ABSTRAK
Saluran transmisi 150 kVsistem kelistrikan Gorontalo yang pada awalnya terisolir kini terinter
koneksi dengan sistem kelistrikan Minahasa (Sulawesi Utara). Penambahan saluran dan unit
pembangkit baru berpengaruh besar pada setting ulang sistem proteksi yang digunakan. Setting
ulang terhadap peralatan sistem proteksi untuk memaksimalkan kerja penyaluran energi listrik.
Proses setting dilakukan utamanya pada alat proteksi utama yaitu Distance Relay (DR). Relai
jarak ini bekerja berdasarkan zona kerja. Zona kerja bertujuan untuk mengetahui titik lokasi
gangguan di sepanjang saluran transmisi. Gangguan yang terjadi sepanjang saluran transmisi dapat
diisolir dengan cepat. Penelitian ini dilakukan pada saluran transmisi yang menghubungkan Gardu
Induk (GI) Isimu dengan GI Botupingge.
Hasil setting ini telah menemukan hasil terbaik yaitu ;GI.Isimu Zona-1 sebesar 6,882< 74,310Ω
(instantaneous), Zona-2 sebesar 12,39 < 74,3100Ω (0,4 second), Zona-3 sebesar 20,64 < 74,310Ω
(0,8 second). Pada GI Botupingge yaitu Zona-1 sebesar 6,882 < 74,310Ω (instantaneous), Zona-2
sebesar 14,77 < 74,310 Ω (0,4 second), Zona-3 sebesar 25,12 < 74,310 Ω (0,8 second).
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 78
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 79
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
stabil, cepat, dan sensitif. Khusus untuk relai a. Reliability yaitu sistem harus dapat
adalah salah satu pengamanan saluran beroperasi apabila terjadi gangguan
transmisi yang harus mempunyai walaupun telah digunakan dalam
kemampuan diatas.Kemampuannya juga jangka waktu yang lama
harus dapat mendeteksi adanya gangguan b. Selectivity yaitu dapat membedakan
pada semua keadaan. Relaiakan memisahkan antara gangguan (abnormal) dengan
bagian sistem yang terganggu dengan yang keadaan normal
tidak terganggu guna meminimalisir c. Fast (Kecepatan) yaitu berfungsi
kerusakan. dengan cepat apabila terjadi
gangguan untuk meminimumkan
1. Komponen Sistem Proteksi waktu gangguan dan kerusakan.
Terdapat tiga komponen dasar untuk d. Economic (Ekonomis) yaitu
perlindungan sistem menyediakan perlindungan
a. Trafo Instrument (Instrument maksimum dengan biaya yang
Transformers) rendah.
b. Relai (Relay) e. Easy (Mudah) yaitu mudah proses
c. Pemutus Jaringan (Circuit Breaker) pengoperasiannya.
2. Komponen perlindungan sistem
tersebut harus mempunyai ciri-ciri
(Hewitson,L.G, dkk. 2004) :
Relai adalah alat yang memproteksi 1. Prinsip Kerja Distance Relay (F21)
sistem tenaga listrik dengan cara mendeteksi Relay jarak (Distance Relay)
gangguan yang terjadi pada saluran dan akan digunakan sebagai pengaman utama
memberikan komando (koordinasi) terhadap (main protection) padaSUTT/SUTET
switch didepannya untuk memutuskan arus dan sebagai backupproteksi untuk
lebih yang menjadi penyebab gangguan. bagian didepannya. Relai jarak bekerja
Distance relay adalah salah satu jenis dengan mengukur besaran nilai
proteksi penghantar yang bekerja impedansi (Z) transmisi.Wilayah kerja
berdasarkan perbandingan nilai relai ini dibagi menjadi beberapa
settingimpedansi terhadap impedansi daerah cakupan yaitu Zona-1, Zona-2,
pengukuran dari besaran arus pada trafo Zona-3, serta dilengkapi juga dengan
arus(CT) dan tegangan pada trafo daya teleproteksi (TP) sebagai upaya agar
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 80
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
ZA3
ZA2
A B tA3
ZA1 tA2
tA1
Zone 1
80% Distance
Zone 2
120% Distance
Zone 3
220% Distance
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 81
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
Sehingga,
ZR= (3.3)
R-N VR IR + K0.In
S-N VS IS + K0.In
T-N VT IS + K0.In
Impedansi urutan nol akan timbul pada impedansi urutan nol tersebut.
gangguan tanah. Adanya K0 adalah Sehingga impedansi yang terukur
untuk mengkompensasi adanya menjadi benar.
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 82
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
Gambar 3. Karakteristik Waktu-Jarak pada Sistem Proteksi Saluran Transmisi dengan Distance Relay
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 83
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
b. Setting Zona-2
Pada dasarnya zona-2 ini HASIL SETTING
dimaksudkan sebagai cadangan
untuk zona-1, oleh karena itu zona- Pada saluran transmisi dari Gardu
2 harus dengan pasti dapat Induk Isimu ke Gardu Induk Botupingge
menjangkau bagian dari saluran merupakan saluran ganda dengan impedansi
pertama yang tidak terproteksi oleh yang sama, sehingga dalam settingdistance
zona-1 ditambah sebagian dari relay-nya juga sama. Pada setting relay ini
saluran pada seksi berikutnya, tidak dipengaruhi oleh faktor infeed yang
Setting minimum : mempengaruhi operasinya, dikarenakan
Zona-2min = 1,2 x Zline-1 (3.6) hanya dilakukan setting satu gawang.
Setting maksimum : Data-data yang akan digunakan untuk
Zona-2max = 0,8 (Zline-1 + 0,8 x menghitung setting distance relay adalah
Zline-2) (3.7) sebagai berikut :
Apabila terdapat pengaruh faktor
infeed pada daerah proteksi relai, Primary Equipment
maka pengaruh infeed tersebut Current Transformer : 800 : 1
harus di perhitungkan, maka : Potensial Transformer : 150.000/√3 :
Zona – 2max = 0,8 (Zline-1 + 100/√3
k x 0,8 x
Zline-2) (3.8) Data Impedansi Jaringan
Dimana Panjang Jaringan : 36,97 km
K = faktor infeed maksimum. ZPL : 0,118 + j.0,42 = 0,43626
Z line-2 = impedansi primitif urutan <74,310Ω/ km.
positif saluran ke dua di depan relai ZOL : 0,545 + j.1,639 = 1,72724
<71,610Ω/km.
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 84
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 85
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 86
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
Gambar 5. Impedansi Setting Distance Relay per-zona pada GI. Isimu dan GI.Botupingge.
(Sumber : Matlab7.0.4)
Dari gambar di atas dapat terlihat besar cepat dan lebih sensitiif. Diharapkan dimana
sudut impedansi sangat mempengaruhi tidak ada lagi terjadi overlap diantara
wilayah kerja dari zona proteksi. Koordinasi proteksi penghantar di depannya.
yang membagi zona kerja terhadap Rekapitulasi hasil setting distance
gangguan yang terjadi pada wilayah relay pada masing-masing gardu induk
tersebut. Gangguan akan direspon lebih ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Pada gambar dan tabel di atas, dijelaskan gardu induk botupingge adalah 14,77 <
bahwa dari hasil perhitungan didapatkan 74,310 Ωdengan waktu operasi sebesar
hasil setting relai proteksi sebagai berikut : 0,4 second.
a. Zona-1 untuk gardu induk isimu dan c. Zona-3 untuk gardu induk isimu adalah
gardu induk botupingge adalah sebesar 20,64 < 74,310Ω, sedangkan untuk
6,882 < 74,310 Ω, dengan waktu gardu induk botupingge adalah 25,12 <
operasinya seketika (instantaneous). 74,310 Ωdengan waktu operasinya
b. Zona-2 untuk gardu induk isimu adalah sebesar 0,8 second.
12,39 < 74,310Ω, sedangkan untuk
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 87
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
Anderson, P. M. Power System Protection, Vaidya, A.P., Venikar, P.A., 2012. Distance
1999 :IEEEPress, New York Protection Scheme For Protection of
Long Transmission LineConsidering the
Abidin, F.A., Mohamed, A., Shareef, H. Effect of Fault Resistance By Using the
2011. Intelligent detection of unstable
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 88
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 1 NO. 2
[Setting Koordinasi Proteksi Distance Relay pada Saluran.......; Muammar Zainuddin dan Suherman] 89