Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

MENEJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI BALI JANTAN


DI UPT PIBPS DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN
HEWAN DESA PUCAK KECAMATAN TOMPOBULU
KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

OLEH:

IRHAM
60700117060

JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2020
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PRAKTEK LAPANG

Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bahwa Laporan Praktek Kerja Lapang inibenar adalah hasil karya saya

sendiri. Jika kemuadian hari terbukti bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau

seluruhnya, maka laporan Praktek Kerja Lapang dan nilai yang di peroleh batal.

Samata, 05 November 2020

Penyusun

Irham
Nim 60700117007
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan Di UPT


PIBPS Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Desa Pucak
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi
Selatan
Nama : Irham
Nim : 60700117060
Jurusan : Ilmu Peternakan

Pembimbing Lapangan

(Dr. Ir. Muh. Basir Paly, M.Si) (Sitti Farida, S.Pt.)


NIP.195907121986031002 NIP.197509202009012006

Dekan Ketua Jurusan

(Prof. Dr. H Muh Khalifah Mustami. S.Ag M.Pd) Dr. Muh. Nur Hidayat, S.Pt., M.P)
NIP: 19710412 200003 1 001 NIP:197509092009121001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita

panjatkan atas kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang sesuai dengan waktu yang
ditargetkan, dan laporan ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di

jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini di buat berdasarkan hasil dari

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan

Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan dengan

mengambil judul “Performans Kambing Kacang Di Uptd Perbibitan Dan Hijauan

Pakan Ternak Desa Puca Kab. Maros” dan di harapkan dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

Melengkapi rasa syukur dan sekaligus ucapan banyak terima kasih atas segala

himbauan dan pengarahan selama kegiatan Praktek Kerja Lapang, maka

perkenankanlah menghaturkan ucapan terima kasih yang istimewa kepada Ayahanda

Sofyan dan Ibunda Rosdiana yang tanpa pamrih, penuh kasih sayang membesarkan

dan mendidik pnulis sejak kecil hingga saat ini serta pengharapan yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Prof. Drs. Hamdan Juhanis M.A, Ph. D selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

2. Prof. Dr. Mardan, M. Ag, Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A dan Prof. Siti

Aisyah, M. A., Ph. D selaku wakil rektor I, II dan III Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.
3. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Halifah Mustamin S.Ag, M.Pd selaku Dekan

Serta Wakil Dekan I,II, dan III Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar

4. Ketua Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin

Makassar, Dr. Muh. Nur Hidayat, S.Pt., M.P selaku penanggung jawab Kerja

Praktek.

5. Dosen Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin

Makassar bapak Dr. Ir. Muh. Basir Paly, M.Si selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan masukannya.

6. Ibu Sitti Farida, S.Pt. selaku pembimbing lapangan yang senantiasa memberikan

bimbingan dan arahan di lapangan.

7. Bapak dan Ibu serta keluarga tersayang atas do’a dan dukunganya dalam

pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini.

8. Teman-teman seperjuangan Praktek Kerja Lapang, terutama Teman PKL Maros

yang telah memberikan support dan semangat serta bimbingan selama

penyusunan laporan, terima kasih untuk semuanya.

9. Terima kasih kepada Perawat Ternak terkhusus Pak H. Saharuddin, Pak Kahar,

dan Pak Kornelius Ruba yang telah membantu dalam pelaksaan Praktek Kerja

Lapang
Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat amal yang setimpal disisi

Allah SWT, dan dapat bermanfaat terkhusus pada mahasiswa Jurusan Ilmu

Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar, Amin.

Makassar, 5 November 2020

IRHAM
NIM: 60700116001

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................. 2

B. Rumusan Masalah praktek kerja lapang ...................................... 4

C. Tujuan Praktek Kerja Lapang ...................................................... 5

D. Manfaat praktek kerja lapang ...................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 4

A. Sapi Bali ....................................................................................... 6

B. Sistem Pemeliharaan Ternak........................................................... 8

BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................ 14

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ............... 15

B. Alat dan Bahan............................................................................... 15

C. Metode Praktek Kerja Lapangan .................................................. 15

D. Jadwal Kegiatan Yang Dilakakun .. .............................................. 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 16

A. Profil UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen.... 20

B. Pembahasan ………………………………………………………. 24

BAB V PENUTUP....................................................................................... 21
A. Kesimpulan....................................................................................... 34

B. Saran............................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No. Uraian

1. Standar Pemeberian Pakan Ternak Sapi Pejantan............................... 20


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
MENEJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI BALI JANTAN
DI UPT PIBPS DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN
HEWAN DESA PUCAK KECAMATAN TOMPOBULU
KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)


OLEH:

IRHAM
60700117060

JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan hal yang sangat penting

dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan di

Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka

memaksimalkan potensi yang telah dimilikinya dibangku kuliah yang tentunya masih

sangat berorientasi pada teori. Selain itu dapat membangun hubungan yang baik
antara instansi penyelenggara PKL dengan pihak kampus. Dengan melakukan

kegiatan PKL mahasiswa akan lebih banyak memahami tentang kegiatan-kegiatan

yang ada dilapangan.

Populasi penduduk di Indonesia setiap tahunnya meningkat hal ini

mengakibatkan kebutuhan daging meningkat pula. Namun peningkatan kebutuhan

daging khususnya daging sapi tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan sapi siap

potong dari dalam negeri. Usaha peternakan di Indonesia belum mencapai tingkat

perkembangan yang menggembirakan, walaupun sampai saat ini pemerintah telah

melakukan bermacam-macam upaya guna mencapai tingkatan yang diinginkan.

Salah satu penyedia daging untuk memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia

adalah dari para peternak yang memelihara bangsa sapi lokal dan sapi hasil

persilangan sapi lokal dengan sapi impor. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam

mengembangkan dan meningkatkan produktivitas sapi-sapi lokal dan sapi impor

tersebut seperti manajemen pemeliharaan yang baik. Peningkatan populasi sapi

potong disebabkan oleh perkembangan dan kemajuan informasi mengenai dunia

peternakan, sementara peningkatan populasi penduduk juga semakin meningkat

sebagai pangsa pasar bagi peternak sehingga peternak bergairah dalam memelihara

sapi potong sebagai mata pencaharian mereka.

Pemeliharaan sapi tidak hanya bagaimana sapi-sapi yang dipelihara bisa

makan dan tumbuh besar begitu saja. Peternak harus memperhatikan aspek-aspek

terkait dalam hal pemeliharaan sapi. Aspek-aspek tersebut meliputi pakan yang
diberikan, perkandangan, penanganan kesehatan, perkawinan, pengelolaan limbah,

serta aspek terkait lainnya diharapkan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Kendala yang terdapat di dalam pemeliharaan sapi potong diantaranya adalah

kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap Good Farming Practices dan

penerapannya yang menyebabkan pemeliharaan sapi-sapi tersebut kurang maksimal.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan populasi

ternak adalah teknologi reproduksi Inseminasi Buatan (IB). Pengembangan usaha

peternakan melalui IB adalah untuk memperbaiki mutu genetik ternak, peningkatan

kualitas dan kuantitas, serta meningkatkan keuntungan peternak. Dalam melakukan

inseminasi buatan diperlukan ternak pejantan untuk menghasilkan semen. Pejantan

yang akan diambil semennya untuk dikoleksi haruslah pejantan yang unggul, dalam

artian memiliki penampilan fisik yang bagus dan prilaku yang menampilkan

bahwasanya pejantan itu adalah pejantan yang baik.

Kualitas sperma untuk IB sangat ditentukan oleh kondisi ternak pejantan

tersebut. Teknik Pemeliharaan pejantan menjadi salah satu standar yang harus

dilakukan agar ternak dapat dihasilkan semen yang berkualitas. Sistem pemeliharaan

yang dilakukan di UPT PIB-PS Pucak ialah system pemeliharaan intensif. Sistem

pemeliharaan intensif merupakan pemeliharaan ternak yang dilakukan pada kandang

dan sesekali di gembalakan pada padang penggembalaan tujuannya agar ternak dapat

berekspresi sesuai dengan habitat aslinya.

UPT PIB-PS merupakan intitusi yang dapat mendukung dalam kemajuan

pendidikan di Indonesia dalam hal transfer ilmu terkait sistem pemeliharaan pejantan
yang baik dalam memproduksi sperma. Mahasiswa diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman untuk kedepannya dengan mengetahui bagaimana

manajemen pemeliharaan pada pejantan yang ada di UPT Pelayanan Inseminasi

Buatan dan Produksi Semen (PIB-PS) Puca Maros.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktek kerja lapang ini adalah bagaimana menejemen

pemeliharaan ternak sapi bali jantan di UPT PIBPS Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi

Selatan.

C. Tujuan Praktek Lapangan

Maksud dilakukannya Praktek Kerja Lapang yaitu agar mahasiswa dapat

mengetahui menejemen pemeliharaan ternak sapi bali jantan yang dikembangkan

sebagai penghasil semen unggul untuk keperluan Inseminasi Buatan (IB).

D. Kegunaan Praktek Lapangan

1. Kegunaan di lakukannya praktek kerja lapangan ini adalah mahasiswa dapat

memaksimalkan dan menyeimbangkan pengetahuan antara teori dengan

praktek yang dilakukan langsung di lapangan.

2. Agar mahasiswa mengetahui secara langsung semua kegiatan dan ikut terjun

bekerja dalam semua kegiatan yang di UPT PIBPS Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros

Provinsi Sulawesi Selatan. Meningkatkan ilmu dan keterampilan mahasiswa.


3. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan serta

pengaruh manajemen pemeliharaan pada ternak sapi pejantan unggul.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. SAPI BALI

Sapi bali merupakan sapi yang populasinya sangat besar di Indonesia dan

merupakan sapi yang tergolong cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarya. Sapi

bali merupakan (Bos sondaicus) merupakan sapi asli Indonesia yang diduga sebagai

hasil domestikasi (penjinakan) dari banteng liar. Sebagian ahli yakin bahwa

domestikasi tersebut berlangsung di Bali sehingga disebut sapi Bali (Ir. Suprio

Guntoro, 2002).

Sapi Bali memiliki keunggulan dibandingkan dengan sapi lainnya antara lain

mempunyai angka pertumbuhan yang cepat, adaptasi dengan lingkungan yang baik,

dan penampilan reproduksi yang baik. Sapi Bali merupakan sapi yang paling banyak

dipelihara pada peternakan kecil karena fertilitasnya baik dan angka kematian yang

rendah (Purwantara et al., 2012).

Sapi Bali menyebar ke pulau-pulau di sekitar pulau Bali melalui komunikasi

antar raja-raja pada zaman dahulu. Sekarang sapi Bali telah tersebar ke hampir di

seluruh provinsi di Indonesia dan berkembang cukup pesat di beberapa daerah karena

memiliki beberapa keunggulan. Sapi bali mempunyai daya adaptasi yang baik

terhadap lingkungan yang buruk, seperti daerah yang bersuhu tinggi, mutu pakan

yang rendah/kasar, dan lain-lain. Di samping itu, tingkat kesuburan (fertilitas)

termasuk amat tinggidibandingkan dengan jenis sapi lain, yaitu mencapai 83%

(Darmadja, 1980).
Dalam perkembangannya ternyata kondisi di Bali lebih sesuai bagi bangsa

sapi ini karena adanya budaya orang Bali yang memuliakan ternak sapi. Sementara

itu tidak berhasilnya pengembangan sapi Bali di Jawa kemungkinan disebabkan

karena cukup tingginya populasi ternak domba yang kemungkinan besar telah

menjadi carrier dari penyakit MCF yang mudah sekali menulari sapi Bali dengan

akibat yang cukup fatal bagi bangsa sapi ini. Hal yang berbeda terdapat di beberapa

wilayah di Indonesia seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Sumatera dan

Kalimantan (HERWEIJER, 1947; MEIJER, 1962; PANE, 1990 dan 1991)

Dalam keadaan liar, habitat asli banteng di Indonesia, adalah di Jawa Timur

(Blauran) dan di Jawa Barat (Ujung Kulon). Dari galur yang lebih kecil, banteng juga

ditemukan di perbatasan hutan Kalimantan Timur, Laos, Vietnam dan di

Semenanjung Coubourgh di Australia Utara (SCHERF, 1995).

Menurut Williamson and Payne,1993 sapi Bali mempunyai klasifikasi

taksonomi sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Sub class : Theria

Infra class : Eutheria

Ordo : Artiodactyla

Sub ordo : Ruminantia

Infra ordo : Pecora


Famili : Bovidae

Genus : Bos (cattle)

Group : Taurinae

Spesies : Bos sondaicus (banteng/sapi Bali)

Sapi Bali mempunyai ciri-ciri morfometrik yakni sapi Bali jantan dewasa

mempunyai bobot antara 337-494 kg dengan tinggi sekitar 122-130 cm, sapi Bali

betina dewasa mempunyai bobot badan antara 224-300 kg dengan tinggi sekitar 105-

114 cm (Pane, 1991).

B. Sistem Pemeliharaan

Salah satu upaya untuk meningkatkan populasi dan mempercepat penyebaran

ternak besar oleh peternak adalah dengan cara pemeliharaan ternak tersebut.

Pemeliharaan ternak yang baik sangat mempengaruhi perkembangbiakan serta

terjaminnya kesehatan ternak (Hernowo, 2006).

Peternak dalam memelihara ternaknya harus berdasarkan prinsip-prinsip

pemeliharaan dan pembiakan hewan tropis yaitu : pengawasan lingkungan,

pengawasan status kesehatan, pengawasan pegawai, pengawasan makan dan air

minum, pengawasan sistem pengelolaan dan pengawasan kualitas hewan ternak

(Smith dan Mangkoewidjojo, 1988).

Sistem pemeliharaan sapi potong dikategorikan dalam tiga cara yaitu sistem

pemeliharaan intensif yaitu ternak dikandangkan, sistem pemeliharaan semi intensif

yaitu tenak dikandangkan pada malam hari dan dilepas di ladang penggembalaan
pada pagi hari dan sistem pemeliharaan ekstensif yaitu ternak dilepas di padang

penggembalaan (Hernowo, 2006).

1. Perkandangan

Perkandangan memiliki beberapa fungsi penting dalam suatu usaha sapi

potong yaitu : (1) melindungi sapi potong dari gangguan cuaca, (2) tempat sapi

beristirahat dengan nyaman, (3) mengontrol sapi agar tidak merusak tanaman di

sekitar lokasi peternakan, (4) tempat pengumpulan kotoran sapi, (5) melindungi sapi

dari hewan pengganggu, (6) memudahkan pemeliharaan, terutama dalam pemberian

pakan, minum dan mempermudah pengawasan kesehatan (Abidin, 2002). Menurut

Abidin (2002),

pembuatan kandang harus memperhatikan syaratsyarat teknis antara lain : (1)

luas kandang harus dibuat sesuai dengan jumlah sapi.

(2) kandang terbuat dari bahan-bahan berkualitas sehingga tahan lama.

(3) kandang menghadap ke timur sehingga matahari pagi dapat masuk secara

langsung.

(4) sistem ventilasi kandang harus baik.

(5) kandang dibangun dengan memperhatikan arah angin yang dominan dan

bagian muka sapi tidak mendapat kontak langsung dengan angin yang

bertiup.

Kandang yang akan dibangun harus kuat, memenuhi syarat kesehatan, mudah

dibersihkan, mempunyai drainase yang baik, sikulasi udara yang bebas dan
dilengkapi tempat makan dan minum sapi serta bak desinfektan (Direktorat Jenderal

Peternakan, 2000).

Secara umum terdapat dua tipe kandang yaitu kandang individual dan

kandang koloni. Kandang individu digunakan bagi satu ekor sapi dengan ukuran

2,5x1,5m. Tujuan dibuatnya kandang individu adalah memacu pertumbuhan sapi

potong lebih pesat dimana ruang gerak sapi terbatas. Kondisi sapi di kandang

individual lebih tenang dan tidak mudah stres. Kandang koloni dipergunakan bagi

sapi bakalan dalam satu periode penggemukan yang ditempatkan dalam satu kandang

dengan luas minimum 6m2 . Model kandang koloni memungkinkan terjadinya

persaingan antar sapi dalam memperebutkan pakan, akibatnya sapi yang menang akan

memilki pertumbuhan yang cepat. Dibandingkan dengan tipe kandang individual,

pertumbuhan sapi di kandang koloni relatif lebih lambat karena ada energi yang

terbuang akibat gerakan sapi yang lebih leluasa. Kebersihan kandang juga harus

diperhatikan karena kotoran dan urin sapi akan segera terinjak-injak oleh sapi

(Abidin, 2002).

2. Pakan

Usaha ternak sapi potong yang efisien dan ekonomis bisa menjadi kenyataan

apabila tuntutan hidup mereka terpenuhi, salah satu tuntutan utama adalah pakan.

Dengan adanya pakan, tubuh hewan akan mampu bertahan hidup dan kesehatan

terjamin. Pemberian pakan kepada ternak sapi potong bertujuan untuk kebutuhan

pokok hidup dan perawaan tubuh dan keperluan berproduksi (Sugeng, 2005).

Selanjutnya Sugeng (2005), menyatakan bahwa pemberian zat-zat pakan yang


disajikan harus disesuaikan dengan tujuannya masing-masing. Tujuan pemberian

pakan dibedakan menjadi dua yaitu makanan perawatan untuk mempertahankan

hidup dan kesehatan, serta makanan produksi untuk pertumbuhan dan pertambahan

berat. Kebutuhan pakan sapi tropis berbeda dengan sapi subtropis. Sapi tropis yang

adaptasinya terhadap lingkungan cukup bagus membutuhkan pakan relatif lebih

sedikit daripada sapi subtropis.

Menurut Natasasmita dan Mudikdjo (1979), bahan pakan dikelompokkan

menjadi dua yaitu :

1. Menurut asalnya pakan terdiri dari : (1) hijauan alami (rumput lapangan),

(2) hijauan tanaman (rumput gajah), (3) hasil limbah pertanian (jerami), (4) hasil

limbah industri (bungkil), (5) hasil pengawetan (silase, selai). 2. Menurut

kandungan zat makanan dan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan ternak terdiri dari

: (1) hijauan kering, (2) hijauan segar, (3) silase, (4) sumber energi, (5) sumber

protein, (6) sumber mineral, (7) sumber vitamin, dan (8) makanan tambahan.

Menurut Santosa (2005) bahwa dalam memilih bahan pakan, beberapa

pengetahuan penting berikut ini harus diketahui sebelumnya yaitu :

1. Bahan pakan harus mudah diperoleh dan sedapat mungkin terdapat di

daerah sekitar sehingga tidak menimbulkan masalah biaya transportasi dan

kesulitan mencarinya.

2. Bahan pakan harus terjamin ketersediaannya sepanjang waktu dalam

jumlah yang mencukupi keperluan.


3. Bahan pakan harus mempunyai harga yang layak dan sedapat mungkin

mempunyai fluktuasi harga yang tidak besar.

4. Bahan pakan diusahakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia yang

sangat utama. Seandainya harus menggunakan bahan pakan tersebut maka

usahakanlah agar digunakan satu macam saja.

5. Bahan pakan harus dapat diganti dengan bahan pakan lain yang kandungan

zat-zat makanannya hampir setara.

6. Bahan pakan tidak mengandung racun dan tidak dipalsukan atau tidak

menampakkan perbedaaan warna, bau atau rasa dari keadaan normalnya.

Allah s.w.t berfirman dalam QS An-Nahl/16:10 telah di sebutkan bagaimana

hujan menjadi penyubur tanah yang menjadi tempat tumbuh berbagi tanaman untuk

sumber makanan manusia atau sumber pakan hewan ternak:

         


    
Terjemahnya:

Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,

sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-

tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu

(QS An-Nahl/16:10) (Kementrian Agama, RI, 2017).

Ayat tersebut lebih dahulu menjelaskan betapa besar nikmat Allah s.w.t curah

hujan yang menyuburkan tanah sebagai tempat yang sangat baik untuk tumbuh-

tumbuhan yang sumber pakan untuk ternak, serta ayat tersebut menjelaskan pada
tempat tumbuhnya kamu menggembalakan ternakmu, dari penjelasan tersebut sangat

berkaitan dengan sistem pemeliharaan yang selama ini dilakukan oleh peternak

tradisional yang melakukan pengembelaan di padang yang ditumbuhi tanaman yang

baik bagi ternak.

3. Perkawinan

Sapi dapat dikembangbiakan dengan dua metode yang umum dikenal, yaitu :

1) metode alamiah yaitu sapi jantan pemacek dikawinkan dengan sapi betina

yang sedang birahi, sperma sapi jantan pemacek untuk perkawinan alamiah hanya

mampu melayani 120 ekor sapi betina/tahun, dan

2) metode inseminasi buatan (IB), metode ini lebih populer dikenal dengan

kawin suntik. Perkawinan dilakukan dengan bantuan peralatan khusus dan manusia

(inseminator), seekor sapi jantan pemacek sebagai sumber sperma dapat

dipergunakan untuk mengawini sapi betina sampai 20.000 ekor/tahun (Hernowo,

2006).

Perkawinan keluarga merupakan perkawinan antara individu yang

mempunyai hubungan keluarga yang dekat, misalnya antara anak dengan bapak.

Tujuan sistem perkawinan yang demikian adalah :

1. Meningkatkan kemurnian, sehingga daya menurunkan sifat bertambah.

2. Memungkinkan timbulnya sifat jelek, sehingga segera dapat dilakukan

penyisihan. Ternak yang sifatnya jelek tidak dikembangbiakkan (Hernowo,

2006). Menurut Santosa (2005) keterampilan dalam melihat tanda-tanda

berahi ternak sapi betina sangat menentukan keberhasilan perkawinan


ternak sapi. Tandatanda yang lazim nampak pada ternak sapi adalah : sapi

betina tidak tenang (gelisah), nafsu makan berkurang, sering melenguh dan

mendekati pejantan dan sering menaiki sapi lain dan jika dinaiki akan

diam.

BAB III

METODE PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini di

mulai pada hari Senin tanggal 7 September sampai 6 Oktober 2020 di UPT PIBPS

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.


B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada Praktek Kerja Lapangan ini adalah Skop, Gerobak,

ember, baskom, Sikat, sabit, motor viar, chopper, spiod besar/kecil, Selang, ember,

serta

Bahan yang digunakan pada Praktek Kerja Lapangan adalah air, rumput

hijauan, konsentrat, Silase jerami jagung, tauge, disinfektan serta obat-obatan ternak

(vitamin, antiseptic, dan antibiotic) dan jumlah pejantan sapi bali yang dipelihara

sebanyak 33 ekor.

C. Metode Pelaksanaan Praktek

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini dimulai dari proses pemeliharaan sapi

pejantan yang telah memenuhi persyaratan seleksi pejantan untuk penampungan

semen. Proses pemeliharaan terdiri atas sanitasi kandang atau permbersihan kandang,

pemberian vitamin dan obat cacing, pemberian pakan, sanitasi ternak dan peralatan.

Penampungan semen dilakukan sebanyak 1 kali dalam seminggu yaitu pada hari

Rabu di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen

(UPT PIB PS) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan.

1. Kebersihan Ternak

Ternak pejantan dibersihkan dengan cara dimandikan menggunakan selang

yang dialiri air dan sikat untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada

permukaan tubuh ternak. Ternak dimandikan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pukul

07.00 pagi dan 16.00 sore.


2. Sanitasi Kandang

Kandang ternak dibersihkan dari kotoran atau feses yang terdapat pada lantai

maupun dinding kandang menggunakan skop dan sikat kemudian menyemprotkan air

mengguanakan selang pada lantai kandang untuk menghilangkan bekas feses yang

masih tersisa. Selanjutnya membersihkan tempat air minum dengan cara membuang

air minum yang masih tersisa dan memberikannya dengan air yang bersih.

Pembersihan kandang dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.

3. Pemeliharaan Pejantan

Pemeliharaan pejantan memerlukan perlakuan khusus antara lain: melakukan


exercise pada pejantan pada lapangan yang dilengkapi line bull minimal 1 kali
seminggu pada pagi hari, memberikan tauge sebanyak 0,8-1 kg perhari pada pagi
hari, dan memberikan pakan berupa hijauan atau silase sebanyak 30-40 kg dan
konsentrat sebanyak 4 kg perekor perhari. Melakukan pemberian vitamin dan vaksin
secara rutin.
4. Manajemen Kesehatan dan penyakit

Untuk mengantisipasi terjadinya penularan penyakit maka dilakukan

pembersihan kandang 2 kali sehari pada pagi dan sore. Memandikan sapi yang

dikandangkan dua kali sehari. Mengontrol kesehatan ternak setiap hari baik kandang,

ranch, maupun cattel yard dan melakukan pengobatan terhadap sapi yang mengalami

penyakit atau luka.

D. Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang

HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Hari ke-1. Senin, 7 September 2020 - Penerimaan di UPT-PIBPS
Hari ke-2. Selasa, 8 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung
- Pembersihan kandan
- Pembuatan silase Batang Jagung
Hari ke-3. Rabu, 9 September 2020 - Penampungan semen
- Penyuntikan vitamin B12
- Penyuntikan hormone GnRh
- Pengambilan Sampel Darah
Hari ke-4. Kamis, 10 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan batang
jagung
Hari ke-5. Jum’at, 11 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan batang
jagung
Hari ke-6. Sabtu, 12 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
Hari ke-7. Minggu, 13 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
Hari ke-8. Senin, 14 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pembukaan fermentasi batang
jagung
- Pengambilan pakan jagung
- Palpasi rektal
Hari ke-9. Selasa, 15 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
- Pembuatan Silase pakan jagung
Hari ke-10. Rabu, 16 September 2020 - Penampungan semen
- Penyuntikan vitamin B12
- Pengambilan sampel feses dan
sampale urine
- Pengambilan sampel darah
Hari ke-11. Kamis, 17 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
Silase batang jagung
- Pembersihan kandang
Hari ke-12. Jum’at, 18 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan batang
jagung
Hari ke-13. Sabtu, 19 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung
- Pembersihan kandang
Hari ke-14. Minggu, 20 September - Pemebrian pakan konsentrat,
2020 silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-15. Senin, 21 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pembukaan silase batang jagung
Hari ke-16. Selasa, 22 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-17. Rabu, 23 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
hijauan.
- Pembersihan kandang
Hari ke-18. Kamis, 24 September 2020 - Penampungan semen
- Pembuatan straw
- Free freezing straw
- Uji post thawing
Hari ke-19. Jum’at, 25 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-20. Sabtu, 26 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-21. Minggu, 27 September - Pemebrian pakan konsentrat,
2020 silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-22. Senin, 28 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
- Pembersihan LAB UPT-PIBPS
Hari ke-23. Selasa, 29 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
hari ke-24. Rabu, 30 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang dan area
kandang
Hari ke-25. Kamis, 1 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
- Penampungan semen
Hari ke-26. Jum’at, 2 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
- Penyuntikan Ivomec pada ternak
kambing yang terkena penyakit
Skabies
- Penyuntikan Vitamin (Biodin)
pada ternak kambing

Hari ke-27. Sabtu, 3 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,


silase batang jagung.
- Pembersihan kandang
- Pengambilan Pakan hijaun
rumput gajah

Hari ke-28. Minggu, 4 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentra, dan


hijauan
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan hijauan
rumput gajah di desa Pakelli,
Kecamatan Bantimurung,
Kbupaten Maros

Hari ke-29. Senin, 5 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentra, dan


hijauan.
- Pembersihan kandang

Hari ke- 30. Selasa, 6 Oktober 2020 - Penarikan mahasiswa Pkl


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi


Semen (UPT PIB PS) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Sulawesi Selatan
Gambar. 2 Lokasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi
Semen (UPT PIB PS) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Sulawesi Selatan.

. 1. Lokasi UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sul-Sel

UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan terletak di Desa Puca Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Maros. Jarak antara UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan

Produksi Semen Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan

terletak di Desa Puca Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros adalah 18 km yang

dapat di tempuh dalam waktu ± 30 menit

Iklim Kabupaten Maros adalah tropis, dengan kelembaban ± 60-82%, curah

hujan rata-rata 347 mm pertahun, temperature udara pada musim kemarau rata-rata

32oC dari kecepatan angin rata-rata 2-3 knot/jam.

2. Sejarah UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sul-Sel

Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen

(UPT-PIBPS) didirikan pada tahun 2001, dimana dengan berlakunya otonomi daerah

sesuai dengan UU No. 22/1999 dan PP No. 25/2000 tentang Kewenangan Pusat dan

daerah maka ditempuh kebijaksanaan desentralisasi IB dimana setiap daerah dapat

mengembangkan Balai Inseminasi Buatan dengan tujuan untuk lebih mendekatkan

pelayanan IB kepada masyarakat (peternak).


Kebijakan Pemerintah Prov.Sulawesi-Selatan dalam rangka desentralisasi IB

telah ditindaklanjuti dengan Pembentukan UPT-PIBPS Dinas Peternakan berdasarkan

Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 132 tahun 2001. UPT-PIBPS ini

dibentuk sebagai penjabaran Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 10

Tahun 2001. Dengan adanya UPT-PIBPS diharapkan pelaksanaan program IB dapat

lebih fokus sehingga produksi dan produktivitas ternak Sapi di Sulawesi Selatan

dapat lebih ditingkatkan. Saat ini luas keseluruhan lahan UPT-PIBPS ±4.5 Ha dengan

luas bangunan, kandang, dan fasilitas lain ± 1 Ha serta luas kebun rumput ± 3.5Ha.

3. Tugas Pokok

Melaksanakan sebagian tugas dinas dalam menyelenggarakan produksi,

pengujian, standarisasi dan sertifikasi semen.

4. Fungsi

a. Memelihara ternak unggul

b. Produksi dan penyimpanan semen beku

c. Pencatatan dan pemantauan penggunaan semen beku serta pengawasan mutu

semen

d. Memberi saran teknik produksi semen beku benih unggul

e. Memberi pelayanan teknik kegiatan produksi semen beku

f. Pemberian informasi dan dokumentasi hasil kegiatan inseminasi buatan

g. Distribusi dan pemasaran semen beku unggul

h. Urusan tata usaha dan rumah tangga UPTD

5. Motto
“Dengan Mani Membangun Sulawesi Selatan”

6. Janji Layanan

Janji layanan UPTD-IB adalah PRIMA

Priority : yang utama adalah kepuasan pelanggan

Ready : Produk tersedia setiap waktu

Inovative : selalu berkreasi dan berinovasi

Marketable : produk sesuai kebutuhan

Accurate : tepat (jumlah, jenis, mutu dan waktu)

7. Visi

“Menjadi produsen semen beku yang berkualitas di Sulawesi Selatan”

8. Misi

a. Meningkatkan sumber daya manusia peternakan agar dapat menghasilkan produk

yang berdaya saing tinggi..

b. Mengoptimalkan produksi dan distribusi serta pemasaran semen beku dengan

pelayanan prima kepada konsumen.

c. Melestarikan dan mengembangkan ternak local dalam rangka meningkatkan

pendapatan asli daerah

d. Mendorong terciptanya peluang dan kesempatan kerja mandiri melalui

pemanfaatan teknologi inseminasi buatan guna peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat peternak

9. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi UPT–Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen Provinsi

Sulawesi Selatan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 77 tahun 2009, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Pelayanan Inseminasi

Buatan dan Produksi Semen (PIBPS) pada Dinas P Pieternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Sulawesi Selatan.

Struktur Organisas

Kepala UPT-PIBPS

Kepala sub. Bagian Ka. Seksi Pemeliharaan


Tata Usaha Ternak & Produksi Semen

Pengadministrasian Pengawas Mutu Pakan & Pengawas Mutu


Umum Prod. Bibit Ternak Besar Bibit Ternak

Pengadministrasian Pengelola Laboratorium Analisis Data &


Keuangan Informasi

Pengadministrasian Petugas Pengambil Pengelola


Kepegawaiaan Contoh Gudang

Pengelola
Pengemudi Laboratorium

Fungsional Pengawas
Pengelola Distribusi
Bibit Ternak
& Pemasaran

Fungsional Penyuluh
Peternakan Kepala seksi
pelayanan IB
Gambar 1. Struktur Organisasi UPT PIBPS Pucak Maros
B. Pembahasan

Manajemen Pemeliharaan sapi Bali jantan di UPT PIBPS Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros

Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

1. Manajemen Pemeliharaan sapi Bali Jantan

UPT PIB-PS Pucak, Maros memiliki 22 pejantan (Bull) sapi Bali, 7 pejantan

jenis sapi bali telah menerima SNI 4869:1:2017 dari Kementrian Pertanian Indonesia.

Pejantan tersebut telah melalui seleksi agar dapat dihasilkan mutu genetik yang baik

dan unggul. Untuk mempertahankan kualitas dan menjaga performance dari pejantan

maka perlu dilakukan pemeliharaan yang intensif.

Tujuan utama dari pemeliharaan pejantan adalah untuk memcari pejantan-

pejantan yang memiliki sifat-sifat baik yang nantinya dapat diwariskan pada generasi

berikutnya. Pejantan diharapkan dapat menurunkan keunggulan yaitu fertilitas yang

tinggi, kualitas karkas yang baik, toleransi terhadap pakan yang baik, tidak cacat fisik

dan genetic, seta memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan iklim dan

lingkungan tropis.

Sistem pemeliharaan yang dilakukan di UPT PIB-PS Pucak, Maros

menggunakan system pemeliharaan intesif. Sistem pemeliharaan intensif merupakan

pemeliharaan ternak yang dikandangkan sepenuhnya tanpa dilepas ke alam atau

padang penggembalaan. Tujuan dari pemeliharaan intensif ini adalah agar peternak

dapat memastikan ternak memperoleh pakan yang baik dan cukup untuk menjaga

performa ternak tersebut. Sapi yang dipelihara secara intensif lebih efisien karena
memperoleh perlakuan lebih teratur dalam hal pemberian pakan, pembersihan

kandang, memandikan sapi (Sugeng, 2005). Sistem ini juga biasa digunakan oleh

peternak fattening.

