Sitti Rahmah Latar Belakang
Sitti Rahmah Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secra fisik, maupun psikologis.
Salah satu penyebabnya adalah kehidupan dan pergaulan di kota besar yang penuh
dengan tekanan dan tuntutan bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja (Jochen
– 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi
pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang 3 memproduksi ovum (sel
(menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala,
tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Sifat tersebut dihadapkan pada
Keadaan ini sering kali mengakibatkan konflik dalam diri remaja. Apabila keputusan
yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat maka berdampak pada perilaku
Perempuan umur 20-24 tahun yang menikah sebelum berusia 18 tahun di tahun
Indonesia pada 10 negara dengan angka absolut perkawinan anak tertinggi di dunia.
Analisis data perkawinan anak melihat perempuan umur 20-24 tahun yang menikah
sebelum mereka berusia 15 dan 18 tahun dan juga perkawinan anak laki-laki.
(UNICEF, 2018)
perkawinan anak lebih tinggi dari angka nasional. Prevalensi perkawinan anak di
Sulawesi Barat sebesar 19,43 persen, sedangkan yang terendah Sulawesi Selatan
sebesar 14,10 persen. Di sisi lain, rentang prevalensi untuk Pulau Kalimantan lebih
lebar, antara 11,54 persen pada Provinsi Kalimantan Timur sampai 19,13 persen
Riau (4,68 persen). Provinsi NTB memiliki prevalensi perkawinan usia anak tertinggi
untuk wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara sebesar 15,48 persen, sedangkan yang
terendah adalah DKI Jakarta. Lebih lanjut, untuk wilayah Maluku dan Papua,
Provinsi Maluku Utara memiliki prevalensi perkawinan anak tertinggi sebesar 13,36
pada remaja adalah media yang menyajikan informasi dan rangsangan seksual.
Penyebaran informasi seksual atau materi pornografi yang diperoleh melalui satu
telepon genggaman ke telepon genggaman yang lain. Salah satu cara yang paling
mudah dan cepat untuk mengirim materi pornografi dari telepon genggam
(handphone) yaitu adanya aplikasi Bluetooth yang biasa digunakan oleh pengguna
Smartphone pada umumnya. Bluetooth merupakan teknologi yang sangat baik dan
masalah psikososial. Saat ini remaja merupakan populasi terbesar yang menjadi
sering diakses remaja adalah media online (Yutifa, dewi, misrawati, 2015).
Menurut Matar & Jaalouk (2017) film porno dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku remaja Studi kasus (Mariyati, Khusnul Aini) dimana sikap dan perilaku
tersebut dapat terjadi apabila terdapat dorongan dalam diri remaja untuk
menyaksikan tayangan dan mengimitasi hal-hal yang terdapat dalam film porno.
Sebenarnya film merupakan hiburan yang murah dan praktis. Akan tetapi dengan
semakin banyaknya film porno, seperti kecenderungan remaja menonton film porno
permasalahan seksual dan tingkah laku seksual yang tidak bertanggung jawab.
Remaja yang terpapar pornografi mengalami perubahan pada perilaku seksualnya
mereka terkait naik drastinya traffik website mereka selama masa karantina diri ini.
terjadi peningkatan traffic rata-rata harian sebesar 5,7 persen dibanding biasanya.
(PornHub , 2020 )Dari banyaknya pengunjung situs film tersebut pada tahun 2015
Hasil Penelitian yang dilakukan Minarlin (2015) perilaku seks pranikah di SMA
seksual sebanyak 8 orang (7,5%), pasangan suka mencari tempat-tempat sepi untuk
bisa saling berciuman sebanyak 11 orang (10,4%), mencium pasangan setiap kali
satu sama lain sebanyak 16 orang (15,1%), tidak menolak untuk diraba pada bagian
tubuh yang sensitive sebanyak 15 orang (14,2%), tidak menolak jika pasangan
sebanyak 7 orang (6,6%). Dari hasil observasi yang dilakukan dengan teknik
wawancara kepada salah seorang guru di sekolah tersebut, terdapat video porno di
dalam handphone siswa pada saat dilakukan razia serta pernah kedapatan siswa
yang berpacaran di dalam kelas saat istirahat dan mereka saling berpegangan
tangan dan bermesraan. Guru tersebut juga mengatakan bahwa setiap tahunnya
terdapat 2 sampai 3 siswi yang sudah pernah melakukan perilaku seksual pranikah
yang berdampak pada kehamilan dan akhirnya siswi tersebut tidak dapat
Dari Data diatas dan berdasarkan penelitian terkait tentang perilaku remaja
SMA maka faktor yang di teliti adalah pengetahuan dan efek tayangan pornografi.
seksual dan perilaku seksual pada remaja sehingga terjadi kehamilan yang tidak di
inginkan dan berujung pada perilaku aborsi. Maka peneliti mengambil judul