seringkali tidak memahaminya dengan pengulangan
tanpa sebuah kesadaran.
It was budha who noticed that the spoon may lie in the soup for a thousand years and
never know the flavour of the soup.6
Inilah beberapa hal yang menjadi titik tekan dari pemikiran-pemikiran Frank
Lloyd Wright. Sebuah ide tentang integrasi yang harmoni dari agama dengan aspek
kehidupan yang lainnya termasuk Arsitektur.
Pemikiran kedua dari ide tentang pemahaman agama yang integratif adalah
sebuah pemahaman bahwa agama bukanlah merupakan pelayanan untuk Tuhan
melainkan sistem hidup yang mengatur hubungan antar manusia dalam konteks
pengabdian kepada Tuhan. Pemikiran ini sangat signifikan karena ia akan mengatur
seluruh pola kehidupan dan menentukan ke arah mana seseorang akan bergerak. Ketika
Wright diminta mendesain Unity Temple terlihat sekali bagaimana ia menjadikan gereja
tersebut sebagai sebuah pusat kegiatan dan pembangunan masyarakat.
Why not, then, built a temple, not to God in that way7-more sentimental that
sense-but built a temple to man, appropriate to his uses as a meeting place, in which t
study man himself for his god sake? A modern meeting house and a good-time place.8
Dalam Arsitektur hal ini sangat penting karena hal ini jelas bertentangan dengan
mainstream yang ada pada konsep rumah Tuhan terutama dalam pembuatan gereja dan
rumah ibadah ketika itu, dimana orang kemudian membangun tempat ibadah atau hal- hal
yang berbau religius secara megah dan berlebihan dengan tujuan pengabdian dan
persembahan kepada Tuhannya. Implikasi konsep ini sungguh luar biasa karena ia
berhubungan dengan pemahaman sistem hidup dan perilaku manusia dimana arsitektur
merupakan satu aspek di dalamnya (Lihat gambar 1 dan 2).
Pemikiran ketiga dari ide tentang pemahaman agama yang integratif, yang dapat
kita jumpai dalam pemikiran Frank Lloyd Wright justru terletak pada semangat dari
Rennaisance sendiri yaitu semangat untuk mempertanyakan apa yang ada pada sebuah
agama. Agama protestan banyak mempertanyakan ritual-ritual dan pemahaman dasar dari
agama Kristen yang ada ketika itu. Aliran Unitarian yang dianut oleh keluarga Frank
Lloyd Wright dengan dasar pemikiran dan konsepsi hidup yang ada pada Frank Lloyd
10
TEORI ARSITEKTUR 3

Wright ketika itu ikut mempertajam ide mempertanyakan ini. Ketika banyak orang
cenderung untuk melihat agama sebagai sebuah adat dan tradisi lalu kemudian
mengikutinya dengan sebuat taqlid buta. Frank Lloyd Wright justru mempertanyakan
banyak hal dalam agama yang dalam banyak hal justru menjadikan agama sebagai sebuah
hal yang dinamis dan progresif.
Great religious leaders-Budha, Jesus, Abdul Bahai, Mohammad, Laotze
especially-wanted no formalism by institutionalizing religion: tolerated no bureaucracy
or officialism in the realm of the spirit. Such integrity of soul wanted not even
disciples!9
High priest of religion as of education, as we have them both now, seldom
understand and never dare teach the basic freedom, the life-blood of democracy, and
ethical! Its very nature remains obscure.10
Hal ini juga merupakan sebuah hal yg sangat penting karena mempengaruhi pola
pikir masyarakat secara umum dan secara integratif membentuk pola dan kualitas
kehidupan manusia yang akan jauh berbeda! Karena di dalamnya terdapat ide dan
semangat tentang perjuangan. Ide dan semangat tentang perjuangan yang membangun
dan mengembangkan agama sebagai sebuah hal yang tidak statis melainkan sebuah studi
yang senantiasa dinamis dan bergerak ke arah pencarian kebenaran.
Frank Lloyd Wright dan Supremasi dari Alam di atas Manusia
Berangkat dari sebuah pemahaman bahwa alam merupakan The only body of
God that you can see, Frank Lloyd Wright meneguhkan sebuah konsepsi bahwa alam
sebagai sebuah refleksi dari Tuhan harus mendominasi dan berada diatas dominasi dan
pemikiran dari manusia.
The real body of our universe is spiritualities-the real body of the real life we
live. From the waist up were spiritual at least. Our true humanity begins from the belt up,
doesnt it? Therein comes the difference between the animal and the man. Man is chiefly
animal until he makes something of himself in the life of the spirit so that he becomes
spiritually inspired-spiritually aware. Until then he is not creative. He cant be.11

11
TEORI ARSITEKTUR 3

Hal ini sangat terlihat dari rumah-rumah Praire dan banyak bangunan publik yang
didesain oleh Frank Lloyd Wright yang secara konsisten diterapkan hingga akhir
hidupnya.
Bangunan sebagai sebuah produk tangan manusia harus tunduk dan menyesuaikan
agar dapat berdiri diatas karakter dan kekuatan dari lingkungan alam dan binaan di
sekitarnya. Bangunan harus mampu mengadaptasikan dirinya dengan konteks yang ada
di sekitarnya. Hal inilah yang menjadikan bangunan-bangunan Frank Lloyd Wright
bersatu dengan site-nya, tidak menjadikannya secara sombong berteriak untuk
menunjukkan dirinya, namun lebih terlihat bersuara secara harmoni dengan apapun yang
ada di sekitarnya (Lihat gambar 3).
Young Wright saw that nature was a wonderful teacher and had answers to many
question that theoretical learning could not explain nearly so well.12
Dari studi tentang kehidupan Frank Lloyd Wright sebelumnya kita akan dapat
menelusuri asal dari pemikiran dan konsepsi ini. Lingkungan masa kecil, perhatian dari
ibunya dan pengalaman selama bekerja di ladang pamannya membentuk , melatih
pemikiran dari Frank Lloyd Wright untuk menghargai dan melihat alam asli sebagai
sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam perancangan sebuah desain. Ia
merupakan sebuah faktor utama yang menentukan sebuah desain.
She13 loved to pick windflowers in the hills and meadows, studying them,
arranging them in cluster, explaining to him the intricate formation of the petals in
relation to leaves and stem. She love ferns because of their geometric design and passed
that love to her son.14
Ide dan pemikiran tentang supremasi alam ini memliki sebuah implikasi yang
sangat besar dan signifikan. Karena dalam Arsitektur kemudian ia berbicara dalam
penggunaan bahan, proses desain dan bagaimana menetapkan skala dan perbandingan. Ia
membahasakan bagaimana kita memperlakukan bangunan sebagai produk manusia ketika
berhadapan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya.
Ide dan pemikiran tentang supremasi alam juga akan melahirkan sebuah konsepsi
tentang

sebuah

kehidupan

yang

berkelanjutan

(sustainable).

Kehidupan

yang

berkelanjutan jika kita pelajari dalam pemikiran dan filosofi dari Wright mengandung dua
12
TEORI ARSITEKTUR 3

dimensi yaitu dimensi alam sebagai aspek fisik dan dimensi sosial yakni pemikiran dan
pemahaman manusia sebagai aspek internal (spiritual)15.
Dimensi alam berbicara tentang perjuangan untuk menjaga dan merawat alam
sebagai sebuah produk Tuhan yang harus dilestarikan bahkan ditingkatkan kualitas daya
dukungnya. Sedangkan dimensi sosial berbicara tentang pemeliharaan sikap kritis dan
pemeliharaan terhadap aspek sosial dan sisi-sisi dari pemikiran dan tingkah laku manusia.
Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Tanpa pemahaman yang integral terhadap
terhadap keduanya kita akan menghadapi sebuah masalah yang serius dan kronis.
We must conceive and integrate: begin again at the beginning to build the right
kind of building in the right way in the right place for the right kind of people.16
Inilah yang dapat kita lihat pemikiran dan falsafah hidup dari Frank Lloyd Wright,
sebuah semangat sustainability yang mencakup aspek fisik dan juga aspek sosial.
Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Personal Demokrasi
Bagian dari pemikiran ini sangat menarik karena menunjukkan interaksi yang
positif antara arsitektur dengan politik sebagai suatu bagian dari aspek-aspek kehidupan
manusia. Ianya sekaligus juga membantah sebuah pemahaman yang berusaha mengkotakkotakkan arsitektur dan politik sebagai sebuah hal yang terpisah. Politik tidak dapat
dipisahkan dari aspek lain dari hidup kita sebagaimana tidak dapat dipisahkannya politik
dari aspek arsitektural. Arsitektur dipengaruhi dan juga mempengaruhi politik! Realitas
yang ada telah menunjukkan hal ini.17
the politicians-are, they are only complex expedients to force this swarning
clerical breed of bureaucracy to function together. This has bred, finally, still more droves
of white-collarites:It becomes impossible to hold, operate, or distribute land, sell or
buy money, or manufacture anything, safely, or even marry, make love or die, without the
guide and counsel of these specialist in the extraordinary entanglements of rent, of rules,
of regulations applied to this or that involute commercial expedient with courts for
counters where the attempt to put law above man is made in this complex game we now
call our civilization in the prosperity of the machine age.18
Karenanya pemikiran-pemikiran dan filosofi kehidupan Frank Lloyd Wright yang
banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh besar yang mempengaruhi politik Amerika seperti
13
TEORI ARSITEKTUR 3

Walt Withman, George Washington, Abraham Lincoln dan Thomas Jeferson juga tidak
dapat kita abaikan begitu saja.
Ide dan pemikiran tentang Demokrasi yang dapat kita temukan pada pemikiranpemikiran Frank Lloyd Wright berakar dari pemahaman tentang agama, nilai- nilai dan
pemahaman tentang sisi-sisi kemanusiaan yang telah mulai dilupakan dalam Revolusi
Industri. Penggunaan mesin dan makin banyaknya produk fabrikasi pada saat revolusi
industri ternyata telah banyak menjauhkan manusia dari pemahaman dan fitrahnya yang
hakiki dalam hal pengetahuan ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan. Jadi Frank Lloyd
Wright menentang usaha menjauhkan manusia dari Tuhannya dengan memberikan
pandangan tentang aspek dan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam kehidupan
agama. Sebuah bentuk Demokrasi yang bersendikan pengingatan kepada Tuhan.
Dalam pandangan Wright aspek utama dari sebuah peradaban adalah apa yang dia
katakan sebagai personality atau oleh beberapa orang dikatakan sebagai penghormatan
terhadap nilai dan kemampuan personal.

Tanpa sebuah penghargaan terhadap

kemampuan individu dengan segala kretivitasnya suatu kebudayaan akan mengalami


kemunduran dan akhirnya kehancuran. Keberadaan seorang manusia sebagai seorang
individu harus mendapatkan sebuah penghargaan yang layak.
Ide ini seiring dengan apa yang terjadi di Eropa oleh Art and Craft Movement19,
dimana gerakan ini secara keras menentang penggunaan mesin-mesin dalam revolusi
industri yang pada akhirnya membunuh kreativitas pekerja, mengambil pekerjaannya dan
mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan.
Dalam beberapa hal mungkin hal ini terlihat sepele, misalnya jika kita membuat
sesuatu yang sederhana sebutlah sebuah bolpoint apakah kita harus melihatnya sebagai
sesuatu yang begitu membutuhkan sentuhan tangan dari seorang ahli sehingga kualitasnya
begitu perlu untuk diperhatikan. Itu kan benda sederhana, selama ia bisa berfungsi
dengan baik maka mengapa kita harus mempertanyakan kualitasnya , beberapa kalangan
bahkan menganggapnya sebagai suatu hal yang menggelikan dan tidak praktis.
Penulis tidak akan berkomentar tentang hal ini namun penulis berpendapat bahwa
kita harus melihatnya dalam konteks yang lebih luas, dalam hal ini bagaimana
hubungannya

