Tugas Rancangan Metodologi Penelitian
Tugas Rancangan Metodologi Penelitian
net/publication/330160597
CITATIONS READS
0 1,271
1 author:
Nopitasari Herman
Universitas Negeri Padang
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Nopitasari Herman on 05 January 2019.
dapat melangkah lebih maju dan dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.
siswa, serta memberikan motivasi siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru
pembelajaran.
1
Selain itu Guru sebagai pendidik juga harus mampu menciptakan suasana
logis, kritis, dan sistematis, serta memudahkan siswa memahami konsep pembe-
firman, 2015).
adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk
Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan
berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi
antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan
2
2
secara lisan dengan diselingi tanya jawab. Saat itu siswa terlihat kurang aktif
dalam proses pembelajaran, siswa kurang aktif dalam bertanya jawab tentang
materi yang sedang dipelajari, suasana kelas ribut dan ada beberapa siswa yang
tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi. Saat guru meminta siswa
untuk menjawab pertanyaan siswa lebih banyak diam, serta saat guru memberikan
latihan siswa masih banyak yang mencontoh jawaban temannya, serta siswa juga
Ibu Ratna Juita, S.Pd.SD, dan Ibu Zainin, S.Pd.SD Dari wawancara tersebut
pembelajaran sehingga tidak memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar. Hal ini
belajar siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa pada ulangan
harian siswa kelas IIIA dan IIIB SD Negeri 05 Saruaso yaitu, dapat di lihat pada
Tabel 1.
3
diberikan belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, karena masih banyak siswa
yaitu 71. Upaya yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini
dalam belajar dan dapat memperbaiki hasil belajar siswa. Salah satu model
Based Learning.
pembelajarannya melibatkan aktivitas siswa dalam belajar serta siswa juga dapat
menghasilkan suatu proyek atau karya nyata. Dengan adanya suatu karya yang
dihasilkan maka siswa akan lebih mempunyai daya ingat yang tinggi terhadap apa
yang dilakukan. Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek tidak ditentukan oleh
hasil belajar yang didapatkan oleh siswa saja, namun juga dilihat pada proses dan
B. Identifikasi Masalah
berikut:
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Negeri 05 Saruaso?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
6
4. Bagi Peneliti
A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Pembelajaran Matematika
a. Hakikat Pembelajaran Matematika
Dalam kegiatan aktivitas belajar, mengajar merupakan salah satu
sikap dan keyakinan pada peserta didik”. Dengan kata lain pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
berlangsung secara efektif, yakni siswa dapat belajar secara aktif dan
mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa dengan tujuan proses
7
8
hari.
Sesuatu yang dianggap mudah menurut logika orang dewasa dapat dianggap
sulit dimengerti oleh anak usia SD. Oleh karena itu dalam pembelajaran
9
dan sederhana menurut kita, dapat menjadi hal yang sulit dimengerti oleh
pecahan.
2) Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
penaksiran pengukuran.
dan dikembangkan lebih lanjut. Agar siswa dapat berperan aktif dan aktivitas
siswa dapat berkembang, maka perlu adanya pengajaran yang efektif, oleh
aktivitas sendiri.
rencana atau pola yang dapat digunakan oleh guru untuk merancang tatap
meneliti.
membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar dan kompetensi
yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Jadi, dari beberapa pendapat para
ahli tersebut, dapat dibuat kesimpulan bahwa model Project Based Learning
yang diperoleh dengan cara membuat suatu karya yang terkait dengan materi
2014:52) menyatakan:
1) Penyajian Permasalahan
Permasalahan diajukan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan awal
yang diajukan adalah pertanyaan esensial (penting) yang dapat
memotivasi siswa untuk terlibat dalam belajar.
2) Membuat perencanaan
Guru merencanakan standar kompetensi yang akan dikaji ketika
membahas permasalahan. Guru seharusnya melibatkan siswa dalam
bertanya, membuat perencanaan dan melengkapi rencana kegiatan
pembuatan proyek/karya.
3) Menyusun penjadwalan
Siswa membuat penjadwalan pelaksanaan proyek yang disepakati
bersama guru. Siswa mengajukan tahapan pengerjaan proyek dengan
menetapkan acuan yang akan dilaporkan pada setiap pertemuan di kelas.
5) Melakukan penilaian
Penilaian dilakukan secara autentik dan guru perlu memvariasikan
jenis penilaian yang digunakan. Penilaian proyek merupakan kegiatan
penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
13
6) Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada siswa
dalam melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan baik secara
individu maupun kelompok.
sebagai berikut:
demikian pula dengan model Project based learning memiliki kelebihan dan
kompleks
menghasilkan produk
e) Tidak sesuai untuk siswa yang mudah menyerah dan tidak memiliki
3. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan
untuk mencapai tujuan tertentu pula”. Asas aktivitas digunakan dalam semua
jenis metode mengajar, baik metode dalam kelas maupun metode mengajar di
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan pula pada orientasi
yang dapat dilakukan siswa selama proses pembelajaran antara lain yaitu:
bermain.
16
mengisi angket.
membuat keputusan.
lain-lain.
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjana
pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar
adalah suatu kemampuan yang diperoleh oleh siswa setelah melalui kegiatan
dalam proses belajar yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kemampuan belajar siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik sangatlah
belajar yang ditargetkan dapat tercapai, yang mana tujuannya ialah mencapai nilai
yang maksimal dan naik kelas (Berliantika Putri Aswir, Firman, 2007)
diantaranya yaitu:
materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa
dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang
hal-hal yang telah dipelajari. Pada jenjang ini siswa dituntut untuk
suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang
penemuan.
metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa
Pada penelitian ini penulis hanya meneliti hasil bealajar pada ranah
kognitif yang dibatasi pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan
penerapan (C3).
“Pengaruh Metode Project Based Laerning (Pjbl) dengan Teknik Card Sort
Learning akan tetapi yang membedakan penelitian ini adalah terletak pada
C. Kerangka Konseptual
belajar, sehingga berdampak pada hasil belajar. Metode ceramah dan tanya
jawab adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan
atau penjelesan secara lisan secara langsung terhadap siswa serta cara
dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Hal lain
matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami. Banyak cara yang bisa
suasana belajar yang memotivasi dan mendorong siswa terlibat aktif dalam
proses belajar.
menciptakan suatu kondisi yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Salah
Siswa
Pembelajaran
Aktivitas Belajar
1. Pertanyaan penelitian
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa yang
A. Jenis Penelitian
kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang terdiri dari beberapa
dan kelas kontrol merupakan kelas yang terdiri dari beberapa siswa yang
24
25
Keterangan :
T : Perlakuan yang diberikan
X1 : Hasil belajar kelas eksperimen
X2 : Hasil belajar kelas kontrol
obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu yang
Negeri 05 Saruaso pada tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari dua kelas.
2. Sampel
menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
sampling. Sampel total adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
78 dan 79 )
digunakan uji lilliefors. Uji lilliefors digunakan untuk sampel kecil (n)
kurang dari 30 atau sama dengan 30. Untuk pengujian ini dilakukan
a) Data x1, x2, x3,……….xn yang diperoleh dari data yang terkecil hingga
b) Data x1, x2, x3, ….xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3,……Zn dengan
rumus:
27
Xi X
Z1
S
Keterangan :
X i : skor yang diperoleh siswa ke-i
X : skor rata-rata
S : simpangan baku
dihitung peluang F ( Zi ) = P ( Z ≤ Zi ).
d) Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2 , Z3, …Zn yang lebih kecil atau
mutlaknya.
f) Diambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut
tabel nilai kritis L untuk uji Lilliefors pada taraf nyata α = 0,05 Kriteria
terimanya yaitu hipotesis tersebut normal jika L 0 lebih kecil dari Lt,
C. Variabel
1. Pengertian Variabel
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
28
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :
kontrol.
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
2. Sumber Data
a. Data primer adalah data yang langsung dari subjek yang diteliti. Dalam
penelitian ini data primer berupa hasil tes belajar bersumber dari kelas
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain. Dalam
penelitian ini data sekunder berupa nilai ulangan harian I siswa pada
1. Tahap persiapan
berikut:
c. Menentukan kelas sampel yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
d. Menyiapkan materi ajar untuk kedua kelas sampel (dapat dilihat pada
melakukan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
berikut :
metode konvensional.
kelas kontrol.
1. Pendahuluan 1. Pendahuluan
oleh siswa.
sebelumnya.
kelompok.
proyek.
setiap proses.
proyek.
4. Tahap penyelesaian
kontrol. Tes yang akan digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dalam bentuk soal objektif dan uraian, yang terdiri dari 7 butir soal
mengolah dan menganalisis data hasil tes yang diberikan kepada siswa.
setelah selesai mengolah hasil tes guru membuat laporan hasil penelitian.
34
F. Instrumen Penelitian
data berupa lembaran tes hasil belajar. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian adalah:
halaman 143).
35
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Tes dilakukan pada
akhir pertemuan. Tes akhir yang diberikan merupakan hasil dari tes yang
telah dilakukan uji coba soal sebanyak 10 butir soal objektif dan 5 butir soal
1) Membuat kisi-kisi soal (kisi-kisi soal dapat dilihat pada Lampiran XII
halaman 152).
objektif dan 5 butir soal uraian (bentuk soal dapat dilihat pada
dahulu tes diuji cobakan. Soal yang telah diuji cobakan selanjutnya
reliabilitas tes.
tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Sebuah tes dikatakan
memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar
dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu materi yang
36
diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas ini sering disebut validtas
kurikuler.
Validitas isi yang dilakukan yaitu terhadap soal uji coba yang
divalidasi oleh dosen pembimbing dan guru kelas eksperimen dan kontrol
Sebelum tes diberikan kepada kelas sampel, maka terlebih dahulu tes
di uji cobakan pada sekolah yang KKM nya hampir sama dengan KKM
SDN 05 Saruaso. Agar tes yang disusun itu memiliki kriteria butir soal
yang baik, maka butir soal tersebut perlu diuji cobakan terlebih dahulu.
Sekolah sebagai tempat uji coba tes dalam penelitian ini adalah SDN 05
Saruaso. Tujuan uji coba tes adalah untuk melakukan analisis butir soal agar
didapat butir soal dengan kualitas baik ditinjau dari daya pembeda dan
Uji coba soal dilakukan pada tanggal 20 April 2018 di kelas III SDN
Analisis butir soal dilakukan setelah uji coba tes dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk mengidentifikasi soal yang disusun baik atau tidak. Ada
dua hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis butir soal, yaitu:
B
P=
JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B= banyak siswa yang menjawab benar
JS= jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 10. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba Uraian
2. Daya Pembeda
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
D = daya pembeda soal
JA = jumlah peserta didik kelompok atas
JB = jumlah peserta didik kelompok bawah
BA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
atau jumlah benar untuk kelompok atas.
𝐵𝐵 = jumlah siswa kelompok bawah menjawab soal itu dengan benar atau
jumlah benar untuk kelompok bawah
pembeda soal, dapat diketahui soal yang dapat dipakai dan yang dibuang.
Soal dapat dipakai jika soal memiliki kriteria cukup, baik, dan baik sekali.
Tabel 12. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba Objektif
soal objektif dan 3 butir soal uraian yang dapat dipakai, serta 3 butir soal
3. Reliabilitas Tes
yaitu:
n S2t −∑ pq
𝑟11 = (n−1 ) ( )
S2t
Keterangan :
n = banyaknya item
41
perhitungan reliabilitas soal objektif yaitu r11 = 0,63 (Reliabilitas tinggi) dan
reliabilitas soal isian yaitu r11 = 0,53 (Reliabilitas cukup). Untuk perhitungan
(2011:131):
F
P = 𝑁 × 100%
Keterangan:
N = Jumlah siswa
42
apakah hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
Dalam penelitian ini dilihat dari aspek ranah kognitif. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam analisis data dalam ranah kognitif adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan uji lilliefors yang
d. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ............, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka :
banyaknya Z1,Z2,…….,Zn yang≤ Zi
S(Zi) = n
b. Uji Homogenitas
varians homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini dilakukan uji F.
𝑆 2
F = 𝑆1
22
Keterangan :
= n2 – 1. Bila harga Ftabel> Fhitung, berarti data pada kedua kelas sampel
berarti data pada kedua kelas sampel tidak mempunyai varians yang
homogen.
c. Uji Hipotesis
normal dan kedua kelompok data memiliki varians yang homogen, maka
x1 ̅̅̅
̅̅̅- x2
t=s 1 1
√ n +n
1 2
Keterangan:
lainnya H0 ditolak.
46
DAFTAR PUSTAKA
Fitnanta, Wahyu. 2015. Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL) dengan
Teknik Card Sort Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Berbagai
Bangun Datar Sederhana Menurut Sifat atau Unsurnya pada Siswa Kelas
III SDN Surohanlor Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2014/2015:
Universitas Nusantara PGRI Kediri.