Anda di halaman 1dari 27

Mata Kuliah : Transportasi dan Distribusi Benih

PBT 1614 SKS(2-1)

Komponen Penilaian
Teori : 65 % Dosen Pengampu:
1.Tugas Terstruktur 10 %
2.Kuis 15 %
3.UAS 20 % 1. Ir. Nurman Abdul Hakim, MP
4.UTS 20 % 2. Siti Novridha Andini, S.P.,M.P.
3. Ria Putri, S.P., M.Si.
Praktikum : 35 %
1.Laporan 10 %
2.Aktivitas 10 %
3.UAP 15 %
Transportasi dan Distribusi Benih
Setelah mempelajari pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu:

➢Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup distribusi dan transportasi


benih.

➢Menjelaskan sistem distribusi perbenihan.

➢Menjelaskan sistem transportasi perbenihan


PENGERTIAN

➢PENGERTIAN DISTRIBUSI: Rangkaian kegiatan penyaluran benih


sehingga dapat dijangkau/diterima oleh petani.

➢PENGERTIAN TRANSPORTASI: Menurut morlok (1978), transportasi


didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu
dari suatu tempat ke tempat lain.
DISTRIBUSI BENIH
Berdasarkan volume benih yang disebarluaskan maka distribusi benih terdiri
atas distribusi benih varietas publik dan varietas komersial.
❑VARIETAS PUBLIK adalah varietas yang dirakit oleh pemulia, baik yang bernaung
dibawah lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, dengan tujuan memenuhi
kebutuhan masyarakat/petani. Dapat dimiliki oleh masyarakat umum dan
memproduksinya dengan bebas.
❑VARIETAS KOMERSIAL adalah varietas yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah atau
swasta yang kepemilikannya merupakan monopoli produsen benih, masyarakat
membutuhkan dapat membelinya dari agen-agen atau kios-kios yang sudah ditentukan.
ALUR DISTRIBUSI BENIH VARIETAS PUBLIK
• PENYALURAN BENIH PENJENIS (BS) kepada balai benih tingkat provinsi atau
institusi perbenihan lainnya dilakukan oleh direktorat perbenihan atau langsung
dari institusi penyelenggara pemuliaan (balitkabi/perguruan tinggi/LIPI/batan)
• PENYALURAN BENIH DASAR (BD) kepada balai benih, perusahaan benih swasta
atau penangkar benih professional di tingkat kabupaten dilakukan oleh dinas
pertanian provinsi atau balai benih provinsi.
• PENYALURAN BENIH POKOK (BP) kepada perusahaan benih swasta atau
penangkar benih dilakukan oleh balai benih di tingkat kabupaten atau perusahaan
benih swasta/penangkar benih professional.
• PENYALURAN BENIH SEBAR (BR/BR1) kepada petani dilakukan oleh
bumn/swasta/penangkar atau melalui kios-kios penyedia sarana produksi.
ALUR DISTRIBUSI BENIH VARIETAS KOMERSIAL
OLEH BUMN/SWASTA

• PRODUSEN -> PEDAGANG BESAR -> PENGECER -> PETANI


• PRODUSEN -> DISTRIBUTOR -> PENYALUR -> PENGECER -> PETANI
PENGERTIAN PERBENIHAN

Proses peralihan dari biji yang kemudian digunakan untuk


pengembangbiakan tanaman sehingga menjadi Benih, kemudian
berkembang menjadi benih yang siap ditanam (bibit) dan seluruh
prosesnya tercakup dalam kegiatan perbenihan.

Secara baku Perbenihan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang


berkaitan dengan pembangunan sumberdaya genetik, pemuliaan
tanaman, pengadaan dan pengedaran benih dan bibit, dan sertifikasi.

Tujuan kegiatan perbenihan adalah mendapatkan benih bermutu


dalam waktu yang relatif singkat dan jumlah yang banyak.
Apa Benih Bermutu itu?
Benih bermutu adalah benih yang memiliki keunggulan
secara fisik, fisiologis dan genetik.

•Mutu Fisik adalah mutu benih yang berkaitan dengan


sifat fisik seperti ukuran benih, keutuhan, kondisi kulit,
kerusakan kulit benih akibat serangan hama dan penyakit
atau proses mekanis, dll.

•Mutu Fisiologis adalah mutu benih yang berkaitan


dengan sifat fisiologis seperti daya kecambah, daya
simpan, viabilitas dll.

•Mutu Genetik adalah mutu benih yang berkaitan dengan


sifat yang diturunkan oleh induk kepada keturunannya.
SASARAN INDUSTRI BENIH
• Menyediakan benih unggul bermutu dengan prinsip 6 tepat:
• Tepat Varietas
• Tepat Mutu
• Tepat Jumlah
• Tepat Waktu
• Tepat Harga
• Tepat Tempat
PILAR – PILAR
SISTEM PERBENIHAN NASIONAL

RISET &
PEMERINTAH KEBIJAKAN
TEKNOLOGI
SWASTA
MASYARAKAT

SERTIFIKASI,
INDUSTRI PENGENDALIAN
VARIETAS & MUTU BENIH &
PRODUKSI,
BENIH PERLINDUNGAN
DISTRIBUSI &
VARIETAS
MARKETING
SIFAT-SIFAT BENIH
(Berdasarkan Daya Simpannya)

1. Benih Rekalsitran adalah benih yang memiliki daya simpan yang


singkat.