dengan demokrasi sebagai sebuah ideologi kemanusiaan secara

14
TEORI ARSITEKTUR 3

keseluruhan. Masalah kualitas dan aspek personal ini berhubungan dengan bagaimana
peranan manusia dalam sistem kehidupan pada akhirnya.
Manusia-lah yang menciptakan mesin, mesin seharusnya menjadi alat bagi
manusia untuk membantu dan meningkatkan kualitas dari produk yang ia hasilkan, ketika
dominasinya melampaui manusia dan akhirnya menjajah kualitas dari kehidupan manusia
maka pasti telah terjadi hal yang salah. Dalam pandangan penulis perjuangan Art and
Craft jauh lebih besar dari perjuangan meningkatkan kualitas barang namun lebih
merupakan sebuah perjuangan nilai-nilai kemanusiaan keatas suatu sistem yang
menginjak-injak harkat dan martabat manusia. Sebagaimana dikatakan oleh Muthesius:
The art and crafts are called upon to restore our awareness of honesty, integrity
and simplicity in contemporary society. If this can be achieved, the whole of our cultural
life will be profoundly affected.the success of our movement will not only alter the
appearance of house and flats but will have direct repercussions on the character of an
entire generationif the new trends are genuine, then an original, lasting style will
emerge.(H. Muthesius 1907).20
Wright dalam tulisan-tulisannya tidak pernah menentang penggunaan mesin
dalam kehidupan manusia. Bahkan dalam beberapa bagian tulisannya ia cenderung
mengajak manusia untuk menemukan dan mengeksplorasi penggunaan bahan-bahan baru
yang dapat meningkatkan kualitas dan optimalisasi fungsinya. Namun secara tegas dan
keras Frank sangat menentang penggunaan mesin dalam kehidupan modern yang dalam
pandangannya menghilangkan aspek kemanusiaan dan menggadaikannya demi sebuah
keuntungan sesaat.
Meantime the Machine became the monstrous power that moves us now. All our
timely materials like glass and steel came to hand as a great new means of building. But
there were no architectural forms suited to their use. The practice of architect was so far
gone to the composer of the picture that we had no Architect able to conceive the radical
new forms needed to use the new tools and materials with nobility, inspiration or even
intelligence.So our own architect in this new world further falsified symbols and again
prostituted the new materials not only by a kind of mimicry but by outrage that made our
architecture what it is today-servile, insignificant refuse or puerile nostalgia.21

15
TEORI ARSITEKTUR 3

Dari pemahaman tentang pentingnya penghargaan individu inilah konsepsi


Arsitektur Demokrasi Frank Lloyd Wright lahir. Sebuah pemahaman yang berusaha
merefleksikan kehidupan bernegara dan sistem politik kerakyatan ke dalam Arsitektur.
Hal lain yang juga banyak mendapatkan perhatian dari Wright dalam konteks
Arsitektur dan sistem kenegaraan adalah apa yang dia katakan sebagai identitas sebuah
bangsa. Pada saat itu di Amerika banyak arsitek begitu gandrung dengan aliran
Revivalisme dan Ekletik yang berusaha menghidupkan aliran Klasik, Yunani atau
Romawi ke dalam arsitektur kontemporer ketika itu.
Dalam pandangan Wright hal ini merupakan sebuah kebodohan dan kesalahan
yang sangat besar, karena suatu upaya penjiplakan tidak akan menghasilkan sebuah karya
arsitektural yang bermutu (pada awalnya mungkin terlihat bagus, namun tanpa Sprit of
Time dan Spirit of Place, ia akan membawa masalah yang kronis dan serius) dan yang
terpenting adalah ia tidak mencerminkan identitas dan kepribadian suatu bangsa.
The truth is, we need originality more than it was ever needed to make good our
claim to democratic freedom. Why cant we be honest about it? If one must steal it-steal
it. Take it straight! Why fake it and spoil it?22
No great Architecture can arise from us based upon the expedient use of the
ancient city.23
Dalam pandangan Wright, akan lebih positif jika kita memiliki identitas tersendiri
walaupun tidak terlihat terlalu hebat, namun setidaknya itu identitas kita, yang dengannya
kita boleh berbangga dan dengan sebuah eksplorasi dan eksperimen yang cukup pada
akhirnya akan mampu menghasilkan sebuah Arsitektur yang berkualitas.
Sebagaimana Sullivan ketika mengkritik tentang penggunaan tipologi Romawi
untuk bangunan sebuah bank (Lihat Gambar 4),
....Of course you and I know well enough that the reason why the bank building an
imitation Roman temple is because it is easy and cheap to make that sort of thing the
people at large do not know it... , is the pseudo-Roman temple were for any one thing
American it must, ipso facto, be good for anything and everything American, because
American means American, and expresses the genius of the people. But Roman does not
mean American, never did mean American, never can mean American. Roman was
16
TEORI ARSITEKTUR 3

Roman. American is, and to be, American. The architect should know this without our
teaching, and I suspect that he does know it very well in his unmercenary moments. The
public would know it instinctively if they were not continually bamboozled and wheedled
by architect and thus bereft or their sense of fitness; and so could become free to regard
the architect in any other light than his self-made one of peddler on fashions.24
Wright pun banyak mengkritik bangunan-bangunan di Amerika yang dalam
pandangannya lebih merupakan langkah mundur dan sama sekali tidak mencerminkan ide
tentang apa itu Amerika.
Aspek lain yang juga menjadi perhatian dari Wright adalah masalah kebebasan
dan kekuasaan dari rakyat secara keseluruhan diatas kepentingan, sebuah prinsip dasar
dari Demokrasi itu sendiri. Kebebasan individu untuk berkreasi, kebebasan dan hak dari
setiap orang untuk dihargai sebagai individu dengan segala implikasinya baik dalam
kebebasan berserikat maupun kehidupan bernegara.
When democracy triumphs and builds the great city, no man will live as a servile
or savage animal; holing in or trapped in some cubicle on an upended extension of some
narrow street. Withstanding all this passing danger to him- the free man will again live
free: the human biped which the best of him always dreamed of being! Life and love as
noble leaders of our brave social experiment.25
Frank Lloyd Wright dan Profesional Arsitek yang Bermoral
Satu hal yang menjadi banyak perdebatan dimana di dalamnya terdapat banyak
masalah, adalah apa yang disebut sebagai kode etik dan hubungan profesional dari profesi
yang bernama arsitek.

Pembahasan ini sangat penting karena berhubungan dengan

pengaplikasian dari sebuah hal yang prinsipil dan idealis dalam sebuah realitas kehidupan
profesi.
Wright sebagaimana yang kita temukan dalam tulisan-tulisannya meletakkan
hubungan dengan Tuhan (aspek religius) sebagai bagian dari profesi Arsitek. Hal ini
merupakan sebuah aspek yang sangat mendasar dan fundamental karena derivasi darinya
sangat signifikan dan menjadi sendi dasar dari profesi ini. Ketika kita menjadikan agama
sebagai bagian dari sebuah profesi praktis berarti kita berbicara tentang pengaplikasian
dari sebuah nilai-nilai idealis religius ke dalam sebuah sistem pragmatis dari kondisi riil
profesi tersebut.
17
TEORI ARSITEKTUR 3

Penggunaan aspek religius ini pada akhirnya mempengaruhi bagaimana pola pikir,
metode bertindak dan respon positif dari arsitek sebagai profesi dalam menghadapi
masalah-masalah keprofesiannya. Salah satu masalah yang paling penting dan
fundamental dari profesi ini adalah bagaimana hubungan seorang arsitek dengan
kliennya. Hal ini merupakan sebuah aspek yang sering menimbulkan sebuah masalah.
Dalam banyak kasus, arsitek akhirnya lebih merupakan orang yang menjual dirinya
kepada kliennya. Ia secara membabi-buta mengikuti secara mentah-mentah apa yang
dikehendaki oleh kliennya, untuk kasus rumah pribadi mungkin masalah ini dapat kita
terima namun dalam kasus bangunan public (sebut saja kasus pembangunan masjid di
Malaysia)26 tentu saja masalah ini menjadi sebuah masalah serius yang jelas memerlukan
sebuah penanganan dan pandangan yang komprehensif. Frank Lloyd Wright sangat
menentang para arsitek yang menjual dirinya demi memuaskan keinginan kliennya. Hal
ini dapat kita lihat dari percakapan antara Wright dan Cecil (sahabat akrabnya) berikut
ini:
Whom are you going to build homes for? If you go against their wishes and try
to give them what you think right and not what they think they want? Thats just where
a wise creator must come in, cecil. I wont need but one man in ten thousand to work foreven one man in a hundred thousand would keep me more than busy all my life, because
that man will need me as much as I need him. He will be looking for me.27
Adalah benar bahwa dengan kemampuannya dari segi finansial seorang Owner
dapat mendikte seorang arsitek sebesar apapun, karena memang dari merekalah seluruh
pemasukkan sang arsitek berasal. Namun di sisi lain kita juga tidak dapat mengabaikan
bahwa akan ada banyak orang yang menggunakan bangunan tersebut karenanya kita,
sebagai arsitek tidak dapat seenaknya membuat sebuah bangunan apalagi jika ternyata
motif dari si arsitek hanya dalam upaya menambah komisi yang ia terima.28
Masalah tanggung-jawab pribadi ini menjadi sebuah isu yang senantiasa
disampaikan oleh Frank Lloyd Wright. Bahwa seorang arsitek bertanggung-jawab
terhadap bangunan yang dihasilkannya dan sebuah bangunan tidak dapat berbohong! Ia
akan berbicara tentang apa yang melatar-belakangi pembangunannya. Karenanya jika kita
sebagai seorang arsitek menghasilkan sebuah bangunan yang buruk dan mengabaikan
tanggung-jawab terhadap masyarakat. Pertanyaan besar tentang konsistensi dan
keprofesionalitasan kita sebagai arsitek akan senantiasa ditanyakan kepada kita.
18
TEORI ARSITEKTUR 3

Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Pendidikan yang Progresif


Dari beberapa tulisan yang sudah dihasilkannya, masalah yang juga menjadi titik
perhatian dari Frank Lloyd Wright adalah apa yang saya definisikan sebagai ide tentang
pendidikan yang progresif. Pemikiran-pemikiran ini menunjukkan bagaimana perhatian
Wright terhadap dunia pendidikan sebagai sebuah pencetak arsitek-arsitek yang memiliki
pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan, moral dan berkelanjutan.
What is education without enlightenment? Is mere conditioning. And what is
mere conditioning mass ignorance, the poisonous and poisoning end of what we call
civilization? There is nothing more dreadful, more dangerous, nothing to be more feared
in this world, than plain or fancy ignorance. We can see this
Banyak pembangunan Masjid besar di Malaysia tidak lagi memperhatikan situasi
dan kondisi dari tempat dimana masjid tersebut dibangun namun lebih merupakan
penjiplakan dari Masjid di Timur Tengah yang kesemuanya berakar dari kehendak klienLihat Manuskrip Tafsir hadith oleh Dr Tajuddin Mohd Rasdi tanggal 30 April 2003. 27
Wright, Frank Lloyd, an autobiography, hal 85. 28 Komisi dari seorang Arsitek ditentukan
dari persentasi biaya proyek, hal inilah yang kemudian menyebabkan seorang
memperbesar volume dari bangunannya dalam upaya mendapatkan upah yang lebih
besar.
Pemikiran-pemikiran ini akan sangat berguna bagi dunia pendidikan arsitektur
kita. Dengan sebuah konversi teori dan pemahaman yang cukup, kita akan mampu
menciptakan sebuah sistem pendidikan yang integral, menyeluruh, lengkap serta relevan
untuk berbagai situasi dan kondisi.
Education should consist in learning to recognize its integrity and this
indigenous character wherever found people or things.30
Walaupun Taliesin sebagai sekolah sekaligus studio kerja dari Wright banyak
dikritik karena tidak menghasilkan satu pun arsitek yang berkualitas (dalam arti kata sekualitas Frank Lloyd Wright).
The Taliesin Fellowship has often been criticized on two grounds: first, because
(it is alleged) the young people who came to study there were, in effect, exploited and
forced to do all sort of housekeeping and farm work, rather than learn something about
19
TEORI ARSITEKTUR 3

Architecture. And second the fellowship has been criticized because it did not produce
any very talented Wrightian architects.31
Namun mempelajari teori-teori dan metode pelajaran beliau tetaplah merupakan
suatu hal yang esensial. Memang penilaian terhadap keberhasilan ataupun kegagalan ini
menjadi suatu hal yang relatif dan memerlukan parameter dan indikator yang jelas.
Namun tanpa mempermasalahkan parameter dan kualitas dari hasil didikan Wright, ada
sisi-sisi moral dari pendidikan Frank Lloyd Wright yang memberi pelajaran pada kita
akan makna hakiki dari arsitektur sekaligus bagaimana interaksi aspek ini dalam konteks
dan lingkungan yang lebih luas.
Ide-ide Frank Lloyd Wright dalam dunia pendidikan diantaranya, yang pertama
pendidikan yang menjadikan semangat bertanya dan mencari tahu sebagai jantung
pemikirannya. Pendidikan haruslah menjadi sebuah bagian dari proses pembelajaran yang
merangsang semua elemen akademik untuk membudayakan rasa ingin tahu dan
mengembangkan atmosfer akademis. Kebiasaan mempertanyakan sesuatu menjadi sebuah
elemen yang sangat penting karena dari dalamnya lah sebuah ilmu tidak hanya didapat,
namun dikembangkan.
Dan dalam proses diskusi inilah kita mendapatkan sebuah kerangka perjuangan
demi kebaikan orang banyak. Namun bagaimana dengan pendidikan sekarang,
sebagaimana dikatakan oleh Wright:
This weed goes to seed! Children keep on coming and growing. Now herded by
the thousand in school built like factories, run like factories: all systematically turning
out herd-struck teenagers like machine turning out shoes. In knowledge-factories.32
Kita lebih mementingkan untuk menghasilkan pelajar-pelajar dengan spesifikasi
tertentu (seperti sepatu) daripada pelajar yang berpikir33.
Yang kedua adalah pemahaman untuk melihat sesuatu di belakang dari suatu
peristiwa, benda atau korelasi dari tanda-tanda. Untuk melihat ke dalam bukan melihat
pada! Pemahaman ini sangat penting karena darinyalah integrasi dan keluasan makna dan
peranan dari sebuah ilmu dapat kita capai . Dari semangat melihat ke dalam sebuah
peristiwa inilah pada akhirnya kita mendapatkan sebuah gambar yang utuh dari apa itu
arsitektur.
20
TEORI ARSITEKTUR 3

True education is a matter of seeing in, not merely seeing at. Seeing in means
seeing nature. Now when popular education uses the world nature, it may mean the
elements; it may mean animal life; it means pretty much from the; waist down. Whereas
nature with a capital N- I am talking about the inner meaning of the word Nature-is all
the body of god were ever going to see. It is practically the body of God for us. By
studying that nature we learn who we are, what we are, and how we are to be.34
Yang ketiga adalah sebuah pemahaman bahwa segala ilmu yang kita dapat
haruslah dapat diaplikasikan dan berguna baik secara langsung maupun kemudian bagi
masyarakat secara umum. Tanpa sebuah orientasi dan target yang jelas untuk berorientasi
kepada masyarakat, ilmu hanyalah menjadi milik elitis dari suatu kelompok masyarakat
saja. Kita hanya akan mendapatkan sekumpulan orang pintar yang memperbudak orang
banyak demi keuntungan pribadinya. Tanpa sebuah pemahaman yang positif ini manusia
akan kehilangan hakikat dasarnya sebagai manusia.
Frank Lloyd Wright dan Ide tentang Kota yang Ideal
Di akhir masa kehidupannya Frank Lloyd Wright menghasilkan sebuah pemikiran
tentang sebuah kota yang ideal. Ide ini kemudian lebih dikenal sebagai Broad Acre
City. Ide tentang Broadacre city merupakan sebuah anti tesis dari ide tentang sebuah
kota yang tersentralisasi atau yang biasa disebut sebagai Radian City.
Centralization is centripetal, whether as city, factory, school or farm; it has not
met the rising spirit of democracy-freedom of the individual as individual to work withfor centralization is by nature against it.35
Ide tentang kota yang ideal ini juga merupakan sebuah respon atas hilangnya
nilai-nilai agama, moral dan terutama sekali nilai-nilai kemanusiaan dari kehidupan
orang-orang modern (Lihat gambar 5 & 6). Revolusi Industri di Eropa memiliki sebuah
implikasi yang sangat besar kepada manusia. Penemuan mesin uap dan akhirnya
computer dan robot telah banyak mengubah perilaku dan merombak sendi-sendi dasar
dari interpretasi seorang manusia terhadap makna dan arti kehidupan. Ide tentang
kemutlakan materi sebagai sebuah bagian utama dari kehidupan menghilangkan sisi- sisi
kemanusiaan dan aspek ruhiah dari manusia.
Perubahan pola pikir dan persepsi masyarakat ini merupakan suatu perubahan
yang sangat revolusioner. Pemikiran-pemikiran sekuler yang mengesampingkan hal-hal
21
TEORI ARSITEKTUR 3

yang bersifat ketuhanan mendapatkan sebuah landasan berpijak. Pemikiran-pemikiran


materialistic ini pada akhirnya mengabaikan bahkan memberi resistensi terhadap banyak
hal yang bersifat immaterial termasuk agama dan nilai-nilai moral. Sebenarnya ide dan
pemahaman ini sudah dimulai ketika Plato menyatakan bahwa inti dari sebuah ilmu
pengetahuan ada di otak bukan pada hati sebagaimana para filosof Yunani sebelum ia
katakan. Namun barulah pada masa renaissance ia mendapat sebuah tempat yang cukup
stabil, diterima dan akhirnya mengubah sendi-sendi dasar dari pemahaman sebagian besar
ilmuwan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Implikasi dari pemikiran ini sangat besar! Orientasi dari pemikiran-pemikiran
yang materialistik

akan melahirkan sebuah pemahaman yang pragmatis, orang baru

melakukan kontak sosial ketika dalam pandangannya hal tersebut membawa manfaat
kepada dirinya. Sistem nilai dan tatanan moral akan menjadi sebuah hal yang sangat
kabur,

karena orientasi pemahamannya akhirnya diletakkan pada interpretasi dari

masing-masing individu.
Dalam pandangan Wright hal ini tidak boleh terjadi. Kenapa? Karena kita
manusia! Dan yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah tingkat
kesadarannya. Anda mungkin dapat melatih seekor monyet untuk melakukan sesuatu
namun perlu kita sadari bahwa seekor monyet tidak memahami dan tidak akan memahami
apa sebenarnya yang ia lakukan. Hanya sebuah kesadaran lah yang menyebabkan
manusia kembali kepada hakikat dasarnya sebagai manusia. Kehidupan modern
sebagaimana yang diberikan oleh Revolusi Industri telah merampas hal ini. Mesin-mesin
produksi telah memaksa manusia untuk mengerjakan sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak
memahami apa yang sebenarnya ia lakukan. Inilah persepsi dasar yang menjadi pijakan
dari ide Frank Lloyd Wright tentang kota yang ideal.
Turunan dari pemahaman dasar ini memiliki implikasi yang jelas-jelas berbeda
dari pemahaman tentang revolusi Industri. Pemahaman dasar ini membawa seorang
manusia kepada sebuah pengertian bahwa setiap individu sebagai manusia adalah seorang
personal yang sangan berharga dengan segala keunikan yang ada di dalamnya.
Pemahaman ini membawa manusia kepada penghargaan yang tinggi terhadap setiap
individu. Dari sinilah pada akhirnya Frank Lloyd Wright menolak secara tegas segala
upaya yang berusaha menstandarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemampuan personal dari seorang makhluk yang namanya manusia. Setiap individu harus
22
TEORI ARSITEKTUR 3

diperlakukan sebagai individu bukan sebagai bagian dari suatu kumpulan atau kelompok
tertentu. Hal inilah yang kemudian melahirkan konsepsi tentang pemilikan individu dan
penghargaan terhadap karya seorang individu.
Namun di luar pemahaman itu semua Frank Lloyd Wright termasuk orang yang
menolak, ketika pemahaman tentang penghormatan terhadap kemampuan seorang
individu tadi berkembang menjadi sebuah pemakaman individualistik. Seorang manusia
tetap harus berkontribuasi dan berkiprah dalam kehidupan masyarakatnya. Karena dari
situlah pada akhirnya kehidupan seorang manusia menjadi bermakna. Hal ini kembali
menegaskan konsepsi kesatuan antara aspek agama, moral dengan sifat materialisme dari
pemikiran Frank Lloyd Wright sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Sekali lagi ia
menegaskan bahwa agama dan moral merupakan bagian yang integral dan penting dalam
hidup kita.
Kesimpulan Dari pemaparan diatas kita mendapati berbagai ide dan sudut
pandang serta filosofi yang sangat berguna dari Frank Lloyd Wright. Dari berbagai ide
dan filosofi ini terlihatlah bahwa kita harus melihat Arsitektur sebagai sebuah kajian yang
sangat integral dengan berbagai kajian dari disiplin ilmu yang lain, karenanya untuk
memahami Arsitektur secara utuh kita harus melihat latar dan sistem di belakangnya
sebagai suatu kesatuan yang integratif.
Beberapa ide pemikiran Frank Lloyd Wright yang di tuangkan dalam desain
antara lain:

23
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar 1: Ide dari Wright tentang bagaimana seharusnya sebuah tempat ibadah
tercermin dari tulisan di depan Unity Temple.

Gambar 2: Eksterior dan interior dari Unity Church, sangat berbeda dengan gereja gothic
yang dibuat oleh banyak arsitek ketika itu mencerminkan bahasa arsitektural dan pemahaman
agama yang berbeda dari Frank Lloyd Wright.

24
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar 3: Berbagai bangunan karya Frank Lloyd Wright yang mencerimnkan


supremasi dan penghormatan terhadap alam dan lingkungan dimana bangunan tersebut
dibangun.

Gambar 4: Salah satu bangunan bank karya Louis Sullivan yang merupakan suatu
desain baru (bukan eklektik) terhadap tipologi Bank di Amerika.

25
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar 5: suatu model yang menggambarkan ide Wright tentang broadacre city
sebagai sebuah kota yang ideal. Terlihat pembangunan yang dilakukan lebih merupakan
pembangunan horizontal.

Gambar 6: Ide Radiant City yang dibuat oleh Le Corbusier. Pembangunan lebih
diarahkan kearah vertikal.
26
TEORI ARSITEKTUR 3

2.3

Filosofi Desain
Pusat filosofi desain Wright adalah konsep ia menguraikan arsitektur organik. Dia
mengusulkan bahwa desain bangunan harus menggambar pemandangan alam melalui
kerja elemen desain yang sederhana dan penggunaan cahaya, ruang dan warna alami.
Terkait erat dengan filosofi ini adalah keyakinannya bahwa desain rumah harus
menyatukan semua aspek desain - pengaturan bangunan atas situs, bentuk dan tata letak,
ruang interior, perabot dan dekorasi - untuk meningkatkan pengalaman penuh orang
menggunakan bangunan nya.
Untuk menjelaskan konsep kesatuan di alam, Wright menggunakan organisme
hidup sebagai contoh:
1. Harmony bagian dalam kaitannya dengan keseluruhan.
2. Bagian-bagian yang dibuat sesuai dengan fungsi organisme.
3. Bentuk organisme memutuskan karakter organisme.
4. Integrasi bagian untuk keseluruhan.
5. Desain bagian mengontrol desain keseluruhan.
Wright memiliki pengetahuan yang mendalam tentang dan banyak penghargaan
terhadap bahan alami seperti kayu dan batu. Bahan-bahan ini sampai sekarang telah
digunakan dalam berbagai cara - tertutup, dicat, diplester, dan diubah untuk memenuhi
setiap cara tertentu atau rasa. Namun dalam karya-karyanya, bahan-bahan ini selalu
digunakan dalam bentuk alami, dengan memungkinkan misalnya, penggunaan massa batu
sebagai fitur alami bangunan.
Adapun konsep dasar Arsitektur organik antara lain :
1. Building as nature
Bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur
organik. Bentuk-bentuk organism dan struktur suatu organism dapat menjadi konsep dan
gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur organik.

