PDF Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional - Compress
PDF Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional - Compress
Wiring Diagarm (skema) dibawah ini merupakan rangkaian dari sistem pengisian
konvensional. Skema berikut dibagi menjadi dua bagian butama yaitu sisi kanan
merupakan regulator, dan sisi kiri merupakan alternatornya.
Cara kerja dari sistem pengisian dengan regulator tipe konvensional terbagi menjadi
empat bagian, yaitu pada saat kunci kontak ON mesin belum hidup, mesin hidup
putaran lambat, putaran sedang, dan putaran tinggi. Berikut dijelaskan cara kerja
5. Karena putaran
putaran masih
masih rendah,
rendah, tegangan
tegangan output
output alternator
alternator cenderung
cenderung rendah,
dan kemagnetan pada kumparan voltage regulatornya pun juga masih lemah,
akibatnya tidak mampu menarik PL0 dan tetap menempel ke PL1 (karena
adanya pegas pada Pl 0).
6. Pada saat
saat ini arus
arus yang besar
besar mengalir
mengalir dari Ig , ke Pl1,
Pl1, ke Pl0,
Pl0, ke F regulator,
regulator, ke
F alternator ke RC ke massa, maka arus yang mengalir ke RC besar dan medan
magnet pada RC kuat. Jadi, meskipun putaran lambat, output alternator tetap
cukup untuk mengisi baterai karena medan magnet pada RC kuat. Ouput
tegangan ini berkisar antara 13,8 sampai 14,8 Volt.
1. Ketika putaran
putaran mesin
mesin dinaikan
dinaikan menjadi
menjadi putaran
putaran sedang,
sedang, maka teganga
tegangan n output
alternator di terminal B akan naik juga dan arusnya mengalir ke B reg ulator ke
P2 ke P0 ke kumparan voltage regulator, ke massa.
2. Akibatny
Akibatnya,
a, kemagnetan
kemagnetan pada voltage
voltage regulato
regulatorr menjadi
menjadi semakin
semakin kuat dan
mampu menarik PL0 tetapi belum cukup kuat sehingga PL0 ini akan lepas dari
PL1 dan posisinya mengambang.
3. Akibatnya,
Akibatnya, arus dari
dari B alternator
alternator mengalir
mengalir ke
ke IG regulator
regulator ke resistor
resistor/tahanan
/tahanan ke
F regulator ke F alternator ke RC ke massa. Karena arus melewati resistor, maka
arus tersebut akan lebih kecil akibatnya kemagnetan pada rotor coil melemah.
4. Meskipun kemagne
kemagnetan
tan pada
pada RC melemah, namun putaran
putaran mesin naik
naik ke
putaran sedang (putaran alternator semakin cepat) sehingga output alternator
tetap cukup untuk mengisi baterai (tegangan antara 13,8 sampai 14,8 volt).
Berdasarkan car
cara
a ker
kerja
ja si
sistem
stem pen
pengi
gisia
sian
n kon
konven
vensio
sioanl
anl di at
atas
as,, maka
maka dadapa
patt
disimpulkan bahwa terjadinya tegangan output alternator dipengaruhi oleh tiga hal
penting, yaitu :
1. Adan
Adanya
ya medan
medan magnet
magnet yang
yang dihasilka
dihasilkan
n oleh rotor
rotor coil.
coil.
2. Adanya kumparan di sekitar
sekitar medan magnet, yaitu stator coil.
3. Adanya pemotong
pemotongan an medan
medan magnet oleh kumparan.
kumparan. Pemoton
Pemotongan
gan medan
medan
magnet ini terjadi karena adanya putaran poros alternator yang menyebabkan
rotor coil berputar dan medan magnet yang ada padanya juga berputar
memotong kumparan pada stator coil.