Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anastasia Sasamu

NIM : 18507034

MK : Workshop &Desain Pembelajaran Biologi

Ringkasan

2.1 Pengertian Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah suatu proses perancangan untuk memperoleh data yang dapat
digunakan untuk meninjau kembali instruksi agar lebih efisien dan efektif.valuasi formatif bahan
ajar adalah dilakukan untuk mengetahui efektifitas bahan dan untuk merevisi mereka di daerah di
mana mereka tidak efektif. Evaluasi formatif seharusnya dilakukan dilakukan pada bahan yang
baru dikembangkan juga sebagai bahan yang ada yang dipilih berdasarkan strategi instruksional
Evaluasi diperlukan untuk materi yang disajikan oleh mediasi dan instruktur.

2.2 Tujuan Evaluasi Formatif

• Untuk mencari kekurangan bahan ajar dan kemudian melakukan revisi untuk peningkatan
evaluasi PBM
• Untuk mengetahui sejauh mana program yang dirancang dapat berlangsung, serta
mengidentifikasi hambatan

2.3 Manfaat Evaluasi Formatif

- Manfaat bagi siswa

• Sebagai diagnosa kekurangan dan kelebihan siswa

• Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara
menyeluruh atau belum
- Manfaat bagi guru
• Untuk mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh
siswa
• Untuk mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum dikuasai siswa
- Manfaat bagi program sekolah

 Apakah program yang diberikan sekolh diterima atau tidak

2.4 Tahapan evaluasi tes formatif

• Review, oleh ahli bidang studi di luar pengembang instruksional

• Evaluasi satu-satu dilakukan antara pengembang instruksional dengan dua atau tiga
mahasiswa secara individual.
• Evaluasi menggunakan sekelompok kecil mahasiswa yang terdiri atas 8 – 12 orang.

• Uji Coba Lapangan

2.5 Komponen yang perlu diperhatikan dalam merencanakan evaluasi formatif

• Maksud evaluasi formatif

• Siapa yang akan menggunakan hasil evaluasi tersebut

• Apa informasi yang akan dikumpulkan

• Sumber-sumber apa yang diperlukan

• Bagaimana, kapan dan dimana data dikumpulkan

• Bagaimana, kapan dan siapa yang melaksanakan analisis data

• Bagaimana bentuk laporannya, perlukan laporan lisan di samping laporan tertulis.

• Melaksanakan pengumpulan data dari sumber informasi yang telah ditentukan.

2.6 Fase Evaluasi Formatif

1. One to One Evaluation (Evaluasi Perorangan)

Dalam tahap ini penyusunan bekerja dengan murid secara individu untuk memperoleh data untuk
merevisi materi pengajaran.Tujuan tahap pertama evaluasi formatif, tahap evaluasi satu-ke-satu,
adalah untuk mengidentifikasi dan menghapus kesalahan yang paling jelas dalam instruksi dan
untuk mendapatkan indikasi kinerja awal dan reaksi terhadap konten oleh peserta didik.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kesalahan yang nyata dalam
bahan pengajaran dan menghilangkan reaksi awal pada daya pengajaran. Perbedaannya dengan
yang lain, evaluasi perorangan secara total bergantung pada kemampuan penyusun untuk
mengadakan hubungan dengan pengajaran dan berinteraksi secara efektif.

- Kelemahannya (kritikan Hallmark) :


• Kekuatan dari prosese ini berkurang, karena penyusun kurang membaca bahan-bahan
yang dapat mendukung diskusi dari bahan yang dipresentasikan.
• Dialog hanya terfokus pada bahan yang ada dalam kelas.

• Diharuskan penyusun mempunyai strategi bagaimana berinteraksi dengan siswa.

• Setelah siswa menyelesaikan bahan pengajaran, pengajar harus mengevaluasi kembali inti
pegajaran dan daftar pertanyaan dengan cara yang sama.

- Kelebihan

• Menggunakan penilaian kasar akan dapat menjadi hasil dari penilaian evaluasi
perorangan.

2. A Small Group Evaluation (Evaluasi Kelompok Kecil)

Kelompok yang terdiri dari delapan sampai dua puluh siswa yang mewakili dari populasi target
yang mempelajari bahan pengajaran.Ada dua tujuan utama untuk evaluasi kelompok kecil:
Pertama, tentukan keefektifan perubahan yang dilakukan mengikuti evaluasi dan identifikasi satu
lawan satu masalah belajar yang tersisa yang mungkin dimiliki pelajar; dan kedua, tentukan
apakah peserta didik dapat menggunakan instruksi tanpa berinteraksi dengan instruktur.

- Kelemahannya :
• Masalah yang timbul jika populasi yang diambil merupakan sekumpulan orang dengan
latar belakang dan kemampuan yang berbeda.
• Jika perangkat gagal dan tidak dapat diteruskan maka pengajar harus turun tangan
menanganinya.
- Kelebihann

• Mengidentifikasi tanggapan mereka, kelemahan, dan kekuatan dalam pelaksanaan strategi


pengajaran.

3. Percobaan lapangan (A Field Trial)

Tahap ini menekankan pada pengujian dari prosedur yang dibutuhkan untuk penerapan dari
bahan pengajaran dalam situasi nyata.Pada tahap akhir evaluasi formatif, instruktur mencoba
menggunakan konteks pembelajaran yang sangat mirip dengan konteks yang dimaksudkan untuk
penggunaan akhir dari bahan ajar Salah satu tujuan dari tahap akhir evaluasi formatif ini adalah
untuk menentukan apakah perubahan dalam instruksi yang dilakukan setelah kelompok kecil
panggung efektif; Tujuan lain adalah untuk melihat apakah instruksi tersebut dapat digunakan
dalam konteks yang dimaksudkannya-yaitu, apakah secara administratif memungkinkan gunakan
instruksi dalam setting yang diinginkan.

Dalam mengambil tempat untuk uji lapangan kemungkinan besar akan berhadapan dengan satu
dari dua situasi :

• Materi yang diujicobakan di dalam kelas mewakili kelompok besar, jika menggunakan materi
pengajaran sendiri mungkin dapat menjadi pengalaman yang baru.
• Jika materi pengajarn yang diberikan berbeda , maka akan cukup sulit untuk menentukan
sebuah kelompok yang cukup besar yang siap untuk bahan pengajaran karena materi akan
menyebar di materi yang mereka pelajari.

2.7Pemilihan Materi dalam Evaluasi Formatif

• Persiapan dalam penerapan materi yang akan digunakan dalam pengajaran sebaiknya
disesuaikan dengan materi yang ada.
• Pengajar sebaiknya berperan sebag ai administer dalam pelaksanaan tes.

• Pengagajar yang mengadakan praktek sebaiknya mampu menyelidiki kemajuan bakan


sipembelajar dalam memahami materi.
• Pengajar sebaiknya menghitung waktu yang digunakan dalam pengadaan evaluasi.
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Evaluasi Formatif

- Kelebihan

1. Dapat dideteksi adanya ketidakefisien sehinga segera dilakukan revisi

- Kekurangan

1. Tidak terdapat langkah-langkah sistematis

2.9Merevisi Produk Instruksional

1) Hasil review ahli bidang studi digunakan lebih awal dari hasil setiap tahap evaluasi yang lain,
yaitu evaluasi satu satu, kelompok kecil, atau uji coba lapangan.
2) Hasil evaluasi satu-satu merupakan masukan yang berharga bagi pengembang instruksional,
terutama komentar dan kesulitan mahasiswa memahami setiap bagian dari bahan
instruksional dan strategi instruksional. Ini berarti bahwa masukan dari hasil evluasi satu-satu
dan para ahli bidang studi banyak menyangkut isi instruksional.
3) Hasil evaluasi kelompok kecil digunakan untuk:

• Menganalisis kualitas setiap butir tes

• Menganalisis kenaikan skor mahasiswa untuk butir-butir tes yang mengukur setiap
perilaku dalam TIK dengan cara membandingkan skor tes awal dan skor tes akhir.
• Menganalisis hasil tes akhir dari dua TIK yang mempunyai struktur perilaku yang
hierarkikal. Seharusnya skor rata-rata mahasiswa untuk kedua perilaku tersebut
mempunyai korelasi yang signifikan.
• Menganalisis hasil tes akhir dari beberapa TIK yang mempunyai struktur perilaku
procedural terutama kawasan psikomotor
• Menganalisis komentar mahasiswa tentang proses instruksional terutama yang
menyangkut metode dan media instruksional.
4) Hasil uji coba lapangan digunakan untuk merevisi prduk instruksional dengan menggunakan
prosedur yang sama dengan penggunaan hasil evaluasi kelompok kecil.

Analisis hasil uji coba lapangan meliputi:


• Membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir mahasiswa untuk seluruh butir tes.

• Memembandingkan haisl tes awal dan tes akhir mahasiswa untuk kelompok butir tes yang
mengacu kepada setiap TIK.
• Menafsirkan komentar mahasiswa tentang kejelasan dan kualitas fisik bahan

belajar

• Menafsirkan komentar mahasiswa terhadap proses instruksional.

2.10 Faktor Kunci yang Dapat Meningkatkan Pembelajaran Melalui Penilaian

Formatif

• Menyediakan umapan balik yang efektif untuk peserta didik

• Secara aktif melibatkan peserta didik dalam pembelajaran

• Mengatur pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh nilai

• Memperkenalkan pengaruh besar penilaian terhadap motivasi

• Mempertimbangkan kebutuhan peserta didik

Sumber :

Dick dan Walter Carey. 1985. The Systematic Design of Instruction. USA : Scott Foresman and
Company (Chapter 10 halaman 196-218)

Atwi Suparman. 1997. Bahan Ajar : Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

https://amirulbahri.wordpress.com/2011/07/22/evaluasi-sumatif-dan-evaluasi-formatif/

Purwanto, M. Ngalim. 1988. Prinsip-Prinsip dan Teknik-Teknik Evaluasi Pengajaran. Cet 2.


Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi. Januari 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rosyadi, Khoiron. November 2004. Pendidikan Profetik. Cet 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai