Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Penulisan 1

1.3 Metode Pengumpulan Data 1

BAB 2 PEMBAHASAN 2

2.1 Sejarah Singkat Pembangunan Perumahan di Indonesia 2


2.2 Syarat – Syarat Rumah Sehat 2

2.3 Upaya Pemerintah 4

2.4 Isu yang Berkembang 5

2.5 Tanggapan 5

BAB 3 PENUTUPAN 7

3.1 Kesimpulan 7

REFERENSI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi dunia karena pada tahun ini pertama kali
muncul wabah pandemi covid-19, yang berawal dari Wuhan – China, lalu meluas dan menyebar
hingga keseluruh dunia. Pandemi covid-19 melanda dunia, termasuk negara Indonesia di
dalamnya. Indonesia berjuang melawan covid-19 dengan berbagai kebijakan seperti menerapkan
karantina wilayah (lockdown) hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang disesuaikan
dengan tingkat keparahan yang ada di setiap wilayah tersebut.
Selama masa pandemi covid-19 ini telah mengakibatkan terpuruknya perekonomian dalam
negeri, seperti pada bagian industri pembangunan perumahan dan properti. Padahal bagian ini
merupakan salah satu sumber perekonomian negara yang cukup besar karena mampu mendorong
pemulihan perekonomian nasional. Pembangunan perumahan pada masa pandemi saat ini sangat
gencar di laksanakan oleh pemerintah karena pada saat pademi sekarang, rumah sangat dibutuhkan
karena berperan sebagai benteng pertahanan utama untuk berlindung dan terhindar dari paparan
virus covid-19. Terutama untuk masyarakat yang mengalami gangguan finansial akibat dampak
dari pandemi covid-19, agar rumah dapat dimanfaatkan sebagai tempat mencari nafkah dengan
berbagai kegiatan yang dapat dilakukan hanya di dalam rumah tersebut.

1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Perumahan dan Permukiman” dan untuk pengetahuan dan pembelajaran bagi penulis dan
pembaca tentang bagaimana keadaan pembangunan perumahan pada masa pandemi saat ini.
Karena di masa pandemi sekarang terjadinya keterpurukan ekonomi yang sangat berpengaruh pada
proses pembangunan sendiri.

1.3 Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan sangat sederhana, dengan mencari data dari sumber bacaan yang
sesuai, lalu mencari inti data tersebut, dan disusun intisari-intisari ke dalam sub judul yang sesuai
pada kerangka tulisan, secara singkat, jelas dan sistematis dengan tulisan ini.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Pembangunan Perumahan di Indonesia


Pembangunan perumahan di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, khususnya
pembangunan perumahan murah yang dimaksudkan agar masyarakat lebih mudah dalam memiliki
rumah. Program perumahan murah di Indonesia berawal dari Kongres Perumahan Rakyat Sehat
pada Agustus 1950 di Bandung. Salah satu hasil kongres tersebut adalah mencanangkan
perumahan Nasional (Perumnas) sebagai perintis rumah murah di Indonesia. Sebagaimana
diamanatkan UUD 1945, urusan penyediaan perumahan di tangani langsung oleh pemerintah.
Pada tahun 1925 dibentuk Djawatan Perumahan Rakyat di bawah naungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Tenaga yang ditugaskan untuk membuat konsep kebijakan perumahan dan
mengatur penyelenggara pembiayaan pembangunan perumahan. Lalu di tahun 1951 dibentuk
Badan Pembantu Perumahan Rakyat dan tahun 1961 dibentuk sebuah Yayasan Kas Pembangunan
(YKP). Karena masih kesulitan keuangan maka dibuatlah Lembaga Penyelidikan Masalah
Bangunan (LPMB) di Bandung.
Dari tahun ke tahun pembangunan perumahan di Indonesia terus meningkat meskipun
pernah beberapa kali mengalami penurunan. Hingga pada masa sekarang adanya program sejuta
rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

2.2 Syarat – Syarat Rumah Sehat


Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan
lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Depkes RI, 2003).

Persyaratan rumah sehat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:


829/Menkes/SK/VII/1999, yaitu :
1. Bahan Bangunan
Yang dimaksud yaitu tidak terbuat dari bahan bangunan yang dapat melepaskan
zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan.

2. Komponen dan penataan ruang rumah


Komponen pada rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis seperti
lantai kedap air yang mudah dibersihkan, dinding yang dilengkapi ventilasi dan mudah
dibersihkan, langit-langit juga tudak rawan kecelakaan, bumbung rumah memiliki tinggi
10 meter yang dilengkapi penangkal petir hingga penataan ruang yang baik.

2
3. Pencahayaan
Pencahayaan langsung maupun tidak langsung setidaknya harus dapat menerangi
seluruh ruangan dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas Udara
Kulitas udara didalam rumah harus memiliki suhu udara yang nyaman sekiranya
18°C sampai dengan 30°C, agar kadar oksigen di dalam rumah tetap terjaga sekaligus
menjaga kelembaban rumah.

5. Ventilasi
Rumah yang sehat harus memiliki ventilasi udara yang cukup, agar sirkulasi udara
lancar dan menjadi segar.

6. Binatang Penular Penyakit


Dapat dikatakan sehat jika rumah tidak ada tikus yang bersarang di dalam rumah,
termasuk hewan lainnya yang dapat membawa penyakit.

7. Air
Tentu dalam rumah sehat harus memiliki sarana air bersih dan kualitasnya harus
memenuhi syarat kesehatan air bersih sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

8. Tersedia Sarana Penyimpangan Makanan Yang Aman


Memiliki sarana penyimpanan makanan sangat berpengaruh pada kesehatan
penghuni, karena rumah sehat ikut menentukan kesehatan sebuah keluarga.

9. Limbah
Limbah cair maupun padat harus dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan
bau dan tidak mencemari permukaan tanah dan bumi.

10. Kepadatan Hunian Ruang Tidur


Luas ruang tidur minimal 8m² dan dianjurkan untuk tidak digunakan lebih dari 2
orang dalam satu ruang tidur kecuali jika ada anak dibawah umur 5 tahun.

3
2.3 Upaya Pemerintah
Dari penjelasan sebelumnya mengenai syarat-syarat rumah sehat menurut Menteri
Kesehatan, dapat dikatakan jika di Indonesia sendiri memang sudah sebagian memiliki perumahan
yang sehat dan memenuhi syarat-syarat tersebut, namun masih banyak sekali perumahan yang
belum memenuhi syarat di atas, bahkan untuk kondisi rumah yang sudah memenuhi syarat di
Indonesia menurut Depkes RI tahun 2006 hanya 43,89%, yang berarti masih sangat banyak
perumahan yang belum memenuhi syarat dari rumah sehat. Namun seiring perkembangan dari
tahun ke tahun, pemerintah terus berupaya untuk membangun perumahan yang layak, terlebih pada
kondisi saat ini adanya pandemi covid-19, kesehatan menjadi nomor satu yang harus dijaga,
sehingga rumah untuk ditinggali pun harus bersih dan jauh dari penyakit.
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan perumahan atau hunian yang layak yaitu
menetapkan kewajiban membangun rumah minimal tipe 36 kepada para pengembang. Namun
terdapat banyak konflik yang terjadi karena dinilai rumah dengan tipe 36 tidak semua masyarakat
mampu untuk membeli rumah dengan ukuran tersebut, meskipun tipe 36 sendiri masih dibawah
standar internasional yang memiliki standar tipe 48.
Pada masa pandemi covid-19, DPD mendorong percepatan pembangunan perumahan di
Indonesia untuk memenuhi kekurangan hunian yang mencapai 11 – 12 juta unit rumah untuk
masyarakat Indonesia yang belum memiliki hunian layak. Menurut Menteri PUPR, pemerintah
telah menetapkan target pembangunan hunian di tahun 2021 dengan membangun rusun hingga
8.283 unit, untuk pembangunan perumahan sendiri ditargetkan dapat mencapai 40 ribu unit. Yang
disebutkan difokuskan untuk masyarakat menengah kebawah.

Perumahan bersubsidi
Adapun pemerintah membuat pembangunan perumahan berbasis komunitas relevan saat
pandemi, yang dimaksudkan yaitu penerapan skema pembangunan perumahan secara masif dapat
membangkitkan kembali gairah kehidupan ekonomi pada saat ancaman krisis ekonomi. Dengan
tujuan agar lingkungan yang terbangun lebih tertata dengan jarak antarbangunan dan luas rumah
yang memadai. Dan diharapkan dengan skema ini, dapat memberi peluang bagi keluarga kurang
mampu dan mengurangi dampak dari munculnya lingkungan kumuh yang tidak tertata.

4
2.4 Isu-Isu yang Berkembang
Isu – isu yang berkembang terkait dengan pembangunan perumahan pada saat ini yaitu
seperti :

1. Konflik yang disebabkan oleh kebijakan yang memihak pada suatu kelompok dalam
pembangunan perumahan
2. Tingginya harga barang pokok yang berdampak pada harga pembangunan rumah itu
sendiri
3. Urbanisasi yang bertumbuh sangat cepat menjadi tantangan bagi pemerintah agar dapat
berupaya membuat pertumbuhan lebih merata
4. Terjadi masalah lingkungan pada daerah yang mengalami tingkat urbanisasi dan
industrialisasi tinggi dan eksploitasi sumber daya alam

2.5 Tanggapan

Rumah sehat ikut menentukan kesehatan sebuah keluarga. Karena, jika jauh dari standar,
maka berbagai penyakit dapat mengancam. Sehingga adanya standar persyaratan rumah sehat agar
dapat meningkatkan kualitas perumahan di Indonesia juga.

Dari beberapa penjelasan sebelumnya, telah disebutkan syarat-syarat rumah sehat, isu yanng
berkembang hingga upaya yang dilakukan oleh pemerintah terkait pembangunan perumahan pada
masa pandemi covid-19 saat ini. Untuk upaya pemerintah terhadap pembangunan perumahan
dengan menargetkan kepada masyarakat menengah kebawah cukup baik untuk memberikan
fasilitas yang merata untuk masyarakat di Indonesia, namun melihat pemerintah yang menetapkan
kewajiban membangun rumah dengan minimal tipe 36, jika dilihat sampai pada saat ini, masih
banyak sebagian masyarakat yang tidak peduli akan kebijakan tersebut karena terhalang dengan
keadaan ekonomi masyarakat sendiri, jika dilihat persentase jumlah angka kemiskinan di
Indonesia masih sangat besar, sehingga sangat sulit untuk menerapkan kebijakan tersebut jika
kemiskinan di Indonesia belum teratasi dengan baik.

Melihat kondisi keseluruhan perumahan di Indonesia sebenarnya sekarang sudah


berkembang lebih baik dengan berbagai upaya pemerintah yang telah diterapkan, hanya saja masih
ada beberapa hal yang belum dapat tertangani, seperti masyarakat yang masih minim akan
pemikiran rumah sehat, menurut beberapa pendapat dan pemikiran masyarakat Indonesia adalah
yang penting sudah mempunyai tempat berteduh saja sudah cukup Alhamdulillah, mereka juga
ingin memiliki rumah yang layak tetapi keadaan yang tidak memungkinkan karena ekonomi tidak
mendukung. Sehingga pembangunan perumahan terkadang tidak dapat tercakup oleh masyarakat
kecil. Walaupun sudah ada pembangunan perumahan khusus masyarakat menengah kebawah,
tetapi pemikiran masyarakat yang cukup sulit diubah untuk mau pindah ke tempat yang lebih
layak.

5
Seperti pada masa pandemi ini, pembangunan perumahan memang sedang sangat gencar
untuk terus dilakukan, karena menurut survey sebagian masyarakat berkeinginan memiliki rumah
yang lebih layak dan sehat agar dapat terhindar dari ancaman penyakit, sehingga pembangunan
perumahan ini memang masih banyak diminati dan sudah mulai banyak masyarakat yang sadar
akan hunian yang layak. Untuk perumahan yang sudah adapun telah menerapkan lingkungan sehat
semenjak pandemi covid-19.

6
BAB 3
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Rumah sehat ikut menentukan kesehatan sebuah keluarga. Sehingga berbagai upaya
pemerintah dilakukan untuk membuat Indonesia memiliki lingkungan perumahan yang lebih
layak. Namun tetap ada berbagai isu-isu yang berkembang pada pembangunan perumahan seperti
pada masa pandemi saat ini. Jika dilihat secara keseluruhan, kondisi perumahan di Indonesia terus
mengalami perkembangan walaupun belum dapat mencapai target karena tantangan dalam
pembangunan perumahan ini yaitu masyarakatnya sendiri serta di masa pandemi sekarang
memiliki tantangan dari segi ekonomi juga. Karena pembangunan perumahan merupakan sumber
ekonomi yang cukup besar.

7
REFERENSI

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/03/190000865/sejarah-program-perumahan-
rakyat-dari-zaman-sukarno-hingga-jokowi?page=all

https://www.suarakarya.id/detail/125313/DPD-Dorong-Percepatan-Pembangunan-
Perumahan-Di-Indonesia-Dalam-Masa-Pandemi

https://ekonomi.bisnis.com/read/20201030/47/1311614/pembangunan-perumahan-
berbasis-komunitas-relevan-saat-pandemi

KEPMENKES RI. no 829/MenKes/SK/VII/1989

Anda mungkin juga menyukai