FISIKA
DISUSUN OLEH:
Tanggal Asistensi
Nilai Laporan Paraf Asisten
1 2 3
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kasih dan karunia-NYA sehingga laporan Fisika ini dapat diselesaikan pada
waktunya. Penyusunan laporan ini agar dapat mengetahui lebih jauh lagi tentang
dan elastisitas.
kepada:
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kara sempurna
sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan
yang lebih luas untuk para pembaca.
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1.3 Elastisitas...........................................................................................5
1.2 Tujuan........................................................................................................6
1.2.3 Elastisitas...........................................................................................6
2.3 Elastisitas.................................................................................................12
ii
3.2.3 Elastisitas.........................................................................................15
3.3.3 Elastisitas.........................................................................................16
4.1 Hasil.........................................................................................................17
4.1.3 Elastisitas.........................................................................................18
Grafik Elastisitas................................................................................................19
4.2.3 Elastisitas.........................................................................................24
4.3 Pembahasan.............................................................................................25
4.3.3 Elastisitas.........................................................................................26
BAB V PENUTUP................................................................................................27
iii
5.1 kesimpulan...............................................................................................27
1.1.3 Elastisitas.........................................................................................29
1.2 Saran........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI
DOKUMENTASI
iv
BAB I PENDAHULUAN
dengan salah satunya menjandi pembanding atau alat ukur yang besarnya
dilakukan hal yang spesifik. Besaran suatu benda dapat diketahui dengan
menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda yang akan diukur. Jenis
ditentukan dari skala yang terdapat pada alat ukur yang digunakan.
ukur dan cara pengukuran terhadap suatu benda dengan menggunakan alat
1
atau observasi dan memperoleh kebenarannya secara empiris melalui panca
ada data yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli
fisika berkata, bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan
pengukuran tersebut tentu juga pernah atau akan mengalami kesalahan, jika
pengukuran.
kita sebagai orang yang mempelajari ilmu fisika, harus memiliki ketelitian
salah satu kegiatan yang amat penting dalam praktik fisika untuk
2
1.1.2 Bandul Sederhana
sifat dan fenomena alam, dan seluruh interaksi didalamnya, baik interaksi
satu contoh interaksi benda dengan makhluk hidup yaitu manusia dengan
ayunan. Dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung periode atau
selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran dengan
keseimbangan.
Getaran dalam ilmu fisika terbagi menjadi dua, yaitu getaran harmonik
dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang selalu mengarah ke
Ayunan adalah bandul yang hanya mempunyai satu frekuensi alam yang
bergantung pada panjang talinya, dan tidak bergantung pada massa bandul
sehari-hari adalah ayunan sederhana dan gerak pada pegas. Pada gerak
(T), frekuensi (f). Gerak harmonis juga dapat bersifat linear dan angular.
3
osilasi air raksa atau air dalam pipa U. Sedangkan contoh gerak harmonis
sederhana angular adalah gerak pada bandul, ayunan torsi, dan lain
sebagainya.
Jika pada ayunan atau bandul sederhana terjadi gerakan secara berkala
dalam ayunan, atau bila dorongan dilakukan dalam selang waktu yang
berbeda dan tidak teratur maka ayunan itu tidak dapat disebut sebagai
getaran.
Dalam bidang fisika, prinsip pertama kali ditemukan pada tahun 1602
oleh Gallileo Galilie, bahwa periode lama gerak osilasi satu ayunan
itu sendiri adalah suatu objek yang berada pada permukaan laut dikatakan
ekuivalen dengan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Gerak isolasi atau getaran
yang populer adalah bandul yang terdiri dari seutas tali ringan dan bola
bermasssa M yang digantungkan pada ujung tali gaya gesekan udara yang
diabaikan, sehingga massa tali sangat kecil lalu dapat diabaikan relatif
terhadap benda.
seutas tali atau benang yang ringan. Apabila bandul ditarik kesamping dari
4
posisi seimbangnya lalu kemudian dilepas, maka bandul tersebut akan
berayun karena adanya gaya gravitasi atau akan bergetar dengan ragam
getaran yang selaras. Perioda yang mengalami gerak selaras sederhana tidak
1.1.3 Elastisitas
ilmu fisika, dimulai dari yang ada dalam diri kita sendiri seperti gerak yang
kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan setiap hari sampai
pada sesuatu yang berada di luar diri kita, salah satu contohnya adalah pegas
tertentu.
Sebagai contoh, pegas dapat kita jumpai pada sepeda motor. Dimana pegas
pada sepeda motor sering disebut dengan nama shock breaker. Dengan
adanya shock breaker ini maka kita merasa nyaman ketika mengendarai
sepeda motor. Hal ini terjadi karena shock breaker tersebut memiliki sifat
Pegas tidak hanya dimanfaatkan pada sepeda motor, tetapi pada semua
kendaraan yang kita gunakan hingga pada kasur yang digunakan. Pegas
merupakan salah satu contoh benda elstisitas. Contoh benda elastis lainnya
adalah karet mainan. Ketika kita menarik karet mainan sampai batas tertentu
5
karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga ketika kita
yang melibatkan pinsip pegas maka percobaan ini penting untuk dipahami,
1.2 Tujuan
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
antara lain adanya Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahan paralaks maupun
percobaan yang kita lakukan. Senada dengan pendapat Lord Kelvin yang
mengungkapkan kalau kita belum belajar sesuatu bila kita tak bisa
bahwa pengukuran dibagi menjadi dua jenis yaitu pengukuran langsung dan
yang dilakukan terhadap besaran pokok objek yang akan diukur seperti
7
pengukuran yang menghitung suatu besaran lain dimana nilainya didapat
antara nilai yang diukur dan nilai sebenarnya. Hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor itu dibagi dalam 2 garis besar, yaitu kesalahan
alat ukur sedang dibuat sehingga tiap kali alat itu digunakan, ketidakpastian
selalu muncul dalam tiap pengukuran; titik nol skala alat ukur tidak berimpit
dengan titik nol jarum penunjuk alat ukur; kesalahan komponen alat yang
sering terjadi pada pegas; atau mungkin kesalahan yang timbul akibat
kalibrasi alat dan pada saat pengukuran; perubahan suhu, tekanan udara,
8
atau tegangan listrik; dan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi selama
atau kedudukan, baik terjadi sekali maupun berkali-kali. Dalam dunia sains,
gerak memiliki nilai besaran skalar dan nilai besaran vektor. Kombinasi dari
kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran baru yang disebut dengan
dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni energi potensial dan energi
hasil pengukuran. Contoh gerak osilasi adalah gerak pada ayunan bandul
sederhana. Pada kata osilasi sering digunakan kata vibrasi atau getaran
9
getaran merujuk pada jenis spesifik dari osilasi mekanis. Osilasi tidak hanya
terjadi pada suatu sistem fisik, tetapi juga bisa pada sistem biologi, dan
resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang selalu mengarah ke titik
dua, yaitu:
gas, gerak osilasi air raksa, gerak osilasi airdalam pipa U, gerak
10
Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah
keposisi keseimbangan.
Ketika beban digantung pada ayunan dan tidak diberikan pada gaya,
maka benda akan diam pada titik kesetimbangan, jika beban ditarik ke titik
A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke titik B dan ke titik C. Lalu
periodik, dengan kata lain beban pada ayunan diatas melakukan gerak
harmonik sederhana.
memiliki periode tertentu. Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan
benda bergrak dari titik dimana benda tersebut mulai bergerak dan kembali
benda selama satu detik, yang dimaksud dengan getaran disini adalah
1. Frekuensi
selama satu sekon, yang dimaksud disini adalah getaran lengkap. Satuan
11
Dimana:
ℓ : Panjang tali ( m )
tergantung pada suatu titik tetap pada seutas tali yang tidak dapat
tidak tergantung pada massa bandul, tetapi bergantumg pada panjang tali
dan percepatan gravitasi setempat. Pada kondisi ini, maka menurut Surya
Dimana :
ℓ : Panjang tali ( m )
2.3 Elastisitas
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Suatu benda dikatakan elastis apabila benda tersebut setelah diberi gaya
dapat kembali ke bentuk semula. Setiap benda elastis memiliki batas elastis
maka akan menyebabkan kerusakan pada benda tersebut. Jika sebuah gaya
diberikan pada sebuah benda elastis, maka bentuk benda tersebut berubah.
12
Bola yang terbuat dari karet, bila diberi gaya tekan maka bentuknya
tidak bulat lagi. Namun jika gaya tersebut dihilalangkan, bentuk bola
tersebut juga akan kembali pada bentuk semula. Akan tetapi jika bola yang
terbuat dari tanah liat diberi gaya yang sama dan gayanya dihilangkan, maka
bahan, yaitu bahan elastis dan bahan tidak elastis. Bahan elastis adalah
bahan yang dapat kembali pada bentuk semula jika diberi suatu
adalah bahan yang tidak dapat kembali lagi pada bentuk semula jika diberi
gaya meski gaya tersebut telah dihilangkan, contohnya adalah tanah liat dan
plastisin.menurut hukum hooke jika gaya tarik tidak melampaui batas elastic
tariknya.
2.4
13
BAB III METODE PRAKTIKUM
Alat: Bahan:
2. Jangka Sorong
3. Mikrometer Sekrup
4. Neraca Ohaus
6. Balok besi
Alat: Bahan:
2. Statif
4. Stop Wach
14
3.2.3 Elastisitas
Alat: Bahan:
15
3.3.2 Bandul Sederhana
3.3.3 Elastisitas
16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Banyaknya Ketidakpastian
No Nama Alat NST
Skala Nonius Mutlak ( ∆ x )
Mikrometer
1 0,01 mm 50 0,005 mm
Sekrup
Jangka
2 0,05 mm 20 0,025 mm
Sorong
3 Mistar 1 mm 10 0,5 mm
4 Neraca Ohaus 0,01 gr - 0,005 mm
17
Kelereng 2 Neraca digital Massa 5,75 grm ±
Kelereng 3 Neraca digital Massa 5,20 grm 0,005grm
Balok 1 Jangka sorong Sisi 19,002 mm 19,55mm
3 Balok 2 Jangka sorong Sisi 19,325mm ±
Balok 3 Jangka sorong Sisi 20,325mm 0,025mm
Hasil Pengamatan
Besaran Terukur Periode Gravitasi
Waktu (F)
(T) (G)
M1=21,05 g 65 sekon 1,3 s 4,18 m/s2
L1= 40cm=0,4 m
M2=25,75g 64 sekon 1,28 s 4,18 m/s2
M1=21,05g 72 sekon 1,44 s 9,65 m/s2
L2= 50cm=0,5 m
M2=25,75g 71 sekon 1,42 s 9,65 m/s2
4.1.3 Elastisitas
65
60 50
40
20
0
19.5 20 20.5 21 21.5 22 22.5 23 23.5 24 24.5
Panjang Karet
Grafik Elastisitas
18
4.2 Analisis Data
A. Penentuan NST
1
∆ X= NST
2
1. Mikrometer Sekrup
Pada mikrometer sekrup dapat di ketahui nilai NST atau nilai skala
1
dapat ditulis ∆ x= dikalikan dengan nilai NST dan dibagikan dengan
2
19
1
x = × 0,05 mm x = 0,025 mm
2
1
x = × NST
2
Mikrometer
1
x = × 0,01 mm x = 0,005 mm
2
1
x = × NST
2
Mistar
1
x = × 1 mm x = 0,5 mm
2
B. Pengukuran Tunggal
X =Skala Utama+¿
1. Mikrometer sekrup
2. Jangka sorong
mendapatkan hasil ukur (x) nilai pasti dari sebuah balok besi sebesar
19,2 sehingga nilai pasti dan ketidakpastian atau ralat dapat di tulis
3. Neraca Ohaus
20
Besar massa dari sebuah kelereng ketika ditimbang menggunakan
neraca digital mendapatkan hasil (x) 5,34 sehingga nilai pasti dan
C. Pengukuran Berulang
2
1 ( εx ) −( εx )
∆ X= n
2 [
n−1 ]
1. Pada pengukuran berulang sebuah benda yang sama tetapi berbeda
bentuk ukuran dan diukur untuk mendapatkan hasil yang pasti atau
(∑ x 1 )=(15,55)2+(16,25)2+(15,75)2
2
1 1 ( 2.261,002 )−(2.261,002)
∆x =
2
¿=
2 [ 2 ] = ½ x0,73 =0,18 mm
di tulis seperti:
21
Kelereng 3 memiliki massa 5,20
(∑ x 1 )=(4,98)2+(5,75)2+(5,20)2 = 84,9 mm
2
=0,23mm
(∑ x 1 )=(19,002)2+(19,325)2+(20,325)2 = 1.147,62 mm
2
½ x 1,52 =0,76 mm
22
beban pertama 21,05 dan di ayun sebanyak 50 kali ayunan untuk
Beban kedua dengan berat beban 25,75 dengan jumlah ayunan yang sama
a. Tn = 65/50 =1,3 s
b. Tn = 64/50 = 1,28 s
Tali 2.
a. Tn = 72/50 =1,44 s
b. Tn = 71/50 = 1,42 s
2. Menghitung periode rata-rata (τ )
T 1−T 2
T rata−rata=
n
Tali 1:
1,3+1,28
Trata−rata= =1,29 s
2
Tali 2:
1,44 +1,42
Trata−rata= = 1,43s
2
4 π . ln
g=
T2
23
Tali 1:
Tali 2.
4.2.3 Elastisitas
∆ m1 = m0 + m1 = 50 + 65 = 115 gr
∆ m1 = m1 + m2 = 65 + 85 = 150 gr
∆ m1 = m2 + m3 = 85 + 100 = 185 gr
∆ L= L1 - L2
∆ L= L0 – L1 = 21 -20 = 1 cm
∆ L3= L3 – L0 = 24 - 20 = 4 cm
f =∆ m. g.
24
4.3 Pembahasan
Pada percobaan ini, untuk melilhat NST pada alat, yang harus
(x) dengan menggunakan bahan kelereng dan balok besi. Alat yang di
contoh bandul pada percobaan berupa ayunan, yang di beri beban kelereng
kali, dan waktu ayunan di hitung menggunakan stop watch. Setelah itu
25
4.3.3 Elastisitas
praktikum ini adalah elastisitas. Pada percobaan ini, alat dan bahan yang
dignakan adalah statif, karet ventil 6, mistar 50 cm, dan beban @ 100 gr.
dan ujung yang satunya lagi di beri beban Kemudian panjang karet
f =∆ m. g.
26
BAB V PENUTUP
5.1 kesimpulan
sorong. Angka berarti (AB) merupakan kombinasi angka yang terdiri dari
melihat skala utama dan skala noniusnya, dan menggunakan neraca untuk
penyebab ketidak pastian adalah adanya nilai skala terkecil (NST), NST
27
5.1.2 Bandul Sederhana
setiap sekon selalu konstan. Getaran yang membahas ayunan atau bandul
merupakan garak bolak balik suatu partikel secara periode melalui titik
tali bandul maka semakin besar periodenya, dan juga gravitasi, yaitu
´ ¿ t .
sederhana dengan menggunakan rumus (T ¿)=¿
n
4π²L
diperoleh rumus percepatan gravitasi, yaitu .
T́ ²
28
1.1.3 Elastisitas
massanya tetap hal itu disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau
F L
Tegangan (T) = , Regangan (ɛ) = →L = L1 – L0 , dan modolus
πr ² L0
T
young (ɣ) = ,elastisitas terjadi pada benda yang dikenai gaya tertentu
ɛ
1.2 Saran
dengan baik agar pada saat pengamatan dilakukan dapat memperoleh hasil
dan teliti dalam hal perhitungan dan segala hal yang berhubungan dengan
29
penjumlahan dan juga kita harus dapat menguasai materi yang ada dalam
30
DAFTAR PUSTAKA
didikan dan kasih sayang dari kedua orang tua yang sangat saya hormati.
Beliau adalah Bapak Ketut sumber jaya dan Ibu Ketut sudiasih. Bapak
Saya berprofesi sebagai petani dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga.
Pada tahun 2005, saya memulai pendidikan di SDN 1 lakea selama 6 tahun
dan lulus pada tahun 2011. Berikutnya saya melanjutkan pendidikan di SMP
Muhammadiah ilambe.
dan akademik. Dan mengikuti PSG pada tahun 2016 di Hotel Swiss-Bell
TADULAKO pada tahun 2017. Dan saya pindah di kampus STIP pada
tahun 2020 dan sampai sekarang saya sedang belajar di sana dengan