Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER IV

RESEARCH RESULTS AND DISCUSSION

A. Overview of Senior High School of Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Schools were used for this research is the Senior High School of

Muhammadiyah 2 Yogyakarta which is located at Jalan Kapas 7, Semaki,

Umbulharjo, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166, Indonesia.

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta adalah amal usaha milk Perserikatan

Muhammadiyah sehingga semua tanah dan bangunan berstatus hak guna

bangunan. Luas seluruhnya 6885m2 dengan nomor sertifikat 13.05.13.01.1.01121.

Secara fisik SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berdekatan dengan

jalan raya yang memudahkan para siswa, guru, dan karyawan menggunakan

akses transportasi selain itu SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta letaknya juga

sangat strategis karena berdekatan dengan kampus 1 Universitas Ahmad

Dahlan dan Pengadilan Negeri Yogyakarta sehingga mudah untuk mencari

letak SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Adapun batas-batas wilayah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Pengadilan Negeri Yogyakarta.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan SD Muhammadiyah Sokonandi

Yogyakarta.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.


Senior High School of Muhammadiyah 2 Yogyakarta has the visions and

mission, namely.

Vision:

Terwujudnya generasi muslim berkualitas yang menguasai risalah

Islamiyah dan mampu mengimplementasikan di bidang pendidikan, ilmu

pengetahuan, dan teknologi.

Mission:

1. Mewujudkan kehidupan sekolah yang kondusif dan islami sesuai dengan

Al-Qur’an dan As Sunah.

2. Membentuk pribadi muslim yang berakhlakul karimah dan memiliki

kepedulian sosial.

3. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

4. Meningkatkan kualitas kelulusan dalam bidang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni dan budaya yang berorientasi pada kecakapan hidup.

5. Meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kerja guru dan karyawan.

6. Meningkatkan sistem pengelolaan sekolah yang dinamis, demokratis dan

dapat dipertanggungjawabkan.

7. Meningkatkan kerjasama antar warga sekolah dengan instansi yang terkait.

8. Meningkatkan loyalitas guru, karyawan, siswa sebagai kader dan

penggerak persyarikatan Muhammadiyah.

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan

IPS dimana jurusan IPA berjumlah 6 kelas dan jurusan IPS berjumlah 3 kelas.

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki ... peserta didik dimana jumlah


peserta didik laki-laki sebanyak .... orang dan jumlah peserta didik perempuan

sebanyak ... orang. Jumlah guru yang mengajar di SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta sebanyak 63 orang dan jumlah karyawan yang bekerja di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta sebanyak 34 orang.

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki gedung sekolah, fasilitas,

dan sarana prasarana yang lengkap untuk menunjang proses pembelajaran.

Sekolah telah menyediakan LCD, AC, white board, spidol, dan penghapus

untuk setiap ruang kelas. Selain itu, setiap depan ruang kelas disediakan tempat

sampah sehingga kebersihan sekolah tetap terjaga dan membuat nyaman proses

pembelajaran. SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki ... ruang kelas

yang terdiri dari ..... .

B. Description of Research Results

Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari-

22 Maret 2016 di Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakil Kepala Sekolah, dan di

semua kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan

untuk mengevaluasi implementasi kegiatan penjaminan mutu pembelajaran

kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Data yang digunakan untuk

penelitian ini berupa pedoman wawancara yang dibedakan berdasarkan sumber

data atau informannya, yaitu pedoman wawancara untuk kepala sekolah,

pedoman wawancara untuk wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan

pedoman wawancara untuk guru kelas XI dan berupa analisis data yang dilihat

dari aspek Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Data yang diperoleh


menggunakan metode dokumentasi yang meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

Data yang berupa pedoman wawancara selanjutnya diolah dengan cara

direduksi. Kemudian untuk analisis data tentang penjaminan mutu

pembelajaran di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta menggunakan

perhitungan manual dengan rumus yang ada untuk mengetahui berapa persen

jumlah guru yang telah melaksanakan penjaminan mutu pembelajaran di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang sudah sesuai dan tidak sesuai yang dilihat

dari aspek Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah ada.

Hari, Tanggal Ruang Pukul Nama Kegiatan


25 Februari 2016 Ruang Kepala 09.00- PENELITIAN: wawancara
Sekolah 10.00 dengan kepala sekolah SMA
WIB Muhammadiyah 2
Yogyakarta.
Rabu, 03 Maret 2016 Ruang Wakil 09.00- PENELITIAN: wawancara
Kepala 09.30 dengan wakil kepala sekolah
Sekolah WIB bidang kurikulum SMA
Muhammadiyah 2
Yogyakarta.
Senin, 07 Maret 2016 Ruang Wakil 09.00- PENELITIAN: wawancara
Kepala 11.00 dengan guru-guru kelas XI
Sekolah WIB SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta.
Aula Sekolah 09.00- PENELITIAN: wawancara
11.00 dengan guru-guru kelas XI
WIB SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta.
Ruang Wakil 09.00- PENELITIAN: wawancara
Kepala 11.00 dengan guru-guru kelas XI
Sekolah WIB SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

(NAH SEHARUSNYA POIN RESEARCH DIHAPUS DIPINDAH

KESINI MENGENAI HASIL WAWANCARA “Nanti pakai kalimat dari

deskripsi data hasil penelitian diketahui bahwa”)


Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pembelajaran Kelas XI di Tidak
Sesuai
Penjaminan Mutu SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Sesuai
Pembelajaran SMA
No. XI
Muhammadiyah 2 XI XI XI XI XI XI XI XI
IP
Yogyakarta IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPS IPS
S
1 2 3 4 5 6 2 3
1
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru Mengajak
peserta didik berdoa
bersama sebelum
pembelajaran
dimulai.
2. Guru menyiapkan
peserta didik secara
psikis dan pisik
untuk mengikuti
proses
pembelajaran.
3. Guru
menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan cakupan materi
pembelajarannya.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Untuk memperoleh
perhatian dan
memotivasi peserta
didik, guru meminta
peserta didik untuk
memperhatikan
materi pembelajaran
yang disampaikan.
Menanyakan
1. Guru membuka
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya perihal
materi pembelajaran
yang disampaikan.
Eksplorasi
1. Guru meminta
peserta didik untuk
berdiskusi tentang
materi pembelajaran
yang disampaikan.
Mengasosiasi
1. Guru meminta
peserta didik untuk
membahas hasil
diskusi tentang
materi pembelajaran
yang disampaikan.
2. Guru mengarahkan
agar semua peserta
didik dapat terlibat
Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pembelajaran Kelas XI di Tidak
Sesuai
Penjaminan Mutu SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Sesuai
Pembelajaran SMA
No. XI
Muhammadiyah 2 XI XI XI XI XI XI XI XI
IP
Yogyakarta IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPS IPS
S
1 2 3 4 5 6 2 3
1
aktif, bersikap saling
menghargai, santun,
demokratis, dan
kritis.
Mengkomunikasikan
1. Guru menilai jalan
diskusi dan
mengarahkan peserta
didik pada
kesimpulan
mengenai materi
pembelajaran yang
disampaikan
3. Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan
umpan balik dan
penguatan terhadap
peserta didik.
2. Guru mengajak
peserta didik untuk
menyampaikan
tentang materi yang
telah dipelajari pada
pertemuan tersebut.
3. Guru memberikan
penugasan mandiri
kepada peserta didik.
SETIAP POIN DI RPP KALAU BISA KAMU JABARIN SECARA

RINGKAS UNTUK MEMPERJELAS DALAM BENTUK DESKRIPSI

DATA “SETELAH RPP DIISI SESUAI HASIL PENELITIANMU”


C. Research Results

(DESKRIPSI TENTANG HASIL PENELITIAN POIN B SAMA C

BUKANNYA SAMA SOL???)

Dari deskripsi data hasil penelitian diketahui bahwa SMA Muhammadiyah

2 Yogyakarta telah menetapkan standar acuan mutu, khususnya dalam proses

pembelajaran di kelas XI. Pada tahap implementasi kegiatan penjaminan mutu

pembelajaran, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta sudah melakukan

pemenuhan standar nasional pendidikan dengan membuat prosedur dalam

perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan. Implementasi kegiatan

penjaminan mutu pembelajaran di sekolah khususnya kelas XI pada dasarnya

sudah mengacu pada standar nasional pendidikan (baik dalam standar

kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian).