2. Biosecurity dan sanitasi

Sanitasi Ternak pejantan yang dilakukan di UPT PIB-PS yaitu dengan

melakukan pemandian ternak setiap pagi dan sore. Kegiantan memandikan ternak ini

bertujuan agar ternak selalu dalam keadaan bersih dan dapat mempengaruhi kondisi

fisiologis ternak sehingga ternak merasa nyaman. Sanitasi ternak juga dilakukan

setiap sebelum dilakukannya kegiatan penampungan sperma pejantan dengan tujuan

agar hasil penampungan yang diperoleh tidak terkontaminasi oleh kuman yang

terdapat pada tubuh ternak.

Gambar 1. Proseses Pembersihan feses

Kebersihan kandang harus selalu dijaga dengan cara melakukan pembersihan

kandang setiap harinya. Frekuensi dalam melakukan pembersihan kandang bervariasi


tergantung masing-masing peternak. Pada umumnya, pembersihan kandang sapi

dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari (Zuroidah dan Azizah, 2018).

3. Manajemen Pemeberian pakan dan Air minum

Pakan merupakan kebutuhan yang penting yang harus terpenuhi dan

diperhatikan dalam usaha peternakan karena menjadi sumber nitrisi bagi ternak.

Pakan berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup, memeliharan fungsi jaringan dan

sumber energi bagi ternak agar mempu bermetabolisme dengan baik. Pakan

yang diberikan kepada sapi potong pada umumnya terdiri dari hijauan dan konsentrat.

Pakan yang diberikan pada seekor ternak harus sempurna dan mencukupi. Sempurna

dalam arti bahwa pakan yang diberikan pada ternak tersebut harus mengandung

semua nutrient yang diperlukan oleh tubuh dengan kualitas yang baik (Sugeng,

2005).

Hijauan merupakan pakan yang berasal dari tumbuhan yang diberikan pada

sapi potong dalam bentuk segar. Bahan pakan dalam aspek biaya pakan dapat

mencapai 60-70% dari total biaya produksi maka perlu dikembangkan jenis pakan

sebagai pakan subtitusi dengan persyaratan pemberian pakan hijauan sebesar 10%

dari berat badan. Hijauan menjadi bahan pakan utama bagi sapi pootong berupa

rumput yang terdiri dari rumput unggul, rumput lapangan dan sebagian adalah jenis

leguminosa. Untuk pemberian hijauan makanan ternak dapat diberikan dengan

memberikan rumput unggul seperti rumput raja, rumput gajah dll atau mencampurkan

rumput lapangan dengan tanaman leguminosa seperti gamal, kaliandra, turi dan lain-

lain yang memiliki gizi tinggi. Hal ini perlu dilakukan karena ketersediaan sangat
dipengaruhi oleh musim dan semakin terbatasnya padang pengembalaan disamping

itu nilai gizi yang dikandung sangat rendah (Litbang Pertanian, 2016).

Konsentrat merupakan campuran dari bahan-bahan makanan seperti biji-bijian

dan sisa hasil industry pertanian yang dicampur sedemikian rupa sehingga menjadi

suatu bahan makanan yag bergfungsi untuk melengkapi kekurangan gizi dari bahan

makanan lainnya. Pakan konsetrat mempunyai kandungan serat kasar rendah dan

mudah dicerna. Pemberian pakan konsetrat per ekor perhari sekitar 1% dari berat

badan (Hilman, 2010).

Pakan yang diberikan pada ternak pejantan di UPT PIB-PS Pucak, Maros

yaitu pakan hijauan atau Silase (pakan pengganti hijauan pada musim kemaraua),

pakan konsentrat dan tauge. Hijauan yang diberikan yaitu hijauan seger berupa

rumput gajah (Pannisetum purpureum) yang diperoleh dari lahan UPT sendiri.

Pemberian hijauan dan konsentrat dilakukan sebanyak dua kali sehari dengan jumlah

hijauan sebanyak 30-40 kg perhari atau 10% dari berat badan dan konsentrat

sebanyak 4 kg perhari atau 1% dari berat badan. Pemberian pakan dimulai pada pagi

hari dengan pemberian 2 kg konsertrat dan pemberian hijauan atau silase dilakukan

setelah 1 jam pemberian konsentrat dengan jumlah sekitar 15-20 kg hijauan bagitu

pun pada sore hari.

Konsentrat yang di berikan pada ternak pejantan di UPT PIB-PS Pucak Maros

yaitu produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam bentuk pellet dengan berat 50

kg/karung. Adapun kandungan yang terkandung didalam konsentrat yaitu air

maksimal 12%, protein kasar 16 – 18 %, lemak kasar 3 – 7%, serat kasar 8%, abu
10%, kalsium 0,8 – 1%, fosfor 0,6 – 0,8%. Konsentrat merupakan pakan penguat

yang disusun dari biji-bijian dan limbah hasil proses industri bahan pangan yang

berfungsi meningkatkan nilai nutrisi yang rendah agar memenuhi kebutuhan normal

ternak untuk tumbuh dan berkembang secara sehat (Akoso, 2009).

Gambar 2. Pemberian pakan pada ternak di UPT-PIBPS

Pemberian silase jerami jagung dilakukan untuk mengganti pakan hijauan

pada saat musim kemarau dimana ketersediaan hijauan mulai berkurang atau habis.

Pembuatan silase di UPT PIB-PS menggunakan bahan utama Jerami jagung yang

berasal dari daerah pucak. Untuk membuat silase dibutuhkan alat chopper untuk

memotong jerami jangung menjadi potongan kecil kemudian dimasikkan pada wadah

yang kedap udara. Tujuan dari pembuatan silase ini agar dapat mengganti pakan

hijauan sebagai pakan utama selama musim kemarau.

Pemberian air minum untuk sapi yang dipelihara di UPT PIBPS disediakan

secara ad libitum. Pada pagi hari bak air minum diisi dengan penuh. Kebutuhan air
minum untuk ternak di UPT PIBPS dipenuhi dari air gunung. Hal ini sesuai dengan

pendapat Huitema (1986) yang menyatakan bahwa Pemberian air minum merupakan

salah satu bagian dari tatalaksana pemeliharaan sapi. sebaiknya air minum untuk sapi

harus disediakan ad libitum (tak terbatas) terutama didaerah-daerah kering.

Gambar 2. Pemeberian air minum pada ternak di UPT-PIBPS

4. Manajemen perkandangan

Kandang merupakan sarana yang perlu diperhatikan dalam kegiatan

pemeliharaan karena tidak hanya sekedar menjadi tempat istirahat yang nyaman bagi

ternak. Kandang harus dibuat dari bahan-bahan yang baik dan kontriuksi yang cukup

kuat. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengeai kandang diantaranya adalah

desain lay out, kapsitas dan materi bangunan kandang terutama lantai dan atap

kandang. Hal tersebut perlu diperhatikan agar dapat memberikan kemudahanproses

pemberian pakan ternak dan minum, sekaligus menyangkut kemudahan


membersihkan kandang naik dari sisa kotoran, makanan dan genangan air serta

persiapan pengangkutan ternak (Hidayat dkk., 2015).

Tujuan pembuatan kandang adalah untuk melindungi ternak terhadap

gangguan luar yang merugikan baik terhadap sengatan terik matahari, kedinginan,

kehujanan, dan tiupan angin yang dingin (Soedarmono dan Sugeng, 2009). UPT PIB-

PS memiliki kandang tipe individu yang berjumlah 32 kandang untuk ternak pejantan

sapi maupun kerbau. Kandang indivudu terdiri dari 2 ukuran kandang yang berbada,

yaitu ukuran 3×5 yang berjumlah 15 unit dan ukuran 4×6 dengan jumlah 17 unit

khusus untuk sapi eksotis dan kerbau.

5. Perlakuan Khusus terhadap pejantan

Perlakuan khusus yang diberikan pada pejantan produktif bertujuan agar dapat

mendukung peningkatan performa ternak pejantan baik khususnya dalam

memproduksi sperma untuk kebutuhan Inseminasi Buatan. Perlakuan yang dilakukan

pada ternak pejantan di UPT PIB-PS yaitu pemberian tauge atau kecambah kacang

hijau yang berumur 2-3 hari dan exercise pejantan.

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu komoditas

dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji kacang hijau, karena selama

proses perkecambahan dibentuk bermacam-macam asam amino esensial yang

merupakan penyusun protein. Pemberian tauge dilakukan setiap hari sebanyak 0,8-1

kg perhari dengan tujuan untuk membantu meningkatkan produksi dan kualitas

sperma ternak. Selain protein, limbah tauge mengandung vitamin E serta Zn.
Pemberian 35ppm Zn dalam pakan dapat meningkatkan motilitas, viabilitas dan

konsentrasi spermatozoa sapi (Khumar dkk., 2006).

Perlakuan lain yang dilakukan terhadapt ternak pejantan yaitu exercise.

Exercise merupakan kegiatan menggembalakan ternak pada yang ditempatkan pada

bull line yang bertujuan untuk menjaga stamina dan libido pejantan. Exericise

pejantan produktif dilakukan minimal satu kali dalam seminggu.

6. Standar Pemeliharaan Pejantan untuk Produksi Semen Beku

Standar pemeliharaan yang baik untuk IB dapat dilakukan dengan manajemen

pemeliharaan yang meliputi perawatan ternak, pakan, dan kesehatan ternak.

Perawatan meliputi sanitasi kandang setiap pagi dan sore karena pencegahan

penularan penyakit paling efektif adalah dengan pembersihan kandang, peralatan, dan

ternak. Petugas kandang sebelum membersihan kandang melakukan pengecekan di

palungan tempat pakan maupun minum dan feces ternak, jika pakan tidak habis atau

konsistensi feses lebih encer akan dilaporkan pada bagian kesehatan hewan untuk

kemudian dilakukan penangan. Sapi dimandikan setiap pagi dan sore. Pejantan

dimandikan setelah kandang dibersihkan dengan cara tubuh pejantan disiram dengan

air kemudian digosok menggunakan sikat pada seluruh tubuh khususnya bagian

preputium karena saat penampungan preputium pejantan harus bersih untuk

menghindari kontaminasi pada semen yang ditampung. Tujuan memandikan pejantan

yaitu untuk menjaga suhu tubuh dikarenakan jika pejantan kepanasan akan

menyebabkan heat stress (BBIB Singosari, 2011).


Pejantan juga harus diperlakukan dengan baik dan diberi gerak badan yang

cukup untuk mempertahankan kondisi optimum. Gerak badan mungkin penting untuk

mempertahankan tonus yang baik otot-otot tubuh, terutama kaki dan

kesehatanseluruh tubuh pada umumnya. Exercise dilakukan setiap hari dengan tujuan

untuk mempertahankan kondisi stamina sapi, meningkatkan libido sapi pejantan serta

agar sapi tidak rentan terhadap penyakit (BBIB Singosari, 2011).

Perawatan ternak lainnya yaitu dengan penimbangan berat badan pejantan

secara rutin setiap awal bulan. Tujuannya yaitu untuk bahan evaluasi berat badan

pada masing-masing ternak sehingga bagian perawatan ternak bisa mengatur jumlah

pakan yang diberikan, dosis obat dan pembagian kandang (BBIB Singosari, 2011).

7. Standar Pemberian Pakan Pejantan untuk Produksi Semen Beku

Pemberian pakan pada ternak sapi meliputi hijauan segar (jagung, rumput

gajah, stargrass, kaliandra, gamal), hijauan kering (hay), hijauan awetan (silase) dan

pakan tambahan (mineral dan konsentrat). Pemberian hijauan untuk memenuhi

kebutuhan ternak terhadap serat kasar disesuaikan dengan bangsa ternak dan bobot

badan (Hartati, 2010).

Komposis pemberian yaitu hijauan sebanyak 10% dari bobot badan sapi.

Hijauan yang diberikan berupa 70% rumput dan 30% leguminosae dan 1-2%

konsentrat, misalnya pada sapi simental yang memiliki bobot badan rata-rata 800 kg

diberi hijauan 40-50 kg/hari dan pada sapi bali yang memiliki berat rata-rata 400 kg

diberi hijauan 330-40 kg/hari. Adapun jumlah pemberian pakan untuk bangsa sapi

yang sesuai standar sebagai berikut.


Tabel 1. Standar Pemberian Pakan Ternak Sapi Pejantan
Jenis Pakan
Bangsa
Rumput Konsentrat Silase
Sapi
Pagi Sore Total Pagi Sore Total Pagi
Bali 15 20 35 2 3 4 5
FH 25 25 50 3 3.5 6.5 5
Limousin 25 50 3 3 6 5

25
Simental 25 25 50 3 3 6 5
Sumber : BBIB Singosari, 2011.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapang yang telah dilakukan di UPT PIBPS

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut :

Menejemen Pemeliharaan sapi bali jantan meliputi pembersihan lantai

kandang setiap hari, pembersihan tempat pakan, tempat minum danpemeberian air

minum secara ad atlibutum, Pemberian hijauan dan konsentrat dilakukan sebanyak

dua kali sehari dengan jumlah hijauan sebanyak 30-40 kg perhari atau 10% dari berat

badan dan konsentrat sebanyak 4 kg perhari atau 1% dari berat badan. Pemberian

pakan dimulai pada pagi hari dengan pemberian 2 kg konsertrat dan pemberian

hijauan dilakukan setelah 1 jam pemberian konsentrat dengan jumlah sekitar 15-20 kg

hijauan bagitu pun pada sore hari.

Adanya perlakuan khusus yang diberikan pada pejantan sapi bali produktif

bertujuan agar dapat mendukung peningkatan performa ternak pejantan baik

khususnya dalam memproduksi sperma untuk kebutuhan Inseminasi Buatan.

Perlakuan yang dilakukan pada ternak pejantan di UPT PIB-PS yaitu pemberian tauge

atau kecambah kacang hijau yang berumur 2-3 hari dan exercise pejantan minimal

satu kali dalam satu minggu.


Sanitasi Ternak pejantan yang dilakukan di UPT PIB-PS yaitu dengan

melakukan pemandian ternak setiap pagi dan sore. Kegiantan memandikan ternak ini

bertujuan agar ternak selalu dalam keadaan bersih dan dapat mempengaruhi kondisi

fisiologis ternak sehingga ternak merasa nyaman. Sanitasi ternak juga dilakukan

setiap sebelum dilakukannya kegiatan penampungan sperma pejantan dengan tujuan

agar hasil penampungan yang diperoleh tidak terkontaminasi oleh kuman yang

terdapat pada tubuh ternak.

B. Saran

Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen

(UPT PIB PS) sangat baik untuk dijadikan tempat belajar baik itu berupa praktek

lapang, kunjungan, maupun penelitian karena sarana dan prasarana sangat

mendukung mulai dari pemeliharaan pejantan maupun betina, penampungan hingga

pembuatan semen.

DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B. T. 2009. Epidemologi dan Pengendalian Antraks Kanisius.

Abidin, Z. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Penggemukan Sapi Potong.


Agromedia Pustaka. Jakarta.
Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. 2011. Manajemen Pemeliharaan Ternak,
Prosesing Semen Beku, Pemasaran dan Layanan Informasi d Balai Besar
Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Malang. Direktorat Jendral Peternakan
dan kesehatan Hewan. Lembang.
http://ditjenpkh.pertanian.go.id/perpustakaan/bbibsingosari/. Diakses pada
tanggal 26 Desember 2019.

Darmadja. 1980. Penyebaran Sapi Bali Di Indonesia. Universitas Padjajaran.


Bandung.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2000. Pedoman Budidaya Sapi Potong yang Baik
(Good Farming Practices), Jakarta.

Guntoro,I. S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali. Kanisius. Yogyakarta.

Hartati, A. Rasyid, dan J. Efendy. 2010. Pemeliharaan Pejantan Pemacek Sapi


Potong. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Hidayat, R., K. Sanatoso, Surhayadi, S. Darwati, A. Suprayogi, dan Prastowo. 2015.


Penilaian kandang sehat dan produktif domba di desa/kelurahan lingkar
kampus institut pertanian bogor, darmaga. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada
Masyarakat. Agrokreatif. 1(1): 20-27

Hilman, Y.A., A. Muharam, dan A. Suyudi. 2004. Teknologi Agro-Produksi dalam


Pengelolaan Lahan Gambut. Pros. Lokakarya Inovasi Teknologi dan
Kemitraan Pertanian Lahan Gambut. Pontianak. 30 – 43

Hernowo, B. 2006. Prospek pengembangan usaha peternakan sapi potong di


Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi. Skripsi. Program Studi Sosial
Ekonomi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

MEIJER, W.Ch.P. 1962. Das Balirind A Ziemsen Verslag, Wittenberg Lutherstandt.

Khumar, N., R.P. Vermaa, L.P. Singha, V.P. Varshneyb, R.S. Dass. 2006. Effect of
differentlevels and sources of zinc Supplementation on quantitative and
qualitative Semenattributes and serum testosterone level in Crossbred
cattle (Bosindicus × Bostaurus) bulls. Reprod. Nutr. 46 :663–675.
Litbang Pertanian. 2016. Pakan untuk Ternak Sapi Potong. BPTP Sumbar.
http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-tek/966-pakan-untuk-
ternak-sapi-potong. Diakses pada tanggal 10 Desember 2019.
Purwantara B, Noor RR, Andersson G, and Rodriguez-Martinez H. 2012. Banteng
and Bali Cattle in Indonesia: Status and Forecasts. Reprod Dom Anim 47
(Suppl. 1), 2– 6

Pane, I. 1991. Produktivitas dan breeding sapi Bali. Proceeding Seminar Nasional
Sapi Bali. Ujung Pandang, 2-3 September 1991. Fakultas Petemakan
Universitas Hasanuddin. Him 50 - 69. Ujung Pandang.

Sudarmono, A.S. dan Sugeng, Y.B. 2008. Sapi Potong Edisi Revisi. Semarang:
Penebar Swadaya.

Sugeng. 2005. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta. http://jakarta.press.id Diakses


10 Desember 2019.

SCHERF, B.D. 1995. World Watch List–for domestic animal diversity. 2nd ed.
FAO–UNEP.

Smith, J.B. & S. Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan


Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI-Press, Jakarta.

Williamson, G and W.J.A Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Alih
Bahasa : Djiwa Darmadja. UGM Press. Yogyakarta.

Zuroidah, R., dan R. Azizah. 2018. Sanitasi kandang dan keluhan kesehatan pada
peternak sapi perah di desa murukan kabupaten jombang. Jurnal Kesehatan
Lingkungan. 10 (4): 434-440

LAMPIRAN
KEMENTRIAN AGAMA R.I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar,
(0411) 868720, Fax. (0411) 864923
Kampus II : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Gowa, Call Centre 1500363

Nomor : 367/FST-Ilmu Peternakan/11/2020 Romangpolong, 9 November 2020

Perihal : Undangan Seminar Laporan Hasil PKL

Kepada

Yth. Bapak/Ibu Pembimbing

Di

Tempat

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri Seminar Laporan

Hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa:

Nama : Irham

NIM : 60700117060

Jurusan : Ilmu Peternakan

Judul Laporan : Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan di UPT


PIBPS Dinas Peternakan dan Kabuapaten dan Kesehatan
Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompo Bulu Kabupaten
Maros

Pelaksanaan Seminar Laporan Hasil PKL sebagai


berikut: Hari/Tanggal : Rabu/11 November 2020

OnlinePukul : 13.30-14.30 Wita

Tempat : Online
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama diucapkan terima kasih.

Wassala

Ketua,

Jurusan Ilmu Peternakan

Dr. Muhammad Nur Hidayat, S.Pt., M.P.


NIP.19750909 200912 1 001

KEMENTRIAN AGAMA R.I MAKASSAR FAKULTAS SAINS DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar,
(0411) 868720, Fax. (0411) 864923
Kampus II : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Gowa, Call Centre 1500363

BERITA A CARA SEMINAR LAPORAN


PKL
JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Pada hari ini Rabu Tanggal 11 Bulan November Tahun 2020 Jam 13.30 s/d 14.30
bertempat di Ruang Jurusan Ilmu Peternakan telah dilaksanakan Seminar Laporan
PKL atas mahasiswa:

Nama : lrham

NIM : 60700117060

Jurusan : Ilmu Peternakan

Judul Laporan : Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jant an Di UPT


PIBPS Dinas Pet ernakan Dan Kesehat an Hewan Desa Pucak
Kecamat an Tompobulu Kabupat en Maros Provinsi Sulawesi Selat
an

Samata, 13 September 2020

Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Muh. Basir Palv M.Si
NIP.195907121986031002

KEMENTRIAN AGAMA R.I


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar,
(0411) 868720, Fax. (0411) 864923
Kampus II : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Gowa, Call Centre 1500363

NILAI PELAKSANAAN DAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

Berdasarkan pelaksanaan dan laporan Praktek Kerja Lapang oleh mahasiswa(i) dibawah
ini:
Nama lrham

Nim 60700117060

Judul Pkl: Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan Di UPT PIBPS Dinas
Petemakan Dan Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecarnatan Tompobulu
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selata

Menurut pengamatan dan penelit ian selama Praktek Kerja Lapang maka
diberikan nilai sebagai berikut:

I Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ( I - 50)


a. Kehadiran (1-10) 1 O : 10
b. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (1 ·20) : 18
c. Kondite dan Kerja sama (1 -20) 18 : 18
2. Laporan Praktek Kerja Lapang ( J. 50)
a. La po ran kegiatan harian (1- 20) 18 : 18
b. La po ran akhir Praktek Kerja La pang (1 - 30) : 28
JUMLAH : 92
Demik:ian nilai ini diberikan kepada yang bersangkutan.

S amata, 12/ November I 2020

Pembimbing Lapangan

. Sitti Farida. Spt, Msi.


NIP.197509202009012006
KEMENTRIAN AGAMA R.I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar,
(0411) 868720, Fax. (0411) 864923
Kampus II : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Gowa, Call Centre 1500363

NILAI PELAKSANAAN DAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

Berdasarkan pelaksanaan dan laporan Praktek Kerja Lapang oleh mahasiswa(i) dibawah
ini:

Nama lrham
Nim 60700117060

Judul Pkl: Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan Di UPT PIBPS Dinas
Petemakan Dan Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecarnatan Tompobulu
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selata

Menurut pengamatan dan penelit ian selama Praktek Kerja Lapang maka
diberikan nilai sebagai berikut:

I Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ( I - 50)


a. Kehadiran (1-10) 1 O : 10
b. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (1 ·20) : 18
c. Kondite dan Kerja sama (1 -20) 18 : 18
2. Laporan Praktek Kerja Lapang ( J. 50)
a. La po ran kegiatan harian (1- 20) 18 : 18
b. La po ran akhir Praktek Kerja La pang (1 - 30) : 27
JUMLAH : 91
Demik:ian nilai ini diberikan kepada yang bersangkutan.

S amata, 12/ November I 2020

Dr. Ir. Muh. Basir Paliy M.Si


NIP.195907121986031002

KEMENTRIAN AGAMA R.I


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar,
(0411) 868720, Fax. (0411) 864923
Kampus II : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Gowa, Call Centre 1500363

FORMAT PENILAIAN SEMINAR LAPORAN PKL

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020

Nama : Irham
NIM : 60700117060

Jurusan : Ilmu Peternakan

Judul Laporan : Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan Di UPT


PIBPS Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Desa Pucak
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros Provinsi
Sulawesi Selatan

No Aspek Penilaian Bobot Skor (B)

1 Topik/ Tema 1 – 10 10

2 Tujuan dan Manfaat 1 – 20 18

3 Kemampuan Menelaah Pustaka 1 – 10 8

4 Hasil dan Pembahasan 1 – 20 18

5 Teknik Penulisan 1 – 20 18

6 Penguasaan Materi 1 – 20 18

Total Nilai 90

Nilai Seminar : A - B - C - D - E - T

Interval Nilai :

1. A = 80 <…≤ 100
2. B = 70 <…≤ 80
3. C = 60 <…≤ 70
4. D = 50 <…≤ 60
5. E = …≤ 50
S amata, 13/ November I 2020

Dr. Ir. Muh. Basir Paliy M.Si


NIP.195907121986031002

Keterangan: *) Ketik salah satunya

**) Ketik Nama Dosen Pembimbing

KEMENTRIAN AGAMA R.I


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar,
(0411) 868720, Fax. (0411) 864923
Kampus II : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Gowa, Call Centre 1500

NILAI AKHIR PRAKTEK KERJA LAPANG

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020

Nama : Irham
NIM : 60700117060

Jurusan : Ilmu Peternakan

Judul Laporan : Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan Di UPT PIBPS
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Desa Pucak
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi
Selatan

Rekapitulasi Nilai Praktek Kerja Lapang mahasiswa(i) Jurusan Ilmu Peternakan

No Aspek Penilaian Nilai Ket


1. Pembimbing Lapangan 92

2. Pembimbing Jurusan 91

3. Seminar 90
Total 91,1

Nilai Akhir : A - B - C - D - E - T

Interval Nilai :

A = 80 <…≤ 100
B = 70 <…≤ 80
C = 60 <…≤ 70
D = 50 <…≤ 60
E = …≤ 50
Catatan Penilaian :
N1 = Nilai pembimbing lapangan (80%)
N2 = Nilai pembimbing jurusan (80%)
N3 = Seminar (20%)
∑N1 + ∑N2
PKL =( ) + N3
2
Samata, 13 / November/ 2020

Ketua Jurusan Ilmu Peternakan

(Dr. Muhammad Nur Hidayat, S.Pt., M.P.)


NIP. 197509092009121001

KEMENTRIAN AGAMA R.I


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
Kampus I : Jl. Sultan Alauddin No. 63 Makassar,
(0411) 868720, Fax. (0411) 864923
Kampus II : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Gowa, Call Centre 1500

DAFTAR HADIR SEMINAR LAPORAN PKL


Nama : Irham
NIM : 60700117060
Jurusan : Ilmu Peternakan
Tanggal Pelaksanaan : 11 / November / 2020
Judul Laporan : Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan Di UPT PIBPS Dinas
Peternakan Dan Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Nur Alam Mahasiswa

2 Khaerul Mahasiswa

3 Andi panrunrungi Mahasiswa

4 Faikatushalihat Mahasiswa

5 Sarmila Mahasiswa

6 Nengsi Mahasiswa

7 A.M Nur Khaeruddin M Mahasiswa

S amata, 11/ November I 2020

Dr. Ir. Muh. Basir Paliy M.Si


NIP.195907121986031002
LAPORAN HARIAN MAHASISWA PESERTA PRAKTEK KERJA LAPANG
(PKL)SEMESTER GENAP 2020/2021 DI UPT-PELAYANAN INSEMINASI
BUATAN DAN PRODUKSI SEMEN (UPT-PIBPS)

Nama : Irham
Nim : 60700117060
Tempat PKL : UPT-Pelayanan Inseminasi Buatan Dan Produksi Semen (UPT-PIBPS)
HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Hari ke-1. Senin, 7 September 2020 - Penerimaan di UPT-PIBPS
Hari ke-2. Selasa, 8 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung
- Pembersihan kandan
- Pembuatan silase Batang Jagung
Hari ke-3. Rabu, 9 September 2020 - Penampungan semen
- Penyuntikan vitamin B12
- Penyuntikan hormone GnRh
- Pengambilan Sampel Darah
Hari ke-4. Kamis, 10 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan batang jagung
Hari ke-5. Jum’at, 11 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan batang jagung
Hari ke-6. Sabtu, 12 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
Hari ke-7. Minggu, 13 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
Hari ke-8. Senin, 14 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pembukaan fermentasi batang
jagung
Hari ke-9. Selasa, 15 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
batang jagung dan hijauan
- Pembersihan kandang
- Pembuatan Silase pakan jagung
- Penampungan semen
- Penyuntikan vitamin B12
- Pengambilan sampel darah
Hari ke-11. Kamis, 17 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, Silase
batang jagung
- Pembersihan kandang
Hari ke-12. Jum’at, 18 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan batang jagung
Hari ke-13. Sabtu, 19 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung
- Pembersihan kandang
Hari ke-14. Minggu, 20 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-15. Senin, 21 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung
- Pembersihan kandang
- Pembukaan silase batang jagung
Hari ke-16. Selasa, 22 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-17. Rabu, 23 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat,
hijauan.
- Pembersihan kandang
Hari ke-18. Kamis, 24 September 2020 - Penampungan semen
- Pembuatan straw
- Free freezing straw
- Uji post thawing
Hari ke-19. Jum’at, 25 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-20. Sabtu, 26 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-21. Minggu, 27 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-22. Senin, 28 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
- Pembersihan LAB UPT-PIBPS
Hari ke-23. Selasa, 29 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
hari ke-24. Rabu, 30 September 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang dan area
kandang
Hari ke-25. Kamis, 1 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
- Penampungan semen
Hari ke-26. Jum’at, 2 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
- Penyuntikan Ivomec pada ternak
kambing yang terkena penyakit
Skabies
- Penyuntikan Vitamin (Biodin) pada
ternak kambing
Hari ke-27. Sabtu, 3 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentrat, silase
batang jagung.
- Pembersihan kandang
Hari ke-28. Minggu, 4 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentra, dan
hijauan
- Pembersihan kandang
- Pengambilan pakan hijauan rumput
gajah di desa Pakelli, Kecamatan
Bantimurung, Kbupaten Maros
Hari ke-29. Senin, 5 Oktober 2020 - Pemebrian pakan konsentra, dan
hijauan.
- Pembersihan kandang
Hari ke- 30. Selasa, 6 Oktober 2020 - Penarikan mahasiswa Pkl

Samata, November 2020

Menegetahui

Pembimbing Lapangan

Sitti Farida, S.Pt. Dr. Ir. Muh. Basir Paly, M.Si


NIP .197509202009012006 NIP.195907121986031002
Mahasiswa

Irham
NIM : 60700117060

KARTU KONSULTASI

Nama : Irham
Nim : 60700117060
Jurusan : Ilmu Peternakan
Semester : VII/ 2020-2021
Judul : Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali Jantan Di UPT PIBPS Dinas
Peternakan Dan Kesehatan Hewan Desa Pucak Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan

No Tanggal Uraian Tanda Tangan Pembimbing


1. 7/10/2020 Konsul Judul
2. 3/11/2020 Pembimbingan Teknis
Pelaksanaan Pkl
3. 8/11/2020 Pembimbingan Pembuatan
Laporan Pkl
4. 13/11/2020 ACC Laporan PKL

Samata, 13 / November/ 2020

Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu Peternakan

(Dr. Muhammad Nur Hidayat, S.Pt., M.P.)


NIP. 197509092009121001
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR
NOMOR : 1568 TAHUN 2020

TENTANG

DOSEN PEMBIMBING PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR PADA DINAS
PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DESA PUCAK KECAMATAN
TOMPOBULU KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

DEKAN FAKULTAS SAINS DAN


TEKNOLOGI,

Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Jurusan Ilmu Peternakan pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Alauddin Makassar, maka perlu menetapkan Dosen Pembimbing
Praktek Kerja Lapangan dan Mahasiswa Bimbingan;

Bahwa Saudara Dr. Ir. Muh. Basir Paly, M.Si. dipandang cakap dan
memenuhi
b. syarat untuk diserahi tugas sebagai Dosen Pembimbing pelaksanaan
Praktek Kerja Lapang PKL.

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Agama RI No. 1 Tahun 2012 tentang Perubahan
ketiga atasMenteri Agama Nomor 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme
Peraturan
Pelaksanaan
Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
di Lingkungan
Kementrian Agama;
5. Peraturan Menteri Agama RI. Nomor 25 Tahun 2013 tentang
Organisasi
Kerja dan Tata
UIN Alauddin Makassar sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan

Menteri Agama Nomor 25 Tahun 2013 tentang Organisasi dan


Tata Kerja
Alauddin UIN
Makassar ;
6. Peraturan Menteri Agama RI. Nomor 20 Tahun 2014 jo. Keputusan
Menteri
RI Nomor Agama
8 Tahun 2016 tentang Statuta UIN Alauddin Makassar;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 289 Tahun 1993 jo Nomor 202 B
Tahun
tentang1998
pemberian Kuasa dan Pendelegasian Wewenang
Menandatangani
Keputusan; Surat

KASUBAG
PEMRAKARSA
PARAF : PAR AF :

8. Keputusan Menteri Keuangan No. 330/KMK/05/2008 tentang


penetapan UIN Alauddin Makassar pada Departemen Agama
sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan pengelolaan
Badan Layanan Umum (BLU);

9. Keputusan Rektor UIN Alauddin Makassar Nomor 266 D Tahun


2019 tentang Pedoman Edukasi UIN Alauddin.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin


Makassar tentang Dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan
Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi

KESATU : Menetapkan Nama-Nama Mahasiswa Bimbingan sebagaimana tersebut


dibawah ini :

NO NAMA MAHASISWA NIM INSTANSI KETERANGA


N
UPT Pelayanan
Insiminasi Buatan
1 Irham 60700117060 dan Produksi Semen
KEDUA : PIB-PS.
Tugas Dosen Pembimbing adalah memberi petunjuk, arahan
dan mendampingi berkaitan dengan pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL);

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;

KEEMPAT : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KEPUTUSAN ini disampaikan kepada yang bersangkutan, untuk diketahui dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Gowa

Pada Tanggal 29 September 2020

Tembusan :

1. Rektor UIN Alauddin Makassar (sebagai laporan)

2. Ketua Jurusan Ilmu Peternakan

Anda mungkin juga menyukai