Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SHAKILA RAMDHANIA

NIM : PO 71330180027
TINGKAT : 3

UJIAN PRAKTEK MATA KULIAH AMDAL


Perhatikan lingkungan di sekitar rumah yang belum tersentuh pembangunan,
seperti lapangan rumput, lahan kosong dan sebagainya, kita bayangkan
lapangan/lahan tersebut akan di bangun menjadi ruko.

Tugas kalian adalah lakukan analisa pelingkupan dan penapisan dari rencana
pembangunan tersebut, dengan mengisi item dibawah ini.

1. Komponen rencana kegiatan yang diperkirakan menjadi dampak.


 Tahap Pra Kontruksi
1.      Timbulnya Spekulan Tanah
Sumber dampak timbulnya spekulan tanah adalah kegiatan survey dan
pengukuran. Spekulan adalah orang yang memiliki modal yang besar yang
diginakan untuk membeli tanah dengan harga yang murah dan menjualnya
dengan harga yang tinggi. Aksi para spekulan ini sebagian besar berlangsung
pada kegiatan pembebasan lahan.
Lahan-lahan yang akan terkena kegiatan pembangunan diambil dari lahan
masyarakat. Bagi pihak-pihak yang memiliki modal (spekulan tanah), dengan
adanya kegiatan survey dan pengukuran, mereka akan berusaha membeli lahan-
lahan yang sekiranya akan terkena kegiatan pembangunan.
2.      Timbulnya Keresahan Penduduk Terhadap Nilai Ganti
Sumber dampak timbulnya keresahan penduduk terhadap nilai ganti rugi
adalah kegiatan pembebasan lahan. Dampak ini terjadi pada penduduk yang
tanah atau rumahnya terkena pembangunan ruko. Keresahan ini muncul dimulai
pada tahap survey dan pengukuran dan berlanjut pada tahap pembebasan lahan.
Setelah tahap pengukuran selesai penduduk resah karena belum jelasnya
informasi. Keresahan penduduk dapat terjadi mulai pada tahap pra konstruksi
terutama adanya ketidakjelasan informasi kebutuhan akibat dari kegiatan
pengukuran, dan kekecawaan terhadap nilai ganti rugi akibat dari kegiatan
pembebasan lahan/bangunan. Dengan dilihat dari komponen kegiatan yang
memberikan kontribusi terhadap timbulnya keresahan penduduk terhadap nilai
ganti rugi adalah kegiatan kegiatan pembebasan lahan.

 Tahap konstruksi
1. Penurunan Kualitas Udara
2. Meningkatnya Kebisingan
3. Gangguan Getaran
4. Terganggunya Aliran Air Permukaan
5. Rusaknya Jalan Umum
6. Timbulnya Kemacetan Lalu Lintas
7. Meningkatnya Kecelakaan Lalu Lintas
8. Terganggunya Utilitas Umum
9. Terganggunya Fasos Dan Fasum
10. Meningkatnya Kesempatan Kerja
11. Meningkatnya Penderita ISPA
 Tahap Operasi
1. Penurunan Kualitas Udara
2. Meningkatnya Kebisingan
3. Terganggunya Aliran Air Permukaan
4. Meningkatnya Kecelakaan Lalu Lintas

2. Komponen lingkungan hidup yang diperkirakan terkena dampak.


Komponen lingkungan terkena dampak (komponen/features lingkungan
yang ada disekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan serta kondisi
lingkungannya), yang pada dasarnya paling sedikit memuat;
 komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya geologi, tanah, air
permukaan, air bawah tanah, udara, kebisingan, dan lain sebagainya,
 komponen biologi, seperti vegetasi/flora, fauna, tipe ekosistem,
keberadaan spesies langka dan/atau endemik serta habitatnya, dan lain
sebagainya,
 komponen sosio-ekonomi-budaya, seperti tingkat pendapatan, demografi,
mata pencaharian, budaya setempat, situs arkeologi, situs budaya dan lain
sebagainya,
 komponen kesehatan masyarakat, seperti perubahan tingkat kesehatan
masyarakat.

