Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Sesuai
dengan judulnya “Nikel Mining” ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas
Peran Rekayasa dan Desain.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunannya masih jauh dari kata
sempurna, dan masih terdapat kesalahan - kesalahan dalam penyusunannya. Untuk
itu saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun dari isi
makalah yang kami susun.
Kami berharap agar makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Gambar 2.1
Kiri nikel yang terdapat dalam mineral, kanan nikel yang sudah dimurnikan
Nikel adalah merupakan salah satu hasil penambangan yang berharga dan
memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasaran dunia. Bijih nikel di peroleh dari
endapan nikel laterit yang terbentuk akibat dari pelapukan batuan ultramafik yang
mengandung nikel 0,2-0,4%. Daerah daerah penghasil bijih nikel di Indonesia yaitu
Pomala Sulawesi Tenggara, Sorowako Sulawesi Selatan, Gebe Hamahera, Tanjung
Bali Halmahera, dan Tapunopaka Sulawesi Tenggara. perusahaan-perusahaan yang
bergerak di penambangan nikel seperti PT Vale Indonesia Tbk, PT Aneka Tambang
Tbk (ANTAM), Indonesia Morowali Industrial Park, dan Virtue Dragon.
3
4
Gambar 2.2
Sistem penambangan Open Pit
2. Open cast / open mine / open cut, merupakan bentuk penambangan untuk
endapan bijiih yang terletak pada lereng bukit. Dengan demikian medan
kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type).
6
Gambar 2.3
sistem penambangan Open cast
Perbedaan antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan
oleh arah penggalian/arah penambangan. Disebut open pit apabila
penambangannya dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke arah
bawah dimana endapan bijih tersebut berada. Disebut open cut/open atau cast/open
mine apabila penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit. Jadi
penerapan open pit atau open cut sangat tergantung pada letak atau bentuk endapan
bijih yang akan ditambang. Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari
pemindahan tanah penutupnya. Pada open pit tanah penutup dikupas dan
dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan di bawahnya,
sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan,
tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan.
Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung
dari letak endapan penambangan yang diinginkan.
2.3 Pengangkutan/Hauling.
Cara pengangkutan pada open pit / open cut/open cast / open mine
tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara
pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan
sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan
menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.
7
2. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil
galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi
alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat
crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point;
dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya
diangkut ke luar tambang dengan cage
Gambar 3.1
LiDAR Drone
Gambar 3.2
Survey Menggunakan LiDAR Drone
Penggunaan teknologi pada industri pertambangan memberikan dampak
besar terhadap keselamatan pekerjanya. Saat ini telah muncul alat-alat tambang
yang sudah terintegrasi dengan internet atau perangkat IoT (Internet of Things).
Pengendalian alat pun sekarang dapat dikendalikan dari ruang terpisah dengan alat,
tidak harus menaiki alat. Hal ini meminimalisir terjadinya kecelakaan.
8
9
Gambar 3.3
Pengoperasian alat dari jarak jauh
Berbagai aspek kerekayasaan yang sangat penting bagi keberhasilan
peningkatan nilai tambah potensi sumberdaya nikel:
1. Pengkajian kemungkinan pemanfaatan nikel untuk menghasilkan bahan-
bahan rekayasa melalui jalur-jalur metoda pengolahan yang telah dikenal
maupun yang baru, yang tentunya proses nya mengedepankan
keefisiensian.
2. Keterlibatan berbagai disiplin rekayasa yang mendukung industri
pengolahan.
3. Pengkajian berbagai peluang produk komersial sebagai sasaran penelitian
dan pengembangan, contoh seperti mobil listrik.
Perpaduan antara SDM yang berkualitas dengan teknologi yang semakin
berkembang pesat akan memberikan dampak yang baik bagi industri pertambangan
maupun lingkungan. Teknologi yang semakin hari semakin canggih bukanlah suatu
ilusi. Pelaku industri harus pintar-pintar dalam memahami situasi yang terjadi.
Teknologi yang akan muncul pada masa depan mungkin akan menggantikan peran
manusia. Pola pikir manusia pun harus berubah. Mungkin suatu saat akan muncu
peralatan yang dapat berkerja sendiri tanpa harus dikendalikan, dan lebih efisien.
Seperti gambar berikut.
10
Gambar 3.4
Dump truk tanpa awak
Di masa depan industri pertambangan nikel tidak akan padam, melihat
prospek nya di masa depan yang menjanjikan. Industri pertambangan nya pun akan
berubah karena pengaruh teknologi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pemaparan diatas yaitu, Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumberdaya nikel. Nikel akan menjadi
komoditas dengan prospek yang cerah. Untuk itu kekayaan alam yang dimiliki
bangsa ini perlu dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan menyiapkan
SDM manusia yang unggul dan dapat berkolaborasi dengan perkembangan jaman
dan teknologi. Maka kesejahteraan nasional dapat terealisasikan seperti apa yang
diharapkan. Ini merupakan tugas kita sebagai mahasiswa terutama yang
berkecimpung di jurusan teknik pertambangan untuk terus belajar mempersiapkan
akan tangung jawab yang akan datang.
11
DAFTAR PUSTAKA