Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

BIA Y A O V E R H E A D P A BR I K
S A N A , S .P D ., M .A K.
A N D I G A LA N G W IC AK
OLEH: F DIGALANG0908@GMAIL
FAN
.COM

MI
FAKULTAS EKONO N O M I S U R A K A R TA
LA H T IN G G I I L M U EKO
SEKO
Penggolongan
Biaya Overhead Pabrik
Dalam perusahaan manufaktur penggolongan biaya overhead pabrik diantaranya
sebagai berikut:

Sifatnya
Biaya bahan penolong, Biaya reparasi dan pemeliharaan,
Biaya tenaga kerja tidak langsung, Biaya yang timbul sebagai
akibat penilaian terhadap aktiva tetap, Biaya yang timbul
sebagai akibat berlalunya waktu, Biaya overhead lain yang
secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai
03

02

01
Perilaku dalam hubungannya dengan
t

ut

ut
pa de uru

ur

ur
perubahan volume produksi
m an

uk an
en

en

en

.
ya
ro ng
rte ng

si
en
m

n ga n m

tn
e de

Biaya overhead pabrik tetap, Biaya overhead pabrik


d
ga an

an

fa
m a
a

variabel, Biaya overhead pabrik semivariabel


a

Si
lu ny
un ng

ng

ng
p
y

vo n
nn
o

lo

lo
de
H gol

go

go
ha un
ba ub
ng

ng

ng

Hubungannya dengan departemen


ru h
ub
Pe

Pe

Pe
pe lam

Biaya overhead pabrik langsung departemen dan Biaya


da
u

overhead pabrik tidak langsung.


ak
ril
Pe
Resources / Sumber daya Biaya Overhead Pabrik Anggaran Tahun 2019
Pembebanan BOP
1. Gedung Rp 10.000.000 Customized
Biaya penyusutan xx product

Biaya pemeliharaan xx Predetermined


rate
Biaya asuransi xx
Pool Biaya Tarif BOP
Biaya PPB xx = Anggaran BOP .
2. Mesin Pabrik / Plant Kapasitas Normal – JM
Biaya penyusutan xx = Rp 10.000.000 .
Kapasitas 10.000 JM 10.000 JM
Biaya pemeliharaan xx = Rp 1.000 / JM
0 JM 2.00
Biaya asuransi 3.00 0 JM
xx 5.000 JM
Biaya gaji operator Strawberry Roti Keju
xx
300 unit Roti Coklat 300 unit
3. Listrik 400 unit
Biaya listrik xx
4. Bahan Baku – Tidak Langsung
BOP Dibebankan (applied cost) = Kapasitas Ssg –JM x Tarif BOP
BBB-TL xx Roti Strawberry = 3.000 JM x Rp 1.000 = Rp 3.000.000 / 300 = Rp 10.000
Roti Coklat = 5.000 JM x Rp 1.000 = Rp 5.000.000 / 400 = Rp 12.500
Roti Keju = 2.000 JM x Rp 1.000 = Rp 2.000.000 / 300 = Rp 6.667
Total Rp 10.000.000

TOTAL Rp 10.000.000
PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
BT = Rp 600 / JM Ayat Jurnal
Tarif BOP = Rp 1.000 / JM
1. Mencatat BOP Sesungguhnya
BV = Rp 400 / JM BOP - - - - - - - - - - - - - - - - - 9.500.000
Berbagai akun dikredit - - - - - - - - - - 9.500.000
Operasi selama 1 tahun sebesar 9.000 JM dengan BOP sesungguhnya Rp 9.500.000 dan
2. Mencatat BOP Dibebankan
memiliki kapasitas normal 10.000 JM
Persediaan BDP - - - - - - - - - 9.000.000
BOP Sesungguhnya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9.500.000 BOP - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9.000.000
Siginifikan
BOP Dibebankan 9.000 JM x Rp 1.000 - - - - - (9.000.000) 1. Persediiaan
(9.000 JM x Rp 1.000 = Rp 9.000.000)
Selisih BOP - - - - - - - - - - - - - - - 500.000 Unfavorable / Tidak BDP
menguntungkan 2. Persediaan BJ 3. Menutup BOP dan mencatat selisih BOP
Underapplied 3. HPP Selisih BOP - - - - - - - - - - - - - - 500.000
BOP - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 500.000
Selisih pengeluaran Tidak Siginifikan
(Spending variance) HPP
4. Menutup selisih BOP ke selisih pengeluaran dan kapasitas
Selisih kapasitas Selisih kapasitas - - - - - - - - - - - 600.000
BOP Sesungguhnya - - - - - - - - - - - - - 9.500.000 (Capacity variance) Selisih pengeluaran - - - - - - - - - - - - - 100.000
Anggaran BOP Tetap = (Kapasitas normal – Kapasitas Selisih BOP - - - - - - - - - - - - - - - - - - 500.000
= Kapasitas normal x Tarif BOP Tetap sesungguhnya) x Tarif BOP Tetap
= 10.000 JM x Rp 600 - - - - - - - - - - - 6.000.000 = (10.000 JM – 9.000 JM) x Rp 600 5. Menutup selisih pengeluaran dan kapasitas
Anggaran BOP Variabel = Rp 600.000 Selisih pengeluaran - - - - - - - - - 100.000
= Kapasitas sesungguhnya x Tarif BOP Variabel HPP - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 500.000
= 9.000 JM x Rp 400 - - - - - - - - - - - - 3.600.000 Selisih kapasitas - - - - - - - - - - - - - - - 600.000
Total Anggaran BOP - - - 9.600.000
Selisih pengeluaran - - - - ( 100.000) Selisih tidak menguntungkan didebit sedangkan
Unfavorable / Titak Menguntungkan/ selisih menguntungkan dikredit
Favorable / Menguntungkan/ Efisien Tidak Efisien
RANGKUMAN
1. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk
atas dasar tarif yang ditentukan di muka (predetermined rate). Alasan penggunaan tarif ditentukan di muka untuk
mempertimbangkan bop ke dalam harga pokok produksi adalah kebutuhan manajemen akan informasi harga
pokok produksi yang tidak dipengaruhi oleh adanya: perubahan tingkat kegiatan produksi yang bersifat
sementara, perubahan tingkat efisiensi produksi, terjadinya biaya overhead pabrik yang bersifat sporadik, dan
adanya yang terjadinya hanya pada saat tertentu saja.

2. Ada tiga tahap yang perlu dilakukan untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik: (a) Menyusun anggaran
biaya overhead pabrik, (b) memilih dasar pembebanan, dan (c) menghitung tarif biaya overhead pabrik.

3. Dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk: (a) satuan produk, (b) biaya bahan baku, (c) biaya
tenaga kerja langsung, (c) jam tenaga kerja langsung, dan (d) jam mesin.

4. Perhitungan selisih anggaran dan selisih kapasitas dalam membandingkan Biaya Overhead Pabrik yang
Sesungguhnya dengan Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan.

Anda mungkin juga menyukai