Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN LAMA MEROKOK DAN KONSUMSI

KOPI DENGAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI


USIA 30-59 TAHUN DI DESA
SUMBERJO REMBANG

MANUSCRIPT

Oleh :
Adelia Feranika
NIM : 820163004

Pembimbing :
1. Rusnoto, SKM.,M.Kes (Epid)
2. Yulisetyaningrum, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTASKESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019/2020

1
Universitas Muhammadiyah Kudus
Program Studi S1 Keperawatan
Skripsi Keperawatan, 2020

ABSTRAK

HUBUNGAN LAMA MEROKOK DAN KONSUMSI KOPI DENGAN HIPERTENSI


PADA LAKI-LAKI USIA 30-59 TAHUN DI DESA SUMBERJO REMBANG
TAHUN 2020

Adelia Feranika¹, Rusnoto², Yuli Setyaningrum³

Latar Belakang : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang Hipertensi kini di tengarai sebagai penyebab utama penyakit stroke dan
jantung.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara lama merokok dan konsumsi kopi dengan
hipertensi pada laki-laki usia 30-59 tahun di Desa Sumberjo Rembang.

Metode : Jenis penelitian deskriptif korelasi.Metode pendekatan menggunakan cross


sectional. Populasi pada penelitian ini di Desa Sumberjo Rembang sebanyak 106
responden dengan sampel 84 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner
dengan Uji Chi Square.

Hasil Penelitian :. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara lama merokok
(p=0,002) dan konsumsi kopi (p=0,023) dengan hipertensi pada laki-laki usia 30-59
tahundi Desa Sumberjo Rembang.

Kesimpulan : Ada hubungan antara lama merokok dan konsumsi kopi dengan hipertensi
pada laki-laki usia 30-59 tahun di Desa Sumberjo Rembang tahun 2020.

Kata Kunci : Lama Merokok, Konsumsi Kopi, Hipertensi

¹ Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus


² Pembimbing Utama Universitas Muhammadiyah Kudus
³ Pembimbing Kedua Universitas Muhammadiyah Kudus

1
Kudus Muhammadiyah University
Study Program S-1 Nursing
Nursing Essay, 2020

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN SMOKING PERIOD AND COFFEE CONSUMPTION


WITH HYPERTENSION IN MEN WITH AGE BETWEEN 30-59 YEARS IN
SUMBERJO VILLAGE IN 2019

Adelia Feranika¹, Rusnoto², Yuli Setyaningrum³

Background: Hypertension is condition when systolic pressure more than 140 mmHg
and diastolic pressure more than 90mmHg in minimal twice measurement in 5 minutes. A
lot of hypertension patients needs improvement of medication and it caused the use of
hypertension drugs increased

Objectives: The aim of this study are to determine the relathionship between smoking
period and coffee consumption with hypertension in men with age between 30-59 years in
Sumberjo village in 2019.

Method : Type of correlation analytic research. Cross sectional approach method. The
population in this study in Sumberjo village, Rembang, was 106 respondence with a
sample of 84 respondence. The measuring instrument used is quissionare with Chi
Square Test Research.

Research result : there is a relationship between smoking period (p=0,002) and coffee
consumption (0,023) with hypertension in men with age between 30-59 years in
Sumberjo Village Rembang

Conclusion: There is a relationship smoking period and coffe consumption with


hypertension in men with age between 30-59 years in Sumberjo Village

Keywords: Smoking Period, Coffee Consumption, Hypertension

¹ Students of the University of Muhammadiyah Kudus


² Main Advisor of Muhammadiyah Kudus University
³ Second Counselor of the University of Muhammadiyah Kudus

