Anda di halaman 1dari 2

RAHMAWATI ARIYAN C.

1804101014
FARMAKOTERAPI 1

Kelompok usia lanjut menurut WHO dibagi menjadi tiga golongan besar:
 Usia 60 sampai 74 tahun
 Usia 75 sampai 84 tahun
 Usia lebih dari 85 tahun
Menurut studi epidemiologi kita perlu mempelajari terkait kemungkinan interaksi
obat yang terjadi antara pasien pasien geriatri karena pasien usia lanjut
umumnya memiliki banyak masalah terkait dengan kondisi kesehatan. Umumnya
pada saat praktik banyak ditemukan pasien usia lanjut memiliki satu atau dua
penyakit penyerta contohnya penyakit hipertensi, diabetes melitus, gangguan
kardiovaskuler, dehidrasi gangguan fungsi ginjal, dan hati. Dapat ditemukan juga
pasien usia lanjut atau geriatri yang menggunakan obat lebih dari 5 atau yang
disebut dengan polifarmasi, hal ini disebabkan karena banyaknya penyakit
penyerta yang di alami oleh pasien. Tugas seorang apoteker adalah mencari
solusi atau mencegah munculnya efek samping akibat interaksi obat-obat yang
dikonsumsi pasien geriatric.

Obat merupakan penyebab dari 15 -20% efek samping, semakin banyak obat
yang digunakan maka semakin besar terjadinya interaksi dan efek samping obat.
Dibandingkan dengan pasien dewasa, pasien geriatric dua kali dua kali lipat lebih
berisiko mengalami interaksi dan efek samping obat.
Dampak interaksi farmakokinetik obat-obat untuk pasien geriatric dapat dilihat
pada table di bawah

1. Motilitas gastrointestinal, terjadi perubahan motilitas gastrointestinal pada


pasien usia lanjut yang pertama perlambatan pengosongan lambung.
2. Peningkatan PH lambung yang dikarenakan menurunnya produksi asam
lambung, akan terjadi gangguan motilitas usus dan penurunan penurunan
penyerapan gula serta beberapa obat seperti vitamin B12, kalsium, dan zat
besi. Walaupun terjadi perubahan terhadap mortalitas gastrointestinal namun
tingkat penyerapan obat jarang dipengaruhi oleh perubahan motilitas
gastrointestinal .
3. Metabolisme pertama (first pass metabolism) perlu diperhatikan karena obat
terbagi atas dua yang pertama ada obat yang aktifnya dalam bentuk obat
awal dan obat yang berefek (dalam bentuk obat metabolit). Secara umum
obat-obat berefek dalam bentuk awal tanpa perlu dimetabolisme lebih lanjut
jika kondisi pasien usia terpengaruh oleh usia yang menyebabkan
menurunnya first pass metabolism, artinya metabolisme obat akan menjadi
sangat lambat untuk dicerna sehingga obat-obat dalam bentuk aktifnya akan
meningkat nkadarnya di dalam plasma sehingga perlu diperhatikan
kemungkinan dosis yang sampai ke reseptor serta efek samping yang
ditimbulkan. Kemudian obat-obat golongan ACE inhibitor seperti enalapril dan
perindopril merupakan obat dalam bentuk metabolit, sehingga jika terjadi
hambatan pada first pass metabolism artinya obat-obat yang diberikan tidak
menimbulkan efek sehingga perlu dipertimbangkan penggunaannya pada
pasien usia lanjut dan perlu ditingkatkan dosisnya jika memang obat tersebut
digunakan pada pasien usia lanjut.
4. Volume distribusi obat, konsentrasi obat di dalam plasma dipengaruhi oleh
volume cairan tubuh. Makin tinggi volume distribusi maka konsentrasi plasma
akan menurun hal ini terjadi jika volume distribusi tinggi berarti obat banyak
sampai ke dalam sel dan bertemu dengan reseptor sehingga obat
menimbulkan efek, sebaliknya jika volume distribusi obat menurun maka
dapat dipastikan bahwa kadar obat dalam plasma juga akan tinggi. Pada
lansia volume cairan tubuh menurun, hal ini perlu mendapat perhatian terkait
obat-obat yang larut di dalam air dan obat-obat yang larut di dalam lemak.
Pada lansia volume cairan tubuh menurun namun volume lemak meningkat
sehingga distribusi obat larut lemak seperti diazepam mengalami
peningkatan efek sehingga obat diazepam akan lebih tinggi pada pasien usia
lanjut dan perlu dipertimbangkan penurunan dosis. Sebaliknya pada obat
larut air seperti gentamicin, digoxin,dan simetidin perlu ditingkatkan dosisnya
sehingga kadar obat dalam plasma meningkat.
5. Selanjutnya wanita usia lanjut memiliki jaringan lemak 33% lebih banyak
dibandingkan dengan wanita yang lebih mudah sehingga resiko terjadinya
akumulasi obat-obat yang bersifat larut lemak itu akan lebih tinggi pada usia
lanjut aliran darah melalui hati berkurang dan keras beberapa obat dapat
terhambat sekitar 30 sampai 40% sehingga tentu akan mempengaruhi
eliminasi obat.

Anda mungkin juga menyukai