27
TEORI ARSITEKTUR 3

2. Continous present
Suatu karakteristik khusus dari desain arsitektur organik adalah bahwa arsitektur
organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah
berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu berkembang mengikuti zaman
namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran dalam sebuah desain.
3. Form Follows Flow
Bentuk bangunan sebaiknya diciptakan mengikuti aliran energi alam. Arsitektur
organik harus menyesuaikan dengan alam sekitarnya secara dinamis dan bukan melawan
alam. Alam dalam hal ini dapat berupa kekuatan struktural, angin, panas dan arus air,
energii bumi, dan medan magnet, seperti halnya tubuh manusia yang sulit dipisahkan dari
pikiran dan jiwa.
4. Of the people
Desain organik menempatkan penekanan khusus pada pengembangan suatu
hubungan yang kreatif dan sensitive dengan para pemakai bangunan. Perancangan bentuk
dan struktur bangunan, didesain berdasarkan kebutuhan pemakai bangunan. Perancangan
untuk kenyamanan pemakai bangunan juga sangat penting.
5. Of the hill
Frank Lloyd Wright mengatakan bahwa hubungan suatu bangunan dengan
lokasinya akan lebih baik jika dinyatakan dengan of the hill. dibandingkan dengan on
the hill. Idealnya dalam suatu bangunan organik akan terlihat tumbuh dan terlihat unik
dalam sebuah lokasi. Lokasi yang buruk dan tidak biasa akan menjadi tantangan bagi
arsitektur organik untuk memberikan solusi tak terduga dan imajinatif. Dalam lingkup
perkotaan, konteks bangunan yang sering dibangun adalah desain orthogonal dan
konvensional. Desain bangunan tersebut cocok di perkotaan namun tidak cocok untuk
daerah yang masih alami. Dalam hal ini untuk desain arsitektur organik, dalam lokasi
manapun, arsitektur organic mengurangi dampak manusia pada lingkungan alam sekitar.
6. Of the materials
Bentuk organic terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih. Material
tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik.
28
TEORI ARSITEKTUR 3

Arsitektur organic selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material
yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa. Tetapi, kini kebutuhan akan material
digunakan dengan baik dimana tidak merusak ekologi dan pemanfaatan sumber daya
alam dengan efisien. Hampir semua arsitektur organik menggunakan material tersebut
untuk menggambarkan jiwa dan kualitas bangunan mereka.
7. Youthful and unexpected
Arsitektur organic biasanya memiliki karakter yang sangat individu. Terkadang
arsitektur organik seperti organisasi inkonvensional, profokatif, dan bahkan antikekuasaan. Arsitektur organic dapat terlihat muda, menarik, dan mengandung keceriaan
anak-anak. Desain tersebut kadang-kadang dibuat dengan penuh aksen dan member
kejutan yang tidak terduga.
8. Living music
Arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung
keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris.
Arsitektur organic selalu futuristic dan modern
2.4 Bangunan Ennis House(tahun 1924 )
a. Tinjauan umum
Ennis house adalah salah satu dari banyak bangunan yang dibangun oleh wright.
Bangunan ini merupakan bangunan yang terbesar di Los Angeles. Lokasi tepatnya di
2607 Glendower Ave Los Angeles, California. Luas bangunan ini yakni 930 m2. Pemilik
pertamanya adalah Charles dan mabel ennis.
Bangunan ini terdiri dari dua bangunan yakni bangunan utama dan bangunan penunjang
yang terpisah.dan dihubung

29
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar. 1
First floor ennis house

Gambar. 1
Tampak depan ennis house
Tidak seperti orientasi vertikal lain, ennis house memiliki tulang belakang loggia
horizontal panjang di sisi utara,konekting public dan kamar pribadi yang terhubung ke
bagian selatan, dan luas bangunan ini yakni 930 m2. Dapur, pantry, ruang tamu, ruang
makan, ruang keluarga, kamar tidur utama dan kamar mandi,teras atas,kamar tidur dan
kamar mandi diujung timur lebih rendah dari bangunan utama.

Gambar. 2
Ruang keluarga

Gambar. 3
Kamar tidur

30
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar. 4
Ruang tamu

Gambar. 5
Taman belakang dan kolam renang

Gambar. 6
Kamar mandi
b. Konsep
Konsep bangunan ini adalah mayan revival, dan tektur block. Konsep mayan
revival merupakan gaya arsitektur modern sekitar tahun 1920 an dan 1930 an,yang
menarik inspirasi dari arsitektur dan ikonografi budaya mesoamerika pra-columbus.
Ennis house ini dibangun dengan system ekperimental block beton yang terispirasi
dari suku maya dan Aztec candi. Bangunan ini merupakan gabungan budaya seni suku
maya dan arsitektur.Bangunan ini kaya akan ornament, simetris, dan terorganisir.
31
TEORI ARSITEKTUR 3

Mengapa concrete blok? "Itu adalah hal yang termurah (dan paling jelek) di
bangunan dunia," kata Wright. "Itu tinggal terutama di selokan arsitektur sebagai tiruan
dari batu batu yang dihadapi. Mengapa tidak melihat apa yang bisa dilakukan dengan
tikus selokan itu?" Wright mengambil tantangan untuk membuat bahan yang hangat dan
dekoratif dari dingin standar industri beton, dan mencapai ini melalui ukiran geometris
dengan mendesain ulang.
Sebagai dinding beton padat, banyak yang beranggapan bahwa penetrasi cahaya
dalam minimal. Tapi setelah penyelidikan lebih dekat menjadi jelas bahwa banyak
potongan tekstil blok ditusuk untuk menciptakan ruang yang dapat dilalui cahaya.

Gambar. 7
Tekstur block beton
Disepanjang karirnya,wright menggunakan konsep pengelompokan pola-pola
geometris yang berbeda dimana satu sama lain mewakili keseluruhan bangunan tersebut.
Prinsip komposisi menjelaskan sifat arsitektur, metodologi yang sesuai dengan
metodologi ornamental.ini merupakan sebuah system yang didasarkan pada pengulangan
konstan yang dibangun berdasarkan grid dinding.
Kaca besar dan kecil membuat bangunan terintegrasi dengan lingkungannya

Gambar. 8
Jendela besar ditengah dan kecil pada setiap sisinya
c. Ruang
Konsep ruang ini adalah linear. Ini merupakan pola ruang yang tidak biasa pada
desain wright,dimana bangunan ini berbeda dengan bangunan rumah yang lain.
Bagian pusat ruang bangunan ini adalah ruang makan dengan hall memanjang,
ruang tamu dan kamar tidur yang disusun disekitar loggia panjang(hall).Selain itu

32
TEORI ARSITEKTUR 3

bangunan ini memiliki teras yang luas dimana anda bias melihat pemandangan kota yang
fantastic.

Gambar. 9
Ruang makan sebagai pusat ruang

Gambar. 10
Hall penghubung ruangan
d. Bahan
Bahan yang digunakan dalam bangunan ini adalah blok beton.model sesuai bentuk
geometris yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan systemnya. Pada setiap sisi blok
ditempatkan struktur baja

33
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar. 11
Blok beton
2.5 Bangunan Edwar e Boynton house
a. Tinjauan umum
Edward E. Boynton rumah ini dibangun di Rochester, New York pada tahun
1908. Rumah dua lantai ini dibangun dalam rencana "T" memanjang. Frank Lloyd
Wright mendapatkan persetujuan dari Boynton untuk tidak hanya desain rumah tetapi
juga desain lansekap dan perabotan.

Gambar . 12
Site plan E.E Boynton house

Gambar. 13
tampak

34
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar. 14
Fasad bangunan E.E Boynton house
b. Konsep
Konsep bangunan ini adalah prairie style atau prairie school. Prairie school
adalah gaya arsitektur akhir abad ke -19 dan awal abad ke-20, paling umum untuk
Midwestern Amerika Serikat. Gaya biasanya ditandai oleh garis horizontal, atap datar
atau hipped dengan luas menggantung eaves, windows dikelompokkan dalam pita,
integrasi dengan lansekap, konstruksi yang solid, keahlian, dan disiplin dalam
penggunaan hiasan. Garis horizontal dianggap untuk membangkitkan dan
berhubungan dengan pemandangan padang rumput asli. Istilah Prairie sekolah tidak
benar-benar digunakan oleh arsitek ini untuk menggambarkan diri mereka (misalnya,
Marion Mahony digunakan frase kelompok Chicago); istilah ini diciptakan oleh H.
Allen Brooks, salah satu dari para sejarawan arsitektur yang pertama untuk menulis
secara ekstensif tentang arsitek ini dan pekerjaan mereka.
Sekolah Prairie dikembangkan dalam simpati dengan cita-cita dan desain
estetika dari gerakan seni dan kerajinan yang dimulai pada akhir abad ke-19 di Inggris
oleh John Ruskin, William Morris dan lainnya. Sekolah Prairie bersama pelukan
barang kerajinan dan pengrajin guilds sebagai reaksi terhadap Majelis baru baris,
produksi massal manufaktur teknik, yang mereka merasa menciptakan produk yang
lebih rendah dan tidak manusiawi pekerja.
Prairie sekolah ini juga upaya mengembangkan gaya Amerika Utara asli dari
arsitektur yang tidak membagi elemen desain dan estetika Kosakata dengan
sebelumnya gaya arsitektur klasik Eropa. Banyak arsitek muda berbakat dan ambisius
telah menarik dengan membangun kesempatan berasal dari Great Chicago Fire of
1871. Pameran Dunia di Chicago (Chicago World's Fair) 1893 seharusnya menjadi
menggembar-gemborkan kelahiran kota Chicago. Tetapi banyak dari pertengahan
barat arsitek muda dari apa yang akan menjadi sekolah Prairie tersinggung oleh
35
TEORI ARSITEKTUR 3

Yunani dan Romawi klasisisme dari hampir setiap bangunan yang didirikan untuk
pameran. Sebagai reaksi, mereka berusaha untuk menciptakan pekerjaan baru di dan
di sekitar Chicago yang akan menampilkan gaya unik modern dan otentik Amerika,
yang kemudian disebut Prairie.
Penunjukan Prairie adalah karena horizontality dominan sebagian bangunan
bergaya Prairie yang menggema hamparan luas, datar dan tak berpohon pertengahan
barat Amerika Serikat. Pendukung paling terkenal dari gaya, Frank Lloyd Wright,
dipromosikan ide "organik arsitektur", prinsip utama yang adalah bahwa struktur yang
harus melihat seolah-olah itu tumbuh secara alami dari situs. Wright juga merasa
bahwa orientasi horizontal adalah motif desain khas Amerika, di mana negara muda
memiliki tanah yang jauh lebih terbuka dan berkembang daripada apa yang ditemui
dalam kebanyakan remaja, urbanisasi negara Eropa.

Gambar. 15
Landscape edwars e Boynton house
c. Deskripsi ekterior
1. Pondasi : pondasi rubblestone

Gambar. 16
Rubble stone
2. Dinding : semen dilapisi kayu

36
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar. 17
Dinding bangunan
3. Bukaan
a. Pintu akses utama double dan pintu yang lainnya single

Gambar. 18 pintu double


b. Jendela didominasi horizontal dengan bukaan casement.

Gambar. 19
jendela
c. Atap
Penutup atap genteng aspal.

37
TEORI ARSITEKTUR 3

Gambar. 20
Genteng asphalt
2.6 Sikap kita terhadap konsep tersebut dalam mendesain bangunan
Kita sebagai orang Indonesia harus mengetahui karya karya arsitektur dunia
beserta konsepnya sehingga kita mengerti cara mendesain bangunan yang baik dan benar
bahwa keseimbangan antara bangunan dan tatanan landscape sangat berpengaruh
selain sebagai area hijau juga dapat berfungsi sebagai penyeimbang siklus alam terutama
air.
Bahwa sejauh ini konsep geometris merupakan ilmu ukur yang paling popular di
dunia arsitektur karena memberikan kemudahan baik dalam pengolahan fasad bangunan
maupun struktur bangunan.

38
TEORI ARSITEKTUR 3

Bab III
PENUTUP.
1. Kesimpulan
Dari konsep diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu adanya keseimbangan antara
bangunan dan tatanan landscape selain sebagai area hijau juga dapat berfungsi sebagai
penyeimbang siklus alam terutama air.
Bahwa sejauh ini konsep geometris merupakan alat ukur yang paling popular di dunia
arsitektur karena memberikan kemudahan baik dalam pengolahan fasad bangunan maupun
struktur bangunan.
2. Saran
Agar senantiasa memperhatikan potensi alam yang ada pada site tersebut sehingga
desain bangunan tidak merusak ekosistem.
Ketika membuat suatu konsep setidaknya dipikirkan terlebih dahulu faktor positif dan
negatif yang ditimbulkan dari konsep tersebut

39
TEORI ARSITEKTUR 3

DAFTAR PUSTAKA
1. http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Ennis_House
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Ennis_House
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Edward_E._Boynton_House
4. http://www.beroarchitecture.com/frank-lloyd-wright-houserestoration-in-progress/
5. http://www.archdaily.com/83583/ad-classics-frank-lloyd-wrightennis-house/

40
TEORI ARSITEKTUR 3

Anda mungkin juga menyukai