Anda di halaman 1dari 11

PROSES SIKLUS HAID DAN PERAN YANG TERJADI

DALAM SIKLUS HAID

NAMA : MEDIATRIX MARU (A1C219026)

KLS A

Tugas individu 2 : Maternitas 1

Dosen Ayu lestari,S.Kp.,M.Kep

Universitas Megarezky Makassar


Prodi Keperawatan Dan Kebidanan
Hormon Yang Mempengaruhi Proses Terjadinya Menstruasi
Sebelum kita mengetahui bagaimana proses terjadinya menstruasi berlangsung pada setiap
wanita. Kita terlebih dahulu harus mengetahui apa saja hormon yang mempengaruhi
terjadinya proses menstruasi pada wanita, diantaranya:
1. Hormon Estrogen Hormon pertama yang ikut serta dalam proses terjadinya menstruasi

adalah hormon estrogen. Hormon ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan remaja

saat masa pubertas. Hormon ini juga berperan dalam reproduksi wanita dan juga siklus

ovulasi. 2. Hormon Progesteron Hormon ini tidak kalah pentingnya dengan hormon estrogen

dalam proses terjadinya menstruasi. Hormon ini sangat bermanfaat dalam menjaga kehamilan

pada wanita dan juga siklus menstruasi yang mempunyai peran dalam penebalan dinding

rahim.

3. Luteinizing Hormone Hormon yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi ini sering

disingkat dengan hormon LH. Hormon ini disebut sebagai hormon yang bertugas untuk

merangsang ovarium untuk menghasilkan sel telur sehingga proses ovulasi berjalan dengan

baik.

4. Follicle Stimulating Hormone Jenis hormon ini biasa disingkat dengan FSH yang

merupakan hormon dalam mengontrol siklus menstruasi dan sangat berpengaruh dalam

kematangan sel telur.


5. Gonadotropin Releasing Hormone Hormon GnRH ini dapat berfungsi untu merangsang

hormone pelutein dan juga folikel yang diproduksi oleh otak.

Itulah beberapa hormon yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi pada wanita.

Tentunya, jika salah satu hormon tersebut terganggu maka proses menstruasi pun mengalami

gangguan.

Rangkaian Perubahan Hormon Pada Proses Terjadinya

Menstruasi

Faktanya, seorang wanita mempunyai dua ovarium yang terletak di kiri dan juga kanan

rahim. Pada umumnya, dua ovarium tersebut terdapat sekitar 200-400 ribu folikel (sel telur)

yang belum matang. Pada saat sel telur tersebut matang, maka akan terlepas dari ovarium dan

akan bergerak menuju tuba fallopi yang siap untuk dibuahi. Rangkaian proses ini disebut

dengan proses ovulasi. Pada setiap periode menstruasi, dari beberapa sel telur akan tumbuh

satu yang berlangsung pada hari ke 14 yang dihitung dari hari haid pertama. Rangkaian ini

tentunya berawal dari hormon GnRH yang telah keluar dari Hipotalamus, lalu mempengaruhi

hipofisis anterior sehingga akan berdampak pada keluarnya hormon FSH. Hormon inilah

yang mematangkan folikel sehingga menyebabkan hormon esterogen bersintesis dalam

jumlah yang cukup besar. Dengan begitu akan berdampak pada hipofisis sehingga dapat

memicu hormon LH keluar sehingga menyebabkan terjadinya ovulasi. Hormon LH tersebut

akan memicu progesteron dalam bersintesis untuk merubah sekretorik menjadi fase sekresi

dan berlangsung selama 14 hari.


Tahapan Dalam Proses Terjadinya Menstruasi

Setiap wanita setidaknya mengalami empat fase yang akan dilaluinya hingga akan mengalami

haid kembali. Fase-fase dibawah inilah yang menyertai wanita ketika ia mengalami siklus

menstruasi, diantaranya:

Fase Pertama

Fase inilah yang disebut dengan fase poliferasi dimana fase ini dimulai dari hari kelima pada

saat menstruasi dan akan berlangsung sampai hari ke 14 pada setiap siklus menstruasi. Pada

masa inilah hormon esterogen mempunyai peranan penting ketika siklus menstruasi

berlangsung. Pada masa ini kadar hormon esterogen akan menghambat FSH dan menguat

sehingga mendorong hormon LH. Proses inilah yang menyebabkan lapisan darah di dalam

rahim menebal. Pada fase ini sel telur menunggu sel sperma untuk membuahinya.

Fase Kedua

Fase kedua ini sering dikenal dengan sebutan fase ovulasi dimana fase ini adalah fase sel

telur yang tidak dibuahi oleh sperma. Biasanya, sel telur dapat bertahan dalam waktu 24 jam

dalam menunggu sel sperma untuk membuahinya. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma,
maka ia akan melepaskan diri dari tuba fallopi menuju rahim sehingga akan hancur dan

bersekresi pada dinding rahim.

Fase Ketiga

Fase ketiga ini biasa disebut dengan fase luteal. Pada tahap inilah hormon progesteron akan

terlepas yang menyebabkan penebalan pada dinding rahim. Pada umumnya wanita akan

merasakan sakit berlebih yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim untuk mendorong

dan mengeluarkan darah menstruasi. Fase ini juga ditandai dengan mood yang tidak stabil

kadang senang ataupun sensitif pada seorang wanita. Ini merupakan fase sebelum seorang

wanita memasuki siklus menstruasi.

Fase Keempat

Inilah fase terakhir dalam proses terjadinya menstruasi. Pada masa ini dinding rahim yang

tadinya tebal akan luruh dan berubah menjadi darah yang keluar dari vagina. Pada hari

pertama biasanya seorang wanita mendapati warna darah yang pekat dan juga kental yang

disertai dengan rasa nyeri yang cukup hebat. Tahap terakhir inilah yang disebut sebagai hari

pertama siklus menstruasi terjadi. Pada proses terjadinya menstruasi biasanya seorang wanita

diiringi dengan rasa nyeri yang berlebih pada rahim disertai dengan panas pada punggung,

mudah lelah atau merasa tidak enak pada badan. Akan tetapi, hal ini memang sangat wajar

dan normal terjadi. Namun, Anda juga harus berhati-hati ketika rasa sakit yang ditimbulkan

berlangsung lama dan semakin parah. Alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dengan

bidan ataupun dokter untuk mengetahui kondisi di dalam rahim karena dikhawatirkan

memiliki masalah yang cukup serius. Itulah beberapa fase yang berlangsung dalam proses

terjadinya menstruasi. Proses terjadinya menstruasi ini biasanya wanita mengalami

menstruasi dan juga berovulasi. Sebaliknya ada seorang wanita yang mengalami siklus haid,

namun tidak mampu untuk berovulasi yang disebut dengan mandul. Pada wanita dengan haid

yang teratur akan mudah memperkirakan kapan masa subur terjadi sehingga akan sangat
mudah melakukan program kehamilan. Akan tetapi, bagi wanita yang mengalami haid yang

tidak teratur, kemungkinan sulit baginya untuk memperkirakan kapan terjadinya masa subur

sehingga mengalami kesulitan untuk mendapatkan kehamilan.

Penyebab Menstruasi Tidak Lancar

Setelah kita mengetahui fase-fase dan proses terjadinya menstruasi. Tentunya, setiap wanita

menginginkan haid yang lancar, akan tetapi dikarenakan adanya berbagai masalah dan juga

faktor. Maka hal ini menyebabkan wanita mengalami haid yang tidak teratur. Berikut

beberapa penyebab wanita mengalami haid yang tidak teratur, diantaranya:

1. Periode Perimenopause

Penyebab terjadinya siklus mentruasi yaitu karena adanya periode menopause. Periode ini

merupakan periode dimana seorang wanita akan mengalai menopause (berhentinya

menstruasi). Biasanya pada periode ini wanita akan mengalami pendarahan seperti haid

dalam jumlah yang cukup banyak. Akan tetapi, Anda harus berhati-hati ketika terjadi

pendarahan yang parah dan tidak normal.

2. Berat Badan Turun Drastis

Bagi seseorang yang mengalami berat badan turun secara drastis menjadi penyebab siklus

haid tidak lancar. Gangguan pola makan yang tidak teratur dan cukup serius seperti bulimia

dan anorexia dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Penurunan berat badan

ini dipengaruhi oleh kebutuhan lemak yang terjadi saat proses pembentukan hormon

menstruasi. 3. Aktivitas Berlebih

Aktivitas yang dilakukan seorang wanita haruslah diwaspadai karena hal ini akan berdampak

pada siklus menstruasi yang tidak lancar. Kenapa memasukkan aktivitas berlebih pada salah

satu penyebab menstruasi yang tidak lancar? Hal ini dikarenakan rasa capek yang

ditimbulkan akan mempengaruhi kelenjar hipotalamus sehingga berpengaruh pada hormon

menstruasi. Hal lain yang dapat terjadi adalah pelepasan hormon FSH dan LS yang dapat
memicu pelepasan sel telur sehingga berpengaruh pada haid yang tidak lancar. Tentunya,

Anda sebagai wanita jangan terlalu memporsis aktivitas yang terlalu berat sehingga

menimbulkan dampak pada kondisi tubuh yang lainnya.

4. Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal yang biasa digunakan oleh wanita terdapat beberapa jenis yang dapat

mengakibatkan siklus haid tidak lancar seperti suntik KB, pil KB ataupun kontrasepsi

hormonal lainnya. Hal ini dikarenakan hormon di dalam tubuh terganggu dan tidak jarang

mengalami pendarahan yang cukup berat.

5. Stres Emosional

Stres yang terjadi pada seorang wanita sangatlah berpengaruh pada siklus haid yang tidak

lancar. Stres yang terlalu berlarut-larut mengakibatkan pendarahan yang tidak lancar dan juga

teratur. Janganlah tumpukan pekerjaan di kantor, kehilangan pekerjaan, persiapan dalam

ujian semester atau kehilangan orang terdekat menjadi pemicu haid yang tidak teratur.

Buanglah jauh-jauh aktivitas tersebut yang bukan berarti kita tidak memikirkannya. Stres

yang Anda alami akan mempengaruhi Hypothalamus yang merupakan bagian otak tempat

menyimpan berbagai hormon dalam mengatur periode menstruasi.

6. Gangguan Organ Kandungan

Penyebab terjadinya haid yang tidak teratur tentu tidak bisa terlepas dari adanya gangguan di

dalam kandungan. Gangguan di dalam kandungan seperti Polip, dan Myoma Uteri dapat

memberikan efek terhadap siklus menstruasi yang tidak teratur serta keluhan pada

pendarahan di luar siklus menstruasi. Hal ini tentunya dapat berbahaya bagi kandungan.

Untuk itu segeralah konsultasi ke bidan atau dokter untuk mendapati penanganan yang lebih

lanjut.

7. Ketidakseimbangan Hormon
Hormon yang seimbang tentunya jika adanya kerjasama antara kelenjar tiroid, indung telur,

otak dan juga kelenjar di otak. Jika hal tersebut tidak seimbang, maka akan terjadi gangguan

pada siklus haid. Hal-hal yang dapat mempengaruhi ketidakseimbangan hormon diantaranya

kurang istirahat, lelah, stres dan juga terlalu banyak pikiran. Maka dari itu, hilangkanlah

beban masalah yang kerap mengganggu Anda.

8. Gangguan Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme di dalam tubuh. Dengan adanya

gangguan pada kelenjar tiroid, maka dipastikan seorang wanita mengalami gangguan pada

siklus menstruasinya.

9. Obesitas

Selain berat badan turun, ternyata seorang wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan

badan rentan juga mengalami siklus haid yang tidak teratur. Kenaikan badan yang sangat

berlebih diindikasikan terjadinya gangguan tiroid pada seorang wanita. Penyakit hormonal

seperti ovarium polikistik dapat disebabkan oleh berat badan berlebih yang tentu memerlukan

pengobatan. Naiknya berat badan dapat disebabkan oleh gangguan bulimia nervosa dan juga

anoreksia nervosa. Maka dari itu, hindarilah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya

kenaikan berat badan berlebih.

10. Adanya Infeksi

Jamur dan Penyakit Berbagai jenis penyakit yang kerap menyerang rahim seperti kista,

kelainan rahim dan juga diabetes dapat mengakibatkan terjadinya siklus menstruasi yang

tidak teratur. Penyakit kandungan tersebut jika dibiarkan, maka akan menjadi masalah yang

cukup serius bila tidak ditangani dengan baik. Untuk itulah sangat penting bagi Anda untuk

selalu melakukan pemeriksaan ke bidan ataupun ke dokter karena hal ini dikhawatirkan

menjadi penyakit yang serius.

11. Kehamilan
Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan seorang wanita mengalami kehamilan.

Siklus haid yang tidak teratur bisa disebut sebagai tanda umum yang sering terjadi setelah

proses kehamilan. Untuk itu, jika periode menstruasi terlewat dan tidak datang pada waktu

biasanya, maka melakukan suatu tes kehamilan adalah sebuah keharusan bagi Anda.

12. Menarche

Menarche adalah kondisi menstruasi yang dialami oleh seorang wanita ketika ia baru pertama

kali mengalaminya. Hal ini tentunya disebabkan oleh hormon yang mengontrol menstruasi

sedang mengalami keseimbangan. Namun, acapkali kondisi ini adalah sebuah kondisi yang

normal. Akan tetapi, jika berlangsung terus menerus, maka akan menyebabkan siklus

menstruasi yang tidak teratur nantinya.

13. Terjadinya Kegagalan Ovarium

Prematur Ovarium prematur ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi sebelum usia 40

tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh terapi radiasi pada panggul dan juga perut serta tindakan

bedah kemoterapi.

14. Gaya Hidup Sehari-hari

Terdengar klise memang, namun hal ini kerap terjadi pada wanita yang mengalami siklus

menstruasi yang tidak teratur. Terlalu sering dan juga jarang berolahraga dapat menyebabkan

badan mengalami perubahan seperti penurunan berat badan atau peningkatan berat badan.

Gaya hidup yang tidak sehat seperti rentang mengonsumsi alkohol dan merokok dapat

menyebabkan terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur.

15. Tidak Memahami

Siklus Menstruasi Dengan Baik Tanpa mengetahui siklus menstruasi yang baik, maka

dimungkinkan Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Pendarahan menstruasi

berlangsung sekitar 4-7 hari pada wanita normal dan terjadi pada periode selanjutnya sekitar

28 hari. Jika Anda tidak mengetahui siklus menstruasi dengan baik, maka ada kemungkinan
Anda salah dalam menghitung siklus menstruasi setiap bulannya. Demikianlah beberapa

penyebab terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur. Dengan mengetahui

penyebabnya,maka kita akan lebih mudah untuk mengatasi dan juga memperhatikannya

dengan baik agar tidak menjadi masalah yang lebih serius. Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai