Anda di halaman 1dari 4

JURNAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PRAKTIK KLINIK III


JIWA

Dosen Pengampu :Faisal Kholid Fahdi, S.Kep., Ners, M.Kep

Oleh:

KALISTA ITA I1031171040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
JURNAL REFLEKSI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Jumat /18 desember 2020:


Hari terakhir praktik klinik sub keperawatan jiwa ini akhirnya selesai, saya merasakan
senang dan lega karena merasakan beban yang berat dalam membuat tugas individu dan
kelompok sudah selesai dan saya mampu melewati serta melakukan kegiatan-kegiatan yang
harus saya capai selama praktik keperawatan jiwa ini. Di minggu kedua saya mulai merasakan
berguna dan bermanfaat bagi keluarga karena selama saya memberikan asuhan keperawatan dan
bisa tertawa terutama nenek-nenek yang lanjut usia. Di sesi pertama video, saya sangat senang
sekali karena melihat lansia-lansia tersebut sangat antusias saat sosialisasi, bersemangat
mengikuti permainan dan memperkenalkan diri serta menyebutkan hobbynya dan menceritakan
perubahan fisik yang mereka alami. Saya melihat lansia-lansia tersebut mengungkapkan
perubahan fisik mereka dan mereka bisa menerima dengan baik.
Dengan memberikan terapi kelompok pada pasien lansia jiwa disini bisa melihat bahwa
lansia sangat senang dikarenakan tidak sepi dan lansia sangat memberikan respon yang baik
meskipun ada beberapa yang daya ingatnya menurun.
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan
yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi
stres fisiologis (Effendi, 2009).
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017).
Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah
berusia > 60 tahun, mengalami penurunan kemampuan beradaptasi, dan tidak berdaya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seorang diri.
Usia lanjut merupakan tahapan setelah melewati masalah dewasa, pada masa ini usia
lanjut mengalami perubahan-perubahan yang mudah dilihat, yakni perubahan fisik. Kemampuan
indra-indra sensoris menurun, waktu reaksi dan stamina akan menurun. Selain itu usia lanjut
juga akan mengalami kesepian dan kesedirian, mereka bisa melewati dengan kesibukan-
kesibukan pekerjaan yang sekaligus juga merupakan pegangan hidup dan dapat memberikan rasa
aman dan rasa harga diri (Sarwono, 2009).
Dengan pemberian terapi kelompok terapeutik ini saya berharap dapat membantu lansia-
lansia menjadi lansia yang sehat dan tetap produktif menjalankan kehidupan sehari-hari dan tidak
merasa kesepian lagi.
Kemudian pada video yang kedua yaitu Terapi aktivitas kelompok pada pasien halusinasi
disini saya melihat semua pasien tampak menyimak materi yang dijelaskan dan mau mengikuti
permainannya dan mau memberitahukan halusinasi yang dirasakannya dan mengatakan kapan
terjadi halusinasi dan mengatakan perasaannya.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien mengalami perubahan
sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaaan
atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada (Damaiyanti,
2012).Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan
internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat
tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien
mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara (Kusumawati & Hartono,
2012).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah
gangguan persepsi sensori dimana klien mempersepsikan sesuatu melalui panca indera tanpa ada
stimulus eksternal. Halusinasi berbeda dengan ilusi, dimana klien mengalami persepsi yang
salah terhadap stimulus, salah persepsi pada halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus eksternal
yang terjadi, stimulus internal dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata ada oleh klien.
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok pada pasien halusinasi di harapkan pasien
halusinasi pendengaran dapat mengendalikan serta menarik halusinasinya dan cepat sembuh dari
gangguan halusinasinya dan mau melakukan aktivitas yang diajarkan dan memasukkannya
dalam kegiatan hariannya.

Daftar Pustaka
Damayanti, M., & Iskandar.(2012). Asuhan Keperawatan Jiwa.Bandung : Refika Aditama
Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Kusumawati F dan Hartono Y. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika.
Ratnawati, Emmelia.(2017).Keperawatan Komonitas. Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Sarwono, S. W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai