Anda di halaman 1dari 20

MURID

TUHAN YESUS

Bonggas L Tobing
Jl. Perjuangan no. 9, Tanjung Rejo Medan 20122
S
ebelum Tuhan Yesus naik ke Surga, Ia berfirman kepada murid-murid-Nya:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.“ (Mat. 28:19-20)
Menurut ayat di atas, kehendak Tuhan Yesus atas semua bangsa adalah menjadi
murid-Nya, bukan sekedar menjadi orang Kristen atau anggota suatu persekutuan
Kristen. Ayat di atas juga menuturkan bahwa ada tiga tugas utama murid-murid
Tuhan Yesus, yaitu: (1) menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya, (2)
membaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan (3) mengajarkan
segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya.
Dalam tulisan ini akan dipaparkan: perjalanan rohani seseorang yang
menghantarkan dia menjadi murid Tuhan Yesus; pelaksanaan tiga tugas utama
tersebut di atas oleh murid-murid Tuhan Yesus; dan praktek pemuridan yang tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus.
Perjalanan Rohani Menjadi Murid Tuhan Yesus
Salah seorang dari murid-murid Tuhan Yesus adalah Andreas. Langkah-langkah
yang dilalui Andreas hingga akhirnya ia menjadi murid Tuhan Yesus dapat
dijadikan contoh bagi orang-orang Kristen yang ingin menjadi murid Tuhan Yesus.
Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Andreas adalah murid Yohanes pembaptis.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana peralihan Andreas dari murid Yohanes
menjadi murid Tuhan Yesus.
Awalnya, Andreas mendengar pengajaran Yohanes tentang pertobatan dalam
rangka menyambut Tuhan Yesus, Raja Sorga. Setelah Andreas menerima
pengajaran itu, ia menjadi murid Yohanes. Sebagai murid, ia mendengar
pengajaran-pengajaran Yohanes tentang buah pertobatan dan pribadi Tuhan
Yesus. Pengajaran yang disampaikan Yohanes tentang pribadi Tuhan Yesus antara
lain adalah:
"Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan
datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku” (Yoh. 1:15).
Padahal, jika dilihat dari kedagingan, Yohanes lebih dahulu ada daripada Tuhan
Yesus. Tetapi, Yohanes tidak melihat kedagingan, ia melihat Roh TUHAN pencipta
alam semesta yang ada dalam daging itu. Itu sebabnya, Yohanes bersaksi: “Dia
telah ada sebelum aku”. Jadi, arti kesaksian Yohanes ini adalah menyatakan
bahwa Tuhan Yesus adalah pencipta alam semesta.
(Yoh. 1: 29)
1. Tuhan Yesus adalah penghapus dosa dunia . Arti kesaksian ini adalah:
Yohanes pembaptis mengaku bahwa Yesus adalah TUHAN pencipta alam
semesta, sebab hanya TUHAN pencipta alam semesta yang memiliki kuasa atau
berdaulat menghapus dosa dunia.
2. Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk
dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu
dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus. (Mark. 1: 7-8).
Dengan kata lain, Yohanes mengaku bahwa ia sangat hina di hadapan Tuhan
Yesus, supaya murid-muridnya tidak mengkultuskannya, tetapi supaya murid-
muridnya memuliakan Tuhan Yesus.
Suatu waktu, Yohanes pembaptis sedang berkumpul dengan dua orang muridnya,
salah satu di antara murid itu adalah Andreas. Mereka melihat Tuhan Yesus
sedang lewat di hadapan mereka. Yohanes memberitahukan kepada kedua murid
itu, bahwa pribadi yang sedang lewat di depan mereka adalah Tuhan Yesus yang
pernah diajarkannya kepada kedua muridnya itu. Kedua murid yang telah
mendengar dan memahami pengajaran Yohanes tersebut, menyadari bahwa
Yohanes guru mereka itu, tidak berarti apa-apa dibanding dengan Tuhan Yesus,
sehingga mereka mengambil keputusan untuk meninggalkan Yohanes dan mau
menyerahkan diri menjadi murid Tuhan Yesus (Yoh.1: 35-37). Dengan kata lain, mereka
sepakat meninggalkan guru manusia dan berguru langsung kepada Tuhan Yesus.
Akhirnya, Andreas dan temannya pergi mengikut Tuhan Yesus.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu
berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya:
"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka:
"Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia
tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira
pukul empat (Yoh. 1:38-39).
Perlu dipahami, bahwa pada zaman dahulu, tidak ada gedung sekolah seperti
Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 4
sekarang ini. Pada zaman itu, seorang murid harus meninggalkan kampungnya dan
tinggal bersama gurunya. Jika gurunya berpindah dari suatu tempat ke tempat
yang baru, murid-murid juga ikut pindah mengikuti gurunya ke tempat yang baru
itu. Demikian juga halnya dengan Andreas, setelah ia menjadi murid Tuhan Yesus,
ia tinggal bersama Tuhan Yesus dan setiap hari ia harus mengikut Tuhan Yesus,
sehingga ia tidak memiliki waktu lagi untuk mengadakan pertemuan dengan
Yohanes mantan gurunya. Dengan kata lain, Andreas tidak terikat lagi dengan
Yohanes. Andreas tidak mendengar lagi pengajaran dari Yohanes. Pengajaran yang
diterimanya hanya pengajaran dari Tuhan Yesus. Andreas tidak berhubungan lagi
dengan Yohanes, karena lokasi pelayanan Yohanes berjauhan dengan lokasi
pelayanan Tuhan Yesus, sementara sarana transportasi dan komunikasi saat itu
belum ada seperti yang ada sekarang ini. Jika ada persoalan yang dihadapinya, ia
tidak lagi menyampaikannya kepada Yohanes, tetapi disampaikannya kepada
Tuhan Yesus. Andreas sudah lepas sepenuhnya dari Yohanes (guru manusia) dan
sepenuhnya menjadi murid Tuhan Yesus.
Setelah Andreas sepenuhnya belajar langsung kepada Tuhan Yesus, maka status
Andreas menjadi sama dengan status Yohanes, karena mereka berdua sekarang
sama-sama belajar langsung kepada Tuhan Yesus. Di hadapan Tuhan Yesus, status
Andreas dan Yohanes menjadi sama, yaitu sama-sama murid Tuhan Yesus.
Mereka menjadi bersaudara, karena sama-sama murid Tuhan Yesus. Andreas
tidak menempatkan dirinya sebagai pengikut atau “anak rohani” Yohanes.
Setelah menerima amanat Tuhan Yesus untuk pergi memuridkan semua bangsa,
atau memberitakan Injil, Andreas pergi memberitakan Injil. Pada mulanya,
Andreas pergi bersama-sama dengan murid-murid Tuhan Yesus yang lain. Tetapi,
pada akhirnya, Andreas pergi memberitakan Injil sendirian. Tidak ada catatan
dalam Alkitab tentang pelayanan Andreas bersama-sama dengan rasul-rasul yang
lain. Menurut catatan sejarah, Andreas pergi memberitakan Injil sampai ke Rusia
dan akhirnya mati disalibkan di Yunani.
Uraian di atas menyingkapkan bahwa ciri-ciri murid Tuhan Yesus adalah: belajar
sepenuhnya kepada Tuhan Yesus; tidak belajar lagi tentang hal-hal rohani kepada
guru-guru manusia; tidak menempatkan dirinya menjadi “anak rohani” guru-guru
manusia; di dalam pelayanannya tidak menempatkan dirinya di bawah otoritas

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 5


guru manusia atau organisasi yang dibentuk manusia; dan akhirnya pergi
memberitakan Injil secara mandiri.
Memuridkan Semua Bangsa
Dalam pandangan agama Yahudi, hanya mereka yang layak disebut umat TUHAN.
Supaya murid-murid-Nya tidak terbelenggu oleh pemahaman itu, Tuhan Yesus
memerintahkan murid-murid-Nya untuk memuridkan semua bangsa, sebab Tuhan
Yesus adalah Tuhan segala bangsa dan penghapus dosa dunia (Yoh. 1: 29).
Berikut ini akan akan kita lihat hal-hal yang dilakukan Yohanes pembaptis untuk
menghantarkan Andreas menjadi murid Tuhan Yesus. Kemudian dipaparkan
pemuridan yang diselenggarakan oleh Tuhan Yesus.

Pemuridan Oleh Yohanes


Awalnya, Yohanes pembaptis menyerukan pertobatan sebab Kerajaan Sorga
sudah dekat (Mat. 3: 1-2). Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari
seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku
dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan (Mat. 3: 5-6). Kemudian, ia
mengajarkan kehidupan baru bagi orang-orang yang sudah bertobat (Luk. 3: 8-14).
Salah seorang di antara orang-orang yang dibaptis Yohanes itu, dan mau menjadi
pengikut Yohanes adalah Andreas.
Di tengah-tengah pelayanannya, Yohanes bertemu dengan Tuhan Yesus di sungai
Yordan. Ketika Tuhan Yesus meminta Yohanes untuk membaptis-Nya, Yohanes
mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang
datang kepadaku?" Lalu Tuhan Yesus menjawabnya: "Biarlah hal itu terjadi,
karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Bapa."
Yohanes menuruti Tuhan Yesus dan mau membaptis Tuhan Yesus. Setelah
membaptis Tuhan Yesus, terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Mat. 3:13-17) Artinya,
pengenalan Yohanes akan pribadi Tuhan Yesus semakin bertambah. Hal ini
menyadarkan Yohanes, bahwa dia sangat hina di hadapan Tuhan Yesus (Yoh. 1:27).
Yohanes juga menyadari, bahwa dirinya bukan tokoh utama, tetapi hanya
pembuka jalan bagi Tuhan Yesus (Mat. 3: 3). Bahkan Yohanes pembaptis berkata
kepada murid-muridnya: “Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-
Nya ……..… Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3:28,30). Itu
Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 6
sebabnya, Yohanes tidak keberatan ketika Andreas meninggalkan Yohanes dan
pergi mengikut Tuhan Yesus. Yohanes tidak berusaha mempertahankan Andreas
supaya tetap menjadi muridnya atau anggota kelompoknya. Yohanes juga tidak
berusaha agar murid-muridnya tetap mendengar pengajarannya. Tetapi
sebaliknya, ia menyuruh murid-muridnya mendengar pengajaran dari Tuhan
Yesus. Hal ini terlihat dari sikap Yohanes yang menyuruh murid-muridnya
meminta bimbingan dari Tuhan Yesus ketika Yohanes dipenjarakan oleh Herodes.
Rangkuman uraian di atas adalah: Yohanes mengajarkan pertobatan dan buah
pertobatan; Yohanes memberitakan bahwa Yesus adalah pencipta semesta alam;
Yohanes merendahkan diri sangat hina di hadapan Tuhan Yesus; ketika
menghadapi perkara besar, Yohanes menyuruh murid bertanya kepada Tuhan
Yesus; Yohanes mengarahkan muridnya supaya menjadi murid Tuhan Yesus dan
tidak menahan muridnya supaya tetap belajar kepadanya.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa hal-hal yang dilakukan seorang murid
Tuhan Yesus untuk menghantar orang lain menjadi murid Tuhan Yesus adalah:
1. Memberitakan Yesus Raja Sorga sudah datang dan mengajak orang
menyambut-Nya dengan pertobatan.
2. Mengajarkan buah pertobatan atau kehidupan baru orang-orang yang sudah
bertobat.
3. Membimbing petobat untuk mengenal lebih dalam pribadi Tuhan Yesus.
4. Mengarahkan murid-muridnya belajar langsung kepada Tuhan Yesus.
5. Merendahkan diri sebagai hamba atau tidak meninggikan diri sebagai guru
rohani yang hebat.
6. Tidak menahan orang yang sudah bertobat tetap belajar kepadanya, tetapi
menghantarkan orang itu menjadi murid Tuhan Yesus.

Pemuridan Oleh Tuhan Yesus


Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya membentuk murid dalam kelompok kecil,
tetapi setia mengikut Tuhan Yesus. Ke mana pun Tuhan Yesus pergi, murid-murid
terus mengikuti-Nya. Dia tidak membuat murid sebanyak-banyaknya, meskipun
ribuan orang mau mendengar pengajaran-Nya. Bukankah Ia pernah melayani lebih
dari lima ribu orang manusia? (Mat. 14: 13 – 21) Tetapi tidak semua orang yang dilayani
Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 7
itu menjadi murid Tuhan Yesus.
Kepada murid-murid-Nya, Tuhan Yesus memberikan teladan hidup yang
berkenaan bagi Bapa, di antaranya: mengusir setan dan roh-roh jahat; sikap hidup
yang tidak mempertahankan hak; menyampaikan kebenaran-kebenaran sorgawi;
hidup keseharian yang senantiasa bergantung kepada Bapa; mengasihi semua
orang tanpa memandang umur dan status rohaninya; dan hidup yang mau
berkorban bagi keselamatan manusia. Kemudian Ia melatih murid-murid-Nya
memberitakan Injil. (Mat. 10:5-15, Mark. 6: 6b- 13) Pelayanan Tuhan Yesus inilah yang
menjadi pola pelayanan bagi para murid Tuhan Yesus.
Perlu kita sadari, bahwa Tuhan Yesus menginginkan murid yang berkualitas.
Keinginan itu tersirat dalam pernyataan Tuhan Yesus ketika banyak murid-murid-
Nya meninggalkan Dia (Yoh.6: 66-67).
Pertama, Tuhan Yesus tidak takut ketika ditinggalkan murid-murid-Nya, karena
Dia tidak mengutamakan kuantitas, tetapi membutuhkan murid yang setia
mengikut Dia. Tidak seperti pemimpin persekutuan Kristen, yang tidak rela
melihat anggotanya pergi meninggalkannya. Pemimpin persekutuan Kristen, selalu
berusaha mengumpulkan anggota sebanyak-banyaknya, tanpa memperdulikan
kesetiaan anggotanya kepada Tuhan Yesus.
Kedua, setelah sebagian murid-murid-Nya meninggalkan-Nya, Ia malah bertanya
kepada murid yang tersisa: “Apakah kamu tidak pergi juga?” (Yoh.6:67). Artinya,
Tuhan Yesus tidak takut ditinggalkan murid-murid-Nya, malah Ia mempersilahkan
para murid yang tersisa meninggalkan-Nya. Sikap Tuhan Yesus ini berlawanan
dengan sikap pemimpin persekutuan Kristen yang selalu memagari anggotanya
agar tidak keluar dari persekutuannya. Jangan sampai anggotanya dicuri oleh
“pencuri domba”.
Dewasa ini, banyak pemimpin persekutuan Kristen yang tidak memikirkan kualitas
anggotanya. Para pemimpin persekutuan itu hanya menawarkan kekayaan dunia
dan jabatan kepada anggotanya. Khotbah mereka mewartakan berkat-berkat
materi yang tercurah dari tingkap langit dan jabatan-jabatan yang hebat (tidak
boleh menjadi ekor, harus menjadi kepala). Anggota-anggota persekutuan itu pun
menyambutnya, karena mereka haus akan kekayaan dan jabatan. Berbeda dengan
Petrus, murid Tuhan Yesus, ia malah meninggalkan ikan dan perahunya demi
Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 8
beroleh pengampunan dan hidup kekal. (Mat.5:11) Itu sebabnya, ketika Tuhan Yesus
berkata kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-
Mu adalah perkataan hidup yang kekal … “.(Yoh.6: 68-69) Petrus memahami, bahwa
tujuan mengikut Tuhan Yesus adalah untuk beroleh hidup yang kekal, bukan untuk
mendapatkan kekayaan dan jabatan. Pemahaman itu yang meneguhkan Petrus
untuk terus mengikut Tuhan Yesus. Sementara itu, sebagian besar murid-murid
sudah pergi meninggalkan Tuhan Yesus, karena mereka tidak membutuhkan hidup
kekal, tetapi mereka mengharapkan “roti”. (Yoh. 6:26)
Membaptis Dalam Nama Yesus
Tuhan Yesus memerintahkan murid-murid-Nya membaptis dalam nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus.
Siapakah nama Bapa?
Nama Bapa adalah Yesus. Hal ini dinyatakan ketika Yesus Anak Manusia berdoa
untuk murid-muridnya (Yoh. 17: 1-12). Ia berdoa demikian: “ Bapa, …….. Aku berdoa
untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah
Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku
adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, …...” (Yoh. 17:9-10)
Kata-kata yang dicetak dengan huruf tebal menyatakan bahwa segala milik BAPA
adalah milik ANAK dan segala milik ANAK adalah milik BAPA. Jika ANAK memiliki
nama Yesus, maka BAPA juga memiliki nama Yesus. Lagi pula, BAPA dan ANAK
adalah satu. Oleh karena itu, jika nama ANAK adalah Yesus, maka nama BAPA
adalah Yesus.
Siapakah nama Roh Kudus?
Nama Roh Kudus adalah Yesus juga!
Kitab Yohanes mencatat:
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu,
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan
kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (Yoh. 14:26)
Ketika Yesus Anak Manusia sedang mengajar murid-murid, peristiwa itu sama
Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 9
halnya dengan Bapa Sorgawi sedang mengajar murid-murid melalui media daging.
Jika Yesus Anak Manusia naik ke sorga, atau setelah kejadian Bapa menjadi
manusia berakhir, maka Bapa tidak lagi mengajar murid-murid melalui media
daging, tetapi Bapa yang Roh Maha Kudus adanya, akan mengajar langsung murid-
murid itu. Dengan kata lain, Roh Maha Kudus akan mengajar langsung murid-
murid itu, dan mengajar murid-murid tetap dalam nama Yesus.
Catatan Alkitab lain yang meneguhkan Roh Kudus bernama Yesus, dapat Anda
baca dalam Kisah Rasul 16: 6-7.
Mereka (Paulus dan Silas, Penulis) melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia,
karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan
setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus
tidak mengizinkan mereka (Kis. 16:6-7).
Ayat di atas menyatakan bahwa Roh Kudus sama dengan Roh Yesus.
Ayat lain yang meneguhkan bahwa Roh Kudus adalah sama dengan Roh Yesus
dijumpai pada surat Paulus kepada jemaat Filipi:
……….. karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh
doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus (Flp. 1:19).
Dalam kitab Yoh.14:16, dicatat bahwa Roh Kudus adalah Penolong. Ayat di atas
(Flp. 1:19) mencatat bahwa pertolongan bagi Paulus datang dari Roh Yesus
Kristus. Oleh karena itu Penolong atau Roh Kudus adalah Roh Yesus Kristus.
Catatan-catatan Alkitab di atas sudah cukup membuktikan bahwa nama Roh
Kudus adalah Yesus!
Nama Bapa adalah Yesus. Nama Anak adalah Yesus. Nama Roh Kudus adalah
Yesus. Itu sebabnya rasul Petrus melaksanakan Baptisan hanya dalam nama Yesus.
Simaklah ayat di bawah ini:
Ketika mereka mendengar hal itu (khotbah Petrus, Penulis) hati mereka sangat
terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah
yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" Jawab Petrus kepada
mereka:”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu
dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 10


akan menerima karunia Roh Kudus” (Kis. 2: 37-38).
Ayat di atas menyatakan bahwa baptisan yang dilakukan Petrus hanya dalam na-
ma Yesus Kristus! Petrus berani melakukan demikian, sebab Petrus sudah mem-
peroleh pencerahan bahwa nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus adalah Yesus.
Alkitab juga mencatat tentang baptisan yang dilakukan Rasul Paulus.
Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu
telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes." Kata Paulus:
"Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata
kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang
kemudian dari padanya, yaitu Yesus." Ketika mereka mendengar hal itu, mereka
memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus (Kis.19:3-5).
Ayat di atas mencatat bahwa Rasul Paulus membaptis hanya dalam nama Tuhan
Yesus! Oleh karena itu, murid-murid Tuhan Yesus sekarang ini selayaknya
membaptis hanya dalam nama Yesus!
Tentu timbul pertanyaan: “Bagaimana melaksanakan baptisan itu?”
Sifat kedagingan menggiring manusia cenderung memandang sesuatu dari sisi
kedagingan atau materi. Demikian juga halnya dengan baptisan, hati orang Kristen
tertuju kepada materi, yaitu air yang digunakan dalam pembaptisan tersebut.
Seharusnya, mata rohani orang Kristen tertuju kepada pesan rohani dalam
baptisan itu. Oleh karena itu, kita perlu melihat pesan rohani dalam baptisan yang
diamanatkan Tuhan Yesus, agar pelaksanaan baptisan itu sesuai dengan
kehendak-Nya.
Yohanes bersaksi: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku;
membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis
kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” (Mark. 1:7-8)
Arti kesaksian Yohanes ini adalah:
1. Yohanes mengaku bahwa ia adalah manusia yang tidak berarti di hadapan
Tuhan Yesus. Tentu baptisan Yohanes juga tidak ada artinya dibanding dengan
baptisan Tuhan Yesus.
2. Tuhan Yesus membaptis dengan Roh Kudus. Ia tidak membaptis dengan air.

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 11


Dengan kata lain, Tuhan Yesus tidak pernah membaptis seperti yang dilakukan
Yohanes. Hal ini ditegaskan juga dalam Kitab Yohanes: Ketika Tuhan Yesus
mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia
memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes --
meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, -- Ia
pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. (Yoh. 4:1-3)
Oleh karena itu, baptisan air yang diselenggarakan Yohanes tidak perlu
diperdebatkan, karena masih ada baptisan yang lebih luhur dari baptisan Yohanes
itu, yakni baptisan Roh Kudus yang diselenggarakan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus
pun tidak mempermasalahkan baptisan air ketika murid-murid-Nya membaptis
dengan air.
Baptisan Roh Kudus dapat dipahami dengan menganalogikannya dengan baptisan
Yohanes. Jika Yohanes membawa orang yang akan dibaptisnya masuk ke dalam air
sehingga tubuh jasmani orang itu dilingkupi air, maka murid Tuhan Yesus
menuntun orang yang akan dibaptis datang kepada Roh Kudus supaya tubuh
rohani orang itu dilingkupi Roh Kudus. Menuntun seseorang agar ia dilingkupi Roh
Kudus, sama halnya dengan menuntun orang tersebut tinggal di dalam Tuhan
Yesus, sebab Tuhan Yesus yang kita imani sekarang adalah Pencipta Alam Semesta
atau Bapa Sorgawi yang Roh adanya (Yoh. 4: 24). Dengan kata lain, membaptis
seseorang dengan Roh Kudus sama halnya dengan menuntun orang tersebut
tinggal di dalam Tuhan Yesus, atau menuntun orang tersebut menyerahkan diri
kepada Tuhan Yesus. Supaya Tuhan Yesus, yang Roh adanya, menyucikan tubuh
rohani orang itu dari segala kecemaran (Ibr.9: 14) dan menuntun orang itu masuk ke
dalam seluruh kebenaran-Nya (Yoh. 16:13). Tentang pentingnya tinggal di dalam
Tuhan Yesus, ditegaskan berulang-ulang dalam perumpamaan pokok anggur yang
diajarkan Tuhan Yesus.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian
juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan
Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti
ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke
Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 12
dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya ini seturut dengan yang dikehendaki-Nya (Yoh. 15: 4-7)
Materi Pengajaran Pemuridan
Materi pengajaran yang harus disampaikan murid Tuhan Yesus kepada calon
murid adalah melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan Tuhan Yesus.
Dengan kata lain, murid Tuhan Yesus hanya menyampaikan pengajaran Tuhan
Yesus, sebab kebenaran hanya ditemukan di dalam Tuhan Yesus (Yoh. 14: 6). Hal ini
dinyatakan Tuhan Yesus dengan perumpamaan pokok anggur yang dicatat dalam
Kitab Yohanes 15: 1-8.
" …. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. …” (Yoh. 15: 5)
Ranting adalah gambaran murid-murid, sedang pokok anggur adalah gambaran
Tuhan Yesus. Unsur hara yang ada pada ranting pokok anggur, semuanya berasal
dari pokok anggur tersebut. Oleh karena itu, semua makanan rohani murid-murid
hanya berasal dari Tuhan Yesus. Dengan kata lain, pengajaran yang disampaikan
oleh murid Tuhan Yesus hanya pengajaran yang diajarkan Tuhan Yesus.
Murid Tuhan Yesus harus mendorong calon murid berguru sepenuhnya kepada
Tuhan Yesus, supaya suatu waktu dan seterusnya, calon murid tidak belajar lagi
kepadanya, tetapi belajar langsung kepada Tuhan Yesus.
Barangkali Anda bertanya: “Mungkinkah seseorang beroleh pengajaran rohani
langsung dari Tuhan Yesus?”
Jawabannya: “Pasti mungkin!” Ada empat alasan yang mendukung jawaban ini.
1. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Yesus, Ia dapat melakukan segala perkara,
maka Ia dapat mengajar seseorang tanpa harus melalui guru-guru manusia.
2. Tuhan Yesus mengajar langsung Petrus, Andreas dan kawan-kawannya, yakni
mereka yang hidup kurang lebih dua ribu tahun yang lalu, maka Ia tetap dapat
mengajar langsung manusia yang hidup sekarang, karena Tuhan Yesus tidak
pernah berubah, dahulu, sekarang sampai selama-lamanya! (Ibr. 13: 8)
3. Tuhan Yesus sendiri bersabda: “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 13


mendapat ketenangan” (Mat. 11:29)
(Yoh.
4. Masih banyak pengajaran Tuhan Yesus yang tidak tertulis dalam Alkitab
21:25)
. Pengajaran tersebut hanya diberikan kepada mereka yang mau belajar
langsung kepada Tuhan Yesus.
Seseorang yang belajar langsung kepada Tuhan Yesus, akan membentuk dia
menjadi pribadi yang dapat menyelesaikan sendiri masalah-masalah kerohani-
annya. Hal seperti ini dilakukan Yohanes dan murid-muridnya ketika Yohanes
mengalami penderitaan di penjara. Akibat penderitaan itu, Yohanes dan murid-
muridnya mengalami krisis iman, karena menurut pikiran duniawi, seorang utusan
TUHAN tidak layak dipenjarakan. Jika Yesus benar-benar adalah TUHAN, mengapa
Ia tidak membebaskan Yohanes dari penjara. Pikiran duniawi ini membuat mereka
meragukan keberadaan Tuhan Yesus (Mat. 11: 3). Saat-saat krisis itu, Yohanes
menyuruh murid-muridnya menemui Tuhan Yesus, sehingga murid-murid Yohanes
langsung mendengar penjelasan dari Tuhan Yesus tentang diri-Nya.
Jika atas bimbingan Tuhan Yesus, seseorang dapat menyelesaikan sendiri
masalahnya, maka orang itu akan memiliki pengalaman bersama Tuhan Yesus
yang kelak dapat disaksikan kepada banyak orang; ia semakin terlatih menghadapi
serigala-serigala ketika ia pergi mengabarkan Injil (Mat.10:16); ia berkemenangan
menghadapi berbagai pengajaran teologia yang menyesatkan (Ibr. 13:9); tidak
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran dan permainan palsu
manusia yang menyesatkan (Ef. 4:14); dan ketergantungannya kepada Tuhan Yesus
semakin kuat.
Persekutuan Kristen Tanpa Pemuridan
Banyak pelayan persekutuan Kristen yang tidak menghantarkan anggotanya
menjadi murid Tuhan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang melayani agar
memperoleh uang dan status terhormat di masyarakat, melayani agar anggota
kelompoknya semakin besar, melayani supaya dilihat orang bahwa ia adalah
seorang “pelayan”, melayani supaya memperoleh pengakuan sebagai pemimpin
rohani yang “sukses”, melayani supaya dia dan persekutuannya terkenal, dan lain-
lain. Pelayan-pelayan yang demikian sangat memerlukan pengakuan dari manusia
atau lembaga masyarakat. Perhatikanlah, banyak papan nama suatu persekutuan
Kristen yang menyematkan nama organisasi besar yang menaunginya. Misalnya,

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 14


“Persekutuan XXX - Anggota Lembaga YYY”. Tidak disadari bahwa penyematan
nama organisasi besar tersebut merupakan pernyataan status sosial
persekutuannya di tengah-tengah masyarakat, atau memamerkan bahwa
persekutuan mereka adalah persekutuan yang diakui masyarakat banyak.
Padahal, Tuhan Yesus tidak pernah menawarkan kekayaan dan status sosial yang
menggiurkan kepada murid-murid-Nya, meskipun di antara murid-murid itu ada
yang menginginkan jabatan jika Tuhan Yesus kelak menjadi “raja dunia”. Tetapi
Iblislah yang menawarkan kerajaan dunia dan kesemarakannya (Mat.4:8-9). Sudah
tentu kerajaan dunia dan kesemarakannya memberikan kebahagian, sukacita,
kekaguman dan kebanggaan. Tetapi, semuanya itu hanya bersifat sementara.
Perlu diingat pengajaran Tuhan Yesus yang menyatakan: “Siapa yang meninggikan
diri akan direndahkan (Mat. 23:12), dan yang dikagumi manusia dibenci oleh Bapa (Luk.
16:15)
.”
Mata rohani murid Tuhan Yesus harus tertuju kepada kehidupan kekal dan damai
sejahtera sorgawi yang disediakan Tuhan Yesus. Murid Tuhan Yesus tidak lagi
tergiur menikmati kekayaan, kesemarakan dan kebanggaan dunia. Murid Tuhan
Yesus harus percaya bahwa semua kebutuhannya pasti dicukupkan Tuhan Yesus,
seperti halnya burung di udara yang diberi makan oleh Tuhan Yesus (Mat.6:26). Murid
Tuhan Yesus tidak memamerkan status sosialnya dan tidak membangun kelompok
eksklusif. Rasul Paulus pun membuang status sosialnya demi pengenalannya akan
Tuhan Yesus. Ia berkata:
“Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika
ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku
lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin,
orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati
hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan
bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu
kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari
pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” (Fil.3:4-8)
Tetapi, orang Kristen sibuk membangun kelompoknya, sibuk menonjolkan diri

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 15


lebih hebat dan lebih besar dari kelompok lain. Meskipun Tuhan Yesus sudah
berfirman, bahwa Dia berkenaan hadir dalam kelompok dua-tiga orang yang
bersekutu dalam nama-Nya (Mat.18:20), dan Ia sangat menghargai pertobatan satu
orang (Luk. 15:7,10), namun mereka tetap berambisi membentuk persekutuan dengan
anggota yang ratusan hingga ribuan banyaknya. Umumnya kelompok-kelompok
persekutuan membuat nama yang kelihatan sangat rohani atau nama yang
mencengangkan, supaya lebih hebat daripada nama-nama persekutuan yang
sudah ada. Mereka bersaing membuat nama yang paling meyakinkan, untuk
menyatakan kepada kelompok lain bahwa mereka yang terbaik dan yang paling
rohani. Semuanya itu hanya untuk meningkatkan status sosial dan status rohani
mereka di tengah-tengah masyarakat. Biasanya, orang-orang yang bergabung
dalam pesekutuan seperti ini akan menonjolkan nama persekutuannya dengan
ucapan-ucapan seperti di bawah ini:
“Kami di XXX tidak seperti itu, tetapi begini …… ”.
“Datanglah ke persekutuan kami di XXX, pengkhotbahnya mantap-mantap”.
“Setelah ikut persekutuan XXX, saya merasakan ketenangan”.
“Dia kawan kita, orang XXX juga”.
“ Dahulu dia ikut persekutuan kita di XXX”
Penutup
Jika Anda mau menjadi murid Tuhan Yesus, tinggalkanlah guru yang lama dan
berguru sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Jangan ragu, sebab tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan Yesus. Kuasa-Nya tidak terbatas, Ia dapat membentuk Anda
menjadi murid yang dikehendaki-Nya dengan cara-Nya sendiri. Yesus Kristus tetap
sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibr 13: 8). Jika
dahulu Ia mengajar murid-murid-Nya dengan bertatap muka, maka sekarang pun
Ia dapat mengajar Anda dengan bertatap muka. Tuhan Yesus bersabda:
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan (Mat. 11:29).
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu
mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 16


kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk
memperoleh hidup itu (Yoh. 5:39-40)
Jangan terus-terusan belajar kerohanian kepada guru-guru manusia, karena:
1. Guru manusia dapat melakukan kesalahan, tetapi Tuhan Yesus tidak akan
pernah berbuat kesalahan. Ia selalu benar dan pasti benar. Bukankah Dia
telah bersabda: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. ……….. (Yoh. 14:6)
2. Guru manusia dapat jatuh ke dalam dosa, tetapi Tuhan Yesus tidak akan
pernah berbuat dosa. Bukankah Dia telah bersabda: Siapakah di antaramu
yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? …….. (Yoh. 8:46)
Jangan lagi menempatkan dirimu menjadi “anak rohani” seorang guru manusia,
dan menempatkan dirimu di bawah otoritas guru manusia atau organisasi yang
dibentuk manusia.
Bagi Anda yang sudah menjadi murid Tuhan Yesus, pergilah melayani untuk
memberitakan Injil. Pada awalnya, pergi berkelompok, dua-tiga orang. Tetapi,
pada akkhirnya Anda akan melayani secara mandiri. Tuntunlah orang lain supaya
menjadi murid Tuhan Yesus dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Beritakanlah Tuhan Yesus adalah pencipta alam semesta. Sebagai Pencipta
Alam Semesta, Dia berdaulat menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal.
Dengan kata lain, keselamatan manusia hanya dalam nama Tuhan Yesus.
Beritakanlah bahwa Tuhan Yesus pernah datang ke bumi mengambil rupa
manusia, untuk menyampaikan pengampunan bagi manusia dan mengambil
alih hukuman yang seharusnya dipikul manusia, supaya manusia selamat dari
hukuman kekal atau neraka;
2. Undanglah mereka menerima keselamatan yang disediakan Tuhan Yesus itu
dengan pertobatan. Mereka yang mau menerima keselamatan itu, dituntun:
mengaku Tuhan Yesus adalah pencipta alam semesta yang berdaulat
menyelamatkannya dari kebinasaan kekal; mengaku orang berdosa dan
memohon pengampunan kepada Tuhan Yesus; memutuskan persekutuannya
dengan semua kuasa kegelapan; dan mengusir setan dan roh-roh jahat dalam
nama Tuhan Yesus.
3. Mereka dituntun untuk mengimani bahwa Tuhan Yesus sudah mengampuninya

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 17


dan telah mengambil alih hukuman yang seharusnya dipikulnya; dan
mengimani bahwa ia telah diselamatkan dari hukuman kekal (neraka). Dengan
demikian, ia akan senantiasa mensyukuri pengampunan dan keselamatan yang
sudah diterimanya itu.
4. Menunjukkan kepada mereka perilaku atau cara hidup seorang pengikut Tuhan
Yesus, supaya anda tidak menjadi batu sandungan bagi mereka.
5. Bimbinglah mereka semakin mengenal pribadi Tuhan Yesus melalui pembacaan
Kitab Injil, sehingga orang itu mengidolakan Yesus sebagai Tuhan dan guru yang
pantas diikutinya. Sudah menjadi sifat manusia senang mengikuti perilaku
idolanya. Jika Tuhan Yesus menjadi idolanya, ia akan mengikut kehidupan yang
diajarkan Tuhan Yesus.
6. Karena keterbatasan ekonomi, tidak semua orang memiliki Alkitab; karena
keterbatasan fisik, tidak semua orang dapat membaca Alkitab; dan karena
Alkitab belum merupakan kebutuhan sehari-hari, tidak semua orang suka
membaca Alkitab. Dalam kasus seperti ini, Anda sendirilah yang menjadi
Alkitab atau Surat Kristus bagi mereka (2 Kor. 3:3). Supaya orang yang Anda
bimbing itu, tanpa membaca Alkitab dapat melihat dalam dirimu keteladanan
yang diajarkan Tuhan Yesus.
7. Melatih mereka memberitakan Injil dengan mengajak mereka menyertaimu
ketika Anda memberitakan Injil.
8. Meninggikan Tuhan Yesus adalah penasehat ajaib, guru yang jauh lebih hebat
dari dirimu,supaya mereka tidak mengagumi Anda.
9. Jangan menempatkan dirimu menjadi “bapa rohani” bagi mereka dan
membiarkan mereka terus bergantung kepadamu. Tetapi, hantarkanlah
mereka belajar langsung kepada Tuhan Yesus, supaya mereka pun kelak
menjadi murid Tuhan Yesus yang mandiri.
Tulisan ini pasti tidak sesempurna yang di hati Tuhan Yesus. Oleh karena itu, jika
dalam tulisan ini ada hal-hal yang kurang lengkap maupun yang belum jelas,
belajarlah langsung kepada Tuhan Yesus, Ia akan menyempurnakannya seturut
dengan kebutuhan rohani Anda.

Anda bebas memperbanyak dan membagikan tulisan ini

Murid Tuhan Yesus, 14 Agst. 2019 18

Anda mungkin juga menyukai