2. Benih Ortodoks adalah benih yang memiliki daya simpan yang


relatif lama.

3. Benih Intermediet adalah benih yang berada di antara kedua


Benih Rekalsitran dan Benih Ortodok

Benih rekalsitran dan benih ortodoks adalah dua tipe benih yang memiliki
karakter yang berbeda sehingga dalam penanganannya ada hal-hal kritikal
untuk diperhatikan agar mutu benih tetap terjaga.
BENIH
REKALSITRAN
BENIH
ORTODOKS

Kadar air sebelum masak fisiologis 15-30%, dan sesudah masak fisiologis
6-10%
Benih intermediate berada antara kedua sifat benih ortodoks
BENIH
INTERMEDIATE dan rekalsitran.
Kadar air benih

Suhu penyimpanan

Kondisi simpan ortodoks intermediate rekalsitran

Kadar air benih Rendah Rendah Tinggi

Suhu ruang simpan Rendah Tinggi Tinggi


KONDISI SELAMA PENGANGKUTAN

• HINDARI PENGERINGAN BENIH REKALSITRAN


• HINDARI DARI KELEMBABAN TINGGI DENGAN CARA DITUTUP TERPAL
• HINDARI DARI PENGARUH MATAHARI LANGSUNG
• LINDUNGI BENIH-BENIH YANG PEKA TERHADAP SUHU DINGIN
Daftar Perusahaan yang telah memiliki Sertifikat Manajemen Mutu
BENI H Y A NG
NO. PRODUSEN BENI H
DI PRODUKSI
1. PT. Dupo nt Indo nesia - Padi Hibrida
- Jagung Hibrida
2. PT. Branita Sandhini - Jagung Hibrida

3. PT. BISI Internasio nal - Padi


- Jagung Hibrida
- Jagung Ko mpo sit
- Ho rtikultura
4. PT. East West Seed Indo nesia - Ho rtikultura

5. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi - Padi (BS)

6. PT. Sang Hy ang Seri Sukamandi - Padi No n Hibrida

7. PT. Jagung Hibrida Sulawesi - Jagung Hibrida

8. PT. A gri Makmur Pertiwi - Jagung Hibrida


- Ho rtikultura

9. PT. Benih Citra A sia - Ho rtikultura


Lembaga/perorangan yang terlibat dalam subsistem “Produksi dan Distribusi
Benih” adalah:
1. Produsen benih Balai Benih Induk (BBI),
2. Balai Benih Utama (BBU),
3. BUMN/Sang Hyang Seri,
4. Patra Tani,
5. KUD,
6. Swasta [nasional dan multinasional],
7. Penangkar benih, dan prapenangkar benih),
8. Unit pengolah benih (Sang Hyang Seri, Pertani, dan KUD/Koperasi), dan
9. Pedagang/penyalur/kios benih.

• Kegiatannya meliputi produksi, pengolahan, penyimpanan, pengawasan


internal, dan pemasaran benih bermutu.
• Sasaran kegiatannya adalah menghasilkan benih sumber (FS, SS) dan/atau
benih sebar (ES) yang disalurkan kepada konsumen/pemakai benih masing-
masing.
• Lembaga/perorangan yang terlibat dalam subsistem pengadaan
benih kadang-kadang tidak dapat dipisahkan menurut kegiatannya.
Hal ini berarti terdapat kemungkinan perangkapan usaha
perdagangan benih, misalnya perangkapan sebagai produsen dan
pedagang benih.
• Produsen benih di Indonesia dapat digolongkan kepada produsen
benih milik pemerintah dan produsen benih swasta.
• Balai Benih Induk (BBI), Balai Benih Utama (BBU), Balai Benih
Pembantu (BBP) adalah produsen benih milik pemerintah yang
secara struktural berada di lingkungan Departemen Pertanian, dan
dikelola secara nonkomersial.
PENGADAAN DAN PENYALURAN BENIH SUMBER SECARA FORMAL
• Perum Sang Hyang Seri dan PT Pertani, misalnya produsen
benih pemerintah yang dikelola secara komersial.
Produsen benih swasta ada yang berbadan hukum, seperti
PT Bright Indonesia Seed Industry, PT East West Seed,
koperasi, dan unit dagang,
• serta yang tidak berbadan hukum, yaitu produsen benih
perorangan. Di antara produsen benih swasta ada juga yang
melakukan ekspor atau impor benih.
Jumlah penangkar benih selalu berubah setiap tahun atau
bahkan setiap musim tanam yang disebabkan oleh:
a) Kemampuan pembiayaan produksi yang terbatas sehingga
menyebabkan berkurangnya jumlah penangkar;
b) Berkurangnya lahan produksi benih karena digunakan untuk
usahatani lain, seperti untuk tebu di jawa barat;
c) Sulitnya pemasaran benih sehingga menyebabkan penangkar
benih mengurangi atau menghentikan usaha pada musim
berikutnya;
d) Permintaan benih yang meningkat akibat adanya program
pemerintah untuk peningkatan produksi komersial tanaman
tertentu, seperti kedelai pada tahun 1990-an.
SEKIAN dan TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai