Afiatin Nisa
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out The Role Of Counselling Teacher in Developing The
Discipline of Students Learning at MTs Ar Rahmah East Jakarta, by using qualitative method with
descriptive approach. The source of the data in this research is the headmaster, counseling teacher,
and grade VII of 80 students through purposive sampling technique. Research Instrument used in this
research are questionnaire, interview, and observation. Questionnaire filled out by students, interview
is done for headmaster and counseling teacher and observation is used in observing the school
environment. The conclusion of the research is there are a Very Strong Category in The Role Of
Counselling Teacher in Developing The Discipline of Students Learning at MTs Ar Rahmah East
Jakarta.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam
MeningkatkanKedisiplinan Belajar Siswa di MTs Ar Rahmah Jakarta Timur, dengan menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah, guru Bimbingan dan Konseling dan siswa kelas VII 80 siswa, melalui teknik purposive
sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara dan
observasi. Angket ditujukan ke siswa/responden, Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan
guru Bimbingan dan Konseling serta observasi dilakukan dengan mengamati keadaan lingkungan
sekolah dan keberadaan sekolah. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa Peranan Guru Bimbingan
dan Konseling dalam Meningkatkankedisiplinan Belajar Siswa di MTs Ar Rahmah dalam katagori
Sangat baik.
- 175 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 3, Desember 2016, hal. 175-182 Nisa, Peranan Guru Bimbingan dan Konseling....
- 176 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 3, Desember 2016, hal. 175-182 Nisa, Peranan Guru Bimbingan dan Konseling....
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, mentaati peraturan yang berlaku yang pada
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada dasarnya memang untuk mengatur perilaku
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan seseorang dalam lingkungannya. Disiplin sangat
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan penting dalam mengarahkan kehidupan manusia
menengah”.Dengan menyimak pendapat di atas, untuk mencapai cita-citanya, tanpa disiplin maka
dapat dikemukakan, bahwa guru bimbingan dan seseorang tidak mempunyai patokan tentang apa
konseling berbeda dengan guru mata pelajaran. yang baik dan buruk dalam tingkah
Guru mata pelajaran atau guru bidang studi lakunya.Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan
bertanggung jawab kepada mata pelajaran yang Widodo Supriyono (1991:130-131), menyatakan
diajarkan sedangkan guru bimbingan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas belajar
konseling pada dasarnya membantu siswa agar sebagai berikut : “Kualitas belajar yang dicapai
dapat berkembang secara optimal, mandiri dan seorang individu merupakan hasil interaksi antara
bertanggung jawab. Guru bimbingan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari
konseling adalah seorang sarjana yang dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
mempunyai tugas, tanggung jawab dan (faktor eksternal) individu”.
wewenang penuh dalam suatu mata pelajaran Dengan kedisiplinan dalam belajar sudah tentu
bimbingan dan konseling yang diselenggarakan siswa akan mengembangkan kendali atas perilaku
pada lembaga-lembaga pendidikan atau sekolah mereka sendiri sehingga mereka akan melakukan
dan guru bimbingan dan konseling juga apa yang berarti baginya.
bertanggung jawab dalam kelancaran belajar
siswa, mengatasi berbagai masalah-masalah yang Dengan demikian penulis menyimpulkan cara
dialami siswa yang terkait dengan kelancaran sekolah menanamkan kedisiplinan bagi siswa
belajarnya maupun dalam rangka pengembangan dengan berbagai cara, di antaranya adalah:
individu. Pada prakteknya guru bimbingan dan a. Cara otoriter: Peraturan-peraturan yang keras
konseling dibantu guru kelas dan guru mata dengan mengendalikan kekuatan eksternal
pelajaran yang bertugas di sekolah .Kegiatan dalam bentuk hukuman.
membimbing yang dilakukan oleh guru mata b. Cara permisif: Artinya sedikit disiplin atau
pelajaran tidak sama dengan kegiatan tidak berdisiplin, biasanya tidak membimbing
membimbing yang dilakukan oleh guru anak pada pola perilaku yang tertuju secara
bimbingan dan konseling atau konselor sekolah. sosial dan tidak menggunakan hukuman. Jadi,
Pada dasarnya semua guru dalam tugasnya anak diizinkan untuk mengambil keputusan
menyampaikan ilmu pengetahuan juga sendiri dan berbuat sekehendak mereka
menanamkan nilai-nilai dan sikap mental serta sendiri.
melatih berbagai keterampilan dalam usahanya c. Cara demokratis: Menggunakan metode
mengantarkan siswanya ke arah kedewasaan demokratis dengan penjelasan, diskusi dan
jasmani dan rohani. penalaran untuk membantu anak mengerti
mengapa perilaku perlu diterapkan. Cara ini
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar menggunakan hukuman dan penghargaan
di sekolah tidak lepas dari berbagai peraturan dan dengan penekanan yang lebih besar pada
tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya. penghargaan, hukuman tidak pernah keras,
Disiplin belajar siswa merupakan pembahasan biasanya tidak berbentuk hukuman badan.
tentang disiplin, yaitu disiplin yang dilakukan Jadi jelaslah bahwa disiplin adalah kata sifat yang
oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya baik berhubungan dengan mahluk berakal dan budi
dirumah maupun di sekolah. Tujuannya adalah pekerti yaitu manusia. Oleh karenanya disiplin
untuk menciptakan keamanan dan lingkungan merupakan sikap atau perilaku yang ditampilkan
belajar yang nyaman terutama di kelas. Di dalam individu dalam melakukan kegiatan sehari-hari
kelas, jika seorang guru tidak mampu yang mengikuti peraturan dan norma-norma yang
menerapkan disiplin dengan baik maka siswa berlaku dikelompoknya atau di masyarakat luas.
mungkin menjadi kurang termotivasi dan suasana Setiap lembaga atau sekolah pasti mempunyai
belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai program penegakkan disiplin, sekolah selalu
prestasi belajar siswa.Disiplin adalah suatu mencanangkan perlunya peningkatan disiplin
keadaan dimana perilaku seseorang mengikuti terhadap para siswanya untuk mencapai cita-cita
pola - pola tertentu yang telah ditetapkan terlebih yang diharapkan, namun penegakkan disiplin
dahulu. Disiplin suatu bentuk kepatuhan untuk tidak dapat dilepaskan, begitu saja dengan
- 177 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 3, Desember 2016, hal. 175-182 Nisa, Peranan Guru Bimbingan dan Konseling....
perilaku siswa sehari-hari, baik di lingkungan bimbingan dan konseling, dan 80 siswa kelas VII
sekolah maupun di luar sekolah. Penetapan sampel sumber data, penulis
menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu
“Menentukan sampel dengan pertimbangan yang
METODE dipandang dapat memberikan data secara
maksimal”.(Suharsimi Arikunto, 2002:15).
Penelitian dilakukan di MTs Ar Rahmah Jakarta Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang
Timur. Dalam penelitian ini metode penelitian digunakan adalah angket, wawancara, dan
yang digunakan adalah metode kualitatif dengan observasi.
pendekatan deskriptif, seperti yang diungkapkan
menurut Hermawan Wasito (1997:10), sebagai
berikut "Penelitian ini terbatas pada usaha HASIL DAN PEMBAHASAN
mengungkapkan suatu masalah dan keadaan
sebagaimana adanya, sehingga data yang ada Berdasarkan tabulasi pengelompokan data dan
hanya merupakan penyingkapan data dan tabulusasi persentasi data dari angket siswa
fakta".Dalam penelitian ini yang dijadikan didapatkan hasil sebagai berikut:
sumber data adalah kepala sekolah, guru
Jawaban
No Pernyataan Kadang- Tidak
Ya
kadang Pernah
Apakah anda mendapatkan layanan bimbingan
1 disekolah secara teratur? 66 12 2
- 178 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 3, Desember 2016, hal. 175-182 Nisa, Peranan Guru Bimbingan dan Konseling....
Jawaban Persentase ( % )
No Pernyataan
Ya Kd TP Ya Kd TP
1 Apakah anda mendapatkan layanan bimbingan 66 12 2 82.5 15 2.5
disekolah secara teratur?
2 Apakah guru bimbingan dan konseling memberikan 65 15 0 81.25 18.75 0
bimbingan mengenai pentingnya disiplin belajar?
- 179 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 3, Desember 2016, hal. 175-182 Nisa, Peranan Guru Bimbingan dan Konseling....
Dengan melihat hasil interpretasi data angket layanan Bimbingan dan Konseling khususnya
diketahui bahwa hasil dalam kategori Sangat dalam membina disiplin belajar siswa
baik. semaksimal mungkin. Guru Bimbingan dan
Konseling sudah dapat melaksanakan layanan
Bimbingan dan Konseling, khususnya dalam
SIMPULAN DAN SARAN membantu membina disiplin guna meningkatkan
pencapaian hasil belajar siswa.
Dari hasil angket dapat disimpulkan bahwa:
a. Layanan bimbingan dan konseling di Berdasarkan hasil observasi, disimpulkan bahwa
sekolah telah dijadwalkan secara teratur. sarana dan prasarana sekolah baik, lingkungan
b. Guru bimbingan dan konseling peranannya sekolah cukup kondusif untuk melangsungkan
cukup aktif dalam membina disiplin belajar proses belajar mengajar, khususnya dalam
siswa. membina disiplin belajar siswa.
c. Guru bimbingan dan konseling sering
mengingatkan siswa agar tidak lalai dalam Berdasarkan beberapa simpulan yang telah
mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dan dikemukakan di atas maka penulis dapat menarik
tugas-tugas sekolah. satu simpulan bahwa “Peranan Guru Bimbingan
d. Keberadaan guru bimbingan dan konseling dan Konseling dalam Membina Disiplin Belajar
dalam membina disiplin belajar siswa sangat Siswa MTs Ar Rahmah Jakarta Timur, termasuk
dibutuhkan. dalam kategori Sangat baik.
e. Guru bimbingan dan konseling selalu
memberikan motivasi bagi siswa baik
mengenai pelajaran di sekolah maupun REFERENSI
kelanjutan studi bagi siswa.
Ahmadi, Abu dan A. Royani. (1991). Bimbingan
dan Konseling di Sekolah. Jakarta:Rineka
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Cipta.
Bimbingan dan Konseling, dapat disimpulkan
bahwa, kepala sekolah senantiasa memenuhi
kebutuhan dan sarana prasarana bagi program
- 181 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 3, Desember 2016, hal. 175-182 Nisa, Peranan Guru Bimbingan dan Konseling....
Sukartini, S.P. (2011). Bimbingan dan Konseling Willis, Sofyan. (2004). Konseling Individual
Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Teori dan Praktek. Bandung:Alfabeta.
Pengembangan Profesi Konselor.
Jakarta:RajaGrafindo Persada. Winkel, W.S. (2001). Bimbingan dan Konseling
di Institusi Pendidikan. Jakarta:Grasindo.
Suharsimi, Arikunto. (1998). Manajemen
Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
- 182 -