Anda di halaman 1dari 16

BAPTISAN ROH KUDUS

VERSI
TUHAN YESUS
I. PENDAHULUAN
Istilah baptis hanya ada di Perjanjian Baru, diawali oleh Yohanes
Pembaptis tanpa menjelaskan hakekat dan tujuannya. Yohanes
Pembaptis diutus Tuhan dengan tujuan: untuk memberi kesaksian
tentang Tuhan Yesus supaya orang menjadi percaya kepada Tuhan
Yesus. (Yoh.1: 6 - 7); untuk membaptis dengan air (Yoh.1:33); dan untuk
mendahului Tuhan Yesus dalam rangka mempersiapkan umat Israel
menyambut atau menerima kedatangan Tuhan Yesus seperti yang
dinubuatkan oleh Nabi Yesaya dan imam Zakharia. (Mat. 3: 3, Luk. 1: 76).
Yohanes Pembaptis bersaksi: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih
berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun
aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan
membaptis kamu dengan Roh Kudus.” (Mark. 1:7-8) Kesaksian ini
menyatakan bahwa Tuhan Yesus membaptis dengan Roh Kudus.
Seluruh kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Tuhan Yesus, harus
diterima sebagai kebenaran karena untuk itulah dia diutus, dan Tuhan
Yesus pun membenarkan kesaksian Yohanes Pembaptis itu (Yoh. 5: 33).
Kemudian, Tuhan Yesus menggenapi kesaksian itu ketika Ia
merintahkan murid-murid-Nya untuk membaptis. (Mat. 28:19)
Dengan demikian ada dua tokoh yang berbicara tentang baptisan
yaitu Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus tidak
pernah membaptis, (Yoh. 4: 2) maka tidak ada petunjuk tertulis perihal
hakekat, tujuan dan cara pelaksanaan baptisan yang diperintahkan-
Nya. Akibatnya, pada masa pelayanan para rasul timbul polemik
tentang cara dan tujuan baptis, sampai akhirnya rasul Paulus
membuat pernyataan: “Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk
membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; …....” (1Kor. 1: 10-17). Polemik
itu terus berlanjut dan seiring berjalannya waktu, polemik itu
bertambah sengit, terutama setelah adanya gereja dan ahli-ahli
agama. Hal inilah yang menimbulkan perbedaan pemahaman dan
tafsir tentang baptisan di tengah-tengah gereja saat ini. Masing-
masing gereja menggunakan logika, tafsir dan ayat-ayat terkait,
kemudian mempertahankannya sebagai kebenaran. Iblis
memanfaatkan kesempatan ini untuk mencerai-beraikan para
pengikut Yesus. Upaya penyesatan si Iblis ini harus dihentikan dengan
cara mencari dan memberlakukan hakekat dan tujuan baptis yang
sesuai dengan alam pikiran Yesus.
Sebenarnya, Yohanes Pembaptis sudah mengaku bahwa ia sangat hina
dibanding Tuhan Yesus. (Mark. 1: 7) Dengan kata lain, tokoh Yesus lebih
“super-hebat” daripada Yohanes Pembaptis. Sudah tentu, baptisan
Tuhan Yesus lebih “super-hebat” juga daripada baptisan Yohanes
Pembaptis. Seharusnya mata rohani kita tertuju kepada baptisan
Tuhan Yesus yang “super-hebat” itu, yaitu baptisan Roh Kudus. Oleh
karena itu, marilah kita merendahkan diri dan mengosongkan diri
dengan membuang dan melupakan semua dogma, tafsir dan cara
baptis yang telah dilaksanakan sejak zaman para rasul hingga saat ini,
agar kita dapat mengikuti alam pikiran Tuhan Yesus tentang baptisan,
supaya kita memperoleh hakekat dan tujuan baptisan menurut
kebenaran Tuhan Yesus (versi Yesus).
II. TUJUAN BAPTISAN
Setelah Tuhan Yesus naik ke Sorga, para rasul mematuhi perintah
membaptis yang disampaikan Tuhan Yesus kepada mereka sebelum Ia
naik ke Sorga. Dengan demikian ada tiga penyelengara baptisan yang
tercatat dalam Alkitab, yaitu: Yohanes Pembaptis, Tuhan Yesus dan
Rasul-rasul. Berikut ini akan dijelaskan tujuan baptisan yang
diselenggarakan ketiga pembaptis tersebut.
[1] Tujuan Baptisan Yohanes Pembaptis
Untuk memahami tujuan baptisan Yohanes Pembaptis, harus
ditelusuri dahulu nubuatan tentang keberadaan Yohanes Pembaptis.
Nubuatan tentang keberadaan Yohanes Pembaptis disampaikan oleh
imam Zakharia ketika ia dipenuhi Roh Kudus. Ia menubuatkan bahwa

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 2


Yohanes Pembaptis akan memberikan kepada umat-Nya pengertian
akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka
(Luk. 1: 76–79)
. Alkitab juga merekam bahwa Yohanes Pembaptis diutus
untuk mengajak umat Israel menerima Yesus dengan pertobatan dan
memberi diri dibaptis, supaya mereka beroleh pengampunan dosa
dari Tuhan (Luk. 3:3). Pribadi yang melaksanakan baptisan adalah
Yohanes Pembaptis sendiri, karena ia diutus untuk membaptis dengan
air (Yoh. 1: 33). Melalui seluruh proses inilah manusia menerima
keselamatan dari Yesus yang berdasarkan rahmat dan belas kasihan
Tuhan (Luk. 1: 78), dan memang untuk keselamatan itulah Yesus telah
datang ke dunia, (Yoh. 3:16-17) dan memulainya dari Israel. (Yoh. 4: 22)
Tegasnya, baptisan air yang diselenggarakan Yohanes Pembaptis
terhadap umat Israel, mengandung pertobatan untuk beroleh
pengampunan dosa dari Tuhan Yesus dan akhirnya beroleh
keselamatan.
[2] Tujuan Baptisan Yesus Kristus
Yesus datang ke dunia bukan untuk menghakimi manusia, melainkan
untuk menyelamatkan manusia, (Yoh. 3:17) juga untuk menghapus dosa
dunia (Yoh. 1: 29). Artinya, orang-orang yang percaya kepada Yesus akan
beroleh pengampunan dosa (Yoh. 3: 16) dan pasti beroleh keselamatan.
Tuhan Yesus bersabda: "Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan" (Mrk. 16: 16a). Jadi baptis adalah syarat untuk beroleh
keselamatan, setelah didahului dengan percaya kepada Yesus dan
pertobatan. Karena baptis menentukan keselamatan, maka Iblis
bergerak cepat merecoki baptisan dan menggagas bermacam-macam
cara baptis yang sesungguhnya tidak menyelamatkan, karena tidak
selaras dengan alam pikiran Yesus. Oleh karena itu, mari kita
tinggalkan seluruh hiruk-pikuk baptisan yang diperdebatkan gereja-
gereja, dan mengarahkan hati kita kepada baptisan menurut alam
pikiran Yesus, karena tujuan baptis versi Yesus sudah pasti untuk
keselamatan manusia. Dengan mengarahkan hati kita kepada baptisan
menurut alam pikiran Yesus, kita sudah mendeklarasikan diri berpihak

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 3


kepada Yesus untuk mengadakan perlawanan terhadap Iblis si perecok
baptisan.
[3] Tujuan Baptisan Para Murid atau Rasul
Sebelum Tuhan Yesus naik ke Sorga, Ia bersabda: "Baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus". (Mat. 28: 19) Perintah baptis
ini harus dan sudah dilakukan oleh murid-murid atau para Rasul, dan
perintah itu tetap berlaku hingga sekarang. Tujuan baptis para murid
dan rasul pasti sama dengan tujuan baptis Yesus, yaitu: pertobatan,
pengampunan dosa (Kis. 2: 38) dan keselamatan. Oleh karena itu, para
pemberita Injil sebaiknya melakukan baptisan saat pelayanannya,
tetapi harus baptisan versi Yesus yang akan diuraikan kemudian.
Memang ada ucapan Rasul Paulus yang menyatakan seakan-akan
baptis itu tidak perlu, karena Rasul Paulus pernah berkata: “Sebab
Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk
memberitakan Injil; ……...” (1 Kor. 1: 17). Tetapi pernyataan itu
disampaikan Rasul Paulus karena sudah mulai terjadi perdebatan-
perdebatan tentang baptisan. (1Kor 1: 10-16) Sudah tentu perdebatan itu
terjadi karena masing-masing golongan tidak memaknai baptisan
menurut alam pikiran Tuhan Yesus. Tentu baptis yang ditolak Rasul
Paulus dalam pernyataan ini adalah baptisan yang diperdebatkan
golongan-golongan tadi.
III. LANGKAH-LANGKAH KESELAMATAN
Keselamatan diperoleh melalui urutan langkah yang ditetapkan Yesus.
Berdasarkan alur sabda dan tindakan-Nya, langkah-langkah
keselamatan adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama adalah bertobat. Tuhan Yesus bersabda:
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat" (Mat. 4:17).
Pelayanan Yesus diawali dengan seruan "bertobatlah", artinya
inilah isu utama dari pelayanan Yesus. Dapat disimpulkan
pertobatan adalah langkah pertama untuk beroleh keselamatan.

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 4


Banyak ragam pengertian bertobat, dalam hal inipun kita harus
mengikuti alam pikiran Yesus. Sabda Yesus: "Mari, ikutlah Aku dan
kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mat. 4: 19). Menurut sabda
Tuhan Yesus ini dapat disimpulkan bahwa bertobat adalah "dari
bukan pengikut Yesus, menjadi pengikut Yesus atau percaya
kepada Yesus".
2. Langkah kedua adalah dibaptis, sesuai ucapan Yesus: "Siapa yang
percaya dan dibaptis, akan diselamatkan" (Mrk. 16: 16a). Untuk
melaksanakan baptisan kepada orang-orang yang sudah percaya,
Tuhan Yesus telah memerintahkan murid-murid-Nya melaksanakan
baptisan itu. (Mat. 28:19)
3. Langkah ketiga adalah beroleh pengampunan dosa, yang terjadi
setelah melalui baptisan (Luk. 3: 3 dan Kis. 2: 38). Sudah tentu baptisan
yang dimaksud adalah baptisan Roh Kudus, yang caranya tak
pernah diperagakan secara kasat mata, namun dinyatakan secara
tersirat oleh Yesus.
4. Langkah keempat adalah pemulihan kemuliaan Tuhan dalam diri
orang yang dibaptis. Rasul Paulus menjelaskan bahwa semua
orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan (Rom.
3:23)
. Setelah menjalani tiga langkah di atas, Yesus memulihkan
kemuliaan-Nya atas orang yang dibaptis tadi. (Yoh. 17: 22).
5. Langkah kelima ialah beroleh keselamatan. Berbekal kemuliaan
Tuhan yang sudah dimilikinya, ia mampu memasuki kemaha-
muliaan Bapa di sorga dan menikmati persekutuan Roh di Sorga,
dan persekutuan inilah hakekat keselamatan.
IV. BAPTISAN ROH KUDUS
Menurut kesaksian Yohanes, Tuhan Yesus membaptis dengan Roh
Kudus (Mark. 1:8). Karena baptisan sangat menentukan untuk
memperoleh keselamatan, maka kita harus serius mencari cara baptis
versi Tuhan Yesus.

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 5


Baptisan Roh Kudus versi Tuhan Yesus dijelaskan-Nya secara tersirat
dalam sabda dan tindakan-Nya saat Ia disalibkan. Ketika Tuhan Yesus
disalibkan, ada juga dua orang penjahat yang disalibkan
berdampingan dengan Dia. Salah seorang penjahat itu berseru
kepada-Nya: "Yesus, ingatlah akan aku saat Engkau datang sebagai
Raja”.(Luk. 23: 42) Si penjahat yang belum mengenal Yesus, dapat berseru
dan berserah kepada Yesus, merupakan suatu keajaiban dan pasti ada
yang membimbing-nya, yaitu Roh Kudus. Jawab Yesus kepada
penjahat itu: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama sama dengan Aku di dalam firdaus". (Luk. 23:
42)
Seorang penjahat besar beroleh keselamatan dari Tuhan Yesus
dalam seketika, tanpa menjalani lima langkah keselamatan tersebut di
atas secara kasat mata. Apakah ucapan Tuhan Yesus ini salah?
Tentunya tidak! Seluruh ucapan Tuhan Yesus, yang manapun, adalah
kebenaran. (Yoh 14: 6) Oleh karena itu, berpegang kepada kebenaran
ucapan Tuhan Yesus tadi, si penjahat itu pasti sudah selamat. Jika ia
sudah pasti selamat, berarti lima langkah keselamatan tersebut di atas
sudah terjadi secara tidak kasat mata. Dengan kata lain, baptisan Roh
Kudus telah terjadi di alam roh.
Melalui peristiwa di atas dan merujuk pada lima langkah keselamatan
terdahulu, kita memasuki alam pikiran Yesus untuk beroleh
pemahaman yang benar akan hakekat baptisan dengan Roh Kudus,
yaitu:
1. Saat seseorang berseru kepada Tuhan Yesus, itulah langkah
pertobatan.
2. Saat orang itu berserah kepada Tuhan Yesus, baptisan Roh Kudus
terjadi, secara otomatis dan tidak kasat mata.
3. Saat beroleh baptisan Roh Kudus, orang itu sekaligus beroleh
pengampunan dosa.
4. Sesudah dosanya diampuni, ia beroleh kemuliaan Tuhan atau
kemulian Tuhan dipulihkan atas dirinya.

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 6


5. Berbekal kemuliaan ini, ia dimampukan memasuki persekutuan
dengan Bapa yang maha mulia. Dengan kata lain, ia beroleh
keselamatan yang disediakan Tuhan Yesus baginya dan bagi
seluruh manusia.
Secara tersirat Yesus menyampaikan pesan kepada dunia bahwa
melalui seluruh pengorban-Nya, lima langkah keselamatan itu sudah
dirancang menjadi program keselamatan dalam “komputer sorgawi”.
Sebagaimana halnya komputer dunia yang harus menggunakan
password untuk mengaktipkan suatu program, demikian juga dengan
“komputer sorgawi” yang tentunya lebih canggih dari komputer
manapun, Tuhan Yesus sudah menyiapkan password untuk
mengaktipkannya, yaitu Kalimat Keselamatan yang dijelaskan di
bawah ini.
V. KALIMAT KESELAMATAN
Menurut alam pikiran Tuhan Yesus, seluruh proses lima langkah
keselamatan terjadi di alam roh (tidak kasat mata) seturut dengan
iman seseorang. Jadi setiap orang, tidak penting siapapun dia, akan
beroleh keselamatan, h a n y a dengan berseru atau mengucapkan
kalimat keselamatan (password) yang sudah disediakan Tuhan Yesus,
yaitu:
1. Mengacu kepada sabda Tuhan Yesus: “Inilah hidup yang kekal itu,
yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Tuhan yang
benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh. 17: 3)
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
(Kis. 4: 12)
Tentunya kedua ayat di atas dapat dimodifikasi menjadi
kalimat iman sebagai berikut:
“Tuhan Yesus, Aku percaya Engkaulah adalah Tuhan yang benar,
yang menciptakan bumi langit dan segala isinya, satu-satunya
Pribadi yang berkuasa untuk menyelamatkanku.”

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 7


2. Berserah kepada Tuhan Yesus, seperti penjahat yang berkata:
“Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja".
(Luk. 23:42)
Kalimat singkat ini menghantarkan penjahat beroleh
keselamatan dengan seketika. Penjahat ini beroleh keselamatan
karena ia dibaptis Roh Kudus di alam Roh. Dia mendapat bimbingan
dan inspirasi dari Roh Kudus, karena dia tidak pernah mengenal
Yesus sebelumnya dan tidak ada satu orang pun manusia yang
terlihat menuntunnya menerima keselamatan.
Setiap orang yang menyerukan kalimat keselamatan di atas, siapapun
dia, apapun agamanya, atheis atau religius, akan beroleh keselamatan
dari Tuhan Yesus, karena itulah tujuan utama kedatangan dan
pengorbanan-Nya yang maha dahsyat itu. Tuhan Yesus memberi
keselamatan dengan sangat mudah, sederhana dan langsung
(directly). Perlu direnungkan, jika Tuhan Yesus sudah mengorbankan
kemuliaan-Nya yang tiada tara untuk menyelamatkan manusia,
apakah Ia masih perlu mempersulit manusia memperoleh
keselamatan itu? Oleh karena itu, janganlah membuat dalil-dalil,
tafsir, dan lain-lain, yang mempersulit manusia beroleh keselamatan,
karena hal ini bertentangan dengan rancangan penyelamatan yang
sudah diprogram Tuhan Yesus. Orang yang mempersulit manusia
beroleh keselamatan, akan menerima peringatan keras dari Tuhan
Yesus, seperti yang pernah disampaikan-Nya kepada orang-orang di
bawah ini:
1. Kepada pengajar sesat, Tuhan Yesus berfirman: “Tidak mungkin
tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang
mengadakannya.” (Luk. 17:1)
2. Tuhan Yesus memberi peringatan kepada orang Farisi yang
menganggap dirinya benar. Hakekat peringatan itu dalam
terjemahan bebas adalah sebagai berikut: “Pemungut cukai pulang
ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Bapa sedangkan
engkau yang menganggap dirimu benar tidak dibenarkan Bapa.

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 8


Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Luk.18: 14)
3. Orang Farisi dan ahli Taurat diperingatkan Tuhan Yesus: “Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-
orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga
di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu
merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” (Mat. 23:13)
4. Penulis dalil dan tafsir, karena tulisan mereka adalah ucapan
pribadi si penulis yang harus dipertanggung-jawabkan jika tidak
sesuai dengan alam pikiran Yesus atau jika bertentangan dengan
alam pikiran Yesus. Demikian peringatan Tuhan Yesus kepada
mereka: “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa
tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan …… jika ia
menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak,
dan di dunia yang akan datang pun tidak……. Karena menurut
ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula
engkau akan dihukum.(Mat.12: 30,32,37)
Muhammad pendiri agama Islam membuat dua kalimat syahadat yang
singkat yang diberlakukan dengan hikmat oleh kalangan muslim
sebagai hukum yang mensyahkan seseorang menjadi pemeluk agama
Islam. Anehnya, justru pengikut Yesus tidak memahami dan agaknya
mengabaikan adanya kalimat keselamatan yang menghantarkan kita
beroleh hidup kekal, padahal kalimat keselamatan yang pendek itulah
tonggak iman yang menyelamatkan seluruh umat manusia sesuai
dengan rancangan Yesus Kristus. Rasul Paulus sangat memahami
password program penyelamatan ini, sehingga ia berkata:
“Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.”
(Roma 10:13).

VI. PELAKSANAAN PERINTAH BAPTISAN


Yesus memerintahkan para murid untuk membaptis (Mat. 28: 19). Maksud
Tuhan Yesus pastilah membaptis dengan Roh Kudus, karena baptisan

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 9


yang melekat dalam diri-Nya adalah baptisan Roh Kudus. (Mark. 1:8)
Pelaksanaannya adalah dengan cara mengajar dan membimbing
seseorang untuk berseru kepada nama Tuhan Yesus (teach all nations,
and baptizing them in the name of the Father, and of the Son and of
the Holly Ghost, KJV). Menuntun orang tersebut menyerahkan dirinya
kepada Tuhan Yesus, supaya Tuhan Yesus, yang Roh adanya,
menyucikan roh orang itu dari segala kecemaran (Ibr.9: 14) dan
menuntun orang itu masuk ke dalam seluruh kebenaran-Nya (Yoh. 16:13).
Kesemuaannya ini terjadi di alam Roh atau tidak kasat mata. Itulah
makna perintah Tuhan Yesus dalam Amanat Agung yang harus
dipatuhi oleh para murid.
Tetapi para Rasul melakukan juga baptisan yang kasat mata yaitu
baptis air (Kis. 8: 38; Kis. 10: 47-48). Apakah baptisan air itu salah? Tentu tidak
ada salahnya, asalkan baptis air itu dilaksanakan dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Didahului dengan mengajar dan membimbing orang yang mau
dibaptis mengikuti Program Penyelamatan Yesus Kristus atau
masuk ke dalam baptisan Roh.
2. Kepada orang yang dibaptis dijelaskan bahwa baptis air hanya
berupa peneguhan bahwa baptisan Roh yang diperintahkan Tuhan
Yesus telah terlaksana baginya, karena telah melalui langkah (1) di
atas.
3. Baptisan dilaksanakan hanya dalam nama [Bapa dan Anak dan Roh
Kudus], tidak ditambah-tambahi dengan nama yang lain. Lebih
indah lagi jika dibaptis hanya dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
seperti yang dilakukan rasul-rasul terdahulu. (Kis. 2:38)
4. Menjelaskan kepada orang yang dibaptis bahwa baptisan air yang
diterimanya berupa kesaksian bagi banyak orang (keluarga, jemaat,
dll), bahwa baptisan Roh Kudus yang diperintahkan Tuhan Yesus
telah terlaksana dalam dirinya.

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 10


Jika baptisan air dilaksanakan tanpa melakukan syarat-syarat di atas,
baptisan itu hanya untuk memperoleh akta baptis yang ada kalanya
(tidak selamanya) diperlukan dalam rangka memenuhi administrasi
Negara. Baptisan air seperti ini sama sekali tidak ada hubungannya
dengan keselamatan orang yang dibaptis.
VII. PENUTUP
Baptisan Roh Kudus versi Yesus adalah baptisan yang terjadi di alam
Roh atau tidak kasat mata, dan merupakan bagian dari Grand Design
Program Penyelamatan umat manusia, yang bersifat otomatis, global,
kekal dan pasti. Karena baptisan Roh Kudus terjadi di alam Roh dan
yang hendak diselamatkan adalah roh manusia, maka pada saat yang
paling kritis, roh manusia masih dapat berseru kepada Tuhan Yesus,
sehingga rohnya diselamatkan berdasarkan Program Penyelamatan
yang sudah dirancang Tuhan Yesus. Itu sebabnya Tuhan Yesus
menasehati kita supaya tidak mengakimi sesama, karena keselamatan
seseorang dapat terjadi di alam roh.
Oleh karena itu, para pemberita Injil Kerajaan Sorga harus memahami
hakekat baptisan Roh Kudus dan melaksanakannya sesuai dengan
alam pikiran Tuhan Yesus, agar pelayanannya sungguh-sungguh
menunjang keberhasilan Program Penyelamatan Yesus Kristus. Para
pemberita Injil harus berani bersaksi bahwa oleh pengorbanan Yesus,
keselamatan itu sangat sederhana dan mudah diperoleh manusia.
Dengan kesaksian seperti inilah, seluruh gagasan dan usaha si Iblis
untuk membinasakan manusia dihancur-leburkan. Sekaligus
mempersaksikan kasih karunia dan keadilan Yesus Kristus kepada
dunia.
Tuhan Yesus sangat memahami ketidak-berdayaan manusia
melepaskan diri dari gemgaman Iblis yang hendak membinasakannya.
Oleh karena itulah Tuhan Yesus sangat bersungguh-sungguh
menyiapkan Program Penyelamatan Manusia melalui pengorbanan
yang maha dahsyat, supaya penyelamatan manusia menjadi

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 11


sederhana. Kita pengikut Tuhan Yesus yang sudah beroleh
keselamatan, dituntut untuk bergabung dengan Dia untuk menyebar-
luaskan Program Penyelamatan Manusia yang sudah disiapkan-Nya.
Jangan ragu! Tuhan dalam rupa manusia telah membuktikan dengan
memperagakannya di kayu salib. Seorang penjahat besar yang belum
mengenal Yesus, beroleh keselamatan seketika hanya oleh ucapannya
yang sederhana dan singkat tanpa terlihat menjalani baptisan dengan
Roh Kudus.
Demikianlah kasih karunia, keadilan dan kemurahan Tuhan Yesus
Kristus menjadi nyata bagi dunia.

Baptisan Roh Kudus Versi Tuhan Yesus, Sept. 2020 12

Anda mungkin juga menyukai