2
PENDAHULUAN adekuat meskipun obatobatan
yang efektif banyak tersedia.
Hipertensi atau tekanan darah
Peningkatan tekanan darah yang
tinggi adalah peningkatan tekanan
berlangsung dalam jangka waktu
darah sistolik lebih dari 140 mmHg
lama (persisten) dapat menimbulkan
dan tekanan darah diastolik lebih dari
kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),
90 mmHg pada dua kali pengukuran
jantung (penyakit jantung koroner)
dengan selang waktu lima menit
dan otak (menyebabkan stroke) bila
dalam keadaan cukup
tidak dideteksi secara dini dan
istirahat/tenang.(Kemenkes.RI, 2014)
mendapat pengobatan yang
Hipertensi merupakan kasus
memadai. Banyak pasien hipertensi
multifaktorial dengan banyak
dengan tekanan darah tidak
komplikasi. Berdasarkan data WHO
terkontrol dan jumlahnya terus
(World Health Organization)
meningkat. Oleh karena itu,
diperkirakan penderita hipertensi
partisipasi semua pihak, baik dokter
diseluruh dunia berjumlah 600 juta
dari berbagai bidang peminatan
orang, dengan 3 juta kematian setiap
hipertensi, pemerintah, swasta
tahun. Di Amerika, diperkirakan 1 dari
maupun masyarakat diperlukan agar
4 orang dewasa menderita hipertensi.
hipertensi dapat dikendalikan
Perilaku kehidupan modern seperti
(Kemenkes.RI, 2014)
pola makan tinggi kalori, lemak,
Jumlah penderita hipertensi
kolestrol, kebiasaan merokok dan
di Jawa tengah pada tahun 2015
minum alkohol merupakan perilaku
sebanyak 344.033 orang atau
yang dapat menimbulkan berbagai
17,74%, sedangkan menurut jenis
penyakit, seperti hipertensi.
kelamin presentase hipertensi pada
(Situmorang, 2015)
kelompok laki-laki sebesar 71.834
Sampai saat ini, hipertensi
(20,88%) lebih tinggi di banding
masih merupakan tantangan besar di
kelompok perempuan yaitu sebesar
Indonesia. Betapa tidak, hipertensi
56 ribu jiwa (16,28%) (Profil
merupakan kondisi yang sering
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
ditemukan pada pelayanan
2015). Faktor penyebab hipertensi
kesehatan primer kesehatan. Hal itu
antara lain faktor keturunan, pola
merupakan masalah kesehatan
makan, factor merokok, berat badan,
dengan prevalensi yang tinggi, yaitu
dan faktor alkohol yang dianggap
sebesar 25,8% sesuai dengan data
sangat mempengaruhi meningkatnya
Riskesdsa 2013. Di samping itu,
angka kejadian hipertensi
pengontrolan hipertensi belum
(Situmorang, 2015)
3
Rokok merupakan salah satu Kopi telah lama menjadi
sumber masalah kesehatan yang ada minuman favorit masyarakat
di dunia, termasuk Indonesia. Indonesia, terutama pada pria dan
Menurut The Tobacco Atlas 3rd para pekerja keras yang tidur larut
edition, Indonesia adalah negara malam. Kandungan dalam kopi yang
dengan presentasi rokok terbanyak di terkenal adalah kafein. Kafein
ASEAN (46,16%). Merokok memiliki efek meningkatkan tekanan
merupakan masalah yang terus darah karena dapat berikatan dengan
berkembang dan belum dapat reseptor adenosin yang nantinya
ditemukan solusinya di Indonesia akan mengaktifkan system saraf
sampai saat ini. Banyaknya penyakit simpatik dan pada akhirnya terjadi
yang dapat disebabkan oleh rokok vasokonstriksi pembuluh darah.
membuat tingginya angka morbiditas, (Kurniawaty, 2016)
mortalitas, dan beban Berdasarkan penelitian yang
Negara.(Nabila, Sukohar, & pernah dilakukan oleh Yashinta
Setiawan, 2017). Octavian Gita Setyanda (2015)
Rokok merupakan salah satu dengan judul Hubungan Merokok
penyumbang terbesar penyebab dengan Kejadian Hipertensi pada
kematian yang sulit dicegah dalam Laki-Laki usia 35-65 Tahun di Kota
masyarakat. Kandungan senyawa Padang. Hasil penelitian
penyusun rokok yang dapat menunjukkan bahwa ada hubungan
mempengaruhi pemakai adalah antara kebiasaan merokok dengan
golongan alkaloid yang bersifat kejadian hipertensi di kota Padang.
perangsang (stimulant), antara lain: Dilihat dari hasil analisis uji chi
nikotin, nikotirin, anabasin, myosmin. square didapatkan p-value sebesar
Hal ini terutama disebabkan oleh 0,003 < 0,05. Penelitian yang pernah
nikotin yang dapat merangsang saraf dilakukan oleh Ifran Nobel Bistara
simpatis sehingga memacu kerja dan Yanis Thartini (2018) dengan
jantung lebih keras dan judul Hubungan Kebiasaan
menyebabkan penyempitan Mengkonsumsi Kopi dengan
pembuluh darah, serta peran Tekanan Darah pada Dewasa Muda
karbonmonoksida yang dapat di Demak Jaya kelurahan Tembok
menggantikan oksigen dalam darah Dukuh kecamatan Bubutan,
dan memaksa jantung memenuhi Surabaya. Hasil penelitian
kebutuhan oksigen tubuh. menunjukkan tidak ada hubungan
(Nururrahmah, 2014) kebiasaan mengkonsumsi kopi
dengan tekanan darah pada dewasa
4
muda di Demak Jaya kelurahan umur laki-laki perokok dan konsumsi
Tembok Dukuh kecamatan Bubutan kopi adalah diantara 40,88 sampai
Surabaya dengan hasil uji statistik dengan 44,21 tahun.
Spearman Rho p=0.465 ( =0.05). b. Pekerjaan

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi


METODE Responden Berdasarkan Pekerjaan
(N=84)
Menggunakan jenis penelitian
Pekerjaan Frekuensi Presentase
deskriptif korelatif dengan
(F) (P)
pendekatan cross sectional.
Buruh 62 73,8
Menggunakan metode pengumpulan
Pedagang 14 16,7
data kuantitatif. Teknik sampling
PNS 8 9,5
dengan Purposive Sampling. Besar
Total 84 100
sampel 84 responden. Menggunakan
Sumber: Data Primer, Tahun 2020
instrumen penelitian berupa
Berdasarkan data di atas dapat
kuesioner dan ceklist. Analisa data
diketahui bahwa pekerjaan yang
dengan menggunakan Uji Chi Square
paling banyak adalah buruh 62
.
(73,80%) dan yang paling sedikit
HASIL PENELITIAN
adalah PNS 8 (9,50%). Dari hasil
1. Karakteristik Responden estimasi interval dapat disimpulkan

a. Usia bahwa rata-rata pekerjaan lakilaki


perokok dan konsumsi kopi adalah
Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi
buruh 62 (73,80%).
Responden Berdasarkan Usia (N=84)
2. Analisa Univariat
Varia SD Minimal- 95% CI
bel Maksimal a. Lama Merokok
Usia 7,672 30-59 40,88- Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi
44,21 Responden Berdasarkan Lama
Merokok (N=84)
Sumber: Data Primer, Tahun 2020.
Berdasarkan data di atas dapat Lama Frekuensi Persentase
Merokok (%)
diketahui bahwa rata-rata umur laki- >10 tahun 16 19,0
laki perokok dan konsumsi kopi >20 tahun 68 81,0
Total 84 100
adalah 42,55 tahun (95% CI: 40,88-
44,21), dengan standar deviasi Sumber: Data Primer, Tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas
7,672. Umur terendah 30 tahun dan
menunjukkan bahwa responden yang
umur tertinggi 59 tahun. Dari hasil
telah merokok >10 tahun 16 (19,0%),
estimasi interval dapat disimpulkan
sedangkan yang telah merokok >20
bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata
5
tahun 68 (81,0%). Hal ini Berdasarkan tabel di atas
menunjukkan bahwa rata-rata menunjukkan tingkat tekanan darah
responden merokok >20 tahun 68 di Desa Sumberjo Kecamatan
(81,0%). Rembang Kabupaten Rembang
b. Konsumsi Kopi optimal sebanyak 14 (16,70%),
Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi normal sebanyak 27 (32,10%), HT
Responden Berdasarkan Konsumsi
Grade 1 sebanyak 30 (35,70%), HT
Kopi (N=84)
Grade 2 sebanyak 11 (13,1%), HT
Konsumsi Frekuensi Persentase
Grade 3 sebanyak 2 (2,4%). Hal ini
Kopi (%)
menunjukkan bahwa ratarata tekanan
1-2 cangkir 50 59,5
3-4 cangkir 34 40,5
darah responden merokok dan

Total 84 100 mengkonsumsi kopi adalah HT

Sumber: Data Primer, Tahun 2020. Grade 1 yaitu sebanyak 30 (35,70%).

Berdasarkan tabel di atas


menunjukkan bahwa responden yang
mengkonsumsi kopi 1-2 cangkir
sebanyak 50 (59,5%), sedangkan
yang mengkonsumsi kopi 3-4 cangkir
sebanyak 34 (40,5%). Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata
responden mengkonsumsi kopi 1-2
cangkir yaitu sebanyak 50 (59,5%).
c. Hipertensi
Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pengukuran
Tekanan Darah (N=84)

Tekanan Frekuensi Persentase


Darah (%)
Optimal 14 16,7
Normal 27 32,1
Hipertensi 30 35,7
Grade 1
Hipertensi 11 13,1
Grade 2
Hipertensi 2 2,4
Grade 3
Total 84 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2020.
6
3. Analisa Bivariat
a. Hubungan Lama Merokok dan
Hipertensi
Lama Tekanan Darah Total OR P value
Merokok (95%CI)
Normal Hipertensi
n % n % n %
>10 tahun 14 16,7 2 2,4 16 18,9 10,630 0,002
>20 tahun 27 32,1 41 48,8 68 80,9 (2,235-
jumlah 41 48,8 43 51,2 84 100 50,544)

Tabel 4. 6 Distribusi Lama Merokok dengan Hipertensi (N=84)

Sumber: Data Primer, Tahun 2020


.
Berdasarkan tabel 4.6 tekanan darah tinggi sebanyak 41
menjelaskan tentang hasil uji (48,8%).
crosstabulasi antara lama merokok Hasil uji statistik diperoleh p
dengan tekanan darah di Desa value sebesar 0,002 maka dapat
Sumberjo Rembang, dari 84 disimpulkan terdapat hubungan
responden didapatkan hasil bahwa antara lama merokok dengan
laki-laki perokok >10 tahun memiliki tekanan darah di Desa Sumberjo
tekanan darah normal sebanyak 14 Rembang. Dengan nilai OR (95% Cl)
(16,7%) dan tekanan darah tinggi sebesar 10,630 maka nilai ini
sebanyak 2 (2,4%). Pada laki-laki menandakan hubungan yang tinggi
yang telah merokok >20 tahun (korelasi tinggi) antara lama merokok
memiliki tekanan darah normal dengan tekanan darah di Desa
sebanyak 27 (32,1%) dan Sumberjo Rembang.
b. Hubungan Konsumsi Kopi
Dengan Hipertensi

Konsumsi Tekanan Darah Total OR P


Kopi (95% CI) value
Normal Hipertensi
N % N % n %
1-2 30 35,7 20 23,8 50 59,5 3,136 0,023
cangkir (1,257-
3-4 11 13,1 23 27,4 34 40,5 7,827)
cangkir
Jumlah 34 48,8 50 51,2 84 100

7
Berdasarkan tabel 4.7 Dengan demikian secara
menjelaskan tentang hasil uji nyata dampak rokok berupa derajat
crosstabulasi antara jumlah konsumsi hipertensi akan muncul 10-20 tahun
kopi dengan tekanan darah di Desa pasca di gunakan. Beberapa zat
Sumberjo Rembang, dari 84 kimia dalam rokok bersifat kumulatif
responden didapatkan hasil bahwa (ditambahkan), sehingga pada kurun
lakilaki yang mengkonsumsi kopi 1-2 waktu yang lama dosis racun akan
cangkir setiap hari memiliki tekanan mencapai titik toksin sehingga
darah normal sebanyak 30 (35,7%) kelihatan gejala yang ditimbulkannya.
dan tekanan darah tinggi sebanyak Adanya dampak lama merokok
20 (23,8%). Sedangkan pada lakilaki dengan derajat hipertensi semakin
yang meminum kopi 3-4 cangkir awal seseorang merokok, makin sulit
setiap hari memiliki tekanan darah untuk berhenti merokok. karena
normal sebanyak 11 (13,1%) dan tekanan darah seseorang yang
tekanan darah tinggi sebanyak 23 merokok tidak terjaga sehingga akan
(27,4%). Hasil uji statistik diperoleh p cenderung naik. Rokok juga punya
value sebesar 0,023 maka dapat dose-respone effect, dimana semakin
disimpulkan terdapat hubungan muda usia merokok, akan semakin
antara konsumsi kopi dengan besar pengaruhnya karena toksin
tekanan darah di Desa Sumberjo akan menumpuk lebih banyak pada
Rembang. Dengan nilai OR (95% Cl) paru-parunya).
sebesar 3,136 maka nilai ini Berdasarkan karakteristik
menandakan adanya hubungan pekerjaan sebagian besar responden
antara konsumsi kopi dengan (73,8%) memiliki pekerjaan sebagai
tekanan darah di Desa Sumberjo buruh. Dari pernyataan beberapa
Rembang. responden menyatakan bahwa
penghasilan yang didapatkan hanya
PEMBAHASAN
bergantung dari hasil bekerja sebagai
1. Lama Merokok
buruh yang diperoleh setiap hari
Penelitian ini menunjukkan bahwa
sehingga hasil yang diperoleh tidak
19% (16) responden telah merokok
hanya untuk kebutuhan sehari-hari
selama lebih dari 10 tahun dan 81%
tetapi juga digunakan untuk konsumsi
(68) responden telah merokok
rokok sehingga dana kesejahteraan
selama lebih dari 20 tahun. Dampak
dan kesehatan keluarganya sering
rokok akan terasa setelah 10-20
dialihkan untuk membeli rokok.
tahun pasca digunakan.

8
Resiko kematian bertambah terhadap paparan kafein pada kopi
sehubungan dengan banyaknya secara humoral dan hemodinamik,
merokok dan lama merokok. ketika paparan kafein itu terjadi
Peningkatan tekanan darah tidak secara terus menerus. Selain
begitu tampak namun dalam waktu memiliki kandungan yang bersifat
yang lama (10-20 tahun), dampak meningkatkan tekanan darah, kopi
rokok akan terasa sehingga dapat mengandung substansi yang bersifat
mengakibatkan beberapa penyakit menurunkan tekanan darah yaitu
yang berbahaya seperti stroke, infark polifenol dan kalium.
miokardium, jantung, impotensi,
3. Tekanan Darah
kanker dan lain-lain .(Linda, 2010)
Penelitian ini menunjukkan bahwa
2. Konsumsi Kopi 16,7% responden memiliki tekanan

Penelitian ini menunjukkan bahwa darah optimal (14 orang), 32,1

59,5% responden mengkonsumsi memiliki tekanan darah normal (27

kopi 1-2 cangkir setiap hari dan orang), 35,7% menderita hipertensi

40,5% repsonden mengkonsumsi grade 1 (30 orang), 13,1 menderita

kopi 3-4 cangkir setiap hari. Kopi hipertensi grade 2 (11 orang) dan

dapat mempengaruhi tekanan darah 2,4% menderita hipertensi grade 3 (2

karena kandungan polifenol, kalium orang). Apabila hipertensi ini tidak

dan kafein. Polifenol dan kalium ditangani dengan baik, proses dapat

bersifat menurunkan tekanan darah, memburuk sesuai dengan status

sedangkan kafein bersifat kesehatan individu tersebut.

meningkatkan tekanan darah. Menurut Djoko Santoso, (2010),


Berdasarkan penelitian Andi Nabila gejala-gejala hipertensi bervariasi
M, Evi Kurniawaty mengenai pada masing-masing individu dan
pengaruh kopi terhadap hipertensi, hampir sama dengan penyakit
mengemukakan bahwa subjek yang lainnya. Gejala-gejala itu adalah sakit
memiliki konsumsi kopi >3 cangkir kepala, jantung berdebar-debar, sulit
per hari dapat mentoleransi efek bernafas setelah bekerja keras atau
kafein pada kopi, sehingga tidak mengangkat beban berat, mudah
berefek meningkatkan tekanan lelah, penglihatan kabur, wajah
darah. Tubuh memiliki regulasi memerah, hidung berdarah, sering
hormon kompleks yang bertugas buang air kecil, terutama dimalam
menjaga tekanan darah yang dapat hari, telinga berdenging, dan dunia
menyebabkan toleransi tubuh terasa berputar-putar.

9
4. Hubungan Lama Merokok dengan Ini menyebabkan penyempitan
Hipertensi Pada Laki-laki Usia 30- pembuluh darah arteri yang dapat
59 Tahun di Desa Sumberjo meningkatkan tekanan darah.
Rembang Kandungan nikotinnya bisa
Berdasarkan tabel 4.6 menjelaskan meningkatkan hormone epinefrin
tentang hasil uji crosstabulasi antara yang bias menyemptkan pembuluh
lama merokok dengan hipertensi di darah arteri. Karbonmonoksidanya
Desa Sumberjo Rembang, dari 84 dapat menyebabkan jantung bekerja
responden didapatkan hasil bahwa lebih keras untuk menggantikan
responden dengan hipertensi pasokan oksigen ke jaringan tubuh.
sebanyak 43 atau 51,2% dengan Kerja jantung yang lebih keras tantu
responden yang telah merokok >10 dapat meningkatkan tekanan darah.
tahun 2 atau 2,4% dan yang telah Berbagai penelitian membuktikan
merokok >20 tahun 41 atau 48,8%. rokok beresiko terhadap jantung dan
Hasil uji statistik diperoleh p value pembulu darah (Irawati, 2012)
sebesar 0,002 maka dapat Berdasarkan karaktristik umur,
disimpulkan terdapat hubungan yang responden memiliki tingkat umur
signifikan antara lama merokok antara 36-60 tahun. Pada usia 35
dengan hipertensi di Desa Sumberjo tahun pria berisiko lebih tinggi
Rembang. Dengan nilai OR (95% Cl) terkena hipertensi dibandingkan
sebesar 10,630 maka nilai ini wanita. Menurut Frohlich, seorang
menandakan hubungan yang tinggi pria dewasa akan mempunyai
(korelasi tinggi) antara lama merokok peluang lebih besar yakni satu di
dengan hipertensi di Desa Sumberjo antara lima untuk mengidap
Rembang. Ini berarti semakin lama hipertensi. Faktor usia sangat
seseorang merokok dapat berpengaruh terhadap hipertensi kare
meningkatkan derajat hipertensi. Nilai na dengan bertambahnya usia maka
tersebuat berarti Ha diterima dan Ho risiko hipertensi menjadi lebih tinggi.
ditolak. Hal ini sejalan dengan hasil Insiden hipertensi yang makin
penelitian Yashinta, 2015 dari hasil meningkat dengan bertambahnya
analisis yang memperoleh nilai p = usia, disebabkan oleh perubahan
0,003 < 0,05. Hasil penelitian ini alamiah dalam tubuh yang
berarti semakin lama seseorang mempengaruhi jantung, pembuluh
merokok semakin tinggi tingkat darah dan hormon. Hipertensi pada
hipertensinya. Zat yang terdapat usia kurang dari 35 tahun akan
dalam rokok dapat merusak lapisan menaikkan insiden penyakit arteri
dinding arteri berupa plak. koroner dan kematian.
10
Faktor yang dapat meningkatkan Ini berarti bahwa responden
potensi terjadinya hipertensi salah yang mempunyai kebiasaan
satunya adalah rokok . merokok memiliki peluang 6 kali lebih
Semakin lama seseorang besar menderita hipertensi
menghisap rokok maka akan dibandingkan dengan responden
mempunyai pengaruh besar terhadap yang tidak memiliki kebiasaan
kenaikan tekanan darah atau merokok.
hipertensi. Hal ini dapat disebabkan Salah satu zat kimia yang
karena gas CO yang dihasilkan oleh terkandung dalam rokok adalah gas
asap rokok dapat berpengaruh besar karbon monoksida (CO) bersifat
terhadapap kenaikan tekanan darah. toksis yang bertentangan dengan
Jika di komsumsi terus menerus oksigen dalam transpor maupun
maka akan menumpuk di dalam penggunaannya. Dalam rokok
dinding pembuluh darah dan terdapat CO sejumlah 2-6% pada
menyebabkan pembuluh darah saat merokok, sedangkan CO yang
“kramp” sehingga tekanan darah dihisap oleh perokok paling rendah
naik, peningkatan ini terjadi karena sejumlah 400ppm (parts per
nikotin menyempitkan pembuluh million) sudah dapat meningkatkan
darah sehingga memaksa jantung kadar karboksi hemoglobin dalam
untuk bekerja keras. Sebagai darah sejumlah 2-16% (Sitepoe,
hasilnya kecepatan jantung dan 2000). CO yang dihasilkan oleh asap
tekanan darah meningkat. (Yashinta, rokok dapat menyebabkan pembuluh
2015) darah “kramp” sehingga tekanan
Kebiasaan merokok dilihat dari darah naik. Selain itu, CO juga dapat
berbagai sudut pandang memang menimbulkan desaturasi hemoglobin,
sangat merugikan, baik untuk diri menurunkan langsung peredaran
sendiri maupun orang disekelilingnya. oksigen untuk jaringan seluruh tubuh
Dari segi kesehatan, pengaruh termasuk miokard CO menggantikan
bahan-bahan kimia yang dikandung tempat oksigen di hemoglobin,
rokok seperti nikotin, CO mengganggu pelepasan oksigen, dan
(karbonmonoksida) dan tar akan mempercepat arterosklerosis
memacu kerja dari susunan syaraf (pengapuran atau penebalan dinding
pusat dan susunan syaraf simpatis pembuluh darah) (Artha, 2018).
sehingga mengakibatkan tekanan Karbon monoksida dalam asap rokok
darah meningkat dan detak jantung akan menggantikan ikatan oksigen
bertambah cepat, menstimulasi dalam darah.
kanker dan berbagai penyakit lain.
11
Hal tersebut mengakibatkan pada laki-laki perokok di Desa
tekanan darah meningkat karena Rannaloe Kecamatan Bungaya
jantung dipaksa memompa untuk Kabupaten Gowa. Hal ini ditunjukkan
memasukkan oksigen yang cukup ke dari hasil analisis yang memperoleh
dalam organ dan jaringan tubuh nilai p = 0.042 (<0.05) Hasil tersebut
lainnya. Dalam kaitan ini terdapat menunjukkan bahwa terdapat
firman Allah dalam Al-Quran pada hubungan yang bemakna antara
surat Al-Baqarah ayat 195 yang lama merokok dengan derajat
artinya “dan janganlah kamu hipertensi. ini berarti semakin lama
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam responden merokok dapat
kebinasaan, dan berbuat baiklah, meningkatkan derajat hipertensi, Nilai
karena sesungguhnya Allah tersebut berarti Ha diterima dan Ho
menyukai orang-orang yang berbuat ditolak.
baik. Dalam ayat di atas menjelaskan Pada penelitian yang dilakukan
bahwa Allah SWT. Melarang manusia oleh Guoju Li, Hailing Wang, Ke
melakukan perbuatan yang merigikan Wang, Wenrui Wang, Fen Dong,
diri manusia sendiri. Perbuatan yang Yonggang Qian, Haiying Gong,
merugikan akan diri sendiri, yang Chunxia Hui, Guodong Xu, Yanlong
akan mengakibatkan kebinasaan Li, Li Pan, Biao Zhang and
bagi manusia itu sendiri.perbuatan Guangliang Shan (2017) dengan
yang merugikan diri manusia sendiri judul Association Between Smoking
ini contohnya merokok, minum and Blood Pressure in men. Dari
minuman keras yang berlebih-lebihan 1334 laki-laki yang berumur antara
dan lain-lain. Perbuatan tersebut 20-80 tahun, peneliti mengeluarkan
dapat mendatangkan berbagai 55 orang yang bukan Mongolian atau
macam masalah kesehatan bagi Han, 2 orang yang masih dibawah
pelakunya sendiri maupun bagi orang umur dan 29 orang yang tidak
lain. (Shihab,2002) memenuhi criteria. Dari 1248 orang
Berdasarkan hasil penelitian yang sisanya dengan jumlah rata-rata
dilakukan oleh Nur Hikmah dengan umur 46,21, sebanyak 220 orang
judul Hubungan Antara Lama adalah mantan perokok, 673 orang
Merokok Dengan Derajat Hipertensi saat ini adalah perokok aktif, dan 355
Di Desa Rannaloe Kecamatan orang adalah mereka yang tidak
Bungaya Kabupaten Gowa, pernah merokok sebelumnya. Data
didapatkan hasil bahwa ada pada penelitian ini berasal dari CNHS
hubungan yang signifikan lama (China National Health Survey) yang
merokok dengan derajat hipertensi diambil pada tahun 2014.
12
Penelitian ini menggunakan cross di Desa Sumberjo Rembang.
sectional study. Sampel berusia Dengan nilai OR (95% Cl) sebesar
antara 20-80 tahun dan dipilih 3,136 maka nilai ini menandakan
dengan menggunakan multistage adanya hubungan antara konsumsi
cluster sampling methods. Hasil dari kopi dengan hipertensi di Desa
penelitian ini yaitu perubahan Sumberjo Rembang. Kandungan
tekanan darah lebih rendah pada terbesar dalam kopi, yaitu kafein,
perokok aktif daripada mantan memiliki efek terhadap tekanan darah
perokok maupun orang yang tidak secara akut, terutama pada penderita
pernah merokok. Berhenti merokok hipertensi. Peningkatan tekanan
sangat berhubungan dengan darah ini terjadi melalui mekanisme
peningkatan resiko hipertensi. p<0,05 biologi antara lain kafein mengikat
yang berarti tidak ada hubungan reseptor adenosin, mengaktifasi
antara merokok dengan hipertensi, sistem saraf simpatik dengan
tetapi berhenti merokok dapat meningkatkan konsentrasi
meningkatkan resiko terjadinya cathecolamines dalam plasma, dan
hipertensi. (Li et al., 2017) menstimulasi kelenjar adrenalin serta
5. Hubungan Konsumsi Kopi meningkatkan produksi kortisol. Hal
Dengan Hipertensi Pada Laki- ini berdampak pada vasokonstriksi
laki Usia 30-59 Tahun Di Desa dan meningkatkan total resistensi
Sumberjo Rembang perifer, yang akan menyebabkan
Berdasarkan tabel 4.7 menjelaskan tekanan darah naik. (Almer,2016)
tentang hasil uji crosstabulasi antara Berdasarkan hasil penelitian yang
konsumsi kopi dengan hipertensi di dilakukan oleh Nurlatifah Almaida,
Desa Sumberjo Rembang, dari 84 Ummu Kulsum, dengan judul
responden didapatkan hasil bahwa pengaruh konsumsi kopi terhadap
responden dengan hipertensi peningkatan tekanan darah,
sebanyak 50 atau 51,2% dengan didapatkan hasil bahwa tidak
jumlah konsumsi kopi 1-2 cangkir terdapat pengaruh antara konsumsi
sebanyak 20 atau 23,8% dan jumlah kopi dengan peningkatan tekanan
konsumsi kopi 3-4 cangkir sebanyak darah dengan p value = 1,000.
23 atau 27,4%. Hasil uji statistik Berdasarkan penelitian yang
diperoleh p value sebesar 0,023 dilakukan oleh Arthur Eumann
maka dapat disimpulkan terdapat Mesas, Luz M Leon-Munoz,
hubungan yang rendah antara Fernando Rodriguez-Artalejo, Esther
konsumsi kopi dengan hipertensi Lopez-Garcia dengan judul

13
The effect of coffee on blood 51,2 % dengan responden yang
pressure and cardiovasculer disease telah merokok >10tahun 2 atau
in hypertensive individuals: a 2,4% dan yang telah merokok
systemic review and meta-analysis, >20 tahun 41 atau 48,8%.
didapatkan hasil dari 5 percobaan, 2. Konsumsi kopi dengan
dari pemberian 200-300 mg kafein hipertensi di Desa Sumberjo
rata-rata tekanan darah sistol naik Rembang, dari 84 responden
8,1mmHg (95%Cl: 5.7-10.6 mmHg) didapatkan hasil bahwa responden
dan tekanan darah diastol naik 5,7 dengan hipertensi sebanyak 50
mmHg (95%Cl: 4.1-7.4mmHg). atau 51,2% dengan jumlah
Kenaikan tekanan darah dilihat dari konsumsi kopi 1-2 cangkir
satu jam pertema setelah pemberian sebanyak 20 atau 23,8% dan
kafein sampai dengan 3 jam. Dari 3 jumlah konsumsi kopi 3-4 cangkir
penelitian tentang lama pemberian sebanyak 23 atau 27,4%.
kopi (2 minggu), tidak ada kenaikan 3. Hasil penelitian
tekanan darah yang terlihat setelah menunjukkan bahwa variabel lama
kopi dicampur dengan kopi yang merokok dengan hipertensi
tidak mengandung kafein. Terakhir, 7 memiliki nilai p value sebesar
penelitian cohort tidak ditemukan 0,002, artinya terdapat hubungan
bukti adanya hubungan antara yang signifikan antara lama
kebiasaan konsumsi kopi dengan merokok dengan hipertensi di Desa
resiko tinggi dari penyakit Sumberjo Rembang.
kardiovaskuler. (Arthur et al., 2011) 4. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel
Kesimpulan konsumsi kopi dengan hipertensi
Berdasarkan pemaparan yang memiliki nilai p value sebesar
telah disampaikan, ada beberapa hal 0,023, artinya terdapat hubungan
yang menjadi simpulan dari yang rendah antara konsumsi kopi
pembahasan tentang “Hubungan dengan hipertensi di Desa
Lama Merokok Dan Konsumsi Kopi Sumberjo Rembang.
Dengan Hipertensi Di Desa Sumberjo
Rembang” adalah sebagai berikut:
1. Lama merokok dengan
hipertensi di Desa Sumberjo
Rembang, dari 84 responden
didapatkan hasil bahwa responden
dengan hipertensi sebanyak 43 atau
14
DAFTAR PUSTAKA Gowa. Skripsi. Universitas Negeri
Alauddin Makassar.
1. Alamsyah, A. (2017). 11. Surya Nelis. 2015.
Determinan Perilaku Merokok Pada Hubungan Kebiasaan Merokok
Remaja. Jurnal Endurance. dengan Status Kesehatan Jaringan
https://doi.org/10.22216/jen.v2i1.1372 Periodontal. Skripsi. Universitas
2. Bistara, D. N., & Kartini, Y. Andalas.
(2018). Hubungan Kebiasaan 12. Dewi Indah Lestari.
Mengkonsumsi Kopi dengan Pengaruh Kebiasaan Merokok
Tekanan Darah Pada Dewasa Muda. terhadap Obesitas dan Overweight
Jurnal Kesehatan Vokasional. Pada Karyawan Universitas di
https://doi.org/10.22146/jkesvo.34079 Jakarta. Jurnal Muara. 2017; 204-
3. Kemenkes.RI. (2014). 209.
Pusdatin Hipertensi. Infodatin. 13. Guoju Li, Hailing Wang, dkk.
https://doi.org/10.1177/10901981740 The Association Between Smoking
0200403 and Blood Pressure in Men. Bio
4. Kurniawaty, A. N. M. I. & E. Med Central Public Health. 2017 ;
(2016). Pengaruh Kopi terhadap 797.
Hipertensi. In Evi Kurniawaty| 14. Budiman, Haryanto. 2016.
Pengaruh Kopi terhadap Hipertensi Prospek Tinggi Bertanam Kopi.
Majority |. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
5. Nabila, F. S., Sukohar, A., & 15. Sunaryo, Thomas. 2013.
Setiawan, G. (2017). Terapi Kretek. Jakarta : Serikat
Pengganti Nikotin sebagai Upaya Kerakyatan Indonesia (SAKTI) dan
Menghentikan Kebiasaan Merokok. Center For Law and Order Studies
Majority. (CLOS).
6. Nururrahmah. (2014). 16. Nur, Yanita Indah Sari.
Pengaruh Rokok Terhadap 2017. Berdamai Dengan Hipertensi.
Kesehatan dan Pembentukan Jakarta : Bumi Medika.
Karakter Manusia. Seminar Nasional 17. Sutedjo, AY. 2009.
Pendidikan Karakter. Menemukan Penyakit Melalui
7. Situmorang, P. R. (2015). Pemeriksaan Fisik. Yogyakarta :
Faktor-Faktor yang Berhubungan Amara Books.
dengan Kejadian Hipertensi pada 18. Sugiyono. 2011. Statistika
Penderita Rawat Inap Di Rumah Untuk Penelitian. Bandung :
Sakit Umum Sari Mutiara Medan Alfabeta
Tahun 2014. Jurnal Ilmiah 19. Saryono. 2010. Prosedur
Keperawatan. Penelitian. Jakarta : Renika Cipta
8. Pedoman Penyusunan dan 20. Notoatmodjo,S. (2010).
Penulisan Skripsi. (2019). Universitas Metodologi Penelitian Kesehatan.
Muhammadiyah Kudus. Jakarta: Rineka Cipta. Abiding.
9. Buku Panduan Metodologi U.w. dan nawi, arsin,a.a. Factor
Penelitian. Universitas Resiko Yang Berhubungan Dengan
Muhammadiyah Kudus. Kejadian Hipertensi Di Rsud
10. Nurhikmah. 2016. Hubungan Polewali Kabupaten Polewali
Lama Merokok dengan Derajat Mandar.2011.
Hipertensi di Desa Rannaloe 21. Juliyah. Di Indonesia 300
Kecamatan Bungaya Kabupaten Ribu Kematian Pertahun Akibat
15
Rokok. 2012 Diakses tanggal 10 Pencegahan.Makassar Alauddin
Agustus 2015 dari University Press. 2012
http://infopublik.kominfo.go.id 30. Santosa,Idcuq. Hipertensi
22. Kementrian Kesehatan Pada Lansia Di Pantai Social Tresna
Republik Indonesia. penyakit tidak Werdha Gau Kabupaten Gowa,UIN
menular .Bulletin Jendela Data Dan Alauddin Makassar. 2011
Informasi Kesehatan 2012 31. Santoso, Djoko. Membonsai
23. Kusuma, A. R.P. Pengaruh Hipertensi. Surabaya: Jaringpena.
Merokok Terhadap Kesehatan Gigi 2010
Dan Rongga Mulut. Kedokteran Gigi 32. Sugiyono. Metode
Universitas Islam Sultan Agung. 2012 Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Diakses dari: R&D. Bandung Alfabeta,Cv. 2014
http://unissula.ac.id/newver/images/ju 33. Suraioka I.P. Penyakit
rnal/Juli/andina%20 diakses tanggal Degenerative. Yogyakarta:
02 juli 2015. Numedmedika. 2012
24. Lanny Sustrani, dkk.
Hipertensi. Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama.2004 Linda Dwi
Astuti. Hubungan Antara Perokok
Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Lansia Di Dusun Gatak Desa
Tamantirto Kasihan Bantul
Yogyakarta.2010
25. Mannan. H. Faktor Risiko
Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas bangkala Kabupaten
Jeneponto Tahun 2012' Skripsi,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
2013
26. Martha, karnia. Panduan
cerdas mengatasi hipertensi.
Jogyakarta: araska. 2012 Mansjoer,
dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran
jilid I. Jakarta: Media Aesculapius
27. Prawira.B. Jumlah Perokok
Di Indonesia Merokek. 2011 Di Ambl
Pada 28 Desember 2015. Dari
http://nad.bkkbn.go.id/berita/423/.
28. Rini
anggraeny,Wahiduddin1, Rismayanti.
Faktor Risiko Aktivitas Fisik,
Merokok, Dan Konsumsi Alkohol
Terhadap Derajat Hipertensi Pada
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pattingalloang Kota Makassar. 2013
29. Roadhah, Siti.
Penyakit Tidak Menular,
Factor Resiko Dan
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai