Anda di halaman 1dari 4

Jodi marcelliano

18021029

ANALISA KORELASI ANGKA INTENSITAS BIRAHI (AIB)

Bila vulva merah, bengkak dan hangat maka skor 3. Tingkah laku gelisah, menguak-nguak,
nafsu makan turun serta berusaha untuk menaiki temannya, maka skor +. Lendir yang mengalir
keluar dari vulva, skor 3. Ereksi uteri (hasil palpas inseminator setelah ib) tegang maka skor +

Bila gejala kurang dari yang tersebut di atas seperti vulva hanya merah (skor 2), tidak gelisah
(skor -), lendir hanya menempel (skor 2) , dst. Semakin jelas maka aib semakin hebat.

DETEKSI BIRAHI

Deteksi birahi salah satu faktor yang penting menjadi perhatian dalam budidaya ternak ruminansia.
Ketepatan mendeteksi birahi akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu perkawinan. Perkawinan
pada waktu birahi yang tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan kebuntingan. Karena
mengawinkan ternak ruminansia diluar waktu birahi tidak akan terjadi kebuntingan. Oleh karena itu
peternak harus mengetahui tanda-tanda birahi agar tepat pada saat mengawinkan ternak

Siklus estrus dibagi menjadi empat fase :

1. Pro estrus (Persiapan)

Fase ini terjadi perubahan tingkah laku, perubahan alat kelamin luar, pada ovarium terdapat
folikel de graaf, kelenjar endometrium tumbuh memanjang, serviks terjadi relaksasi, Terjadi
pertumbuhan folikel yang cepat.

 
2. Estrus

Pada fase ini folikel de graaf sudah matang, sekresi lendir serviks maksimal, dinding folikel tipis
sehingga ternak responsif terhadap pejantan dan ingin dikawini.

3. Metestrus

Fase Metestrus terjadi setelah estrus selesai, ternak menolak untuk kopulasi, ada korpus
haemoragicum pada ovarium, serviks sudah menutup, fase ini terjadi penurunan kadar estrogen.

4. Diestrus

Fase diestrus tidak ada aktivitas kelamin, ovarium terdapat corpus luteum dan ternak dalam
keadaan tidak bunting, berakhir pada saat regresi corpus luteum.

A. Tanda-tanda birahi pada ternak ruminansia sebagai berikut :

1. Standing heat (diam saat dinaiki oleh ternak yang lain, yang menaiki juga perlu diamati)
2. Gelisah
3. Nafsu makan menurun
4. Vulva bengkak dan berwarna merah
5. basah (keluar cairan lendir bening dari vagina)
6. Sering mengeluarkan suara

Deteksi birahi pada peternakan rakyat lebih mudah dilakukan karena pada peternakan rakyat
setiap hari ternak berada dalam pengawasan peternak, sedangkan pada perusahaan peternakan
sekala besar atau jumlah ternak betina yang banyak, pengamatan birahi dilakukan dua kali sehari
pagi dan sore hari, tanda yang lebih mudah diamati adalah pada saat ternak terjadi standing heat.
Tentunya seluruh ternak yang diamati sudah ada eartagnya. Setiap ada kejadian standing heat
dilakukan rekording untuk berikutnya dilakukan perkawinan.

PELAKSANAAN IB

3 macam teknik :

1. vaginal methode
2. cervical methode / vaginoscope / speculum

3. rectovaginal methode

Setelah ada laporan dari peternak tentang sapi yang birahi,maka inseminator segera menyiapkan:

1. ig dan plastik sheet


2. kapas (tisue)
3. handuk kecil
4. gunting, pinset
5. kartu inseminasi
6. buku catatan inseminator
7. straw

Prosedur Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut :

1. Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan
(thawing) terlebih dahulu.
2. dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air
hangat atau meletakkannya.
3. dibawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37oC. Jadi
semen/straw tersebut dimasukkan dalam.
4. air dengan suhu badan 37 oC, selama 7-18 detik.
5. Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue.
6. Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan
menggunakan gunting bersih.
7. Setelah itu Plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw.
8. Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam kandang jepit, ekor diikat.
9. Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai sarung tangan (glove) pada tangan yang akan
dimasukkan ke dalam rektum.
10. Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat
menjangkau dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran
harus dikeluarkan lebih dahulu.
11. Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut
dengan ‘posisi ke empat’.
12. Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari uterus dan
servix dengan perlahan-lahan.

EVALUASI HASIL IB

1. nr adalah angka persentase ternak yang tidak kembali minta kawin


2. cr = ak

3. s/c = jumlah kawin untuk satu kebuntingan

4. calving rate = angka kelahiran

Anda mungkin juga menyukai