Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 7

VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN DAN


METODE HARGA POKOK PROSES
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Akuntansi Biaya Kelas P
Pengampu: Mahameru Rosy Rochmatullah, S.E., M.Si.

Oleh:

MITA KUSUMA DEWI


B 200170054

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
A. Klasifikasi Biaya dalam Metode Variable Costing
Biaya produksi menurut variable costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Informasi biaya dikelompokkan menurut
perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan, berikut klasifikasi
biaya menurut metode variable costing:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik Variabel
4. Biaya Variabel:
a. Biaya produksi variabel
b. Biaya administrasi dan umum variabel
c. Biaya pemasaran variabel
5. Biaya Tetap:
a. Biaya overhead pabrik tetap
b. Biaya administrasi dan umum tetap
c. Biaya pemasaran tetap
B. Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan
Biaya produksi dikumpulkan per pesanan dengan menggunakan kartu harga
pokok, yang merupakan rincian rekening kontrol barang dalam proses di dalam buku
besar.
1. Rekening Kontrol yang Digunakan
Rekening kontrol dalam buku bersar yang digunakan untuk menampung
biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan sebagai berikut:
a. Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku
b. Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik
d. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
e. Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya
f. Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya
g. Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan
h. Biaya Pemasaran
i. Biaya Administrasi dan Umum
j. Biaya Pemasaran Variabel
k. Biaya Pemasaran Tetap
l. Biaya Administrasi dan Umum Variabel
m. Biaya Administrasi dan Umum Tetap

Variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasarkan


perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Akuntansi
biaya produksi dan biaya non-produksi dilakukan sebagai berikut:
a. Biaya produksi variabel (biaya bahan baku dam biaya tenaga kerja langsung)
dicatat langsung saat terjadinya dengan mendebit rekening barang dalam
proses, dank e dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
b. Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan
tarif yang ditentukan di muka dengan mendebit rekening barang dalam proses
biaya overhead pabrik, dan dalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.
c. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan mendebit rekening
biaya overhead sesungguhnya, kemudian pada akhir bulan dianalisis untuk
menentukan biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.
Teknik analisisnya dengan menggunakan analisis statistik atau dengan
analisis yang lebih sederhana. Jurnal yang digunakan adalah sebagai berikut:
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya xxx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
d. Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan kepada produk selama
periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening biaya overhead pabrik variabel
sesungguhnya untuk mengitung pembebanan lebih/kurang biaya overhead
pabrik variabel.
e. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang sesungguhmnya
dicatat ke dalam rekening kontrol biaya pemasaran/biaya administrasi dan
umum. Kemudian pada akhir bulan, dianalisis untuk menentukan biaya yang
berperilaku variabel dan biaya yang berperilaku tetap. Jurnal yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Biaya Pemasaran Variabel xx
Biaya Pemasaran Tetap xx
Biaya Pemasaran xx
Biaya Administrasi dan Umum Variabel xx
Biaya Administrasi dan Umum Tetap xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Berikut inin merupakan contoh soal variabel costing Metode Harga Pokok Proses

Pada awal bulan Januari 2019, persediaan produk PT MX sebesar Rp 1,020,000 yang disajikan
  pada tabel berikut:
   
  Berikut Harga Pokok Produk dalam Proses Awal
  Unsur Biaya Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Total
  Biaya Bahan Baku Rp 175,000 Rp 150,000 Rp 135,000 Rp 460,000
Biaya Tenaga Kerja
  Langsung Rp 120,000 Rp 150,000 Rp 100,000 Rp 370,000
Biaya Overhead Pabrik
  Variabel Rp 75,000 Rp 70,000 Rp 45,000 Rp 190,000
  Biaya Total Rp 370,000 Rp 370,000 Rp 280,000 Rp 1,020,000
   
1 Pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam menyelesaikan produk yang masih dalam
proses awal bulan dan penggolongan pesanan 4 yang diterima dalam bulan Januari 2019
  sebagai berikut:
    Pesanan 1 Rp 50,000      
    Pesanan 2 Rp 40,000      
    Pesanan 3 Rp 20,000      
    Pesanan 4 Rp 130,000      
    Jumlah Rp 240,000      
Pemakaian bahan penolong selama bulan Januari 2019 sebesar Rp 25,000 biaya tersebut
  berperilaku tetap
             
2 Dalam kartu jam kerja, jumlah jam kerja dalam menyelesaikan produksi pada bulan Januari
  2019 adalah sebagai berikut: 
  Berikut Data Biaya Tenaga Kerja Bulan Januari 2019    
Jam Tenaga
Nomor Pesanan Upah Langsung
  Kerja Langsung    
  Pesanan 1 75 jam Rp 112,500    
  Pesanan 2 30 jam Rp 45,000    
  Pesanan 3 55 jam Rp 82,500    
  Pesanan 4 100 jam Rp 150,000    
Jumlah biaya
tenaga kerja
    langsung   Rp 390,000    
Biaya tenaga kerja
    tidak langsung   Rp 75,000    
Biaya tenaga kerja
    pemasaran   Rp 155,000    
Biaya tenaga kerja administrasi dan
    umum Rp 170,000    
Jumlah biaya
    tenaga kerja   Rp 790,000    
             
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah berperilaku
  a. tetap    
  b. Biaya tenaga kerja di fungsi pe,asaran dan fungsi    
    administrasi dan umum dipisahkan menurut perulakunya.    
      Variabel Tetap    
Biaya tenaga kerja
Rp 100,000 Rp 60,000
    pemasaran    
Biaya tenaga kerja
administrasi dan Rp 125,000 Rp 40,000
    Umum    
    Total biaya Rp 225,000 Rp 100,000    
             
3 Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk ditentukan menurut anggaran sebesar
  Rp 500 per jam tenaga kerja langsung.
4 Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi (kecuali biaya bahan penolong sebesar Rp
  25,000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik pabrik sebesar Rp 50,000) adalah sebesar
 
  Rp 192,000. Dengan rincian biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp 142,000 dan biaya
overhead
5 Peanan 1,pabrik
2, dan tetap sebesar
3 telah selesaiRp 50,000. dalam bulan Januari 2019. Pesanan 1 dan 2
diproduksi
  diserahkan kepada pemesanan dengan harga jual
    Pesanan 1 Rp 1,150,000      
    Pesanan 2 Rp 950,000      
    Jumlah Rp 2,100,000      
  Pesanan 3 pada akhir bulan Januari 2019 masih disimpan di gudang sebagai produk jadi,
  sedangkan pesanan 4 masih dalam proses produksi.
             

2. Akuntansi Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan


a. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong
b. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
c. Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada produk
d. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
e. Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variabel dan
biaya tetap
f. Pencatatan harga pokok produk jadi
g. Penutupan rekening biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan ke
rekening biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya
h. Pencatatan biaya komersial
i. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan
Kartu Harga Pokok Pesanan 1
Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Overhead
Keterangan Total
Baku Kerja Langsung Pabrik
Saldo Awal Rp 175,000 Rp 120,000 Rp 75,000 Rp 370,000
Januari Rp 50,000 Rp 112,500 Rp 37,500 Rp 200,000
Jumlah Rp 225,000 Rp 232,500 Rp 112,500 Rp 570,000
         
Kartu Harga Pokok Pesanan 2
Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Overhead
Keterangan Total
Baku Kerja Langsung Pabrik
Saldo Awal Rp 150,000 Rp 150,000 Rp 70,000 Rp 370,000
Januari Rp 40,000 Rp 45,000 Rp 15,000 Rp 100,000
Jumlah Rp 190,000 Rp 195,000 Rp 85,000 Rp 470,000
         
Kartu Harga Pokok Pesanan 3
Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Overhead
Keterangan Total
Baku Kerja Langsung Pabrik
Saldo Awal Rp 135,000 Rp 100,000 Rp 45,000 Rp 280,000
Januari Rp 20,000 Rp 82,500 Rp 27,500 Rp 130,000
Jumlah Rp 155,000 Rp 182,500 Rp 72,500 Rp 410,000
         
Kartu Harga Pokok Pesanan 4
Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Overhead
Keterangan Total
Baku Kerja Langsung Pabrik
Saldo Awal Rp - Rp - Rp - Rp -
Januari Rp 130,000 Rp 150,000 Rp 50,000 Rp 330,000
Jumlah Rp 130,000 Rp 150,000 Rp 50,000 Rp 330,000
PT MX
Laporan Laba/Rugi
Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2019
             
Hasil Penjualan:   Rp 2,100,000
Harga Pokok Penjualan:    
Persediaan Produk Dalam Proses
  Awal   Rp 1,020,000  
  Biaya Produksi:    
    Biaya Bahan Baku Rp 240,000    
Biaya Tenaga Kerja
    Langsung Rp 390,000    
Biaya Overhead Pabrik
    Variabel Rp 130,000    
    Total Biaya Produksi   Rp 760,000  
Harga Pokok Produk yang
  Diproduksi   Rp 1,780,000  
Persediaan Akhir Produk Dalam
  Proses   Rp 330,000  
Harga Pokok Produk Tersedia
  Dijual   Rp 1,450,000  
  Persediaan Akhir Produk Jadi   Rp 410,000  
  Harga Pokok Penjualan Variabel   Rp 1,040,000  
Pembebanan Biaya Overhead
  Pabrik Kurang   Rp 12,000  
  Biaya Pemasaran Variabel   Rp 100,000  
Biaya Administrasi dan Umum
  Variabel   Rp 125,000  
  Biaya Variabel     Rp 1,277,000
  Laba Kontribusi     Rp 823,000
  Biaya Tetap:      
Biaya Overhead Pabrik
    Tetap   Rp 155,000  
    Biaya Pemasaran Tetap   Rp 60,000  
Biaya Administrasi dan
    Umum Tetap   Rp 40,000  
    Total Biaya Tetap     Rp 255,000
Laba Bersih     Rp 568,000
             

C. Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Proses


Variable costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok proses per
satuannya dihitung setiap akhir periode dengan cara membagi total biaya produksi
variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi selama periode yang
sama. Biaya overhead pabrik variabel dibebankan kepada produk menurut biaya yang
sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu
1. Rekening Kontrol yang Digunakan
Berikut rekening kontrol yang digunakan untuk mencatat aliran biaya
dalam metode variabel costing dengan menggunakan metode harga pokok proses
a. Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku
b. Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Variabel
d. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
e. Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya
f. Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya
g. Biaya Pemasaran
h. Biaya Administrasi dan Umum
i. Biaya Pemasaran-Variabel
j. Biaya Pemasaran-Tetap
k. Biaya Administrasi dan Umum-Variabel
l. Biaya Administrasi dan Umum-Tetap
Variabel costing dengan metode harga pokok proses menghendaki biaya
overhead yang dibebankan kepada produk menurut biaya overhead pabrik yang
dibebankan kepada produk menurut BOP variabel sesungguhnya tidak sebesar
tarif yang ditentukan di muka, sehingga akuntansi biaya produksinya sebagai
berikut:
a. Biaya produksi variabel dicatat langsung dengan mendebit rekening barang
dalam proses yang bersangkutan.
b. Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebit rekening
biaya overhead pabrik sesungguhnya, kemudian pada akhri bulan dianalisis
untuk menentukan biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik
tetap. Jurnal yang digunakan adalah sebagai berikut:
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya xx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx
c. Biaya overhead pabrik variabel dibebankan kepada produk berdasarkan biaya
yang sesungguhnya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan jurnal:
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Barang Overhead Pabrik Variabel xxx
d. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum dicatat ke dalam rekening
kontrol biaya pemasaran/biaya administrasi dan umum, kemudian pada akhir
bulan dianalisis untuk menentukan biaya yang berperilaku variabel dan biaya
yang berperilaku tetap. Jurnal yang digunakan adalah sebagai berikut:
Biaya Pemasaran Variabel xxx
Biaya Pemasaran Tetap xxx
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Administrasi dan Umum Variabel xxx
Biaya Administrasi dan Umum Variabel xxx
Biaya Administrasi Umum xxx

2. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang Departemen Pertama


Rumus yang digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi variabel
dengan harga pokok rata-rata tertimbang adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku yang
Biaya bahan baku yang melekat
Biaya Bahan + dikeluarkan dalam periode
dalam proses awal
Baku Per = sekarang
Unit
Unit ekuivalensi biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung yang Biaya tenaga kerja langsung yang
Biaya melekat pada produk dalam proses + dikeluarkan dalam periode
Tenaga Kerja
= awal sekarang
Langsung
Per Unit Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung
Biaya Biaya overhead pabrik variabel
Biaya overhead pabrik yang melekat
overhead + yang dikeluarkan dalam periode
pada produk dalam proses awal
pabrik = sekarang
variabel per
Unit ekuivalensi biaya overhead pabrik variabel
unit

Berikut contoh soal perhitungan dengan Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang Departemen
Pertama

PT MX
Data Produksi, Biaya Produksi, dan Biaya Non-Produksi
Bulan Januari 2019
      Dept 1 Dept 2
Data Produksi:    
  Produk Dalam Proses Awal:    
    BBB 100%; BKV 40% 4,000 -
    BTK 20%; BOPV 60% - 6,000
  Dimasukkan dalam proses bulan ini 40,000 -
  Unit yang ditransfer ke Dept 2 35,000 -
  Unit yang diterima dari Dept 1 - 35,000
  Produk jadi yang ditransfer ke gedung - 38,000
  Produk Dalam Proses Akhir:    
    BBB 100%; BKV 70% 9,000 -
    BTK 40%; BOPV 80% - 3,000
Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal:    
  Harga pokok dari Dept. 1 Rp - Rp 11,150,000
  Biaya bahan baku Rp 1,800,000 Rp -
  Biaya tenaga kerja Rp 1,200,000 Rp 1,152,000
  Biaya overhead pabrik variabel Rp 1,920,000 Rp 4,140,000
Biaya Produksi:    
  Biaya bahan baku Rp 20,200,000 Rp -
  Biaya tenaga kerja Rp 29,775,000 Rp 37,068,000
  Biaya overhead pabrik variabel Rp 37,315,000 Rp 44,340,000
  Biaya overhead pabrik tetap Rp 22,000,000 Rp 33,000,000
Biaya Non-Produksi:    
  Biaya pemasaran variabel Rp 10,200,000
  Biaya pemasaran tetap Rp 15,000,000
  Biaya administrasi dan umum variabel Rp 7,000,000
  Biaya administrasi dan umum tetap Rp 12,000,000
Data Penjualan:  
  Jumlah produk yang dijual 30,000
  Hasil penjualan 30.000 × Rp 8.000 Rp 240,000,000

Berikut Biaya Produksi Variabel Per Satuan Departemen 1 Bulan Januari 2019
Yang
Yang Melekat
Ditambahkan Unit Biaya Per
Elemen Biaya pada Produk Total Biaya
Dalam Periode Ekuivalensi Kg
Dalam Proses
Sekarang
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Bahan Baku 1,800,000 20,200,000 22,000,000 44,000 500
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Tenaga Kerja 1,200,000 29,775,000 30,975,000 41,300 750
Biaya Overhead Rp Rp Rp Rp Rp
Pabrik Variabel 1,920,000 37,315,000 39,235,000 41,300 950
Rp Rp Rp Rp Rp
Total 4,920,000 87,290,000 92,210,000 126,600 2,200

Perhitungan Harga Pokok Produk Selesai dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 1
  Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept 2    
      Harga Bahan Baku 35.000 × Rp 500 Rp 17,500,000  
      Biaya Tenaga Kerja 35.000 × Rp 750 Rp 26,250,000  
      Biaya Overhead Pabrik Variabel 35.000 × Rp 950 Rp 33,250,000  
      Total Harga Pokok   Rp 77,000,000
  Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir    
      BBB = 100% × 9.000 × Rp 500 Rp 4,500,000  
      BTK = 70% × 9.000 × Rp 750 Rp 4,725,000  
      BOPV = 70% × 9.000 × Rp 950 Rp 5,985,000  
      Total Harga Pokok   Rp 15,210,000
  Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept 1 Rp 92,210,000
           

PT MX
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 1
Bulan Januari 2019
             
Data Produksi:    
  Produk dalam proses awal 4,000    
  Dimasukkan dalam proses 40,000    
Jumlah produk yang diolah dalam
  bulan Januari   44,000  
Produk selesai yang ditransfer ke
  Dept 2 35,000    
  Produk dalam proses akhir 9,000    
  Jumlah produk yang dihasilkan   44,000  
             
Biaya yang Dibebankan Dalam
Dept 1      
        Total Biaya Biaya Per Kg  
  Biaya bahan baku Rp 22,000,000 Rp 500  
  Biaya tenaga kerja Rp 30,975,000 Rp 750  
  Biaya overhead pabrik variabel Rp 39,235,000 Rp 950  
Jumlah biaya variabel yang
  dibebankan dalam Dept 1 Rp 92,210,000 Rp 2,200  
             
Perhitungan Biaya      
Harga pokok produk selesai yang
  ditransfer ke Dept 2      
    35.000 × Rp 2.200     Rp 77,000,000
Harga pokok persediaan produk
  dalam proses akhir (9.000)      
    Biaya bahan baku   Rp 4,500,000  
    Biaya tenaga kerja   Rp 4,725,000  
Biaya overhead pabrik
    variabel   Rp 5,985,000  
    Total Harga Pokok     Rp 15,210,000
Jumlah biaya produksi variabel
  yang dibebankan dalam Dept 1     Rp 92,210,000
             

3. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang setelah Departemen Pertama


Perhitungan biaya produksi veariabel kumulatif yang dihasilkan oleh
departemen produksi setelah departemen produksi pertama menggunakan rumus
sebagai berikut:

Harga Pokok Produk Per Satuan yang Dibawa dari Departemen Sebelumnya
Harga Pokok Harga pokok produk dalam proses Harga pokok produk yang
Produk Per Unit awal yang berasal dari departemen + ditransfer dari departemen
1 yang Dibawa dari = sebelumnya sebelumnya
Departemen Produk dalam proses awal dari Produk yang ditransfer
Sebelumnya +
departemen sebelumnya
Harga Pokok Produk Per Unit yang Ditambahkan dalam Departemen Setelah Departemen
Pertama
Biaya bahan baku yang
Biaya bahan baku yang melekat
+ dikeluarkan dalam periode
Biaya Bahan Baku pada produk dalam proses awal
2 = sekarang
Per Unit
Unit ekuivalensi biaya bahan baku
3 Biaya Tenaga = Biaya tenaga kerja yang melekat + Biaya tenaga kerja yang
Kerja Per Unit pada produk dalam proses awal dikeluarkan dalam periode
sekarang
Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik yang Biaya overhead pabrik yang
melekat pada produk dalam proses + dikeluarkan dalam periode
Biaya Overhead
4 = awal sekarang
Pabrik Per Unit
Unit ekuivalensi biaya overhead pabrik

Total Biaya
5 Variabel Per = 1+2+3+4
Satuan

Berikut ini Perhitungan dengan Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang setelah
Departemen Pertama

Perhitungan Biaya Produksi Variabel Kumulatif Per Satuan Produk Departemen 2 dengan Menggunakan
Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang
Yang Melekat Yang Ditambahkan
Biaya Per
Elemen Biaya pada Produk Dalam Periode Total Biaya Unit Ekuivalensi
Kg
Dalam Proses Sekarang
Harga Pokok yang
Rp 11,150,000 Rp 77,000,000 Rp 88,150,000 Rp 41,000 Rp 2,150
Berasal dari Dep 1
Biaya yang Ditambahkan dalam Dep 2 sebagai berikut:

Biaya Tenaga
Rp 1,152,000 Rp 37,068,000 Rp 38,220,000 Rp 39,200 Rp 975
Kerja
Biaya Overhead
Rp 4,140,000 Rp 44,340,000 Rp 48,480,000 Rp 40,400 Rp 1,200
Pabrik Variabel
Total Rp 16,442,000 Rp 158,408,000 Rp 174,850,000 Rp 120,600 Rp 4,325

Perhitungan Harga Pokok Produk Selesai dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 2
  Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang    
    Biaya dari Dept 1 (38.000 × Rp 2.150) Rp 81,700,000  
    Biaya Tenaga Kerja Dept 2 (38.000 × Rp 975) Rp 37,050,000  
Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept 2 (38.000 ×
    Rp 1.200) Rp 45,600,000  
    Total Harga Pokok   Rp164,350,000
  Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir    
    Yang berasal dari Dept 1 (3.000 × Rp 2.150) Rp 6,450,000  
    Yang ditambahkan dalam Dept 2    
      BTK = 40% × 3.000 × Rp 975 Rp 1,170,000  
      BOPV = 80% × 3.000 × Rp 1.200 Rp 2,880,000  
    Total Harga Pokok   Rp 10,500,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan
  dalam Dept 2   Rp174,850,000
           
PT MX
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 2
Bulan Januari 2019
             
Data Produksi      
  Produk dalam proses awal 6,000    
  Diterima dari Dept 1 35,000    

  Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari   41,000  


  Produk selesai yang ditransfer ke Dept 2 38,000    
  Produk dalam proses akhir 3,000    

  Jumlah produk yang dihasilkan   41,000  


             
Biaya yang Dibebankan Dalam Dept 2      
Biaya Per
Total Biaya
        Kg  

  Biaya yang berasal dari Dept 1 88,150,000 2,150  


  Biaya yang ditambahkan dalam Dept 2:      

    Biaya tenaga kerja 38,220,000 975  

    Biaya overhead pabrik 48,480,000 1,200  

  Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept 2 174,850,000 4,325  


             
Pehitungan Biaya      
  Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang      

    38.000 × Rp 4.325     164,350,000


  Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir      

    Yang berasal dari Dept 1   6,450,000  


    Yang ditambahkan dalam Dept 2:      

      Biaya tenaga kerja   1,170,000  

      Biaya overhead pabrik variabel   2,880,000  

            10,500,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan
  dalam Dept 2     174,850,000
             

4. Akuntansi Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Proses


Tahapan akuntansi biaya produksi dan biaya non-produksi dalam metode
variabel costing adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong
b. Pencatatan biaya tenaga kerja
c. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
d. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen produksi pertama yang
ditransfer ke departemen produksi berikutnya
e. Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama
pada akhir periode
f. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gedung
g. Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam departemen setelah
departemen produksi pertama pada akhir periode
h. Pencatatan penjualan produk
i. Pencatatan biaya komersial

Anda mungkin juga menyukai