Implementasi kegiatan penjaminan mutu pembelajaran kelas XI di

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta secara umum telah sesuai dengan standar

proses sebagai acuan mutunya. Namun pada proses pembelajaran di kelas XI

masih ada guru-guru yang belum konsisten antara rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang dimilikinya, dengan pelaksanaan pembelajarannya

ketika di kelas. Ketidak konsistenan ini bisa disebabkan karena belum

optimalnya fungsi monitoring, supervisi dan penilaian yang dilakukan kepala

sekolah. Penjaminan mutu pembelajaran kelas XI pada penilaian hasil pada

umumnya sudah mengacu pada standar penilaian dan untuk penjaminan mutu

pembelajaran pada pengawasan internal proses pembelajaran yang meliputi


kegiatan pemantauan, supervisi dan evaluasi di kelas XI sudah dilaksanakan

dengan baik.

Pola penjaminan mutu pada tahap evaluasi proses pembelajaran di kelas

XI, peran kepala sekolah adalah memastikan apakah perencanaan, penilaian

dan pengawasan proses pembelajaran di kelas XI sudah sesuai dengan acuan

mutunya, yaitu: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses

penilaian. Dalam hal ini, kepala sekolah sudah berperan aktif dan hasil evaluasi

dari pembelajaran akan digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan

penjaminan mutu pembelajaran kelas XI tahap berikutnya.

D. Pembahasan

(POIN PEMBAHASAN DISESUAIKAN DENGAN PERTANYAAN

PENELITIANMU ADA BERAPA DAN BAHASNYA APA AJA)

1. Implementasi Kegiatan Penjaminan Mutu Pembelajaran Kelas XI di

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Pendidikan tidak lain merupakan proses transmisi pengetahuan,

sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek perilaku lainnya kepada

generasi ke generasi. Dengan pengertian seperti itu diharapkan pendidikan

mampu berfungsi sebagai penunjang untuk seseorang bagi kelangsungan

dan proses kemajuan hidupnya di masa yang akan datang.

(DITAMBAHKAN TEORI TENTANG PENDIDIKAN YANG


MENJURUS PADA PENTINGNYA PENJAMINAN MUTU DALAM

SUATU LEMBAGA PENDIDIKAN)

Kegiatan penjaminan mutu pembelajaran di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta ditanggapi secara baik dan positif oleh

semua warga sekolah, khususnya bagi guru karena guru merupakan salah

satu pelaksana kegiatan penjaminan mutu pembelajaran di sekolah.

Pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu pembelajaran kelas XI di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta sejauh ini sudah berjalan cukup baik karena

guru-guru kelas XI sudah berusaha semaksimal mungkin untuk

melaksanakan kegiatan penjaminan mutu pembelajaran.

Kegiatan penjaminan mutu pembelajaran merupakan kegiatan

yang sangat baik untuk menunjang mutu pembelajaran ketika di sekolah

menurut para guru SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. (Hal ini didukung

oleh pendapat ..... bahwa penjaminan mutu pembelajaran merupakan ....)

(DITAMBAHKAN TEORI TERKAIT UNTUK MEMPERKUAT) Karena

kegiatan penjaminan mutu pembelajaran sangat bermanfaat bagi para siswa

yang sedang menempuh pendidikan di jenjang sekolah menengah atas.

Siswa yang tidak memenuhi nilai KKM salah satu mata pelajaran ketika

ulangan akan diberikan remidi oleh guru mata pelajaran tersebut. Langkah

tersebut tentulah sangat baik sekali, karena dapat meningkatkan kualitas

dan mutu pembelajaran di sekolah khususnya di SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta.
2. Kegiatan pelaksanaan penjaminan mutu pembelajaran kelas XI di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

penjaminan mutu pembelajaran kelas XI di SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta

a. Faktor pendukung

Dari deskripsi data melalui wawancara dengan beberapa

responden menyebutkan bahwa faktor yang menjadi pendukung dalam

pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu pembelajaran di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta yaitu dengan adanya fasilitas sekolah

yang mendukung dalam penjaminan mutu pembelajaran seperti fasilitas

audio visual di tiap kelas sehingga memudahkan peserta didik untuk

menerima materi pembelajaran yang diberikan oleh guru ketika proses

pembelajaran berlangsung dan tidak hanya melalui metode ceramah.

Faktor pendukung tersebut sama seperti yang dikatakan oleh bapak

Mukhlis:

“Kalau di kita fasilitas jelas mendukung hanya untuk audio visual kita
lengkap tapi memang tidak di semua kelas di audio visual kita kadang-
kadang di materi tertentu permainan walaupun ya permainan kecil.
Menurut saya ada kelas yang anak-anaknya suka ngomong saya suka
suruh cerita misalnya akhlak ya hari ini sudah berbuat baik apa, hal-hal
kecil yang ternyata tadi sebelum berangkat ada yang bantu
menyebrangkan orang saat sosiasi kadang tidak mesti kita ceramahkan
semua materi itu.” (Hasil Wawancara/.../Maret/2016)
Selain fasilitas audio visual, keterlibatan guru dan peserta didik

saat sedang melaksanakan proses pembelajaran ketika di kelas. Faktor

pendukung tersebut sama seperti yang dikatakan oleh ibu Sri Lestari:

“Kalau faktor dari sisi guru yang mendukung itu menurut saya ya
keterlibatan guru ketika sedang melaksanakan proses pembelajaran
ketika di kelas. Kemudian menurut saya para guru di sekolah ini sudah
cukup baik dalam hal menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Nah
kalau penjaminan mutu pembelajaran itu sendiri kalau menurut saya
memang perlu ya, karena antara guru dan peserta didik saling terlibat
dalam penjaminan mutu pembelajaran. Apalagi peserta didiknya itu kan
istilahnya sebagai objek untuk kegiatan pembelajaran oleh guru.” (Hasil
Wawancara/03/Maret/2016)

Faktor yang mendukung kegiatan penjaminan mutu

pembelajaran kelas XI juga berasal dari wali kelas XI itu sendiri, misal

dengan saling tukar informasi diantara wali kelas XI dengan siswa kelas

XI. Faktor pendukung tersebut sama seperti yang dikatakan oleh bapak

Sariyana:

“Nah kalau faktor pendukung penjaminan mutu pembelajaran menurut


saya yang dari wali kelas, ya itu guru saling tukar informasi saling
curhat-curhatan dengan siswa kalau untuk siswa hanya pendekatan, ya
kita mengajar dengan hati.” (Hasil Wawancara/07/Maret/2016)

b. Faktor penghambat

Dari deskripsi data melalui wawancara dengan beberapa

responden bahwa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

penjaminan mutu pembelajaran di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

meliputi: hambatan pertama dari sisi guru, semenjak perubahan

kurikulum dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 semua guru masih

beranggapan bahwa guru merupakan sumber ilmu. Dimana pola pikir

tersebut seharusnya dikembalikan agar semua siswa harus diberdayakan


potensi-potensi yang dimilikinya. Faktor penghambat tersebut sama

seperti yang dikatakan oleh bapak Slamet Purwo:

“Hanya ada satu saja faktor yang menghambat yaitu saat perubahan
kurikulum itu kita harus mengarahkan para guru supaya pola pikir guru
itu di kembalikan supaya siswa itu harus kita berdayakan potensi-
potensinya. Karena semua guru itu masih beranggapan bahwa guru
merupakan sumber ilmu. Padahal untuk sekolah sekarang itu kan yang
kita berdayakan itu ya para peserta didiknya agar anak itu tidak sebagai
tabung yang kosong karena mereka sudah punya potensi dan punya
bekal sehingga guru hanya sebagai fasilitator saja sehingga itu yang
perlu kita arahkan pola pikirnya.” (Hasil Wawancara/25/Februari/2016)

Masih ada guru yang kesulitan untuk mengkondisikan suasana

kelas yang ramai terutama pada saat mata pelajaran yang menurut para

siswa itu membosankan dan berada di akhir jam pelajaran. Selain itu

juga masih ada guru yang belum siap memberikan materi pelajaran

ketika berada di kelas. Faktor penghambat tersebut sama seperti yang

dikatakan oleh bapak Sariyana:

Hambatan kedua dari segi teknis, semenjak kurikulum 2013

ditetapkan guru masih keteteran dalam membuat laporan hasil evaluasi

hasil belajar atau rapot. Yang dulu ketika kurikulum sekolah masih

menggunakan KTSP laporan hasil evaluasi belajar atau rapot kelas XI

itu hanya beberapa lembar, tetapi sekarang menjadi berlembar-lembar.

Dan yang dulu ketika masih KTSP nilai para siswa kelas XI hanya

berdasarkan dari nilai harian, lalu dari nilai ujian tengah semester dan

dari nilai ulangan umum, tetapi semenjak menggunakan kurikulum

2013 sekarang guru harus mencermati nilai siswa kelas XI dari setiap
pertemuan. Faktor penghambat tersebut sama seperti yang dikatakan

oleh bapak Slamet Purwo:

”Semenjak kurikulum 2013 ditetapkan sekolah kita langsung berubah


kurikulumnya, jadi dari KTSP berubah ke K13. Dan dulu dengan
adanya perubahan kurikulum tersebut sekolah sempat keteteran tapi itu
hanya masalah kecil saja. Menurut saya masalah itu merupakan masalah
perubahan dari segi teknik yang dulu laporan hasil evaluasi hasil
belajar atau rapot itu hanya beberapa lembar, tetapi sekarang menjadi
berlembar-lembar. Dulu nilanya hanya dari nilai harian, lalu dari nilai
ujian tengah semester dan dari nilai ulangan umum sekarang guru harus
mencermati nilai dari setiap pertemuan, sudah hanya itu saja.”

Yang menghambat dari segi teknis yang lain adalah kalau tidak

terjadi kerjasama dari wali kelas, BK, antar guru sesama guru, dan

orang tua. Faktor penghambat tersebut sama seperti yang dikatakan

oleh bapak Sariyana:

“Hal-hal yang menghambat keterlaksanaan penjaminan mutu


pembelajaran kelas XI yaitu adalah kalau tidak terjadi kerjasama dari
wali kelas, BK, antar guru sesama guru, dan orang tua. Dalam hal ini
setiap kelas ada guru BK, karena sekarang kan BK harus mengampu
150 siswa, kalau tidak sampai segitu nanti tidak bisa sertifikasi. Nah
kalau siswa kebablasan ini nanti urusannya sama BK dan wali kelas, ini
ada kerja sama untuk menangani kalau tidak ada kerja sama ya nanti
mengalami kesulitan.” (Hasil Wawancara/07/Maret/2016)

Lalu hambatan yang ketiga dari sisi siswa, pembawaan para siswa

kelas XI yang cenderung ramai, menyepelekan guru, dan bermain HP

ketika guru sedang melaksanakan pembelajaran di kelas, terutama pada

saat jam pelajaran terakhir maupun pada saat pelajaran yang menurut

para siswa kelas XI itu adalah pelajaran yang membosankan.

Selain itu faktor yang menghambat dari sisi siswa adalah karena

sekarang SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta menggunakan kurikulum

2013 dimana siswa dituntut untuk menyelidiki sendiri pelajaran yang


sudah diberikan tetapi pada kenyatannya guru masih saja memancing

para siswa agar mereka mau menyelidiki dengan memberikan stimulus-

stimulus pada saat jam mata pelajaran berlangsung. Faktor penghambat

tersebut sama seperti yang dikatakan oleh ibu Purwaningsih:

“Kalau kendala dari siswa karena untuk kurikulum 2013 itu siswa
dituntut untuk mengeksplore sendiri tapi ya tetep kita harus mancing
jadi kita harus improve itu jadi belum bisa murni, belum bisa jalan
seorang guru tetap memberikan stimulus-stimulusnya.”

FAN TOLONG BANTU AKU YA


DIBENERIN URUTANNYA BIAR
NANTI AKU ENGGAK PUSING
NGETIKNYA, AKU CUMAN ASAL
NGETIK MALES NGEDIT SEDIH 

Anda mungkin juga menyukai