Anda di halaman 1dari 5

Sumber, fungsi, karakteristik dan peranan vektor bagi kehidupan

1. Jenis-jenis Vektor.

Seperti telah diketahui vektor adalah Anthropoda yang dapat


memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada
induk semang yang rentan.
Sebagian dari Anthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang mempunyai ciri-
ciri kakinya beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang terbesar
jumlahnya karena hampir meliputi 75% dari seluruh jumlah binatang.

Antropoda dibagi menjadi 4 kelas :


1. Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
2. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
3. Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
4. Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk

Dari kelas hexapoda dibagi menjadi 12 ordo, antara lain ordo yang perlu
diperhatikan dalam pengendalian adalah :

a. Ordo Dipthera yaitu nyamuk, lalat


-Nyamuk anopheles sebagai vektor malaria
-Nyamuk aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah
-Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
-Lalat kuda sebagai vektor penyakit Anthrax

b. Ordo Siphonaptera yaitu pinjal


- Pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes

c. Ordo Anophera yaitu kutu kepala


- Kutu kepala sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan typhus
exantyematicus.

Selain vektor diatas, terdapat ordo dari kelas hexapoda yang bertindak sebagai
binatang pengganggu antara lain:
-Ordo hemiptera, contoh kutu busuk
-Ordo isoptera, contoh rayap
-Ordo orthoptera, contoh belalang
-Ordo coleoptera, contoh kecoak

Sedangkan dari phylum chordata yaitu tikus yang dapat sebagai sebagai
binatang pengganggu, dapat dibagi menjadi 2 golongan :

1. Tikus besar (Rat)


Contoh :-Rattus norvigicus (tikus riol )
-Rattus-rattus diardiil (tikus atap)
-Rattus-rattus frugivorus (tikus buah-buahan)

2. Tikus kecil (mice)


Contoh:Mussculus (tikus rumah)

2.Identifikasi, Sifat dan Perilaku Vektor dan Binatang Pengganggu

2.1. Siklus hidup nyamuk


Nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama dengan serangga
yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup
nyamuk terdapat 4 stadia dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu
stadium hidup dialam bebas :

1.Nyamuk dewasa:
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1 : 1, nyamuk jantan keluar
terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyarnuk betina, dan nyamuk jantan
tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari
kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung
mengawini betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya nyamuk betina
hanya sekali kawin. Dalam erkembangan telur tergantung kepada beberapa
faktor
antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari nyamuk.

2.Telur nyamuk.
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang
keberadanya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari
nyamuk berbeda -beda tergantung dari jenisnya.
-Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu atau
bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung.

-Nyamuk culex akan meletakkan telur diatas pemlukaan air secara


bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk
mengapung.

-Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada yang terapung diatas air
atau menempel pada pemlukaan benda yang merupakan tempat air pada batas
pemlukaan air dan tempatnya. Sedangkan nyamuk mansonia meletakkkan
telurnya menempel pada tumbuhan-tumbuhan air, dan diletakkan secara
bergerombol berbentuk karangan bungan. Stadium telur ini memakan waktu 1 -2
hari.

2. Jentik nyamuk
Pada perkembangan stadium jentik, adalah pertumbuhan dan melengkapi bulu-
bulunya, stadium jentik mermerlukan waktu 1 minggu. Pertumbuhan jentik
dipengaruhi faktor temperatur, nutrien, ada tidaknya binatang predator.
3. Kepompong
Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada staidum
ini memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat
terbang,stadium kepompong memakan waktu lebih kurang 1 -2 hari.

2.2. Tempat Berkembang Biak (Breeding Places)

Dalam perkembang biakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat


yaitu tempat berkembang biak (breeding places), tempat untuk mendapatkan
unpan/darah (feeding places) dan tempat untuk beristirahat (reesting palces).

Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang berlainan seperti culex dapat
berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan Aedes hanya dapat
berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung,
mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa danau yang
banyak tanaman airya dan Anopeheles bermacam breeding placec, sesuai
dengan jenis anophelesnya sebagai berikut :

1. Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus clan anopheles vagus senang


berkembang biak di air payau.
2. Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk anopheles
sundaicus, anopheles mucaltus dalam berkembang biak.
3. Breeding palces yang terlindung daTi sinar matahari disenangi anopheles
vagus,anopheles barbumrosis untuk berkembang biak.

4. Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk anopheles vagus,
indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang biak.

5. Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi
anopheles acunitus, vagus, barbirotus, anullaris untuk berkembang biak.

2.3. Kebiasaan menggigit

Waktu keaktifan mencari darah dari masing -masing nyamuk berbeda


beda,nyamuk yang aktif pada malam hari menggigit, adalah anopheles dan culex
sedangkan nyamuk yang aktif pada siang hari menggigit yaitu Aedes. Khusus
untuk anopheles, nyamuk ini bila menggigit mempunyai perilaku bila siap
menggigit langsung keluar rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap
darah adalah nyamuk betina.

2.4. Tempat beristirahat (resting places)

Biasanya setelah nyamuk betina menggigit orang/hewan, nyamuk tersebut


akan beristirahat selama 2 -3 hari, misalnya pada bagian dalam rumah
sedangkan
diluar rumah seperti gua, lubang lembab, tempat yang berwarna gelap dan lain
lain
merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk berisitirahat.

2.5. Bionomik nyamuk (kebiasaan hidup)

Bionomik sangat penting diketahui dalam kegiatan tindakan pemberantasan


misalnya dalam pemberantasan nyamluk dengan insectisida kita tidak mungkin
melaksanakannya, bilamana kita belum mengetahui kebiasaan hidup dari
nyamuk,
terutama yang menjadi vektor dari satu penyakit. Pada hakekatnya serangga
sebagai mahluk hidup mempunyai bermacam-macam kebiasaan, adapun yang
perlu diketahui untuk pemberantasan/pengendalian misalnya :

a. Kebiasaan yang berhubungan dengan perkawinan/mencari makan, dan


lamanyan hidup.
b. Kebiasaan kegiatan diwaktu malam, dan perputaran menggigitnya.
c. Kebiasaan berlindung diluar rumah dan di dalam rumah.
d. Kebiasaan memilih mangsa
e. Kebiasaan yang berhubungan dengan iklim, suhu, kelembaban dll.
f. Kebiasaan di dalam rumah atau di luar rumah yang berhubungan dengan
penggunaan.

3. L a l a t

Lalat merupakan kelas insekta dari diptera, yang terpenting adalah golongan
Clyptrata muscodiae bagian dari super family muscodiae.

3.1. Genus Musca


Genus musca yang penting diketahui adalah spesies yang sering terdapat di
sekitar rumah dan di dalam rumah adapun tanda-tanda dari lalat rumah
(muscadomestica) tubuh berwarna coklat dan kehitam-hitaman pada thorax
terdapat 4 garis hitam dan 1 garis hitam medial pada abdomen punggung, vein
ke empat dari sayap berbentuk sudut, antena mempunyai 3 segmen, mata
terpisah, methamorphosenya sempurna serta tubuh lalat jantan lebih kecil dari
tubuh lalat betina.

3.2. Siklus hidup


Lalat memiliki bentuk telur lonjong berwarna putih, lalat betina sekali bertelur 100
-200 telur, stadium lamanyan menetas 12 -24 jam dipengaruhi suhu lingkungan.
Dari stadium telur sampai dewasa lamanya sampai 8 -20 hari temperatur
optimum untuk kehidupan lalat 24 C -32 C. Tanpa air lalat akan dapat bertahan
hidup sampai ?48 jam .

3.3. Tempat berkembang biak


Tempat Yang disenangi lalat untuk berkembang biak umumnya pada sampah
sampah basah, kotoran manusia, binatang dan tumbuh -tumbuhan yang
membusuk.
3.4. Cara terbang
Lalat suka terbang terus-menerus, dari hasil penyelidikan jarak terbang lalat
pada daerah yang padat penduduknya tidak lebih dari 0,5 km.
3.5. Cara bertelur
Lalat masa bertelurnya 4 -20 hari dan setiap betina dapat bertelur 4 -5 kali semur
hidupnya, dengan jumlah sekali bertelur 100 -150 butir.
4. Tikus

Untuk dapat mengenal tikus dalam arti sesunggunya (family muridae) dapat
dilakukan dengan indentifikasi morfologi yang menyolok pada jenis tikus)
memperhatikan lingkungan hidupnya serta penelusuran secara deskripsi.
4.1. Kebiasaan -kebiasaan tikus.
Tikus mempunyai penglihatan yang buruk tetapi mempunyai panca indera
seperti pencium yang tajam, meraba, mendengar. Pada malam hari tikus
bergerak di pandu oleh rambut, kumis yang panjang peka terhadap sentuhan.
Tikus senang dengan bau harum, khususnya Yang berasal dari makanan
manusia. Kebiasaan waktu makan adalah pada malam hari, tikus tidak senang
ditempat-tempat yang ramai misalnya gaduh oleh suara mesin melainkan
senang ditempat-tempat penyimpanan makanan. Kesukaan mencari makan
adalah seperti ditempat sampah, lemari, selokan dan dapur. Umur hidup seekor
tikus rata?rata mencapai 1 tahun dan pembiakan cepat terjadi selama musim
hujan, apabila terdapat banyak makanan dan tempat untuk berlindung.
4.2. Tanda ada atau tidaknya tikus.
a. Ada dijumpai bekas gigitan yang ditinggalkan tikus misalnya pada pintu
jendela, dll.
b. Alur jalan tikus pada umumnya kotor dan berminyak.
c. Di jumpai kotoran tikus, kotoran yang masih lembek, mengkilap berwarna
gelap adalah ciri-ciri kotoran yang masih baru, sedangkan kotoran yang sudah
lama, keras, kering dan umumnya bewarna abu -abu.
d. Terdengar adanya suara tikus pada saat hari sudah muali gelap.
Sarang tikus dijurnpai pada dinding, pada pohon-pohon, tanam-tanaman
dan di sela -sela pada rumah, dll.

Anda mungkin juga menyukai