Materi 1
Materi :
1. Gap organisasi
Berdasarkan semua analisis yang telah dilakukan, ditemukan permasalahan pada pengelolaan
sumber daya manusia yang berakibat pada berkurangnya anggota pengurus UKM GERMAN
UM di tengah kepengurusan setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena kurangnya komitmen, rasa
saling memiiki, dan rasa solidaritas antar anggota. Bidang PSDM selaku bidang yang bertugas
dan bertanggungjawab mengenai pengelolaan sumberdaya manusia seharusnya dapat mengatasi
dan meminimalisir terjadinya penurunan jumlah anggota pengurus. Namun, keseluruhan anggota
bidang PSDM belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
peningkatan rasa saling memiliki dan solidaritas antar anggota sehingga ditemukan adanya
kesenjangan pengetahuan dan keterampilan dengan standar yang telah ditentukan pada
kompetensi mengenai teamwork. Berdasarkan analisis tersebut, maka diputuskan training yang
akan dilakukan yaitu teamwork training based on sense of belonging.
Sebuah tim dapat terus memperbaiki efektifitasnya dengan fokus pada 5 kunci utama, yaitu:
a. Goals (tujuan), suatu tim dapat bekerjasama dnegan efektif apabila mengetahui dan memiliki
apa yang ingin dicapai oleh tim
b. Roles (peran), setiap anggota tim harus memiliki dan mengetahui peran-perannya yang
dilakukan di dalam tim tersebut dan ditunut untuk sinergis dalam melakukan usaha
c. Procedures (prosedur), metode yang membantu tim melakukan pekerjaan bersama
d. Relationship (Hubungan), bagaimana anggota tim “rukun” satu sama lain
e. Leadership (kepemimpinan), cara pemimpin mendukung tim dalam mencapai tujuan
PIC : Pemateri
Kegiatan : peserta mendiskusikan,menalaah, dan menyelesaikan kasus fenomena yang disajikan
Durasi: 20 menit
Tujuan : Peserta dapat menyadari pentingnya sense of belonging sebagai kompetensi yang
dibutuhkan serta peserta dapat memahami secara mendalam mengenai team work berdasar sense
of belonging
Studi Kasus 1 :
Mahasiswa semester akhir yang terdaftar dalam kursus Multimedia Interaktif di
Universitas X diminta untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian dalam mengelola
desain dan pengembangan situs web klien. Setiap tim terdiri dari empat atau lima orang untuk
memanfaatkan keterampilan khusus mereka guna memenuhi kebutuhan klien. Peran tim terdiri
dari programmer, desainer grafis, dan manajer proyek. Ada 82 siswa (20 tim) untuk
menyelesaikan kursus ini. Tujuannya adalah agar siswa mendapat pengalaman di masalah
manajemen proyek yang terjadi ketika berhadapan dengan klien dalam proyek dan sangat
terfokus pada kerja tim dan pemecahan masalah. Lalu dua tim dipilih untuk investigasi. Satu tim
sangat sukses dalam mengembangkan produk berkualitas, dan berkolaborasi dengan cara yang
sangat sukses. Tim lain, mengalami masalah tim yang parah mulai dari komitmen dan tujuan
bersama yang tidak selaras, anggota tim hanya fokus ditugasnya masing-masing dan tidak
tertarik untuk saling membantu, tim menunjukkan sedikit perhatian satu sama lain dan hampir
tidak memberikan dukungan untuk orang lain, tim cenderung tidak mendiskusikan masalah, dan
anggota tim sering mengeluh tentang pertemuan tim yang hanya membuang-buang waktu, dan
juga anggota tim yang terlambat atau berkontribusi secara efektif, anggota tim merasa bahwa dia
tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan tidak menerima semua komunikasi mengenai
kemajuan serta perkembangan proyek sehingga tim menjadi tidak berfungsi dan berakibat
perpecahan.
Analisis
Dalam mengerjakan sebuah proyek di dalam satu tim, maka harus memiliki Teamwork.
Teamwork didefinisikan oleh Scarnati (2001, dalam Pina & Joe, 2002) sebagai proses kerja sama
yang memungkinkan orang biasa mencapai hasil yang luar biasa. Teamwork menjawab setiap
individu yang bekerja bersama dalam lingkungan kooperatif untuk mencapai tujuan tim bersama
melalui berbagi pengetahuan dan keterampilan. Teamwork yang sukses bergantung pada
sinergisme yang ada di antara semua anggota tim yang menciptakan lingkungan di mana mereka
semua bersedia untuk berkontribusi dan berpartisipasi untuk mempromosikan dan memelihara
lingkungan tim yang positif dan efektif. Anggota tim harus cukup fleksibel untuk beradaptasi
dengan lingkungan kerja kooperatif di mana tujuan dicapai melalui kolaborasi dan saling
ketergantungan sosial daripada tujuan kompetitif yang individual.
Studi Kasus 2 :
Perusahaan X adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kebutuhan konsumen
seperti susu, sabun, shampo dan lain sebagainya. Mereka mempunyai visi menjadi perusahaan
yang dikenal akan produk yang dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Perusahaan X
selalu memperbaiki kinerjanya untuk mencapai hasil dan tujuan yang diinginkan. Akan tetapi di
lapangan UKM X belum menunjukan hasil yang memuaskan karena banyaknya keluhan dari
masyarakat mengenai kualitas. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan X belum mampu
mewujudkan visinya. Sikap karyawan yang melepas tanggung jawab tugasnya, menyepelekan
tugas yang diberikan serta kekurangan kesadaran atas pentingnya kerjasama. Hal di atas terjadi
karena karyawan kurang merasakan ikatan kerjasama sehingga tidak memiliki kepercayaan satu
sama lain, tidak mengetahui visi misi perusahaan X dan komunikasi yang buruk sehingga
karyawan tidak mempunyai sense of belonging terhadap perusahaan ini.
Analisis
Perusahaan layaknya sebuah rumah yang membutuhkan pondasi dan tiang yang kuat agar
bangunannya tetap berdiri kokoh. Sama halnya dengan visi misi sebuah perusahaan sebagai
pondasi dan diperlukan teamwork sehingga terciptanya sense of belonging. Teamwork sangatlah
penting dalam sebuah bisnis karena sangat mempengaruhi kemajuan sebuah perusahaan. Hal
yang terjadi pada perusahaan X adalah karena kurangnya teamwork sehingga karyawan tidak
memiliki sense of belonging, pelatihan teamwork sangat diperlukan demi membangun
kepercayaan masing-masing karyawan dan dengan demikian akan mendorong munculnya
produk-produk yang berkualitas baik. Harris & Harris (1996, dalam Pina & Joe, 2002)
menjelaskan bahwa tim memiliki tujuan atau tujuan yang sama di mana anggota tim dapat
mengembangkan hubungan timbal balik yang efektif untuk mencapai tujuan tim.
Setiap individu berhubungan erat dengan teamwork yang dibentuk oleh kesadaran kinerja
dan prestasi, dengan teamwork akan menyelesaikan berbagai macam masalah yang tidak dapat
diselesaikan seorang diri. Sehingga keunggulan dari teamwork adalah terbentuknya penyelesaian
secara sinergi dari banyak individu yang berada di dalam satu tim. Dengan mendorong karyawan
untuk terus mengembangkan sense of belonging melalui pelatihan Teamwork, perusahaan dapat
mempertahankan dan mengembangkan produk yang berkualitas.
Materi 3
PIC : Pemateri
Kegiatan : peserta mempraktekkan peran berdasarkan naskah
Durasi: 40 menit
Tujuan : Peserta dapat mengimplementasikan materi yang didapat mengenai teamwork berdasar
sense of belonging
Naskah Roleplay
Tokoh:
1. Siti (Ketua)
2. Siska (Wakil)
3. Rini (Sekretaris)
4. Tita (Bendahara)
5. Dina (Anggota)
6. Dessy (Anggota)
7. Irma (Anggota)
Suatu hari, Organisasi GERMAN yang diketuai oleh Siti melakukan sebuah rapat untuk
membentuk kepanitiaan untuk sebuah event. Maka dari itu, Siti selaku ketua mngumpulkan
pengurus inti dan beberapa anggota untuk membahas hal tersebut melalu zoom meeting. Pada
saat itu anggota yang telah mengakses zoom sudah mulai banyak untuk memulai rapat.
Siti : “Kita mulai ya rapat hari ini, kita berkumpul hari ini untuk mendiskusikan pembentukan
kepanitiaan untuk event kita minggu depan.. Jadi, bagaimana? Apakah ada usul dari teman-
teman semua?”
Siska : “Ayo, teman-teman yang lain apakah ada usul mau gimana pembentukannya?”
Rini : “Kalau dari pendapatku lebih baik tentukan kandidatnya saja dulu, setelah itu kita
lakukan voting siapa yang terpilih di jabatan tersebut.”
Siska : “Yang lain ada usul lagi tidak?”
Dina : “Kita tentuin langsung saja jabatan-jabatannya daripada harus voting lagi akan
memakan banyak waktu”
Dessy : “Menurutku lebih baik kita kumpulkan pendapat teman-teman yang lain dulu lalu
dibahas bersama-sama. Siapa tahu jika kita asal menunjuk untuk diberikan jabatan nanti orang
tersebut tidak setuju.”
Dina : “Daripada memakan waktu banyak kalau harus voting-voting dulu. Nanti malah akan
berebut dan debat, mending langsung ditunjuk dan ditentukan saja jadi tidak buang-buang
waktu.”
Tita : “Aku setuju dengan Dessy. Kalau kita asal menunjuk dan tidak dibahas bersama-sama
itu sama saja kita tidak menghargai pendapat mereka dan tidak memberikan mereka kesempatan
untuk mengutarakan pendapatnya.”
Irma : “Aku juga kurang sependapat denganmu, Din. Karena apabila kita seenaknya seperti itu
nanti teman-teman yang lain malah kurang berkenan dan merasa tidak terlibat dalam diskusi ini.”
Dina : “Iya.. maaf kalau begitu, kita diskusikan bersama saja mengenai jabatan-jabatannya”
Siti : “Jadi begini saja teman-teman.. mending kita diskusikan bersama-sama tentang
kandidatnya dulu, lalu setelah itu kita semua voting, bagaimana?”
Tita : “Iya, aku setuju sama Siti. Jadi sekarang kita tentuin kandidatnya dulu supaya nanti
lebih mudah untuk melakukan voting.”
Irma : “Setuju, Tit. Kapan ya jadi kita mau melakukan voting?”
Siska : “Gimana kalau besok? Jadi besok sekaligus kita umumkan kandidatnya.”
Siti : “Baik, jadi kesimpulannya panitia ditentukan besok ya untuk melakukan voting. Terima
kasih sudah meluangkan waktunya ya teman-teman.”