Anda di halaman 1dari 3

Menurut kamus kedokteran Dorland (2012) infeksi merupakan masuknya

mikroorganisme yang memperbanyak diri di jaringan tubuh yang menyebabkan


peradangan. Luka yang tidak terawat dengan benar dapat terinfeksi dan bernanah. Infeksi ini
disebut infeksi piogenik. Menurut Jurnal SainHealth/ Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, Infeksi piogenik merupakan infeksi yang ditandai dengan
terjadinya peradangan lokal yang parah dan biasanya dengan pembentukan nanah
(pus). Infeksi piogenik dikarenakan adanya invasi dan multiplikasi mikroorganisme pathogen
di jaringan sehingga mengakibatkan luka pada jaringan dan berlanjut menjadi penyakit,
melalui berbagai mekanisme seluler dan umumnya disebabkan oleh salah satu kuman
piogenik (Singh et al., 2013).

Infeksi piogenik menyebabkan beberapa penyakit umum, diantaranya impetigo (luka merah
pada wajah.), osteomyelitis (infeksi bakteri yang menyerang tulang), sepsis (reaksi imun
ekstrem yang kadang-kadang dapat terjadi ketika infeksi masuk ke dalam aliran darah),
artritis septik, spondylodiscitis, otitis media, sistitis dan meningitis. Proses Infeksi piogenik
ini dimulai dengan adanya penghancuran neutrophil melalui pelepasan leukosidin sehingga
terbentuk abses(sekumpulan nanah yang terkumpul di satu titik pada bagian tubuh tertentu).
Hal tersebut merupakan ciri khas infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus
(Miller and John, 2011).

Kemudian, infeksi pada luka bisa terjadi dalam 24-72 jam setelah luka terjadi apabila
tidak ditangani dengan tepat. Namun Bila luka segera ditangani dengan baik, pada
umumnya luka lecet akan mengering dan menyembuh dalam 3-7 hari untuk luka lecet
yang kecil atau 1-2 minggu untuk luka lecet yang besar dan dalam. Mayoritas infeksi
bakteri pada kulit dan jaringan lunak dapat sembuh dalam 7 sampai 10 hari.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Penyebab Infeksi Kulit


Infeksi bakteri di kulit sering disebabkan oleh Streptococcus beta
hemolyticus, Staphylococcus aureus, serta bakteri jenis mycobacterium
seperti Mycobacterium tuberculosis (menyebabkan penyakit TBC kulit),
dan Mycobacterium leprae (menyebabkan penyakit kusta). Bakteri umumnya menyebabkan
infeksi kulit karena adanya luka terbuka di kulit yang menjadi jalan masuk bakteri.

Gejala Infeksi Kulit


Gejala infeksi kulit sangat bervariasi bergantung pada penyebab dan tingkat
keparahan. Gejala yang paling umum terjadi adalah tanda kemerahan dan rasa gatal
di kulit. Selain itu, kerap pula ditemui bintik, bintil, nanah, atau perubahan warna kulit
menjadi lebih gelap.

Pengobatan Infeksi Kulit


Infeksi kulit akibat bakteri umumnya membutuhkan pengobatan dengan antibiotik.
Obat antibiotik dapat diberikan dengan cara dioleskan atau dengan cara diminum/
oral. Pemilihan jenis antibiotik dan cara penggunaannya perlu petunjuk lebih lanjut
oleh dokter dan tak boleh dilakukan secara sembarangan.

Infeksi kulit akibat bakteri umumnya membutuhkan pengobatan dengan antibiotik.


Obat antibiotik dapat diberikan dengan cara dioleskan atau dengan cara diminum/
oral. Pemilihan jenis antibiotik dan cara penggunaannya perlu petunjuk lebih lanjut
oleh dokter dan tak boleh dilakukan secara sembarangan. Infeksi kulit akibat bakteri
umumnya membutuhkan pengobatan dengan antibiotik. Obat antibiotik dapat diberikan
dengan cara dioleskan atau dengan cara diminum/ oral. Pemilihan jenis antibiotik dan cara
penggunaannya perlu petunjuk lebih lanjut oleh dokter dan tak boleh dilakukan secara
sembarangan.

repository.unair.ac.id

Perkembangan dan evolusi infeksi bakteri meliputi 3 faktor utama, yaitu: lokasi masuk dan fungsi
barrier kulit, pertahanan host, respons inflamasi terhadap invasi mikroba, dan sifat patogenik
organisme. Kulit anak dan orang dewasa normal relatif resistan terhadap infeksi. Sebagian besar
infeksi kulit terjadi ketika terdapat kerusakan barrier kulit. Maserasi, mencukur, luka kronis,
ekskoriasi gigitan serangga yang gatal, variasi pH kulit, kondisi kulit kering, kelainan inflamasi kulit,
dan kerusakan barrier epidermis akibat patogen lainnya merupakan beberapa cara bakteri melewati
barrier kulit

Infeksi bakteri pada kulit terbagi menjadi: (1) infeksi primer (pioderma), (2) infeksi sekunder, (3)
manifestasi kulit akibat penyakit bakteri sistemik, dan (4) kondisi reaktif akibat infeksi pada lokasi
yang jauh. Infeksi bakteri primer disebabkan oleh invasi spesies tunggal bakteri patogen pada kulit
normal. Impetigo, erisipelas, dan furunkulosis merupakan contoh infeksi kulit primer. Sebaliknya,
infeksi sekunder terjadi pada lokasi yang telah mengalami kerusakan kulit. Walaupun bakteri yang
ada bukan merupakan penyebab kelainan kulit yang mendasari, proliferasi bakteri dan invasi yang
terjadi selanjutnya pada area sekitar dapat memperburuk dan memperpanjang penyakit. Infeksi
sekunder dapat terjadi jika telah terjadi kerusakan integritas kulit, atau jika terjadi perubahan
kondisi imun lokal akibat penyakit kulit primer, diikuti infeksi bakteri. Berbeda dengan infeksi primer,
infeksi sekunder menunjukkan beberapa organisme pada kultur, dan tidak jarang, sulit untuk
menentukan bakteri mana yang merupakan penyebab utama.

Anda mungkin juga menyukai