Anda di halaman 1dari 33

PRAKTIKUM

BIOLOGI

ANDRE AGASI S.LAUMARANG


102 2020 016

Nilai Tanggal Paraf


Laporan Asisten
1 2 3

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
MUJAHIDIN TOLI-TOLI
2020
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
Penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum biologi mengenai “cara menggunakan Microsoft,pengamatan
Sel Tumbuhan,pengamatan Hewan Protozoa,pengamatan penampang Organ
Tumbuhan,Transpirsi,Fotosintetis,dan System Pencenaan dan Reproduksi pada
Katak”.
Adapun laporan praktikum biologi ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini.Namun tidak lepas dari semua itu kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
maupun segi lainnya.oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan praktikum ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan praktikum biologi ini
kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca

Toli-Toli,29 Desember 2020

Andre Agasi S.Laumarang

i
Daftar Isi

Kata pengantar..........................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.1.1 Cara Penggunaan Mikroskop.............................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................6
1.2.1 Tujuan penggunaan Microskop..........................................................6
BAB 2 tinjauan pustaka.........................................................................................8
2.1 judul percobaan 1 begini begitu...............Error! Bookmark not defined.
BAB 3 metode praktikum....................................................................................12
3.1 Waktu dan tempat....................................................................................12
3.2 Alat dan bahan.........................................................................................12
3.2.1 Judul percobaan 1 begini begitu.......Error! Bookmark not defined.
3.3 Cara kerja /prosedur kerja.......................................................................13
3.3.1 Judul percobaan 1 begini begitu.......Error! Bookmark not defined.
BAB 4 hasil dan pembahasan..............................................................................18
4.1 hasil.........................................................................................................18
4.1.1 judul percobaan 1 begini seterusnya................................................18
4.2 kesimpulan...............................................................................................18
4.2.1 judul percobaan 1 begini seterusnya................................................18
BAB 5 penutup....................................................................................................19
5.1 kesimpulan...............................................................................................19
5.1.1 judul percobaan 1 begini begitu.......................................................19
5.2 saran.........................................................................................................19
daftar pustaka.........................................................................................................20
lampiran.................................................................................................................21
dokumentasi...........................................................................................................22
laporan sementara..................................................................................................23

ii
BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan


laboratorium sains, khususnya biologi Mikroskop merupakan alat utama
dalam melakukan pengamatan dan penelitian yang sifatnya
(mikroskopis),karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dan
benda-benda yang sanggat kecil.

Penggunaan mikroskop pertama kalinya untuk tujuan ilmiah adalah


pada abad ketujuh belas, yaitu dalam pekerjaan Cornelius Drebel (1621),
Janssen bersaudara di Belanda (1608), dan Antony Van Leuwenhoek
(1632-1723). Mikroskop digunakan untuk tujuan kedokteran dan ilmiah
oleh Athanasius Kircher of Fulda (1602-1680), dan dia dianggap sebagai
orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk menginvestigasi
penyebab penyakit (Timmreck, 1998).
Berdasarkan pada prinsip cara kerjanya mikroskop dibedakan
menjadi dua macam,yaitu mikroskop optic dan microskop
elekron,mikroskop optic sering digunakan dan sudah dimiliki orang
sebagian besar Sekolah Menengah Negeri.Dari mikroskop optic itu
dibedakan menjadi dua yaitu:mikroskop biologi dan microskop stereo.

Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis


transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau sinar
lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dan lensa
okuler dengan pembesaran sebagai berikut:
 Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
 Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
 Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
 Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut


objektif emersi, karena penggunaanya harus dengan minyak emersi dan
cara memakainya dengan khusus pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas
maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah
objektif dan okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan

1
pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak  terlalu kuat
umumnya adalah objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x.
Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak,
berupa lensa-lensa dan cermin (Tim Penyusun, 2012).

Ada beberapa jenis mikroskop yaitu :


 Mikroskop Cahaya
Pada mikroskop cahaya, cahaya tampak melewati spesimen dan
kemudian melewati lensa.
 Mikroskop Elektron (ME)
Mikroskop elektron memfokuskan sinar elektron melalui
spesimen atau ke permukaan.
 Scanning Electron Microscope (SEM)
Scanning Electron Microscope terutama berguna untuk studi
rinci topografi spesimen.
 Transmission Electron Microscope (TEM)
Transmission electron microscope (TEM) digunakan untuk
mempelajari struktur internal sel (Campbell, 2010).
1.1.2 Pengamatan Sel Tumbuhan

Sel merupakan unit terkecil dan berbagai tumbuhan mahluk hidup


yang mampu melaksanakan suatu fungsi.Bentuk dan ukuran sel berbeda-
beda. ada sel berbentuk kubus,empat persegi panjang,bulat,polyhedral dan
lain-lain.ukuran sel dari beberapa micron sampai dengan puluhan atau
bahkan ratusan micron.Struktur sel dari yang sederhana tanpa inti sampai
yang kompleks.

Dengan mikrosoft cahaya biasa,hanya dapat diamati bentuk,ukuran


dan beberapa organel yang besar saja.Tetapi dengan ditemukannya teknik
pewarnaan maka banyak bagian bagian sel yang semula sukar,menjadi
tanpak nyata dapat di bedakan (antara bagian satu dengan yang lainya).
1.1.3 Pengamatan Hewan Protozoa

Filum protozoa merupakan hewan yang tubuhnya terdri dari satu


sel. Nama protozoa berasal dari bahasa latin yang berarti “hewan yang
pertama” (proto = awal, zoon = hewan). Hewan filum ini hidup di daerah
lembab, misalnya di air tawar, air laut, air payau, dan tanah, bahkan di
dalam tubuh organisme lain. Protozoa ada yang hidup bebas, komensal
maupun parasit pada hewan lain. Hewan ini ada yang hidup individual
(soliter) dan ada pula yang membentuk koloni ([ CITATION Yus \l
1033 ], 2007: 4).
Berdasarkan pada jumlah sel yang dimiliki oleh setiap individu,maka
mahluk hidup dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,yaitu

2
 Unuselluler (bersel 1=tunggal)

 Multiselluler (bersel banyak)


Sell dari kaca cella ()latin kamar kecil.sel sel mengandung
protoplasma,yaitu bahan hidup setengah kental (gel).protoplasma terdiri
dari: sitoplasma (plasmasel), Nukleuplasma (plasma inti).
Pada mahluk hidup uniselluler seluruh aktifitas kehidupan di
laksanakan oleh sel itu sendiri.Sedangkan pada mahluk hidup Multiselluler
terjadi pembagian antara berbagai sel yang terspesialisasi.Kelompok sel
yang memiliki tugas khusus ini disebut jaringan (tela).
Bentuk sel sangat mikroskopis,hanya dapat dilihat di mikroskp
dengan pembesaran 10x40 m (m-)
Aktivitas kehidupan berada dalam sel. Aktivitas itu berupa:
1. Sintesa zat
2. Menghasilkan energy
3. Memasukan dan mengeluarkan zat
4. Berkomunikasi dengan sel tetangganya
5. Mempertahankan dan memelihari diri dari gangguan luar
6. Membiak. Sel terdiri dari 3 kelompok sel utama:

 Dinding sel/membrane sel


 Sitoplasma
 Inti sel(nucleus)
1.1.4 Pengamatan Penampang Orngan Tumbuhan

Pada dasarnya tumbuhan terdiri atas 3 organ pokok yaitu akar


(rakdiks),batang (kaulis) dan daun (folium).Tumbuhan yang mempunyai
ketiga unsur pokok tersebut digolongkan sebagai kormofita
(kormo=kormus,yaitu akar,batang dan daun ; phyta = tumbuhan).
Sedangkan bagian lain dari tumbuh-tumbuhan dapat di pandang sebagai
turunan (derivate) dari salah satu atau 2 bagian pokok tersebut yang telah
mengalami perbahan bentuk.

Akar: merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap


air dan unsur hara serta untuk tegaknya tumbuhan.pada akar tidak di
jumpai buku,ruas maupun daun tetapi umumnya dilengkapi dengan buku
akar yang merupakan tonjolan sel epidermis,dan berfungsi untuk
memperluas daerah penyerapan air dan unsur-unsur hara dari dalam
tanah.

3
Batang: merupakan hasil perkembangan bakal batang (kaulikula)
pada lembaga. Pada dasarnya batang terdiri atas buku (modus) batang
dan bagian antara dua buku yang di sebut ruas (intermodus). Pada bagian
bku muncul organ seperti daun,bunga duri atau derivate lainya.
Daun: ada tiga ciri daun yang penting yaitu tipis
melebar,berwarna hijau dan duduk pada batang dengan posisi menghadap
sinar matahari. Sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat
untuk fotosinteis,respirasi,transpirasi,dan gutasi. Tulang daun sangat
penting karena berfungi ganda yaitu sebagai penguat daun (rangka daun)
dan sebagai alat transpirasi air/zat hara serta translokasi hasil fotosintetis
ke bagian tubuh tumbuhan lain.
1.1.5 Transpirasi

Transpirasi adalah proses pengeluaran air oleh tumbuhan, dan


optimum terjadi pada organ daun. Ada beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap laju transpirasi, seperti kelembaban udara, paparan radiasi sinar
matahari, suhu, luas permukaan daun, iklim (angin), serta ketersediaan
air. Pada siang hari, tumbuhan tentu bertranspirasi optimum di
bandingkan dengan malam hari, dikarenakan paparan sinar radiasi yang
besar mampu meningkatkan tekanan turgo sel-sel daun tumbuhan, hingga
tekanan turgor sel punutp pada stomata, sehingga stomata cenderung
terbuka di siang hari.

Suatu ketika apabila pada waktu perkembangannya, tumbuhan


kekurangan suplai air, maka kandungan air dalam tumbuhan menurun
dan laju perkembangannya yang ditentukan oleh laju semua fungsi-
fungsi yang juga menurun. Sekalipun dalam tumbuhan yang sedang
tumbuh aktif, kekurangan air dapat menjadi faktor pembatas bagi
perkembangannya, tetapi keadaan kekeringan masih memiliki dampak
positif bagi hidup dan ketahanan hidup suatu organisme. Bersamaan
dengan menurunnya aktivitas sel, kepekaannya terhadap faktor-faktor
fisik dan kimia dari lingkungannya juga berkurang. Oleh karena itu,
walaupun biji-biji kering tidak akan berkecambah, mereka juga tidak
akan mati oleh suhu tinggi atau rendah yang dapat menjadikan letal bagi
tumbuhan vegetatif.
1.1.6 Fotosintetis

Fotosintetis adalah suatu proses biologi yang terjadi pada tumbuhan


yang memiliki klorofil. Proses ini memerlukan bahan dasar CO 2 dan H2O
untuk membentuk senyawa glukosa ataupun pati dan O 2 sebagai hasil
sampingannya.

4
Banyak factor yang mempengaruhi terjadinya proses ini antara
lain : suhu, cahaya,kadar CO2 dan sebagainya.
Hasil utama dari fotosintetis ini yang berupa tepung atau pati
dapat di buktikan melalui uji coba amilum dengan lugol yang
mengandung iodium.
1.1.7 Sistem Pencernaan Dan Reproduksi Pada Katak

Anatomi hewan adalah ilmu yang mempelajari tenteng bagian-


bagian organ tubuh hewan beserta fungsinya,dalam pengamatan anatomi
hewan,diperlukan adanya pembedahan untuk mengetahui lebih jelas
system organ pada hewan,khususnya organ system pencernaan secara
langsung.

1) Sistem pencernaan pada katak

System pencernaan pada katak meliputi bagian saluran dan kelanjar


pencemaran saluran pencernaan katak secara berturut-turut dari depan
(mulut) sampai ke belakang (kloaka/anus) terdiri dari:
 Rongah mulut dengan lidah dan gigi maxilla (gigi halus sepanjang
rahang atas)serta gigi former yaitu bagian yang kasar dari atap
rongga mulut bagian tengah depan terdapat dua buah (kiri dan
kanan)
 Farings (Pharingx),yaitu awal saluran pencernaan yang tidak jelas
batasnya dengan rongga mulut.
 Usus penelan/kerongkongan (oseophagus),yaitu saluran lebar yang
menghubungkan farings dengan lambung.
 Lambung,berupa tabung lebar berotot berwarna keputihan dengan
ujung posterior yang menyempit (pylorus),batasnya dengan
eseophagus tidak nyata.
 Usus 12 jari (duodenum),merupakan lanjutan dari lambung sebagai
bagian pertama dari usus halus dan membelok sejajar dengan
lambung.
 Usus halus (intestinum),batasannya dengan duodenum tidak jelas.
 Usus besar/usus akhir (rectum),berupa tabung yang lebar,lurus dan
langsung bermuara pada kloaka.
 Kloaka merupakan lubang pelepasan dimana bermuara juga saluran
urogenital.
a) Kelanjar pencernaan pada katak terdiri dari:

 Hati (hepar),merupakan kelenjar pencernaan paling besar yang


terdiri dari lobus kiri yang terbagi menjadi 2 dan lobus kanan.
 Kantung empedu,yaitu kantung sebesar biji kacang hijau yang
merupakan tempat untuk menyimpan empedu sebagai pengelmusi
lemak.

5
 Pangkreas,berupa organ yang tipis memanjang berwarna
kekuningan terdapat selaput di antara lambung dan duodenum
(mesenterium).

2) Sistem reproduksi

Proses reproduksi katak di mulai dengan pembuahan,dan seperti


semua amfibi lain kecuali sesilia,telurnya di luar tubuh betina.katak-katak
jantan dan betina menempatkan diri menjadi apa yang di kenal sebagai
posisi amplexus. Mereka tetap dalam posisi ini dari beberapa jam sampai
beberaoa hari pada waktu tertentu. Posisi ini memungkinkan untuk
kesempatan terbaik pemupukan telur oleh sperma di luar tubuh.para jantan
dan betina yang bersanggama,melepaskan telur dan sperma untuk di buahi
pada waktu yang sama dan kemudian meningalkan telur mereka untuk
berkembang sendiri.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan penggunaan Microskop
1. Memperkenalkan komopnen-komponen mikroskop dan cara
penggunaannya
2. Mempelajari cara mengamati bahan-bahan yang akan di bawah
mikroskop
3. Mengukur luas panjang mikroskop
1.2.2 Pengamatan Sel Tumbuhan
Untuk mengetahui berbagai macam bentuk sel tumbuhan dan
jaringan tumbuhan.
1.2.3 Pengamatan Hewan Protozoa
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu:
1. Mengamati organisme yang tergolong Protozoa pada berbagai
sumber air yang tergenang.
2. Menggambar bagian-bagiannya serta menuliskan susunan
klasifikasinya.
1.2.4 Pengamatan Penampang Organ Tumbuhan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengetahui
jaringan penyusun organ-organ anatomi batang,akar,dan daun
tumbuhan,baik pada dikotil maupun monokotil.
1.2.5 Transmirasi
Untuk mengetahui pengaruh keadaan lingkungan (kondisi
lingkungan) terhadap transmirasi pada tumbuhan.

6
1.2.6 Fotosintetis
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk
membuktian bahwa tumbuhan hijau dapat berfotosintetis,dengan uji
amilum dan lugol yang mengandung iodium dapat membuat
fotosintetis pada tumbuhan hijau.
1.2.7 Sistem Pencernaan dan Reproduksi Pada Katak
Tujuannya untuk mempelajari tenteng bagian-bagian organ tubuh
hewan beserta fungsinya,dalam pengamatan anatomi
hewan,diperlukan adanya pembedahan untuk mengetahui lebih jelas
system organ pada hewan,khususnya organ system pencernaan
secara langsung.

7
BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Cara Penggunaan Mikroskop

Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia


berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel
menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan
mutu alat tersebut selama tahun 1600-an. (Campbell, 2010).

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah


sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.

Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman


Renaissans, dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop
cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. (Campbell,
2010).

Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu,mikroskop biologi dan mikroskop


stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.
Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Sedangkan
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesasaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
dilihat secara 3 dimensi. (Tim pengajar, 2012).

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah
mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau
lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang
ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan
mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa
okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
mikroskop sederhana dan mikroskop riset. (Anonim, 2012)

8
Cara pencahayaan terhadap benda objek pada mikroskop yang
mempergunakan dua lensa objektif(stereo) berbeda dengan cara pencahayaan
pada mikroskop-mikroskop yang mempergunakan satu lensa objektif . pada
mikroskop yang memprgunakan satu lensa objektif pencahayaan terhadap
objek dilakukan dengan cara tranmisi. (Nono Sutarno, 2001)

Menurut Nono Sutarno (2001) mikroskop biologi ini umumnya memiliki


lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran objektif sebagai
berikut:

Objektif 4x dengan okuler 10x, perbesaran 40x

Objektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 40x

Objektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400x

Objektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 100x disebut objek imersi .
Hal ini karena penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara
memakainya dengan khusus pula.

Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda


yang tidak terlalu besar ,transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas
maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu.Memiliki dua buah objektif
dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan
pengamatan kedua belah mata.Kekuatan pembesaran lensa tidak terlalu
kuat,umumnya sebagai berikut: objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau
15x. (Tim Pengajar, 2012).

Menurut Anonim (2012), macam-macam mikroskop yaitu:

Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop


cahaya memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki 3 dimensi lensa yaitu objektif, lensa okuler dan
lensa kondensor.

Mikroskop stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan


untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki besaran 7
hingga 30 kali. Komponen utamanya hamper sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif.

Mikroskop electron

9
Mikroskop electron merupakan electron yang mampu melakukan
pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan
elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
dari pada mikroskop cahaya.

Macam-macam mikroskop elektron :

Mikroskop transmisi elektron.

Mikroskop pemindai transmisi elektron.

Mikroskop pemindai elektron.

Mikroskop pemindai lingkungan elektron.

Mikroskop refleksi elektron.

Mikroskop ultraviolet.

Suatu variasi dari mikroskop cahaya, karena cahaya ultraviolet memiliki


gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan
cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi
dua kali lipat dari pada mikroskop biasa.

Mikroskop pender.

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.

Mikroskop medan-gelap.

Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup


khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya
mikroskop majemuk.

Mikroskop fase kontras.

Prinsip alat ini sangat rumit, apabila mikroskop biasa digunakan nucleus sel
hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat.

Mikroskop memilki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak,


berupa lensa-lensa dan cermin. Hindarkan perlakuan yang dapat benturan
dengan komponen tersebut. Jangan menurunkan makrometer pada saat
meneropong, untuk mencegah kemungkinan benturan lensa objektif dengan
kaca benda.

10
2.2

11
BAB 3 Metode Praktikum

3.1 Waktu dan tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Desember 2020,
pukul 8.00 WITA. Bertempat di Laboratorum Sekolah Tinggi Ilmu pertanian.
3.2 Alat dan bahan
3.2.1 Cara Penggunaan Microskop
a. Alat:
1. Microskop Biologi
2. Microskop stereo
3. Lampu
4. Jarum besar bertangkai
5. Pinset dan pipet tetes
6. Lampu kaca objek dan kaca penutup.
b. Bahan
1. Akar rambut (bagian papilla)
2. Epitel mukosa mulut
3. Lalat buah (drosophila)
3.2.2 Pengamatan Sel Tumbuhan
a. Alat:
1. Pipet tetes
2. Skapel/silet
3. Buku gambar
4. Gelas pengaduk
5. Pinset
6. Gelas objek
7. Gelas penutup
8. Mikroskop

b. Bahan:
1. Allum cepa
2. Manihot esculenta
3. Solanum tuberosum
4. Alamanda catartica
5. Kertas siap
6. Larutan pewaerna
7. Kapuk
3.2.3 Pengamatan Hewan Protozoa
a. Alat :
1. Mikroskop
2. Kaca objek

12
3. Kaca penutup
4. Pinset
5. Pipet tetes
b. Bahan:
1. Biakan hewan protozoa
2. Formalin 5%
3. Larutan eosin
3.2.4 Pengamatan Penampang Organ Tumbuhan
a. Alat;
1. Silet yang tajam
2. Mikroskop
3. Gelas objek dan penutup
4. Gabus sintetis atau karet
5. Pinset kecil
6. Pipet tetes
b. Bahan:
1. Specimen tumbuhan (monokotil dan dikotil)
2. Zat warna eosin atau merilen blue
3.2.5 Transpirasi
a. Alat
1. Gelas ukur 100 ml 2 buah
2. Gelas ukur 500 ml 1 buah
b. Bahan
1. Tumbuhan rica
2. Tumbuhan tomat
3. Air
3.2.6 Fotosintetis
a. Alat
1. Cawan petri 1 buah
2. Pembakar alcohol
3. Tripot
4. Pinset
5. Gelas piala 100 ml & 500 ml

b. Bahan
1. Air suling
2. Alcohol 96%
3. Larutan lugol
4. Daun segar
5. Kertas timah
3.2.7 Sistem Pencernaan Pada Katak
a. Alat :
1. Papan bedah

13
2. Pinset
3. Tangkai dan daun pisau bedah
4. Paku bedah bertangkai
5. Jarum bedah bertangkai
6. Alat tulis
7. Jarum sonde
b. Bahan
1. Alcohol
2. Tissue
3. Kantong plastik
3.3 Cara kerja /prosedur kerja
3.3.1 Cara Penggunaan Mikroskop
1. Mikroskop biologi
a. Menyimpan mikroskop
 Letakkan mikroskop di atas meja yang rata.jangan di atas buku
atau kertas yang berserakan di atas meja. Pada mikroskop yang
menggunakan cermin,aturlah menghadap cahaya.
 Periksalah mikroskop,apakah komponenya lengkap,bersih dan
tidak rusak.
 Terutama lensa-lensanya harus di jaga bebas dari debu dan
jamur air atau minyak harus di bersuhkan dengan cara
mengusapnya dengan kertas lensa yang bersih.jangan
menggosok dengan lap yang kasar,karena akan menjadikan
lensa jadi buram.
 Kalau badan mikroskop atau mrjanya kotor atau berdebu
bersihkan dengan lap yang bersih.
 Kenalilah dahulu nama-nama bagian mikroskop berdasarkan
gambar yang di berikan.
b. Mengatur penyinaran.
Mikroskop biologi ada yang di lengkapi dengan ceriman untuk
penyinaran,ada pula yang di lengkapi dengan lampu yang telah
terpasang (build in lamp)
 Untuk mikroskop yang menggunakan cermin,aturlah cermin
sehingga di dapatkan cahaya yang terfokus. Seluruh medan
pandang dari mikroskop sebaiknya penyinaranya rata. Sumber
cahaya lebih sesuai adalah sinar alam dari ruangan. Dapat juga
penyinaran dengan menggunakan lampu. Agar di dapatkan
penyinaran yang rata di seluruh medan pandang di sarankan
untuk menempatkan kertas tipis atau kertas tissue di depan
lampu.
 Cermin yang lazim di pakai adalah cermin datar untuk
mikroskop tanpa kondensor.
 Bagi mikroskop yang di lengkapi kondensor,fungsi kondensor
ini adalah untuk mengumpulkan sinar sehingga menambah

14
kekuatan penyinaran. Kondensor biasnya diatur dengan
bonggol pengatur kondensor pada posisi paling atas,pada
keadaan ini akan di dapatkan penyinaran kritis,yaitu sumber
penyinaran oleh kondensor difokuskan pada obiek, sehingga
seolah-olah objek menjadi bercahaya.
 Bagi mikroskop yang telah dilengkapi dengan kondensor,
mengatur banyaknya cahaya diatur dengan keping yang dapat
diputar, yang mempunyai lubang berbagai ukuran. Pilihlah
lubang yang sesuai agar didapatkan bayangan yang paling jelas,
tidak terlaiu silau dan tidak terlalu gelap.
Pada pikroskop biologi ada yang dilengkapi dengan lampu. Pada
kondensor pada posisi paling atas.
c. Mengatur Lensa
sebelum pengamatan preparal, perhatikan dulu cara
mendekatkan dan manjauhkan lensa objektif (preparat). Putar sedikit
pengatur bonggol dan kasar kedepan dan ke belakang dengan
memperhatikan jarak objektif dan objek. Ke arah manakah memutar
bonggol objektif mendekati objek ? (ada model mikroskop yang
menaik turunkan objektifnya, tetapi adapula pengaturannya dengan
mikroskop pengaturannya dengan menaik turunkan mejanya).

 Jauhkan objektif dengan bonggol pengatur kasar sehingga ujung


bawah lensa objektif kira-kira 20 mm di atas meja mikroskop.
Pindahkan objektif yang terlemah 4X atau 10 X kesumbu
objekif sehingga terdengar bunyi klik.
 Pasangkan preparat di atas meja mikroskop dengan cara
menjepit. Aqturlah preparat sehingga bagian yang ingin diamati
kira-kira di bawah lensa objektif.Pada mikroskop yang lebih
lengkap, menggerakkan preparat digunakan bonggol penggerak
mekanis.
 Sambil melihat pada sanping mikroskop, dekatkan objektif
dengan bonggol pengatur kasar. Sehingga jarak preparat dengan
ujung objektif kira-kira 4 mm.
 Sambil melihat okuler, jauhkan objektif perlahan-lahan dengan
bonggol pengatur kasar sehingga bayangan terlihat cukup jelas.
Untuk memperjelas lagi gunakan bonggol pengatur halus.
 Aturlah cahaya dengan level diafragma atau keping pemutar
pada mikroskop yang telah dilengkapi dengan kondensor untuk
mendapatkan yang baik dan bayangan terlihat jelas.untuk benda
yang transparan, terlalu banyak cahaya menyebabkan bayangan
kurang jelas.
 Pindahkan objek yang akan diamati hinga ditengah lapangan
pandang dengan menggeser kaca objektif.

15
PERLU DIPERHATIKAN

 Bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah terbalik


 degan menggeser kaca objek ke kiri, bayangan berpindah ke
kanan, menggeser keatas bayangan pindah ke bawah.
 Biasakanlah untuk dapat memindahkan obyek yang akan
diamati dengan cermat dan tepat. Untuk itu perlu latihan
sesering mungkin menggunakan mikroskop

d. Mengganti pembesaran
 pengertian pembesaran yang sering dilakukan adalah dengan
mengganti objektif. Sebelum mengganti lensa objekif lemah ke
arah yang lebih kuat pembesarannya, tempatkan bayangan yang
akan diamati ditengah lapangan pandang
 Putarlah revolver yang diinginkan kesumbu optik sehingga
terdengar bunyi klik.Sekarang pembesaran telah diganti dari
yang lemah ke yang kuat. Pada mikroskop yang masih baik,
telah dibuat fokus , sehingga setelah diganti lensa objektifnya,
bayangan masih terlihat mungkin kurang tepat fokusnya, dan
untuk memperjelas tinggal menggunakan bonggol halus saja.
 Objektif pembesaran kuat memerlukan lebih banyak sinar.
Aurlah kembali diagpragma sehingga di dapatka penyinaran
yang lebih baik.
 Setelah selesai pengamatan, sebelum mengambil preparat dari
meja mikroskop.biasakanlah memindahkan dahulu objektif
yang lemah kesumbu optic

2. Mikroskop Stereo
a. Untuk pengamatan benda yang transparan dianjurkan menggunakan
sinar dari bawah, sedangkan untuk benda yang tidak transparan
digunakan sinar dan atas.Tetapi dalam prak teknya tergantung dari
kelengkapan mikroskop dan selera pegamat.
b. Benda yang dapat diamati dapat berupa benda kering, atau dalam
cawan petri yang diisi air. Pengamatan benda dalam setetes air pada
kaca obyek tidak harus ditutupi dengan kaca penutup.
c. Bonggol pengatur fokusnya hanya satu macam. Setelah difokuskan
aturlah kedua jarak okuler sehingga sesuai dengan jarak sipemakai.
Dalam keadaan ini pengamat dapat nyaman dan didapatkan
bayangan dalam 3 dimensi.
d. Pada mikroskop stereo yang baik, okuler kiri atau kanan dapat
diatur fokusnya dengan memutar tabung Okuler. Pada mikroskop
semacam ini harus diatur mata kiri harus dalam fokus yang sama
mata kanan. Pada beberapa mikroskop stereo, kedua okuler sudah
dibuat sama fokusnya sehingga tidak diatur lagi
Kegiatan I : Preparat Akar Rambut

16
1. Dengan menggunakan pinset cabutlah beberapa belai rambut kepala
teman
2. Letakkan pada kaca objek yang telah ditetesi air kemudian tutup dengan
kaca penutup. Usahakan jangan ada gelembung udara.
3. Amatilah objek di bawah mikroskop biologi dengan diawali pembesaran
lemah kemudian berturut-turut ke pembesaran tinggi sesuai
tingkatannya. Kenalilah bagian- bagian rambut sesuai dengan gambar
atau model torso jika ada.
4. Cobalah mengamati rambut dari bagian tubuh yang lain dan
bandingkan.
Kegiatan II. Preparat Sel Mukosa Mulut
1. Sedikakan kaca objek yang bersih dengan setetes air. Sebaiknya air
diberi zat wana yang lemah (misalnya eosin atau merylen blue). Korek
perlahan-lahan bagian dalam pipih dengan menggunkan tusuk gigi atau
batang korek api.
2. Sentuhkan sedikit ujung tusuk gigi pada tetesan air di aras kaca objek,
kemudian tutup dengan kaca penuup yang bersih.
3. Amati objek di bawah mikroskop biologi dengan pembesaran objektif
10X.
Ingat : Sel mukosa warnanya transparan untuk itu digunakan diafragma
dengan ukuran kecil. Pilih satu sel menurut anda paling bagus untuk
diamati dengan menggunakan objektif 40 X. Kenalilah bagian-bagian
membran sel, sitoplasma, nukleus dan vakuolanya.
Kegiatan III. Bayangan terbalik diperbesar (preparat huruf a dan R}
a. Tempelkan huruf a dan R pada kaca objek
b. Amati objek itu di bawah mikroskop.Mulailah dengan pembesaran
objektif lemah
c. Putar revolver ke kanan untuk mengganti objektif 4 ke objektif 10
kemudian gambarlah kedua huruf itu.
d. Putar lagi revoiver ke kanan untuk mengannti objektif 10 ke objektif
40 kemudian gambarlah kedua hurui itu lagi.
e. Mintalah kepada asisten ketikan kecil kata, yang bertuliskan
AMBULANCE dan amati dengan pembesaran lemah, agar semua
hurufnya tercover.
3.3.2 Pengamatan Sel Tumbuhan

Sediaan 1:Allum cepa


Ambillah lapisan bawang merah (Allum cepa) pada sisi sebelah
dalam yang cekung (bagian epidermisnya) dengan menggunakan pinset.
Letakkan sepotong epidermis itu pada gelas objek dan jaga jangan
sampai terjadi lipatan atau kerutan. Tamnbahkan 1 atau 2 tetes air,

17
tutuplah dengan gelas pentup. Periksalah di bawah mikroskop dengan
pembesaran lemah. Gambarlah beberapa sel dengan bagia-bagiannya.
Teteskan satu tetes zat yodium di salah satu tepi gelas penutup. Isaplah
yodium tersebut jika berlebihan, dengan Kertas pengisap, Kemudian
pindahkan ke pembesaran kuat dan gambarlah satu atau dua sel dengan
organel-organelnya yang dapat anda kenali.
Sediaan 2: Manihot esculenta
Buatlah irisan melintang cabang atau tanggkai daun ubu kayu
(manihot asculenta), irisan harus tipis sekali, tidak perlu lebar-lebar.
Gunakan medium air. Anda akan menjumpai sel-sel gabus yang berupa
sel mati, sehingga yang tampak hanyalah berupa dinding sel serta ruang
sel saja, tidak terdapat nukleus, ataupun organel sel lainnya, kecuali
dinding sel. Gambariah sel itu.

Sediaan 3: Preparat Alamanda chatartica


Buatlah preparat epidermis bunga alamanda. Cara pembuatan
preparat akan diperlihatakan oleh asisten. Di bawah mikroskop akan
teriihat jaringan epidermis denga bentuk sel-selnya yang khas dan
penuh dengan kloroplas yang mengandung zantopil. Amati dan gam
barlah.
3.3.3 Pengamatan Hewan Protozoa
1. Sediakan kaca objek dengan kaca penutup yang telah bersih.
2. Teteskan di atas kaca objek,setetes air biakkan protozoa dengan
menggunakan pipet,kemudian tutup dengan kaca penuup secara perlahan
dengan menggunakan pinset.
3. Amati di bawah mikroskop, mula-mula dengan pembesaran lemah (10x40)
setelah mendapatkan fokusnya, pindahkan ke pembesaran yang lebih besar
dengan cara memutar revolernya kearah kanan dan anda akan
mendapatkan pembesaran (10x40).
4. Jika hewan prozoanya aktif bergerak, tetesi larutan formalin 5% pada
bagian pinggir kaca penutup, kemudian amati, untuk memperjelas amatan
preparat, Gunakan larutan eosin dengan meneteskannya pada pinggiran
kaca penutup.
5. Hewan protozoa yang anda dapatkan ? Gunakan buku identifikasi.
6. Gambarlah hewan protozoa yang ànda dapatkan. Dan buat juga taksonnya
dalam klasifikasi.
3.3.4 Pengamatan Penampang Organ Tumbuhan
1. Siapkan mikroskop
2. Tumbuhan yang akan disayat dan diamati adalah turmbuhan yang segar.
Lakukan kegiatan pada bagian-bagain akar, batang, dan daun
3. Penyayatan adalah penyayatan melintang

18
4. Amatilah dibawah mikroskop kedua macam (dikoil dan monokotl
spesimen yang dimaksud)
5. Dari pengamatan ni anda akan mendapatkan 6 preperat (6 gambar).
6. Yaitu: dikoil, penampang (akar, batang dan dauan)
7. Monokotil (akar,batang dan daun).
3.3.5 Transpirasi
Potonglah batang atau ranting tumbuhan dibawah permukaan air.
Usahakan pemotogan selalu berada di dalam air demikian juga sewaktu
memasukkan potongan atau ranting tumbuhan kedalam gelas ukur usahakan
selalu terendam. Gunakan 3 macama tumbuhan untuk dimasukkan kedalam 3
gelas ukur 10 ml dengan 5 ml air. Satu gelas ukur itu tanpa tumuhan, hanya
berisi air saja (kontrol). Setelah itu susunlah pada rak tabung reaksi. ingat
ketinggian air harus sama dengan kontrol, kemudian tetesi dengan minyak
kelapa, maksudnya agar air tidak menguap dari dalam tabung reaksi.
Setelah itu, satu rangkaian gelas ukur diletakkan di lapangan terbuka.
Catat air yang yang hilang setiap 10 menit selama 1 jam. Jumlah air yang
hilang pada setiap 10 menit dapat dihitung dengan menambahkan sejumlah
air hingga mencapai tinggi permukaan air semula.
3.3.6 Fotosintetis
1. Pilihlah tumbuhan yang berada didekat laboratorium dari daun yang
baik dari golongan dikotil.
2. Pada sore hari tutuplah bagian tengah daun dengan kertas timah, lipat
dan beri penjepit agar tidak terlepas.
3. Pada keesokan harinya, setelah daun terkena cahaya matahari beberapa
1ama, petiklah daun tersebut dan buka kertas timah secepatnya lalu
masukkan ke dalam air mendidih hingga agak layu.
4. Masukkan daun ke dalan alkohol panas sampai warna daun agak putih.
5. Dengan pinset pindahkan daun ke cawan petri, kemudian tetesi dengan
larutan hugol hingga merah.
6. Perhatikan warna apa yang terjadi, kemudian bahas dan buat kesimpuian
apa yang dapat anda simpulkan dari hasil percobaan tersebut.
3.3.7 Sistem Pencernaan Pada Katak

19
20
BAB 4 Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil
4.1.1 Cara Penggunaan Mikroskop
preparat gambar pembesaran

Akar rambut 5 x 10

Mukosa mulut 5 x 10

Huruf a 5 x 10

Huruf R 5 x 10

Tulisan ambulance 5 x 10

4.1.2 Pengamatan Sel Tumbuhan


Preparat Gambar Pembesaran

Allum cepa 5 x 10

21
Manihot esculenta 5 x 10

Solanum tuberosium 5 x 10

Alamanda cathartica 5 x 10

4.1.3 Pengamatan Hewan Protozoa


Preparat Gambar Pembesaran

Air jerami 5 x 10

Air got 5 x 10

4.1.4 Pengamatan Penampang Organ Tumbuhan

Preparat Gambar Pembesaran

Daun jagung 5 x 10

Batang jagung 5 x 10

22
Akar jagung 5 x 10

Daun rica 5 x 10

Batang rica 5 x 10

Akar rica 5 x 10

4.1.5 Transpirasi

Volume air/menit
Tanaman Normal
1 2 3 4 5 6
Pohon 97,5 ml
100 ml 1 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 75 ml
rica
Pohon 0,25 ml
500 ml 500 500 ml 500 ml 500 ml 499,25 ml
tomat ml
control 100 ml
100 ml 1 ml 100 ml 100 ml 100 ml 0,25 ml

4.1.6 Fotosintetis

Perubahan warna daun ubi


Preparat Sebelum ditetesi lugol Sesudah ditetesi lugol
Daun ubi kayu Hijau keputih-putihan Hijau bening

23
4.1.7 Sistem Pencernaan Pada Katak
Katak sebelum di belah Katak sesudah di belah

4.2 Pembahasan
4.2.1 Cara penggunaan mikroskop
1. Akar rambut
2. Mukosa mulut
3. Bayangan terbalik diperbesar (preparat huruf a dan R)
4.2.2 Pengamatan Sel Tumbuhan

4.2.3 Pengamatan Hewan Protozoa


a. Air jerami
Pada air jerami pada saat diamati menggunakan mikroskop
terdapat sedikit protozoa,hal itu disebabkan karena air
rendaman jerami hanya direndam satu hari,yang mengakibatkan
berkurangnya protozoa,sehingga pada saat di foto hanya terlihat
sedikit
b. Air got
Pada air got saat diamati menggunakan mikroskop hanya
ditemukan sedikit protozoa,hal ini disebabkan karena air got
tidak terlalu kotor sehingga pada saat di foto protozoa tidak
tertangkap kamera

24
4.2.4 Pengamatan Penampang Organ Tumbuhan
4.2.5 Transpirasi
4.2.6 Fotosintetis
4.2.7 Sistem Pencernaan Pada Katak

25
BAB 5 Penutup

5.1 kesimpulan
5.1.1 judul percobaan 1 begini begitu
5.2 saran

26
daftar pustaka

27
Lampiran

28
dokumentasi

29
laporan sementara

30

Anda mungkin juga menyukai