KLS A
adalah hormon estrogen. Hormon ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan remaja
saat masa pubertas. Hormon ini juga berperan dalam reproduksi wanita dan juga siklus
ovulasi. 2. Hormon Progesteron Hormon ini tidak kalah pentingnya dengan hormon estrogen
dalam proses terjadinya menstruasi. Hormon ini sangat bermanfaat dalam menjaga kehamilan
pada wanita dan juga siklus menstruasi yang mempunyai peran dalam penebalan dinding
rahim.
3. Luteinizing Hormone Hormon yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi ini sering
disingkat dengan hormon LH. Hormon ini disebut sebagai hormon yang bertugas untuk
merangsang ovarium untuk menghasilkan sel telur sehingga proses ovulasi berjalan dengan
baik.
4. Follicle Stimulating Hormone Jenis hormon ini biasa disingkat dengan FSH yang
merupakan hormon dalam mengontrol siklus menstruasi dan sangat berpengaruh dalam
Itulah beberapa hormon yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi pada wanita.
Tentunya, jika salah satu hormon tersebut terganggu maka proses menstruasi pun mengalami
gangguan.
Menstruasi
Faktanya, seorang wanita mempunyai dua ovarium yang terletak di kiri dan juga kanan
rahim. Pada umumnya, dua ovarium tersebut terdapat sekitar 200-400 ribu folikel (sel telur)
yang belum matang. Pada saat sel telur tersebut matang, maka akan terlepas dari ovarium dan
akan bergerak menuju tuba fallopi yang siap untuk dibuahi. Rangkaian proses ini disebut
dengan proses ovulasi. Pada setiap periode menstruasi, dari beberapa sel telur akan tumbuh
satu yang berlangsung pada hari ke 14 yang dihitung dari hari haid pertama. Rangkaian ini
tentunya berawal dari hormon GnRH yang telah keluar dari Hipotalamus, lalu mempengaruhi
hipofisis anterior sehingga akan berdampak pada keluarnya hormon FSH. Hormon inilah
jumlah yang cukup besar. Dengan begitu akan berdampak pada hipofisis sehingga dapat
akan memicu progesteron dalam bersintesis untuk merubah sekretorik menjadi fase sekresi
Setiap wanita setidaknya mengalami empat fase yang akan dilaluinya hingga akan mengalami
haid kembali. Fase-fase dibawah inilah yang menyertai wanita ketika ia mengalami siklus
menstruasi, diantaranya:
Fase Pertama
Fase inilah yang disebut dengan fase poliferasi dimana fase ini dimulai dari hari kelima pada
saat menstruasi dan akan berlangsung sampai hari ke 14 pada setiap siklus menstruasi. Pada
masa inilah hormon esterogen mempunyai peranan penting ketika siklus menstruasi
berlangsung. Pada masa ini kadar hormon esterogen akan menghambat FSH dan menguat
sehingga mendorong hormon LH. Proses inilah yang menyebabkan lapisan darah di dalam
rahim menebal. Pada fase ini sel telur menunggu sel sperma untuk membuahinya.
Fase Kedua
Fase kedua ini sering dikenal dengan sebutan fase ovulasi dimana fase ini adalah fase sel
telur yang tidak dibuahi oleh sperma. Biasanya, sel telur dapat bertahan dalam waktu 24 jam
dalam menunggu sel sperma untuk membuahinya. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma,
maka ia akan melepaskan diri dari tuba fallopi menuju rahim sehingga akan hancur dan
Fase Ketiga
Fase ketiga ini biasa disebut dengan fase luteal. Pada tahap inilah hormon progesteron akan
terlepas yang menyebabkan penebalan pada dinding rahim. Pada umumnya wanita akan
merasakan sakit berlebih yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim untuk mendorong
dan mengeluarkan darah menstruasi. Fase ini juga ditandai dengan mood yang tidak stabil
kadang senang ataupun sensitif pada seorang wanita. Ini merupakan fase sebelum seorang
Fase Keempat
Inilah fase terakhir dalam proses terjadinya menstruasi. Pada masa ini dinding rahim yang
tadinya tebal akan luruh dan berubah menjadi darah yang keluar dari vagina. Pada hari
pertama biasanya seorang wanita mendapati warna darah yang pekat dan juga kental yang
disertai dengan rasa nyeri yang cukup hebat. Tahap terakhir inilah yang disebut sebagai hari
pertama siklus menstruasi terjadi. Pada proses terjadinya menstruasi biasanya seorang wanita
diiringi dengan rasa nyeri yang berlebih pada rahim disertai dengan panas pada punggung,
mudah lelah atau merasa tidak enak pada badan. Akan tetapi, hal ini memang sangat wajar
dan normal terjadi. Namun, Anda juga harus berhati-hati ketika rasa sakit yang ditimbulkan
berlangsung lama dan semakin parah. Alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dengan
bidan ataupun dokter untuk mengetahui kondisi di dalam rahim karena dikhawatirkan
memiliki masalah yang cukup serius. Itulah beberapa fase yang berlangsung dalam proses
menstruasi dan juga berovulasi. Sebaliknya ada seorang wanita yang mengalami siklus haid,
namun tidak mampu untuk berovulasi yang disebut dengan mandul. Pada wanita dengan haid
yang teratur akan mudah memperkirakan kapan masa subur terjadi sehingga akan sangat
mudah melakukan program kehamilan. Akan tetapi, bagi wanita yang mengalami haid yang
tidak teratur, kemungkinan sulit baginya untuk memperkirakan kapan terjadinya masa subur
Setelah kita mengetahui fase-fase dan proses terjadinya menstruasi. Tentunya, setiap wanita
menginginkan haid yang lancar, akan tetapi dikarenakan adanya berbagai masalah dan juga
faktor. Maka hal ini menyebabkan wanita mengalami haid yang tidak teratur. Berikut
1. Periode Perimenopause
Penyebab terjadinya siklus mentruasi yaitu karena adanya periode menopause. Periode ini
menstruasi). Biasanya pada periode ini wanita akan mengalami pendarahan seperti haid
dalam jumlah yang cukup banyak. Akan tetapi, Anda harus berhati-hati ketika terjadi
Bagi seseorang yang mengalami berat badan turun secara drastis menjadi penyebab siklus
haid tidak lancar. Gangguan pola makan yang tidak teratur dan cukup serius seperti bulimia
dan anorexia dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Penurunan berat badan
ini dipengaruhi oleh kebutuhan lemak yang terjadi saat proses pembentukan hormon
Aktivitas yang dilakukan seorang wanita haruslah diwaspadai karena hal ini akan berdampak
pada siklus menstruasi yang tidak lancar. Kenapa memasukkan aktivitas berlebih pada salah
satu penyebab menstruasi yang tidak lancar? Hal ini dikarenakan rasa capek yang
menstruasi. Hal lain yang dapat terjadi adalah pelepasan hormon FSH dan LS yang dapat
memicu pelepasan sel telur sehingga berpengaruh pada haid yang tidak lancar. Tentunya,
Anda sebagai wanita jangan terlalu memporsis aktivitas yang terlalu berat sehingga
4. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal yang biasa digunakan oleh wanita terdapat beberapa jenis yang dapat
mengakibatkan siklus haid tidak lancar seperti suntik KB, pil KB ataupun kontrasepsi
hormonal lainnya. Hal ini dikarenakan hormon di dalam tubuh terganggu dan tidak jarang
5. Stres Emosional
Stres yang terjadi pada seorang wanita sangatlah berpengaruh pada siklus haid yang tidak
lancar. Stres yang terlalu berlarut-larut mengakibatkan pendarahan yang tidak lancar dan juga
ujian semester atau kehilangan orang terdekat menjadi pemicu haid yang tidak teratur.
Buanglah jauh-jauh aktivitas tersebut yang bukan berarti kita tidak memikirkannya. Stres
yang Anda alami akan mempengaruhi Hypothalamus yang merupakan bagian otak tempat
Penyebab terjadinya haid yang tidak teratur tentu tidak bisa terlepas dari adanya gangguan di
dalam kandungan. Gangguan di dalam kandungan seperti Polip, dan Myoma Uteri dapat
memberikan efek terhadap siklus menstruasi yang tidak teratur serta keluhan pada
pendarahan di luar siklus menstruasi. Hal ini tentunya dapat berbahaya bagi kandungan.
Untuk itu segeralah konsultasi ke bidan atau dokter untuk mendapati penanganan yang lebih
lanjut.
7. Ketidakseimbangan Hormon
Hormon yang seimbang tentunya jika adanya kerjasama antara kelenjar tiroid, indung telur,
otak dan juga kelenjar di otak. Jika hal tersebut tidak seimbang, maka akan terjadi gangguan
pada siklus haid. Hal-hal yang dapat mempengaruhi ketidakseimbangan hormon diantaranya
kurang istirahat, lelah, stres dan juga terlalu banyak pikiran. Maka dari itu, hilangkanlah
Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme di dalam tubuh. Dengan adanya
gangguan pada kelenjar tiroid, maka dipastikan seorang wanita mengalami gangguan pada
siklus menstruasinya.
9. Obesitas
Selain berat badan turun, ternyata seorang wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan
badan rentan juga mengalami siklus haid yang tidak teratur. Kenaikan badan yang sangat
berlebih diindikasikan terjadinya gangguan tiroid pada seorang wanita. Penyakit hormonal
seperti ovarium polikistik dapat disebabkan oleh berat badan berlebih yang tentu memerlukan
pengobatan. Naiknya berat badan dapat disebabkan oleh gangguan bulimia nervosa dan juga
anoreksia nervosa. Maka dari itu, hindarilah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya
Jamur dan Penyakit Berbagai jenis penyakit yang kerap menyerang rahim seperti kista,
kelainan rahim dan juga diabetes dapat mengakibatkan terjadinya siklus menstruasi yang
tidak teratur. Penyakit kandungan tersebut jika dibiarkan, maka akan menjadi masalah yang
cukup serius bila tidak ditangani dengan baik. Untuk itulah sangat penting bagi Anda untuk
selalu melakukan pemeriksaan ke bidan ataupun ke dokter karena hal ini dikhawatirkan
11. Kehamilan
Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan seorang wanita mengalami kehamilan.
Siklus haid yang tidak teratur bisa disebut sebagai tanda umum yang sering terjadi setelah
proses kehamilan. Untuk itu, jika periode menstruasi terlewat dan tidak datang pada waktu
biasanya, maka melakukan suatu tes kehamilan adalah sebuah keharusan bagi Anda.
12. Menarche
Menarche adalah kondisi menstruasi yang dialami oleh seorang wanita ketika ia baru pertama
kali mengalaminya. Hal ini tentunya disebabkan oleh hormon yang mengontrol menstruasi
sedang mengalami keseimbangan. Namun, acapkali kondisi ini adalah sebuah kondisi yang
normal. Akan tetapi, jika berlangsung terus menerus, maka akan menyebabkan siklus
Prematur Ovarium prematur ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi sebelum usia 40
tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh terapi radiasi pada panggul dan juga perut serta tindakan
bedah kemoterapi.
Terdengar klise memang, namun hal ini kerap terjadi pada wanita yang mengalami siklus
menstruasi yang tidak teratur. Terlalu sering dan juga jarang berolahraga dapat menyebabkan
badan mengalami perubahan seperti penurunan berat badan atau peningkatan berat badan.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti rentang mengonsumsi alkohol dan merokok dapat
Siklus Menstruasi Dengan Baik Tanpa mengetahui siklus menstruasi yang baik, maka
dimungkinkan Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Pendarahan menstruasi
berlangsung sekitar 4-7 hari pada wanita normal dan terjadi pada periode selanjutnya sekitar
28 hari. Jika Anda tidak mengetahui siklus menstruasi dengan baik, maka ada kemungkinan
Anda salah dalam menghitung siklus menstruasi setiap bulannya. Demikianlah beberapa
penyebabnya,maka kita akan lebih mudah untuk mengatasi dan juga memperhatikannya
dengan baik agar tidak menjadi masalah yang lebih serius. Semoga bermanfaat!