Anda di halaman 1dari 12

KEBENARAN

Bonggas L Tobing
Jl Perjuangan 9, Tj Rejo Medan
PENDAHULUAN
Banyak orang yang tidak memahami arti kebenaran. Alkitab mencatat
bahwa Pilatus ketika mengadili Tuhan Yesus, ia bertanya kepada Tuhan
Yesus: “Apakah kebenaran itu?” (Yoh. 18:38) Artinya, aparat pengadilanpun,
tidak memahami arti kebenaran.
Banyak juga orang yang tidak dapat membedakan kebaikan dengan
kebenaran. Sehingga mereka hanya menjadi manusia yang baik.
Padahal kebaikan dengan kebenaran adalah dua hal yang berbeda.
Berikut ini diberikan suatu ilustrasi untuk melihat perbedaan kebaikan
dengan kebenaran.
Ada seseorang yang sakit keras, bernama si Dangol. Sudah dibawa
berobat ke beberapa dokter terkenal, tetapi belum juga sembuh. Suatu
waktu, datanglah si Burju menjenguknya. Hati si Burju baik, ia sangat
prihatin melihat keadaan si Dangol, ia juga menginginkan si Dangol
cepat sembuh dan ia selalu memikirkan bagaimana caranya supaya si
Dangol cepat sembuh. Suatu waktu si Burju mendengar ada seorang
dukun yang dapat mengobati orang sakit keras. Lalu dengan mobilnya
sendiri, si Burju membawa si Dangol berobat ke dukun tersebut. Biaya
perobatan untuk dukun itu pun ditanggung si Burju.
Baik hatikah si Burju? Tentu Anda akan menjawab: ”Si Burju adalah
orang baik.” Tetapi ia tidak benar, karena ia meminta jasa dukun untuk
mengobati si Dangol. Sebab, meminta jasa dukun adalah kekejian bagi
Tuhan Yesus, dan dukun sangat dibenci Tuhan Yesus. Simaklah Firman
TUHAN di bawah ini:
Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembah-kan
anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api,
ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang
penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang
bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta
petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan
hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, ………… (Ulangan 18: 10-12)
Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal,
yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan
menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah
bangsanya. (Imamat 20: 6)
“….Celakalah dukun-dukun perempuan, yang mengikakan tali-tali
azimat pada semua pergelangan dan mengenakan selubung pada
kepala semua orang, tua atau muda, untuk menangkap jiwa
orang………” (Yeh. 13 : 18)
Kesimpulannya: Perbuatan Si Burju adalah baik, tetapi tidak benar,
karena kebaikannya bertentangan dengan firman TUHAN. Dengan kata
lain, kebaikan manusia belum tentu benar di hadapan Tuhan Yesus.
Tulisan kecil ini akan menguraikan tentang empat hal, yaitu: a)
pentingnya kebenaran, b) sumber kebenaran, c) cara memperoleh
kebenaran dan d) tantangan yang dihadapi orang-orang yang berjalan
dalam kebenaran.
PENTINGKAH KEBENARAN ITU?
Pengikut Tuhan Yesus harus hidup dalam kebenaran, tidak hanya
sekedar memahami arti kebenaran itu. Dengan mengacu kepada
sabda-sabda Tuhan Yesus, berikut ini ditunjukkan betapa pentingnya
kebenaran itu.
Tuhan Yesus menegaskan bahwa yang terutama dalam kehidupan
pengikut-Nya adalah mencari kerajaan sorga dan kebenarannya.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan TUHAN dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.( Mat 6:33)
TuhanYesus merindukan agar murid-murid-Nya hidup dalam
kebenaran.
Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian
pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku
menguduskan diriKu bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan
dalam kebenaran.(Yoh. 17: 18-19)
Tuhan Yesus menegaskan bahwa ibadah pengikut-Nya harus dalam
Roh dan kebenaran.
………. supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah
kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-
Nya seumur hidup kita. (Luk 1:74-75)
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
Kebenaran 4
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah
demikian. TUHAN itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yoh. 4:23-24)
Pada akhir zaman, orang benar yang memperoleh hidup kekal, bukan
orang baik!
Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang
memisahkan orang jahat dari orang benar (Mat. 13:49). Dan mereka ini
akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke
dalam hidup yang kekal." (Mat. 25:46)
Manusia berbahagia jika ia memiliki Kebenaran
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena
mereka akan dipuaskan. (Mat. 5:6)
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Mat.5:10)
Kebenaran akan memerdekakan seseorang dari hal-hal yang
membelenggu kehidupan rohaninya.
...……… dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu." (Yoh. 8:32)
Semua ayat-ayat di atas menyimpulkan bahwa pengikut Tuhan Yesus
harus hidup dalam kebenaran!
SUMBER KEBENARAN
Dari manakah sumber kebenaran itu? Mari kita baca ayat-ayat Alkitab di
bawah ini:
Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh.14:6)
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab
Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku
lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku
memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari
kebenaran mendengarkan suaraKu." (Yoh. 18:37)
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran

Kebenaran 5
(Yoh. 17:17)
.
Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?
Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak
percaya kepadaKu? (Yoh. 8:46).
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yoh.
1:14)

Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah


Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan
datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum
aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih
karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa,
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yoh. 1:15-
17)

Kesimpulannya: Tuhan Yesuslah satu-satunya kebenaran dan sumber


kebenaran!
BAGAIMANA CARANYA MEMILIKI KEBENARAN?
Tuhan Yesus yang adalah kebenaran itu menyatakan bahwa kebenaran
akan kita peroleh jika kita tetap dalam Firman-Nya.
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya:
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah
muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu." (Yoh. 8:31-32)
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata
dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah
yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal
yang akan datang. (Yoh. 16:13)
Dengan kata lain, tetaplah hidup dalam sabda-sabda Tuhan Yesus yang
telah dicatat dalam Alkitab! Apapun yang kita lakukan, harus selalu
mengacu kepada sabda Tuhan Yesus. Kebaikan yang kita lakukan tidak
boleh menyimpang dari sabda Tuhan Yesus. Kebaikan yang kita
lakukan harus merupakan ketaatan kita kepada sabda Tuhan Yesus.

Kebenaran 6
Ilustrasi di bawah ini akan menggambarkan bagaimana seseorang
masuk ke dalam kebenaran.
Ada seorang suku Tionghoa bernama Mr Lim. Leluhur orang Tionghoa
mengajarkan bahwa seorang anak harus hormat dan patuh kepada
orangtuanya. Mr Lim juga sangat hormat dan patuh kepada
orangtuanya. Pada suatu waktu, Mr Lim dimarahi ibunya. Mr Lim duduk
bersimpuh di depan ibunya dan tidak mengucapkan suatu kata pun
untuk melawan ibunya. Sikap Mr Lim ini adalah baik tetapi belum benar,
karena semuanya itu ia lakukan adalah untuk menaati pengajaran
leluhurnya. Beberapa tahun kemudian, Mr Lim menjadi pengikut Tuhan
Yesus. Pada suatu waktu, Mr Lim kembali dimarahi ibunya. Mr Lim
teringat akan pengajaran Tuhan Yesus, bahwa ia harus menghormati
orangtuanya. Karena ketaatannya kepada Tuhan Yesus, Mr Lim duduk
bersimpuh di depan ibunya dan tidak mengucapkan suatu kata pun
untuk melawan ibunya. Sekarang, Mr Lim masuk ke dalam kebenaran,
karena kebaikan yang dilakukannya adalah dalam rangka menaati
Tuhan Yesus.
Menghormati orangtua karena menaati ajaran leluhur adalah baik,
tetapi kebaikan itu belum merupakan kebenaran. Menghormati
orangtua karena menaati ajaran Tuhan Yesus, itulah kebenaran!
Melakukan sesuatu yang baik karena ketaatan kepada ajaran leluhur
maupun karena ketaatan kepada ajaran agama, hanya mengantar kita
menjadi orang baik. Tetapi melakukan sesuatu yang baik karena
ketaatan kepada ajaran Tuhan Yesus akan membawa kita masuk dalam
kebenaran! Oleh karena itu, lakukanlah segala sesuatu yang baik
karena ketaatanmu kepada Tuhan Yesus. Dengan demikianlah Anda
akan masuk ke dalam kebenaran-Nya.
Mungkin Anda beranggapan bahwa hal-hal baik yang diajarkan leluhur
itu berasal dari Tuhan Pencipta Alam Semesta. Tetapi, tetapi tuhan
yang mereka sembah tidak sama dengan Tuhan Pencipta Alam
Semesta yang telah menyatakan diri-Nya dalam nama Yesus. Alkitab
mencatat bahwa segala allah bangsa-bangsa adalah berhala. (1Tawarikh
16:26)
dan TUHAN tidak pernah memberikan hukum-hukum-Nya kepada
bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel. Mari kita baca ayat di bawah
ini:
Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya
Kebenaran 7
dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian
kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
(Maz. 147:19-20)

Ayat di atas menyatakan bahwa TUHAN yang disembah orang Israel


tidak pernah memberikan ketetapan-ketetapan maupun hukum kepada
bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel. Jadi, hal-hal baik yang
diajarkan leluhur kita, penyembah berhala itu, semuanya itu tidak
berasal dari Tuhan Yesus. Sekalipun materi yang diajarkan mereka
sama dengan yang diajarkan Tuhan Yesus, pengajaran itu bukan dari
Tuhan Yesus, tetapi dari Iblis yang menjadi sesembahan mereka. Perlu
kita sadari bahwa Iblis suka meniru-niru TUHAN bahkan ingin
menyamai TUHAN. Bukankah Iblis pernah berkata: “Aku hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!”
(Yes. 14:14)
. Alkitab juga mencatat bahwa Iblis dapat menyamar sebagai
malaikat Terang (1Kor 11:14). Ketika TUHAN mengajar orang Israel agar
menghormati orangtuanya, maka Iblispun mengajar pengikutnya agar
menghormati orangtuanya.
Jadi, hal-hal baik yang diajarkan leluhur bangsa-bangsa, selain bangsa
Israel, adalah pengajaran yang sumbernya dari Iblis, sesembahan
leluhur bangsa-bangsa itu. Pengajaran itu dikemas sedemikian rupa
sehingga kelihatannya baik dan mirip dengan pengajaran Tuhan Yesus.
Pengajaran leluhur itu ada yang baik tetapi bukan kebenaran, sebab
sumbernya bukan dari Tuhan Yesus.
TANTANGAN BAGI PELAKU KEBENARAN
Ketika seseorang masuk ke dalam Kebenaran, ia akan mengalami
tantangan dari orang banyak, penguasa dan pemuka agama. Hal itu
juga dialami Tuhan Yesus ketika Ia mengambil rupa sebagai Anak
Manusia. Pengikut-pengikut-Nya juga mengalami hal yang seperti itu.
Rasul Paulus juga dikecam sebagai orang gila ketika ia menyampaikan
Kebenaran.
Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk
mempertanggung-jawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan
suara keras: "Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat
engkau gila." Tetapi Paulus menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang
mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat! ( Kis. 26:24-
25)

Kebenaran 8
Alkitab juga mencatat, bahwa Kain, keturunan Adam yang pertama, juga
menentang Habel karena segala perbuatan Habel adalah benar (1 Yoh. 3:
11-12)
. Oleh karena itu, tidak usah heran jika suatu waktu Anda dicap
orang gila, orang sesat dan pengacau, karena Anda masuk dalam
Kebenaran. Hadapilah semuanya itu bersama dengan Tuhan Yesus,
sebab dibalik kecaman itu ada upah bagi Anda yaitu:
1. Hidup kekal bersama Bapa di sorga, karena hanya melalui
kebenaranlah seseorang dapat bertemu dengan Bapa Sorgawi (Yoh.
14:6)
.
2. Dimerdekakan dari segala belenggu, termasuk belenggu kuasa
kegelapan dan belenggu tradisi (Yoh. 8:31-32).
3. Dipakai TUHAN untuk melaksanakan rancangan-Nya, seperti Nuh,
Zakaria dan Elizabet. Nuh, Zakaria dan Elizabet adalah orang benar
di hadapan TUHAN (baca Kej. 7:1 dan Luk. 1:6).
4. Disertai Tuhan Yesus (TUHAN menyertai orang benar, Maz. 14:5).
PENUTUP
Tuhan Yesus menginginkan pengikut-Nya menjadi orang benar, bukan
menjadi orang baik. Sebab orang baik belum tentu benar, tetapi orang
benar pasti orang baik. Oleh karena itu, jadilah orang benar di hadapan
Tuhan Yesus, yaitu dengan melakukan segala sesuatu yang baik
karena ketaatan kepada Tuhan Yesus.
Periksalah kebaikan-kebaikan yang Anda lakukan selama ini. Jika
kebaikan-kebaikan yang Anda lakukan itu didorong oleh naluri kebaikan
semata-mata atau hanya untuk memenuhi tuntutan masyarakat, atau
untuk menaati ajaran leluhur, maka kebaikan-kebaikan itu hanya
membuat Anda menjadi sekedar orang baik di hadapan sekelompok
orang atau suatu komunitas.
Anda harus percaya bahwa Tuhan Yesus adalah kebenaran. Dengan
pengakuan ini, firman-Nya akan menjadi kebenaran bagi Anda dan
firman itulah menjadi pusat acuan Anda dalam berpikir, bertindak
maupun dalam melakukan sesuatu yang baik.
Sudahkah Anda memiliki kebenaran? Jika belum, sekaranglah saatnya.
Datanglah kepada Tuhan Yesus dan dengan rendah hati berdoa
dengan doa seperti di bawah ini:

Kebenaran 9
Tuhan Yesus, Pencipta Alam Semesta. Aku adalah orang berdosa. Aku
pernah melakukan perdukunan, meminta jasa kepada arwah, menyebut
nama-Mu sembarangan, malas mendengar Firman-Mu, melawan orang-
tuaku, membenci seseorang, berzinah, mencuri, berdusta dan
mengingini milik orang. Karena dosa-dosaku itu, selayaknya saya
dihukum dalam kebinasaan kekal. Aku tidak dapat bebas dari hukuman
itu dengan memperbanyak perbuatan baik, amal maupun agamaku. Aku
beroleh pembebasan dari hukuman itu, hanya karena anugerah-Mu
semata. Aku bermohon belas kasihan-Mu untuk mengampuniku. Dan
menghapus dosa-dosaku itu. Aku mau bertobat dan meninggalkan
semua dosa itu.
Aku percaya, Engkau rela menjadi manusia untuk mengampuniku dan
mengambil alih hukuman yang seharusnya kutanggung. Ketika Engkau
menjadi manusia, Engkau menyandang nama Yesus, dengan demikian
aku tahu sekarang bahwa nama TUHAN pencipta alam semesta adalah
Yesus.
Tuhan Yesus, Engkau yang berfirman: “Jika aku mengaku dosaku,
maka Engkau adalah setia dan adil, sehingga Engkau akan
mengampuni segala dosaku dan menyucikan aku dari segala
kejahatan”. Maka aku percaya, Engkau telah mengampuniku. Hukuman
yang seharusnya kutanggung telah Engkau ambil alih, sehingga aku
tidak dihukum lagi. Karena itu, aku percaya bahwa aku beroleh hidup
kekal bersama Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus yang baik. Bimbinglah aku masuk ke dalam seluruh
kebenaran-Mu. Banyak hal tak kupahami, dalam masa menjelang.
Namum terang bagiku kini, tangan-Mu Yesus yang memegang aku.
Terimakasih Tuhan Yesus. Amin!

Rev. 5 Agst. 2020


Anda bebas memperbanyak tulisan ini dan membagikannya kepada orang lain

Kebenaran 10

Anda mungkin juga menyukai