3. Parameter yang harus dikaji dalam ANDAL.


 Kebisingan
 CO
 Udara
 Air
 Lahan
 Aspek ekologi hewan dan tumbuhan
 SDA termasuk kebutuhan energi

4. Lokasi prakiraan awal sebaran dampak.


 Pemukiman yang ada disekitar lokasi pembangunan

5. Waktu di mana dampak diperkirakan terjadi.


 Pada saat sebelum perencanaan
 Saat rencana pembangunan
 Setelah rencana pembangunan

6. Identifikasi Dampak Potensial. (Esensinya adalah menduga semua


dampak yang berpotensi terjadi jika rencana kegiatan dilakukan pada
lokasi tersebut)
- Dampak potensial adalah dampak yang berpotensi terjadi akibat
adanya rencana kegiatan di lokasi yang diusulkan. Inti dari
langkah ini adalah mengidentifikasi interaksi antara komponen
rencana kegiatan dengan komponen lingkungan di lokasinya.
Langkah ini dilakukan oleh tim Pelaksana Kajian dengan
membayangkan suatu situasi di mana semua dampak mungkin
saja terjadi atau situasi terburuk (worst-case scenario).  Dengan
demikian, segala macam dampak yang terpikir akan dicatat. proses
identifikasi dampak potensial, adalah menduga semua dampak
(primer, sekunder, dan seterusnya) yang berpotensi terjadi jika
rencana usaha dan/atau kegiatan dilakukan pada lokasi tersebut tanpa
memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya
dampak. Salah satu contohnya masalah kondisi sosial masyarakat.

7. Evaluasi Dampak Potensial. (Esensinya adalah memisahkan dampak-


dampak yang perlu kajian mendalam untuk membuktikan dugaan
(hipotesa) dampak (dari dampak yang tidak lagi perlu dikaji)
Evaluasi dampak potensial pada dasarnya adalah memisahkan dampak-
dampak yang perlu dikaji secara mendalam dalam dokumen Andal, berdasarkan
kriteria antara lain;
 beban terhadap komponen lingkungan,
 komponen yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat sekitar dan terhadap komponen lingkungan hidup
lainnya,
 kekhawatiran masyarakat yang tinggi,
 aturan/kebijakan yang akan dilanggar/dilampaui.
proses evaluasi dampak potensial, hasil identifikasi dampak potensial
selanjutnya dilakukan evaluasi dampak potensial yang esensinya adalah
memisahkan dampak-dampak yang perlu kajian mendalam untuk membuktikan
dugaan (hipotesa) dampak (dari dampak yang tidak lagi perlu dikaji) Dalam
proses ini harus dijelaskan dasar penentuan bagaimana suatu dampak potensial
dapat disimpulkan menjadi dampak penting hipotetik (DPH) atau tidak.

8. Klasifikasi dan Prioritas. (Langkah ini menghasilkan kelompok-


kelompok dampak dan urutan prioritas dampak)

Klasifikasi dan Prioritas. Tujuannya adalah mengelompokkan dampak-


dampak yang akan dikaji agar mudah dipahami dan digunakan dalam
menentukan strategi kajian. Langkah ini menghasilkan kelompok-
kelompok dampak dan urutan prioritas dampak yang berpotensi terjadi
akibat adanya rencana kegiatan di lokasi yang diusulkan. Inti dari langkah
ini adalah mengidentifikasi interaksi antara komponen rencana kegiatan
dengan komponen lingkungan di lokasinya.

9. Metode Penapisan
Perlu Amdal karena Penapisan bertujuan untuk memilih rencana
pembangunan mana yang harus dilengkapi dengan analisis mengenai
dampak lingkungan. Langkah ini sangat penting bagi pemrakarsa untuk
dapat mengetahui sedini mungkin apakah proyeknya akan terkena
AMDAL. Hal ini berkenaan dengan perencanaan biaya dan waktu.
Seperti yang terdapat pada pasal 16 undang-undang No. 4 tahun 1982,
hanya rencana proyek yang diprakirakan akan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan saja yang diwajibkan untuk dilengkapi
dengan AMDAL. Dengan penapisan ini diharapkan kepedulian kita
terhadap lingkungan tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu,
tenaga dan biaya yang berlebihan yang diperlukan untuk pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai