TUHAN YESUS
Bonggas L Tobing
Jl. Perjuangan no. 9, Tanjung Rejo Medan 20122
S
ebelum Tuhan Yesus naik ke Surga, Ia berfirman kepada murid-murid-Nya:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.“ (Mat. 28:19-20)
Menurut ayat di atas, kehendak Tuhan Yesus atas semua bangsa adalah menjadi
murid-Nya, bukan sekedar menjadi orang Kristen atau anggota suatu persekutuan
Kristen. Ayat di atas juga menuturkan bahwa ada tiga tugas utama murid-murid
Tuhan Yesus, yaitu: (1) menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya, (2)
membaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan (3) mengajarkan
segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya.
Dalam tulisan ini akan dipaparkan: perjalanan rohani seseorang yang
menghantarkan dia menjadi murid Tuhan Yesus; pelaksanaan tiga tugas utama
tersebut di atas oleh murid-murid Tuhan Yesus; dan praktek pemuridan yang tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus.
Perjalanan Rohani Menjadi Murid Tuhan Yesus
Salah seorang dari murid-murid Tuhan Yesus adalah Andreas. Langkah-langkah
yang dilalui Andreas hingga akhirnya ia menjadi murid Tuhan Yesus dapat
dijadikan contoh bagi orang-orang Kristen yang ingin menjadi murid Tuhan Yesus.
Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Andreas adalah murid Yohanes pembaptis.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana peralihan Andreas dari murid Yohanes
menjadi murid Tuhan Yesus.
Awalnya, Andreas mendengar pengajaran Yohanes tentang pertobatan dalam
rangka menyambut Tuhan Yesus, Raja Sorga. Setelah Andreas menerima
pengajaran itu, ia menjadi murid Yohanes. Sebagai murid, ia mendengar
pengajaran-pengajaran Yohanes tentang buah pertobatan dan pribadi Tuhan
Yesus. Pengajaran yang disampaikan Yohanes tentang pribadi Tuhan Yesus antara
lain adalah:
"Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan
datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku” (Yoh. 1:15).
Padahal, jika dilihat dari kedagingan, Yohanes lebih dahulu ada daripada Tuhan
Yesus. Tetapi, Yohanes tidak melihat kedagingan, ia melihat Roh TUHAN pencipta
alam semesta yang ada dalam daging itu. Itu sebabnya, Yohanes bersaksi: “Dia
telah ada sebelum aku”. Jadi, arti kesaksian Yohanes ini adalah menyatakan
bahwa Tuhan Yesus adalah pencipta alam semesta.
(Yoh. 1: 29)
1. Tuhan Yesus adalah penghapus dosa dunia . Arti kesaksian ini adalah:
Yohanes pembaptis mengaku bahwa Yesus adalah TUHAN pencipta alam
semesta, sebab hanya TUHAN pencipta alam semesta yang memiliki kuasa atau
berdaulat menghapus dosa dunia.
2. Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk
dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu
dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus. (Mark. 1: 7-8).
Dengan kata lain, Yohanes mengaku bahwa ia sangat hina di hadapan Tuhan
Yesus, supaya murid-muridnya tidak mengkultuskannya, tetapi supaya murid-
muridnya memuliakan Tuhan Yesus.
Suatu waktu, Yohanes pembaptis sedang berkumpul dengan dua orang muridnya,
salah satu di antara murid itu adalah Andreas. Mereka melihat Tuhan Yesus
sedang lewat di hadapan mereka. Yohanes memberitahukan kepada kedua murid
itu, bahwa pribadi yang sedang lewat di depan mereka adalah Tuhan Yesus yang
pernah diajarkannya kepada kedua muridnya itu. Kedua murid yang telah
mendengar dan memahami pengajaran Yohanes tersebut, menyadari bahwa
Yohanes guru mereka itu, tidak berarti apa-apa dibanding dengan Tuhan Yesus,
sehingga mereka mengambil keputusan untuk meninggalkan Yohanes dan mau
menyerahkan diri menjadi murid Tuhan Yesus (Yoh.1: 35-37). Dengan kata lain, mereka
sepakat meninggalkan guru manusia dan berguru langsung kepada Tuhan Yesus.
Akhirnya, Andreas dan temannya pergi mengikut Tuhan Yesus.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu
berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya:
"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka:
"Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia
tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira
pukul empat (Yoh. 1:38-39).
Perlu dipahami, bahwa pada zaman dahulu, tidak ada gedung sekolah seperti
Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 4
sekarang ini. Pada zaman itu, seorang murid harus meninggalkan kampungnya dan
tinggal bersama gurunya. Jika gurunya berpindah dari suatu tempat ke tempat
yang baru, murid-murid juga ikut pindah mengikuti gurunya ke tempat yang baru
itu. Demikian juga halnya dengan Andreas, setelah ia menjadi murid Tuhan Yesus,
ia tinggal bersama Tuhan Yesus dan setiap hari ia harus mengikut Tuhan Yesus,
sehingga ia tidak memiliki waktu lagi untuk mengadakan pertemuan dengan
Yohanes mantan gurunya. Dengan kata lain, Andreas tidak terikat lagi dengan
Yohanes. Andreas tidak mendengar lagi pengajaran dari Yohanes. Pengajaran yang
diterimanya hanya pengajaran dari Tuhan Yesus. Andreas tidak berhubungan lagi
dengan Yohanes, karena lokasi pelayanan Yohanes berjauhan dengan lokasi
pelayanan Tuhan Yesus, sementara sarana transportasi dan komunikasi saat itu
belum ada seperti yang ada sekarang ini. Jika ada persoalan yang dihadapinya, ia
tidak lagi menyampaikannya kepada Yohanes, tetapi disampaikannya kepada
Tuhan Yesus. Andreas sudah lepas sepenuhnya dari Yohanes (guru manusia) dan
sepenuhnya menjadi murid Tuhan Yesus.
Setelah Andreas sepenuhnya belajar langsung kepada Tuhan Yesus, maka status
Andreas menjadi sama dengan status Yohanes, karena mereka berdua sekarang
sama-sama belajar langsung kepada Tuhan Yesus. Di hadapan Tuhan Yesus, status
Andreas dan Yohanes menjadi sama, yaitu sama-sama murid Tuhan Yesus.
Mereka menjadi bersaudara, karena sama-sama murid Tuhan Yesus. Andreas
tidak menempatkan dirinya sebagai pengikut atau “anak rohani” Yohanes.
Setelah menerima amanat Tuhan Yesus untuk pergi memuridkan semua bangsa,
atau memberitakan Injil, Andreas pergi memberitakan Injil. Pada mulanya,
Andreas pergi bersama-sama dengan murid-murid Tuhan Yesus yang lain. Tetapi,
pada akhirnya, Andreas pergi memberitakan Injil sendirian. Tidak ada catatan
dalam Alkitab tentang pelayanan Andreas bersama-sama dengan rasul-rasul yang
lain. Menurut catatan sejarah, Andreas pergi memberitakan Injil sampai ke Rusia
dan akhirnya mati disalibkan di Yunani.
Uraian di atas menyingkapkan bahwa ciri-ciri murid Tuhan Yesus adalah: belajar
sepenuhnya kepada Tuhan Yesus; tidak belajar lagi tentang hal-hal rohani kepada
guru-guru manusia; tidak menempatkan dirinya menjadi “anak rohani” guru-guru
manusia; di dalam pelayanannya tidak menempatkan dirinya di bawah otoritas