Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Sesuai
dengan judulnya “Nikel Mining” ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas
Peran Rekayasa dan Desain.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunannya masih jauh dari kata
sempurna, dan masih terdapat kesalahan - kesalahan dalam penyusunannya. Untuk
itu saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun dari isi
makalah yang kami susun.
Kami berharap agar makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 29 November 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang....................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................... 2
1.2.1 Maksud .................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II SISTEM PENAMBANGAN ............................................................... 3
2.1 Karakteristik Nikel ................................................................................ 3
2.2 Metode Penambangan Nikel .................................................................4
2.3 Pengangkutan/Hauling .......................................................................... 6
BAB III REKAYASA PENAMBANGAN SAAT INI DAN MASA YANG
AKAN DATANG ................................................................................. 8
BAB IV KESIMPULAN DAN PENUTUP ..................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki sumber daya
alam yang sangat melimpah dibandingkan dengan negara lainnya di dunia.
Pertumbuhan tambang di Indonesia semakin meningkat karena semakin banyak
lahan tambang baru yang ditemukan. Namun, pertumbuhan yang pesat tidak
diseimbangi dengan pengelolaan yang kurang baik oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan
baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan, sehingga beberapa
tahun kedepan dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas
ekosistem masyarakat dan tentunya mengganggu ekosistem lingkungan.
masyarakat sekitar juga yang kadang merasa resah dengan adanya tambang di
sekitar mereka. Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk
mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan
nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan terjaga, maka dari itu sangat
pentingnya melakukan rekayasa dalam penambangan ini.
Perkembangan industri nikel di Indonesia menunjukkan peluang yang
semakin besar. Kebutuhan industri akan nikel menunjukan peningkatan. Seperti
digaungkannya kesepakatan antar negara tentang Zerro Emission membuat
kendaraan berbahan bakar fosil akan tergantikan oleh kendaraan berbasis listrik
yang lebih ramah lingkungan. Produsen mobil listrik Tesla merupakan pemain
mobil listrik yang sedang naik daun saat ini. pemilik dari tesla, Elon Musk
mengatakan, industri mobil listrik nya membutuhkan nikel dalam pembuatan
baterai mobilnya. Ini merupakan peluang besar bagi indonesia dimana saat ini
cadangan nikel indonesia berjumlah 21 juta metrik ton, melebihi setengah cadangan
nikel yang ada di dunia. Pemerintah harus pintar-pintar dalam memanfaatkan
peluang ini, proses hilirisaasi menjadi kunci dalam pemanfaatan nikel menjadi
peluang dalam pembangunan ekonomi. Pada saat ini Indonesia tidak hanya
mengekspor bahan galian industri tetapi juga dalam bentuk konsentrat,

1
2

logam/paduan logam, produk-produk setengah jadi sebagai bahan baku industri


dasar dan manufaktur. Hal ini seiring dengan upaya pemerintah dalam peningkatan
nilai-tambah pada berbagai potensi mineral di Indonesia.
Mobil listrik hanya merupakan salah satu contoh kecil dari pemanfaatan
nikel. Nikel mempunyai banyak kegunaan, hampir semua benda-benda yang ada
disekitar manusia terbuat dari nikel. Nikel bisa menjadi campuran dalam pembuatan
baja nirkarat, handphone, kabel listrik juga terkandung nikel didalamnya. Pada
bidang kesehatan pun nikel berfungsi untuk membuat alat kesehatan anti karat.
Melihat begitu luasnya pemanfaatan nikel, membuat nikel menjadi bahan galian
yang menjajikan dan berpeluang cerah.
Pemerintah indonesia menghentikan ekspor bijih nikel, yang berlaku sejak
1 Januari 2020. Penghentian ekspor ini karena pemerintah optimis akan melakukan
pengolahan nikel di dalam negri. Tentunya ini merupakan langkah bagus dalam
pemanfaatan nikel untuk pembangunan nasional. Peran rekayasa sangat
berpengaruh untuk menentukan teknologi yang akan digunakan untuk mengolah
agar didapat hasil yang maksimal. Pembangunan smelter untuk pemurnian bijih
nikel dibutuhkan. Dibutuhkan kerja sama dari rekayasa dengan berbagai disiplin
agar tercapainya tujuan seperti apa yang diharapkan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari di buatnya makalah mengenai rekayasa penambangan nikel ini
adalah untuk membenahi atau menambahkan hal-hal baru agar mendapatkan hasil
yang lebih baik dari yang sebelumnya.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari di buatnya makalah adalah:
1. untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Rekayasa dan Desain.
2. Menambah wawasan bagi penulis dan juga pembaca mengenai sumber daya
nikel.
3. memberikan gambaran tentang prospek nikel di masa depan.
BAB II
SISTEM PENAMBANGAN

2.1 Karakteristik Nikel


Nikel adalah unsur metalik dalam tabel periodik golongan 10 blok d periode
4, dengan nomor atom 28. Nikel merupakan logam berwarna putih keperak–
perakan sedikit semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki
sifat keras serta ulet dan tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat
menghasilkan paduan yang sangat berharga seperti baja nirkarat.

Gambar 2.1
Kiri nikel yang terdapat dalam mineral, kanan nikel yang sudah dimurnikan
Nikel adalah merupakan salah satu hasil penambangan yang berharga dan
memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasaran dunia. Bijih nikel di peroleh dari
endapan nikel laterit yang terbentuk akibat dari pelapukan batuan ultramafik yang
mengandung nikel 0,2-0,4%. Daerah daerah penghasil bijih nikel di Indonesia yaitu
Pomala Sulawesi Tenggara, Sorowako Sulawesi Selatan, Gebe Hamahera, Tanjung
Bali Halmahera, dan Tapunopaka Sulawesi Tenggara. perusahaan-perusahaan yang
bergerak di penambangan nikel seperti PT Vale Indonesia Tbk, PT Aneka Tambang
Tbk (ANTAM), Indonesia Morowali Industrial Park, dan Virtue Dragon.

3
4

2.2 Metode Penambangan Nikel


Secara garis besar langkah untuk menghasilkan nikel dari tahap awal
adalah:
1. Eksplorasi
Untuk mencari sumber deposit dan memetakan sebarannya
2. Uji sample
Untuk mengetahui kadar nikel yang terkandung untuk dilakukan
perencanaan.
3. Perencanaan tambang
Merancang kegiatan dan metode penambangan yang akan dilakukan.
4. Clearing area atau pembersihan area kerja
Pembersihan dari benda benda yang ada di permukaan area kerja seperti
pepohonan, semak, batu dan lain-lain.
5. Pengupasan lapisan penutup atau overburden
Mengupas lapisan yang menutupi deposit seperti tanah dengan cara
dikupas menggunakan grader atau semacamnnya.
6. Penambangan
Kegiatan pengambilan deposit.
7. Penyortiran/screening.
Menyortir ukuran dan kandungan air yang dimiliki nikel, untuk nantinya
akan diberlakukan cara pengolahan yang berbeda.
8. Pengolahan pada smelter untuk dimurnikan
Proses pemurnial mineral yang sudah ditambang untuk didapatkan nikel
matte yang diinginkan. Untuk selanjutnya di ekspor ke luar negeri, atau
akan digunakan sebagai bahan baku industri dalam negeri.
Keberadaan nikel laterit tidak merata dan suatu saat akan habis. Maka dari
itu di perlukan eksplorasi sebelum melakukan penambangan nikel. Kegiatan
eksplorasi pada penambangan nikel juga bermanfaat untuk mengurangi jumlah
modal, mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja, dan
kerusakan lingkungan. Contoh tahap eksplorasi endapan nikel laterit ini adalah
dengan metode geostatistika. Geostatistika berperan untuk menganalisis kandungan
5

mineral tertentu, sehingga perlu di lakukan penaksiran pada jumlah sumberdaya


kadar bijih nikel dengan cara analisis data spasial untuk mencari hubungan antara
data hasil pengukuran bijih nikel dengan jarak antar data.
Sistem penambangan yang niasa digunakan industri nikel dalam negri
adalah tambang terbuka dengan metode open cast. Bijih nikel yang ditambang
mempunyai kadar Ni >1,8%. 1. Open Pit / Open Cut / Open Cast / Open Mine
adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-
endapan bijih metal endapan bijih nikel.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bijih itu sendiri ada 2 (dua)
macam, yaitu:
1. Open pit, merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijih yang
terletak pada suatu daerah yang datar atau lembah. Dengan demikian
medan kerja digali ke arah bawah sehingga akan membentuk semacam
cekungan atau pit.

Gambar 2.2
Sistem penambangan Open Pit
2. Open cast / open mine / open cut, merupakan bentuk penambangan untuk
endapan bijiih yang terletak pada lereng bukit. Dengan demikian medan
kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type).
6

Gambar 2.3
sistem penambangan Open cast
Perbedaan antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan
oleh arah penggalian/arah penambangan. Disebut open pit apabila
penambangannya dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke arah
bawah dimana endapan bijih tersebut berada. Disebut open cut/open atau cast/open
mine apabila penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit. Jadi
penerapan open pit atau open cut sangat tergantung pada letak atau bentuk endapan
bijih yang akan ditambang. Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari
pemindahan tanah penutupnya. Pada open pit tanah penutup dikupas dan
dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan di bawahnya,
sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan,
tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan.
Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung
dari letak endapan penambangan yang diinginkan.

2.3 Pengangkutan/Hauling.
Cara pengangkutan pada open pit / open cut/open cast / open mine
tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara
pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan
sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan
menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.
7

2. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil
galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi
alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat
crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point;
dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya
diangkut ke luar tambang dengan cage

Metoda penambangan yang akan diusahakan untuk dilakukan dengan


metode open pit mining dengan system berjenjang dengan banyak muka kerja
(multi bench system). Setiap jenjang dihubungkan jalan masuk tambang dengan
jalan utama tambang. Penambangan mulai dari pengupasan overburden, limonit,
saprolit dan berhenti pada batuan dasar (bed rock). Pada setiap jenjang lapisan ore,
akan dilakukan face sampling dan selanjutnya akan dipasang patok dan diberi
keterangan hasil dari face sampling, selanjutnya data ini akan dijadikan acuan
rencana (sequence) penambangan. Namun bila kondisi lapangan belum
memungkinkan untuk penerapan system berjenjang, maka pihak perusahaan akan
menerapkan metoda penambangan konvensional yaitu jenjang per jenjang dengan
kedalaman setiap penggalian sedalam 2 meter dan kemiringan dinding 60° dan
kemiringan keseluruhan untuk satu trap (bench) 52° dengan tinggi maksimum 6
meter, dengan tetap menjaga lingkungan, produktifitas dan keselamatan kerja.
BAB III
REKAYASA PENAMBANGAN SAAT INI DAN YANG AKAN
DATANG

Peran rekayasa dalam pertambangan membawa industri ini menuju kearah


yang lebih efisien dan berkembang dalam pelaksanaannya. Pada kegiatan
eksplorasi bermunculan teknologi-teknologi yang mempermudah dalam
pengambilan data di lapangan. Contohnya pengembangan pemetaan lahan dengan
metode fotogrametri seperti LiDAR Drone, dan banyaknya muncul aplikasi-aplikasi
yang memudahkan dalam pengolahan data tambang.

Gambar 3.1
LiDAR Drone

Gambar 3.2
Survey Menggunakan LiDAR Drone
Penggunaan teknologi pada industri pertambangan memberikan dampak
besar terhadap keselamatan pekerjanya. Saat ini telah muncul alat-alat tambang
yang sudah terintegrasi dengan internet atau perangkat IoT (Internet of Things).
Pengendalian alat pun sekarang dapat dikendalikan dari ruang terpisah dengan alat,
tidak harus menaiki alat. Hal ini meminimalisir terjadinya kecelakaan.

8
9

Gambar 3.3
Pengoperasian alat dari jarak jauh
Berbagai aspek kerekayasaan yang sangat penting bagi keberhasilan
peningkatan nilai tambah potensi sumberdaya nikel:
1. Pengkajian kemungkinan pemanfaatan nikel untuk menghasilkan bahan-
bahan rekayasa melalui jalur-jalur metoda pengolahan yang telah dikenal
maupun yang baru, yang tentunya proses nya mengedepankan
keefisiensian.
2. Keterlibatan berbagai disiplin rekayasa yang mendukung industri
pengolahan.
3. Pengkajian berbagai peluang produk komersial sebagai sasaran penelitian
dan pengembangan, contoh seperti mobil listrik.
Perpaduan antara SDM yang berkualitas dengan teknologi yang semakin
berkembang pesat akan memberikan dampak yang baik bagi industri pertambangan
maupun lingkungan. Teknologi yang semakin hari semakin canggih bukanlah suatu
ilusi. Pelaku industri harus pintar-pintar dalam memahami situasi yang terjadi.
Teknologi yang akan muncul pada masa depan mungkin akan menggantikan peran
manusia. Pola pikir manusia pun harus berubah. Mungkin suatu saat akan muncu
peralatan yang dapat berkerja sendiri tanpa harus dikendalikan, dan lebih efisien.
Seperti gambar berikut.
10

Gambar 3.4
Dump truk tanpa awak
Di masa depan industri pertambangan nikel tidak akan padam, melihat
prospek nya di masa depan yang menjanjikan. Industri pertambangan nya pun akan
berubah karena pengaruh teknologi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pemaparan diatas yaitu, Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumberdaya nikel. Nikel akan menjadi
komoditas dengan prospek yang cerah. Untuk itu kekayaan alam yang dimiliki
bangsa ini perlu dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan menyiapkan
SDM manusia yang unggul dan dapat berkolaborasi dengan perkembangan jaman
dan teknologi. Maka kesejahteraan nasional dapat terealisasikan seperti apa yang
diharapkan. Ini merupakan tugas kita sebagai mahasiswa terutama yang
berkecimpung di jurusan teknik pertambangan untuk terus belajar mempersiapkan
akan tangung jawab yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Qahn. 2014. “Penambangan Nikel”. teknikmaju2.blogspot.com. Diakses


pada tanggal 27 November 2020. (Referensi internet).

2. Anonym. 2016. “Metode Penambangan Tambang Terbuka Untuk


Endapan Bijih & Mineral Industri”. facebook.com. Diakses pada
tanggal 27 November 2020 . (Referensi internet).

3. Ramli. 2012. “Sistem dan Tata cara Penambangan”.


minexminingexploration.blogspot.com. Diakses pada tanggal 27
November 2020. (Referensi internet).

4. Savitri, Ayunda. 2015. “Begini Pengolahan Nikel di Smelter Milik Vale ”.


detik.com. Diakses pada tanggal 28 November 2020. (Referensi
internet).

5. Anonym. “Nikel”. Vale.com. Diakses pada tanggal 29 November 2020.


(Referensi internet).

Anda mungkin juga menyukai