Anda di halaman 1dari 28

PENYEMBUHAN

LUKA BATIN

Bonggas L. Tobing
Jl. Perjuangan 9, Setiabudhi, Tj. Rejo, Medan 20122
PENDAHULUAN
Saya mengenal sepasang suami-istri yang sudah tua dan sudah beranak-
cucu. Mereka selalu kompak menghadiri pesta-pesta dan acara-acara
keluarga, layaknya seperti suami-istri yang rukun. Karena si Suami adalah
seorang penetua gereja, mereka berdua kelihatan kompak melayani di
gereja. Saya pernah beberapa kali menginap di rumah pasangan suami-
istri ini. Jika kami berbincang-bincang di ruang tamu, mereka berdua selalu
duduk berdampingan. Setiap saya menginap di rumah mereka, saya tidak
pernah melihat mereka bertengkar. Suatu hari, si Suami dirawat di suatu
rumah sakit terkenal di Jakarta. Istri saya pergi menjenguknya. Setelah
berbincang-bincang mengenai penyakit yang diderita si Suami, istri saya
bertanya: “Di mana ibu, pak?” Tiba-tiba Si Suami menangis sambil berkata:
“Sudah bertahun kami pisah tempat tidur. Selama ini kami bersandiwara
seakan-akan kami hidup rukun.” Sungguh mengherankan! Satu rumah tapi
pisah ranjang! Selama ini mereka kelihatan rukun, ternyata mereka
menderita! Penderitaan mereka bukan karena ada penyakit di daging,
tetapi menderita karena menyimpan sakit hati atau menderita karena ada
luka di hatinya. Sakit hati atau luka hati adalah penyakit yang sehari-hari
disebut luka batin.
Penyakit luka batin dapat terjadi pada anak-anak, orang dewasa dan orang
yang sudah menikah. Banyak pasangan suami-istri yang menutupi luka
batinnya dengan hidup bersandiwara. Kelihatannya rukun, tetapi
sesungguhnya mereka menyimpan luka batin yang dalam. Seorang ibu
pernah berkata: “Hira neraka do rumah-tangganami, na maila do iba
sirang (rumah-tangga kami seperti neraka adanya, kami tidak bercerai
hanya karena berat menanggung malu)”. Baru-baru ini saya mendengar
seorang pria bercerita kepada temannya: ”Hanya karena memikirkan
anak-anak saja, saya tidak menceraikannya”.
Saya pernah mengunjungi seorang pria yang sakit lumpuh, suku Batak,
berumur kurang lebih tujuhpuluh tahun. Saya mengajaknya untuk berdoa
dan mengampuni orang-orang yang pernah melukai hatinya. Ketika saya
bertanya tentang siapa orang yang masih dia benci, ia menjawab dengan
wajah yang memancarkan kebencian: “Bapakku si ………... !” (ia menyebut
nama ayahnya, meskipun hal itu sangat pantang bagi suku Batak).
Menurut dia, pada masa kecilnya ia sering dihajar dengan kekerasan oleh
ayahnya. Ia masih menyimpan kebencian terhadap ayahnya, padahal ia
sudah berumur lebih tujuhpuluh dan ayahnya pun sudah lama meninggal!
Banyak orang seperti pria ini, terluka batin sejak masa anak-anak dan
tetap terluka sampai masa tuanya! Orangtua yang seperti ini, cenderung
melukai seisi rumahnya. Oleh karena itu, penyembuhan luka batin sangat
perlu dilakukan oleh setiap orang.
Berikut ini akan diuraikan tentang hal-hal yang menyebabkan luka-luka
batin, dampaknya terhadap kerohanian si penderita luka batin, cara
menanggulanginya dan berkat yang diperoleh karena kesembuhan luka
batin. Hal-hal tersebut akan lebih mudah dipahami dengan terlebih dahulu
memahami tubuh rohani manusia.
TUBUH ROHANI
Alkitab mencatat: ”Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang
dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada
pula tubuh rohaniah.” [1Kor. 15: 44]
Menurut ayat di atas, manusia terdiri dari dua tubuh, yaitu: tubuh alami
atau tubuh jasmani dan tubuh rohani. Penjelasan ini sesuai dengan
penciptaan manusia pertama. Ketika TUHAN menciptakan manusia,
TUHAN terlebih dahulu membentuk tubuh jasmani manusia. Bahan yang
digunakan TUHAN untuk membentuk tubuh jasmani itu adalah bahan
alami, yakni debu tanah. Kemudian TUHAN memberikan nafas hidup,
sehingga manusia itu hidup. [Kej. 2:7] Sumber nafas hidup itu adalah TUHAN,
sedang TUHAN adalah Roh [Yoh. 4:24], maka nafas hidup itu adalah roh.
Alkitab juga mencatat:
“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna …… .” [Yoh.
6:63]

“ … apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan


kembali menjadi debu.” [Maz. 104: 29].
Kedua ayat di atas menegaskan, bahwa rohlah yang membuat manusia
hidup. Berarti, nafas hidup yang ditiupkan TUHAN itu adalah roh. Dengan
demikian dapat disimpulkan, manusia terdiri dari tubuh jasmani dan

Penyembuhan Luka Batin 2


tubuh rohani.
Jika dilihat dari sisi jasmani, manusia tidak jauh beda dari monyet. Monyet
dan manusia sama-sama memiliki daging, darah, tulang dan nyawa.
Bedanya, monyet tidak memiliki roh, tetapi manusia memiliki roh. Adanya
unsur roh dalam diri manusia membuat manusia lebih luhur dari monyet.
Apa yang terjadi pada tubuh jasmani manusia, seperti itu juga yang terjadi
pada tubuh rohaninya. Jika tubuh jasmani dapat menderita, maka tubuh
rohani juga dapat menderita. Dengan kata lain, ada dua penderitaan yang
dialami manusia, yaitu penderitaan jasmani dan penderitan rohani. Jika
kaki seseorang tertusuk duri, ia akan kesakitan. Dalam hal ini, yang
menderita sakit adalah tubuh jasmaninya. Penderitaan jasmani akan
berakhir saat manusia mati. Tetapi, lain halnya dengan tubuh rohani.
Tubuh rohani berasal dari TUHAN yang kekal, maka keberadaannya pun
kekal. Oleh karena itu, meskipun tubuh jasmaninya sudah mati, tubuh
rohani tetap hidup. Tubuh rohani inilah kelak yang menderita di neraka,
jika tidak menerima keselamatan dari Tuhan Yesus. Perlu kita ingat bahwa
penderitaan di neraka bukan penderitaan tubuh jasmani, tetapi
penderitaan tubuh rohani.
Apakah tubuh rohani dapat menderita?
Seseorang dapat menderita meskipun tidak ada sesuatu yang berbenturan
dengan tubuh jasmaninya. Misalnya, ada seseorang dimaki-maki dan
dikutuki oleh seorang saudaranya melalui telepon. Akibatnya, ia
menderita sakit hati terhadap saudaranya itu. Tidak ada bagian tubuh
jasmaninya yang dicederai saudaranya itu, karena mereka berhubungan
hanya melalui telepon. Tetapi ia tetap merasa sangat sakit. Karena tubuh
jasmaninya tidak ada yang disakiti oleh saudaranya, maka dapat
dipastikan bahwa yang sakit adalah tubuh rohaninya! Tubuh rohaninya
terluka, ditusuk oleh kata-kata makian dan kutuk yang diucapkan
saudaranya itu.
PENYEBAB LUKA BATIN
Luka batin yang diidap seseorang dapat terjadi disepanjang perjalanan
hidupnya. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana terjadinya luka batin itu
pada jenjang-jenjang kehidupannya, yaitu: saat ia masih dalam

Penyembuhan Luka Batin 3


kandungan, ketika ia masih kanak-kanak, ketika ia menginjak remaja,
ketika ia sudah dewasa dan ketika ia sudah berumah-tangga.
Luka Batin Semasa Dalam Kandungan
Luka batin seseorang dapat terjadi ketika ia masih dalam kandungan. Hal
ini dapat dijelaskan dengan mengamati nats di bawah ini:
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke
pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet
mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang ada di rahimnya dan
Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. Lalu berseru dengan suara
nyaring:”Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah
buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi
aku ? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. (Luk. 1:39-44)
Nats di atas bercerita tentang Maria yang pergi mengujungi Elisabet.
Ketika itu Elisabet sedang mengandung Yohanes Pembaptis. Maria
menyampaikan salam kepada Elisabet. Lalu Elisabet menyambut salam itu
dengan ucapan: “Sebab sesungguhnya ketika salammu sampai kepada
telingaku, anak yang ada dalam rahimku melonjak kegirangan.”
Ucapan “salam” adalah kata yang enak didengar telinga manusia. Ketika
telinga Elisabet mendengar kata “salam”, anak dalam rahimnya melonjak
kegirangan. Hal ini menunjukan bahwa perkataan yang didengar oleh
seorang ibu yang hamil, berpengaruh terhadap suasana hati anak yang
ada dalam kandungannya. Dengan kata lain, segala sesuatu yang diindra
oleh seorang ibu yang hamil, berpengaruh terhadap suasana hati anak
yang ada dalam kandungannya.
Bagaimana seorang anak yang masih di dalam rahim ibunya dapat
bergirang?
Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa manusia terdiri dari dua tubuh, yaitu
tubuh jasmani dan tubuh rohani. Tubuh rohani dapat menderita karena
mendengar kata-kata tajam atau kasar. Sebaliknya, tubuh rohani dapat
bersukacita jika mendengar kata-kata yang manis. Tubuh rohani seorang

Penyembuhan Luka Batin 4


anak yang masih berada dalam rahim ibunya dapat bergirang dan dapat
juga bersedih, tergantung kepada kata-kata yang didengar ibunya. Jika
kata-kata yang didengar ibunya adalah kata-kata yang menyukakan hati,
seperti yang dialami Elisabet, maka anak itu akan bergirang. Sebaliknya,
jika yang didengar seorang ibu hamil adalah kata-kata yang mendukakan
hati, maka anak dalam rahim ibu itu akan berduka. Duka anak ketika
masih di dalam rahim ibunya, dapat terjadi ketika ibunya mendengar:
kata-kata kasar dari suami, kata-kata cacian dari mertua, kata-kata
penghinaan dari adik/kakak ipar, amarah orang-tuanya karena
pernikahannya tidak direstui orangtuanya, atau amarah atasannya di
kantor.
Janin dapat terluka ketika orangtuanya bersepakat hendak
menggugurkannya. Kasus seperti ini sering terjadi pada janin yang
keberadaannya tidak diinginkan orangtuanya, atau kehadirannya ditolak
orangtuanya, antara lain: janin yang terbentuk sebelum pernikahan,
karena janin seperti ini umumnya diusahakan supaya gugur; janin yang
tertolak karena ibunya ingin ikut program KB; janin yang tertolak karena
mengganggu kesehatan, pekerjaan atau karir ibunya; dan janin yang
tertolak karena jenis kelaminnya tidak sesuai dengan keinginan
orangtuanya (orangtua menginginkan anak laki-laki, ternyata janin dalam
rahimnya adalah perempuan).
Luka Batin Pada Masa Kanak-Kanak
Uraian di atas menjelaskan bahwa kata-kata kasar yang tidak langsung
didengar seorang anak (karena masih dalam rahim ibunya) dapat
menimbulkan luka batin. Jika kata-kata kasar yang tidak langsung didengar
seorang anak sudah dapat menimbulkan luka batin, maka kata-kata kasar
yang langsung ke telinga si anak akan menimbulkan luka batin yang lebih
parah! Itu sebabnya banyak anak-anak yang mengidap luka batin yang
parah karena menerima hajaran keras dari orangtuanya. Kata-kata kasar
yang sering disampaikan orangtua kepada anak-anak antara lain adalah:
Bodoh! Babi! Babi jalang! Mampus kau anjing! Na so hasea (anak tak
berguna) ! Naso jadi idaonmu na tama (mengutuki anak agar hidup
merana)! Haru mate ho nian (mengutuki anak supaya cepat mati)!
Buriapus ma ho (mengutuki anak supaya segera lenyap)! Disintakkon begu

Penyembuhan Luka Batin 5


i ma ho nian (permohonan supaya anaknya disabet setan)!” Kata-kata
kasar ini pasti sangat mendukakan hati anak-anak. Hajaran yang
berlebihan, kata-kata yang kasar dan kutukan yang diucapkan orangtua,
semuanya itu akan menimbulkan luka-luka batin. Hal inilah yang
mengakibatkan banyak anak-anak menderita sakit jiwa! Sementara Tuhan
berfirman: “Hai bapak-bapak, janganlah sakiti hati anakmu, supaya
jangan tawar hatinya.” (Kol. 3:2)
Saya pernah bertemu dengan seorang lajang tua. Ia bercerita tentang
ayahnya yang pernah menghukum dia dengan memaksa dia masuk ke
dalam suatu lobang bekas galian, kemudian lobang itu ditimbun ayahnya
sampai batas lehernya. Luka batinnya sangat berat, sehingga ia menjadi
pemabuk berat!
Perlakuan yang tidak adil atau pilih-kasih orangtua terhadap anak-anaknya
adalah perlakuan yang menyakiti hati anak-anaknya. Di tengah-tengah
masyarakat Batak, anak sulung laki-laki sangat dijunjung tinggi
orangtuanya. Semua adik-adiknya, harus menghormati anak sulung laki-
laki, karena anak sulung laki-laki adalah “pengganti ayah” di tengah-
tengah keluarga itu jika suatu waktu ayah mereka meninggal dunia. Anak
perempuan harus menghormati anak sulung laki-laki, meskipun di bawah
umurnya, karena anak sulung laki-laki kelak menjadi “hula-hula”
(manifestasi TUHAN) baginya. Dia harus diusahakan beroleh pendidikan
yang tinggi. Sawah ladang habis dijual agar anak sulung laki-laki dapat
beroleh pendidikan yang tinggi. Karena uang sudah habis untuk
menyekolahkan anak sulung laki-laki, adik-adiknya cukup sekolah kejuruan
saja, sekolah guru jemaat atau sekolah seadanya saja!
Sebelum ada program KB, keluarga Batak memiliki banyak anak. Jika anak
laki-laki lebih dari tiga orang, maka anak laki-laki yang lahir di antara anak
sulung laki-laki dan anak bungsu laki-laki, sangat mungkin mengidap luka
batin, karena perhatian orangtua kepada mereka tidak sebesar perhatian
orangtua kepada anak sulung dan anak bungsu. Biasanya, mereka pergi
merantau sebelum selesai sekolah lanjutan atas, karena mereka sudah
apatis, tidak ada harapan lagi untuk melanjutkan sekolah di perguruan
tinggi. Mereka meninggalkan kampung dengan membawa luka batin.
Mereka membuka lahan baru (manombang) di daerah Sumatera Timur

Penyembuhan Luka Batin 6


dan Riau. Mereka membentuk perkampungan Batak baru di sana dengan
tetap menyimpan luka batin.
Luka batin pada masa anak-anak dapat terjadi karena ia sering melihat
orangtuanya bertengkar hebat. Jika kedua orangtuanya bertengkar, ia
selalu bersembunyi di bawah tempat tidur. Luka batin seorang anak lebih
parah lagi jika orangtuanya bercerai.
Luka Batin Pada Masa Remaja dan Dewasa
Setelah seorang anak menanjak dewasa, batinnya dapat terluka karena ia
disakiti teman sebayanya. Misalnya, ia tidak diikut-sertakan dalam suatu
kelompok bermain (tertolak), dibully teman sekolah, diperlakukan tidak
adil oleh guru sekolahnya (gurunya pilih kasih); diejek teman-teman
sebaya karena ia memiliki cacat fisik; diejek orang karena ia mempunyai
nama yang tidak umum; diejek teman-teman sebaya karena ayahnya
pencuri, pemabuk, pernah dipenjarakan, atau tidak disenangi orang di
kampungnya; ditampar atau dipermalukan guru di depan kelas; difitnah
teman sekolah; ditinggalkan pacar; mengalami pelecehan seksual;
dibesarkan oleh seseorang yang bukan orangtuanya; dan lain-lain
sebagainya.
Ada orang yang terluka batin ketika memasuki perguruan tinggi, karena
diperlakukan sewenang-wenang oleh kakak kelasnya atau mengalami
kekerasan dari seniornya pada masa orientasi mahasiswa.
Luka Batin Setelah Berumah-Tangga
Seorang wanita dapat mengidap luka batin setelah ia berkeluarga. Luka
batin itu terjadi karena suaminya kasar dan mau memukulinya. Luka batin
mungkin terjadi karena suaminya selingkuh atau kawin lagi dengan wanita
lain. Penulis pernah menemukan seorang ibu yang malas berbicara
dengan siapapun, karena suaminya selingkuh. Alkitab juga mencatat
bahwa madu pasti menyakiti hati istri (1 Sam. 26: 6). Luka batin seorang ibu
dapat juga terjadi karena perbuatan mertua, ipar, anak dan mantunya.
Sebaliknya mantu atau menantu dapat terluka karena campur tangan
mertua dalam rumah tangganya.
Ada orang yang terluka batin karena dicurangi teman bisnis atau teman

Penyembuhan Luka Batin 7


sekerjanya, dituduh korupsi di kantornya, diperlakukan tidak adil oleh
atasannya, difitnah teman sekerja, dituduh tetangga sebagai tukang
santet. Ada orang yang terluka batin karena perlakuan mejelis gereja yang
tidak simpatik dan pilih kasih. Misalnya, ketika ia sakit, ia tidak dibesuk
pendetanya, sementara jemaat lain yang lebih kaya daripadanya,
berulang-ulang dibesuk pendetanya.
Ada orang yang terluka batin karena dikucilkan dari keluarga atau
komunitasnya, antara lain karena melanggar tradisi, melanggar aturan
gereja, tidak sejalan dengan aturan keluarga atau kelompoknya, dll.
Pembagian warisan oleh orangtua dapat juga menimbulkan luka batin
pada anak-anaknya.
Luka Batin Akibat Trauma
Seseorang dapat mengidap luka batin karena ia pernah mengalami
peristiwa-peristiwa yang sangat menyedihkan, mengecewakan,
menakutkan, memalukan dan menimbulkan kepanikan.
Seorang ibu pernah mengalami suatu peristiwa yang sangat menakutkan,
karena mobil yang ditumpanginya masuk jurang. Sejak peristiwa itu, ia
selalu takut naik mobil. Mengapa? Karena peristiwa itu masih
meninggalkan bekas dalam tubuh rohaninya. Ada seorang remaja, ia
senantiasa diliputi rasa takut: takut sendirian, takut ke kamar mandi, takut
melihat orang yang meninggal, dll. Akarnya adalah ketakutan yang pernah
ia alami, yaitu ketika ia melihat ibunya dibunuh seseorang. Peristiwa itu
membuat ia selalu ketakutan.
Seseorang mungkin terluka karena ia pernah mengalami kepanikan yang
luar biasa. Misalnya, karena rumahnya terbakar atau karena ada anggota
keluarganya yang tiba-tiba meninggal. Mungkin ia pernah mengalami
ketakutan yang luar biasa, karena ia pernah hendak diperkosa seseorang.
Mungkin ia pernah mengalami ketakutan yang luar biasa karena ia pernah
melihat kerusuhan, pembunuhan, kecelakaan yang sangat mengerikan,
melihat pemerkosaan dan pertengkaran yang menakutkan. Penulis pernah
menemukan orang dewasa yang selalu ketakutan, karena semasa
kecilnya ia selalu ketakutan ketika melihat kedua orangtuanya bertengkar
hebat.

Penyembuhan Luka Batin 8


Ada seorang wanita yang sering kaget jika tiba-tiba ada orang melintas di
belakangnya. Menurutnya, ia pernah sangat kaget ketika suatu waktu,
saat ia baru pulang sekolah, tiba-tiba ayahnya melemparkan kuah sayur ke
wajahnya. Ia tidak mengetahui mengapa ayahnya tiba-tiba marah dan
melampiaskan kemarahan kepadanya, karena ia sendiri baru pulang dari
sekolah.
DAMPAK LUKA BATIN
Ada persamaan antara luka batin dengan luka di daging. Misalkan kaki
seseorang terluka karena menginjak paku. Melalui luka tersebut, bakteri
tetanus masuk ke dalam tubuh orang itu, membuat orang itu kejang-
kejang atau sangat menderita, dan jika tidak segera ditangani dokter,
orang itu akhirnya akan meninggal. Demikian halnya jika seseorang terluka
batin, melalui luka batin itu kuman rohani berupa roh-roh jahat, antara
lain: roh kebencian, roh dendam, roh pembunuh, roh pemecah-belah, roh
iri, roh pemberontakan dan roh-roh jahat lainnya akan masuk ke dalam
tubuh rohaninya. Roh-roh jahat ini akan mengacaukan kehidupan rohani
orang itu, ditandai dengan perilakunya yang aneh-aneh; misalnya menjadi
sangat pendiam, perenung, pemalu, pemberontak, suka membuat
keonaran, bahkan dapat membuat orang itu mati rohani (anti Kristus).
Tuhan Yesus telah mengajarkan bahwa roh-roh jahat dapat keluar-masuk
ke dalam manusia. Ia berkata:
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-
tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.
Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan
rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat
dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya
keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula”. (Mat. 12: 43-45)
Kuman penyakit pada tubuh jasmani seseorang dapat ditularkan kepada
orang di sekitarnya. Demikian juga halnya dengan kuman rohani atau roh-
roh jahat. Kuman rohani dapat ditularkan seseorang kepada orang-orang
di sekitarnya. Dengan kata lain, luka batin berdampak terhadap kehidupan
orang yang mengidapnya dan berdampak juga terhadap orang-orang di
sekitarnya. Misalnya, jika seorang ayah mengidap luka batin, maka luka
Penyembuhan Luka Batin 9
batin itu akan ditularkan kepada istrinya, anak-anaknya, orang-orang yang
tinggal di rumahnya. Ketika seorang ibu bercerita kepada anak-anaknya
tentang seorang kerabat yang menyakiti hatinya, ia sebenarnya sedang
menularkan luka batinnya kepada anak-anaknya. Akhirnya, anak-anaknya
ikut terluka batin dan ikut-ikutan membenci kerabat mereka yang dibenci
ibunya itu. Sesudah menikah, anak yang terluka batin itu akan menularkan
luka batinnya kepada pasangannya dan anak-anaknya. Bahkan penularan
luka batin itu dapat bersifat massal sehingga dapat menimbulkan
kerusuhan (Ibr. 12: 14-15). Hal seperti ini sering terjadi di tengah-tengah
keluarga, gereja dan persekutuan-persekutuan!
Luka batin juga berdampak kepada kesehatan jasmani, misalnya sakit
rabun mata, kekuatannya merosot (sakit lever, gula, jantung, ginjal), tahun
ke tahun berkeluh-kesah, lumpuh, dan lain-lain. Alkitab mencatat:“karena
sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. Sebab
hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah;
kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi
lemah”( Maz. 31:10-11 )
Ada seorang ibu yang sakit mata, karena ditinggalkan suaminya. Hati ibu
itu sangat sedih, membuat dia sering menangis sehingga matanya menjadi
rabun. Ada seorang ibu, istri seorang pegawai negeri, dari sisi ekonomi,
mereka tidak berkekurangan. Pada tahun seribu sembilan ratus
tujuhpuluhan, mereka sudah memiliki rumah, mobil, piano, telepon dan
tv, yang pada masa itu jarang dimiliki orang lain. Tetapi ibu itu sering
berkata: “Hidup saya yang paling susah di dunia ini”. Ibu ini selalu
berkeluh kesah! Mengapa? Karena ia mengidap luka batin. Sejak menikah,
ia tidak disenangi mertua dan ipar-iparnya. Ia bukan pilihan keluarga
suaminya. Sejak masih berpacaran, ia sudah ditolak keluarga suaminya.
MENANGGULANGI LUKA BATIN
Alkitab mencatat tentang orang-orang terluka dan tertolak yang
menerima kesembuhan dari Tuhan Yesus. Di antaranya adalah orang yang
sakit kusta seperti tercatat dalam kitab Markus 1: 40 – 45.
(40) Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di
hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau,

Penyembuhan Luka Batin 10


Engkau dapat mentahirkan aku." (41) Maka tergeraklah hati-Nya oleh
belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan
berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." (42) Seketika itu
juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. (43) Segera
Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: (44) "Ingatlah,
janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa
pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan
oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." (45) Tetapi orang itu pergi
memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana,
sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia
tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga
datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Pada zamannya Yesus, orang yang sakit kusta selalu ditolak oleh
masyarakat. Si penderita kusta harus dikucilkan jauh dari kampungnya,
supaya penyakitnya tidak tertular kepada orang banyak, karena demikian
anggapan orang banyak zaman itu. Biasanya orang kusta itu ditempatkan
di suatu pondok yang sangat sederhana, dan selamanya ia tinggal di sana
sampai akhir hidupnya. Siang-malam ia sendirian di pondok itu, dirundung
kepedihan dan kesepian. Jika ada kerabatnya yang mau mengantar
makanannya, kerabatnya meletakkan makanan itu agak jauh dari pondok
orang kusta itu, lalu berteriak memanggil orang kusta itu untuk
mengambil makanannya. Kemudian kerabatnya buru-buru meninggalkan
tempat itu, karena ia takut bertemu dengan orang yang sakit kusta itu.
Kemudian orang yang sakit kusta itu datang mengambil makanan tersebut
tanpa bertemu dengan orang yang memberikannya. Sungguh
menyakitkan! Tubuh jasmaninya sakit, hatinya juga sangat sakit. Syukur, ia
datang kepada Tuhan Yesus dan beroleh kesembuhan dari Tuhan Yesus.
Luka batinnya juga sembuh, sehingga dia tidak takut lagi berhadapan
dengan orang banyak, orang itu pergi memberitakan peristiwa
kesembuhannya itu dan menyebarkannya kemana-mana (ay. 45).
Kitab Yohannes 4: 1- 42, menceritakan juga seorang perempuan yang
tertolak, yang menerima kesembuhan karena bertemu secara pribadi
dengan Tuhan Yesus.

Penyembuhan Luka Batin 11


(6) Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan,
karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.(7)
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata
Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
Dahulu kala, hanya ada satu sumur untuk satu perkampungan. Biasanya,
para wanita mengambil air ke sumur itu pagi-pagi atau sore hari. Tetapi
perempuan ini datang ke sumur tengah hari, saat pengunjung sumur tidak
ada lagi. Mengapa? Karena, perempuan ini adalah orang yang tertolak,
sehingga ia takut bertemu dengan orang banyak. Itu sebabnya, ia datang
ke sumur pukul dua belas siang. Hal ini dapat kita maklumi, karena latar
belakang kehidupannya gelap, ia sudah lima kali ganti suami, dan sekarang
hidup satu rumah dengan laki-laki yang bukan suaminya.
(16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke
sini." (17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus
kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,(18)
sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang
padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Setelah perempuan itu berbincang-bincang dengan Tuhan Yesus tentang
penyembahan dan keselamatan, atau tentang hal-hal rohani, ia semakin
mengenal pribadi Tuhan Yesus. Akhirnya perempuan itu menerima Tuhan
Yesus menjadi penyelamat baginya. Perhatikanlah kutipan ayat di bawah
ini.
(20) Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu
katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." (21) Kata
Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan
juga di Yerusalem. ……(25) Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu,
bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang,
Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." (26)Kata Yesus
kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." ……..
(28) Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke
kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: (29} "Mari, lihat! Di
sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" (30) Maka mereka pun pergi ke
Penyembuhan Luka Batin 12
luar kota lalu datang kepada Yesus.
Ayat 28 s/d 30 di atas menunjukkan bahwa luka batin perempuan itu
sudah sembuh. Itu sebabnya, ia berani berhadapan dengan orang banyak
yang menolaknya. Ia berani bercerita tentang Tuhan Yesus kepada orang-
orang yang menolaknya. Ia menuntun orang datang kepada Tuhan Yesus.
Ia menjadi orang yang berguna bagi Tuhan Yesus.
(39) Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya
kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia
mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." (40) Ketika
orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-
Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari
lamanya.(41) Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena
perkataan-Nya,(42) dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami
percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami
sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar
Juruselamat dunia."
Ada satu orang lagi perempuan yang terluka yang beroleh kesembuhan
dari Tuhan Yesus, yaitu seorang perempuan berdosa yang tertangkap
basah melakukan perzinahan (Yoh. 8: 2-11). Perempuan ini dibawa ahli-ahli
Taurat dan orang Farisi ke tengah-tengah orang banyak. Ahli-ahli Taurat
dan orang Farisi itu membeberkan dosa perempuan itu kepada orang
banyak dan kepada Tuhan Yesus. Perempuan seperti ini, dipandang hina,
tidak berharga dan ditolak oleh masyarakat. Orang banyak sudah bersiap-
siap untuk melempari perempuan itu dengan batu. Perempuan ini pasti
mengidap luka batin yang berat, karena mengalami penghinaan,
ketertolakan dan tidak berdaya menghadapi masyarakat yang segera akan
membunuhnya. Tetapi Tuhan Yesus berkata kepada orang banyak itu:
“Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Mendengar
perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang
tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang
tetap di tempatnya. Meskipun orang banyak sudah undur, masih ada satu
pribadi lagi di depan perempuan itu yang lebih berkuasa untuk
menghukumnya, yaitu Tuhan Yesus. Sekarang keputusan terakhir perihal

Penyembuhan Luka Batin 13


nasib perempuan itu ada di tangan Tuhan Yesus. Apakah perempuan ini
tetap terhina dan tertolak tergantung kepada keputusan Tuhan Yesus.
Lalu Tuhan Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan,
di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Tuhan Yesus berkata: “Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang.” Maka bebaslah perempuan ini dari penghinaan, ketertolakan
dan ketidak-berdayaan menghadapi hukuman masyarakat.
Catatan-catatan di atas memberi pengajaran bahwa hanya Tuhan
Yesuslah satu-satunya yang dapat membebaskan seseorang dari
penghinaan, ketertolakan dan hukuman masyarakat. Dengan perkataan
lain, hanya Tuhan Yesuslah yang dapat menyembuhkan luka batin! Luka
daging dipulihkan daging. Luka roh dipulihkan Roh. Oleh karena itu, luka
batin hanya dapat dipulihkan Yesus, karena Yesus adalah Pencipta alam
semesta, yang Roh adanya.
Kalau begitu apakah yang harus dilakukan seseorang agar luka batinnya
sembuh?
Bersimpuhlah di hadapan Tuhan Yesus seperti perempuan yang diseret-
seret orang banyak itu. Tuhan Yesus akan berkata kepadamu: “Akupun
tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat berdosa lagi mulai
dari sekarang.” Luka batinmu akan sembuh jika engkau menerima
pengampunan dari Tuhan Yesus.
Datanglah kepada Tuhan Yesus seperti orang yang sakit kusta itu.
Berbincang-bincanglah dengan Tuhan Yesus tentang hal-hal rohani seperti
perempuan Samaria itu. Tuhan Yesus menerima orang yang sakit kusta itu,
karena Tuhan Yesus mengampuninya. Tuhan Yesus berkenaan berbincang-
bincang dengan perempuan Samaria di suatu sumur, tentu karena Dia
berkenaan mengampuni perempuan itu. Seandainya Tuhan Yesus tidak
mengampuni mereka, Tuhan Yesus tidak akan menyembuhkan orang
kusta itu, dan tidak akan mau berbincang-bincang dengan perempuan
Samaria itu. Mereka berdua akan tetap terhina, tertolak dan terhukum!
Oleh karena itu, jika seseorang mengidap luka batin dan mau
disembuhkan, datanglah kepada Tuhan Yesus. Seperti orang yang sakit

Penyembuhan Luka Batin 14


kusta itu, ia mengakui hanya Tuhan Yesuslah yang dapat
menyembuhkannya. Sebab tak mungkin ia meminta pertolongan kepada
Yesus jika ia tidak meyakini bahwa Tuhan Yesuslah yang dapat
menyembuhkannya. Berbincang-bincanglah dengan Tuhan Yesus, supaya
engkau semakin mengenal pribadi Tuhan Yesus, hingga tiba kepada
pengakuan bahwa Dialah satu-satunya penyembuh luka batinmu.
Bersimpuhlah di hadapan Tuhan Yesus seperti seorang perempuan
pezinah itu, mengaku dirimu seorang yang berdosa berat, sangat hina, dan
seharusnya dirajam.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
(Yoh. 1: 9)

Tuhan Yesus adalah setia dan adil, sehingga Ia mengampuni segala


dosamu dan menyucikanmu dari segala kejahatan. Aminkanlah bahwa
engkau telah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus. Keyakinanmu
akan pengampunan itulah yang membuat engkau mampu mengampuni
orang lain. Sebab, seorang yang telah menerima pengampunan dari Tuhan
Yesus, ia akan mampu mengampuni orang yang melukai hatinya.
Seseorang yang telah menikmati belas kasihan dari Tuhan Yesus, akan
mampu mengasihi orang yang melukai hatinya. Bukankah kita dahulu
adalah musuh bagi Tuhan Yesus? Tetapi karena kasih-Nya, ia mau
mengampuni kita. Oleh karena itu, setiap orang yang telah menerima
kasih Tuhan Yesus, ia memiliki kasih itu, sehinga ia mampu mengasihi
musuhnya. Jika seseorang telah mengasihi musuhnya, itu pertanda bahwa
kebencian telah lenyap dari hatinya. Dengan kata lain, luka batinnya telah
sembuh! Luka batin Anda akan sembuh jika Anda mau mengampuni orang
yang melukai hati Anda. Luka batin Anda sudah sembuh jika Anda sudah
mengasihi orang yang melukai hati Anda.
Seseorang yang dengan sungguh-sungguh telah menerima pengampunan
dari Tuhan Yesus, mau tidak mau ia akan menaati firman-Nya. Berikut ini
dapat dibaca sabda-sabda Tuhan Yesus perihal sikap para pengikut Tuhan
Yesus terhadap musuh:
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu
(Mat. 5:44)

Penyembuhan Luka Batin 15


Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
mintalah berkat kepada orang yang mengutuk kamu; berdoalah kepada
orang yang mencaci kamu. (Luk. 6:27-28)
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan
mengutuk! (Rom. 12:14)
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling
mendoakan, supaya kamu sembuh. ……………..” (Yak. 5:16)
Sering kita berkata bahwa mengampuni musuh adalah hal yang sukar.
Benar, kita tidak mampu mengampuni musuh, jika kita sendiri belum
beroleh pengampunan dari Tuhan Yesus. Tetapi, jika kita menyadari
bahwa kita adalah musuh-Nya Tuhan Yesus yang telah menerima
pengampunan dari Tuhan Yesus, kita mampu mengampuni musuh.
Seseorang yang telah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus, dan
yang menempatkan Tuhan Yesus menjadi Raja dalam hidupnya, ia akan
belajar menaati Tuhan Yesus. Demi ketaatan Anda kepada Raja Yesus,
ampunilah musuhmu. Anda boleh berkata-kata kepada Tuhan Yesus:
“Tuhan Yesus, saya terluka dan membenci si Anu. Tetapi, karena aku mau
belajar menaati-Mu dan mau beroleh kesembuhan luka batin, maka saya
mau mengampuni si Anu”.
Kalau kita menasehati seseorang untuk mengampuni orang yang
menyakitinya, sering terdengar jawaban: “Saya sudah melupakannya!”.
Anda tidak cukup hanya melupakan orang yang pernah menyakiti hatimu.
Tuhan Yesus meminta Anda untuk menyatakan pengampunan dan
memohon berkat bagi orang-orang yang pernah melukai hatimu.
Tuhan Yesus berfirman: “Karena menurut ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum" (Mat. 12:37).
Artinya, jika Anda telah mengucapkan pengampunan, maka ucapan itu
dibenarkan oleh Tuhan Yesus, Anda dibenarkan telah mengampuni! Jika
Anda telah mengucapkan kata-kata berkat kepada musuhmu, maka Anda
dibenarkan Tuhan Yesus tidak membenci musuhmu lagi! Ingat! Jika keben-
cian sudah lenyap maka luka batin sudah sembuh! Layaklah Anda mera-
wat tubuh rohani seisi rumah Anda. Layaklah Anda merawat tubuh rohani
jemaat. Layaklah Anda bekerja meluaskan kerajaan Sorga di bumi ini.

Penyembuhan Luka Batin 16


BERKAT ROHANI KARENA MENGAMPUNI
Selain menyembuhkan luka batin, pengampunan juga memberi banyak
berkat rohani, baik bagi yang mengampuni maupun bagi yang diampuni,
antara lain:
1. Orang yang mengampuni beroleh pengampunan dari Tuhan Yesus
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapa yang di sorga
akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni
orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. (Mat.6:14-15 )
2. Permintaan orang yang mengampuni didengar Tuhan Yesus
Jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan
engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati Saudaramu terhadap
engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergi
berdamai dahulu dengan Saudaramu, lalu kembali mempersembahkan
persembahanmu itu. (Mat. 5: 23-24 )
Ayat di atas menyiratkan bahwa TUHAN tidak begitu saja mau menerima
suatu persembahan. Seandainya Anda sekarang berdiri di depan mezbah
hendak mempersembahkan uang, TUHAN tidak langsung menerima
persembahanmu. Anda harus berdamai dahulu dengan orang-orang yang
sakit hati kepada Anda. Setelah itu, kembalilah ke mezbah
mempersembahkan uang itu. Jika Anda tidak mau berdamai dengan orang
itu dan tetap ngotot menghadap mezbah, maka TUHAN tetap menyuruh
Anda agar berdamai dahulu dengan orang itu. Persembahan Anda tetap
ditolak TUHAN! Anda tidak mempunyai kesempatan lagi untuk
mengajukan permintaan. Seandainya Anda tetap meminta sesuatu kepada
TUHAN, permintaan Anda akan ditolak TUHAN! Mengapa? Karena Anda
menolak perintah TUHAN!
3. Orang yang mengampuni dibebaskan dari murka TUHAN
Semua kita sudah pernah mendengar cerita tentang kota Sodom dan
Gomora, yaitu kota yang dimusnahkan TUHAN. Sebelum TUHAN
memusnahkan kedua kota itu, dengan perantaraan malaikat, TUHAN
terlebih dahulu berfirman kepada Lot, salah seorang penghuni kota itu.
Mari kita cermati firman TUHAN yang disampaikan malaikat kepada si Lot:

Penyembuhan Luka Batin 17


“Sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh-kesah
orang tentang kota ini di hadapan TUHAN, sebab itulah TUHAN mengutus
kami untuk memusnahkannya. “ (Kej. 19:13 )
Jadi, kota-kota itu dimusnahkan TUHAN, karena banyak orang yang
berkeluh kesah tentang kota-kota itu.
Jika Anda menyakiti hati seseorang, tentu orang itu akan berkeluh-kesah
atas perbuatanmu itu. Keluh-kesahnya itu mungkin ia sampaikan dengan
bercerita kepada orang lain. Karena TUHAN hadir di setiap tempat, maka
TUHAN juga pasti mendengar keluh-kesahnya itu. Seandainya pun orang
itu berkeluh-kesah dalam hati, TUHAN juga mengetahuinya, karena
TUHAN mengetahui isi hati manusia. Keluh-kesah itu dapat mendatangkan
murka TUHAN kepada Anda. Waktu dan bentuk murka itu tergantung
kepada kedaulatan TUHAN. Oleh karena itu, selesaikanlah segala
perselisihan dengan orang-orang yang pernah Anda sakiti, agar tidak ada
lagi orang yang berkeluh-kesah kepada Anda!
Jika Anda pernah disakiti orang lain dan Anda berkeluh kesah tentang
perilaku orang itu, maka orang itu akan dimurkai TUHAN. Tetapi, jika Anda
mengampuni dan memberkatinya, ia dibebaskan dari murka TUHAN.
Dalam hal ini, Anda menjadi sehati dengan Tuhan Yesus, sebab Tuhan
Yesus memiliki hati yang mau menyelamatkan manusia dari kebinasaan.
Hanya Iblis yang menghendaki kebinasaan manusia.
4. Orang yang mengampuni hidupnya tenteram
Tuhan Yesus bersabda: “Berbahagialah yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak TUHAN” (Mat. 5: 9).
Jika Anda berselisih dengan seseorang, lalu Anda pergi menemuinya untuk
memohon atau menyampaikan pengampunan, maka Anda sudah menjadi
pembawa damai. Anda akan memperoleh status mulia menjadi anak
TUHAN. Anak-anak dunia memperoleh perhatian dan perlindungan dari
ayahnya, maka anak-anak TUHAN akan memperoleh perhatian dan
perlindungan dari TUHAN. Anak seorang Presiden di negara kita ini tidak
pernah takut, ia merasa aman, karena negara menyediakan pasukan
untuk mengawal anak-anak Presiden. Demikian juga dengan anak TUHAN,
ia tidak pernah takut, ia menikmati rasa aman, karena TUHAN akan

Penyembuhan Luka Batin 18


menyediakan malaikat untuk mengawalnya.
5. Pengampunan membatalkan dakwaan Iblis
Dalam Alkitab dituliskan tentang Ayub, seorang yang saleh, jujur, takut
akan TUHAN, menjauhi kejahatan, dan tidak ada seperti dia di bumi.
Meskipun demikian Ayub masih didakwa Iblis di hadapan TUHAN (Ayub 2: 1-7).
Jika Ayub yang sangat baik masih didakwa iblis, bagaimana pula dengan
orang yang tidak sesempurna Ayub, yaitu orang yang tidak mau
mengampuni? Iblis dapat mendakwanya! Oleh karena itu jangan berikan
kesempatan kepada Iblis mendakwa Anda. Segeralah berdamai dengan
orang-orang yang berselisih dengan Anda.
6. Pengampunan membuka pintu pertobatan bagi orang lain
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka
menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang
seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus
berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat." …. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat
Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu
dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau
takut, juga tidak kepada TUHAN, sedang engkau menerima hukuman yang
sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan
yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila
Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk. 23: 33 – 44)
Ketika Tuhan Yesus tersalib, Ia mengucapkan kata pengampunan. Ucapan
Yesus itu didengar kedua penjahat yang tersalib bersama-Nya. Salah satu
dari penjahat itu menyadari dirinya orang berdosa lalu menyerahkan
hidupnya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menerimanya, sehingga
penjahat itu bersama Tuhan Yesus di Firdaus. Dengan kata lain, penjahat
itu diselamatkan Tuhan Yesus.
Jika Anda mau mengampuni seseorang yang melukai hati Anda, maka
pengampunan itu membuka pintu pertobatan bagi orang tersebut. Jika

Penyembuhan Luka Batin 19


suamimu menyakiti hatimu, ampunilah dia, supaya pintu pertobatan
terbuka bagi suamimu itu. Jika istrimu menyakiti hatimu, ampunilah dia,
supaya pintu pertobatan terbuka bagi istrimu itu. Jika anak-anakmu
menyakiti hatimu, ampunilah mereka, supaya pintu pertobatan terbuka
bagi anak-anakmu itu.
PENUTUP
Luka batin melumpuhkan kehidupan rohani seseorang. Jika orangtua
mengidap luka batin, ia tidak mungkin merawat tubuh rohani anak-
anaknya dengan baik. Oleh karena itu orangtua harus mengalami
penyembuhan luka batin, agar luka batinnya tidak menular kepada anak-
anaknya, dan supaya dalam kondisi yang prima merawat tubuh rohani
anak-anaknya. Pemuda-pemudi juga harus sembuh dari penyakit luka
batin, supaya tidak menularkan luka batinnya kepada pasangannya dan
anak-anaknya ketika sudah berumah-tangga. Jika luka batinmu sudah
sembuh, Anda akan menjadi teman sekerja Tuhan Yesus untuk membawa
banyak orang datang kepada Tuhan Yesus, seperti orang yang sakit kusta
dan perempuan Samaria yang sudah diceritakan tadi.
Jika seorang pendeta, majelis atau guru sekolah minggu, masih mengidap
luka batin, maka ia adalah ibarat seorang gembala yang terluka. Ia tidak
mungkin menggembalakan jemaatnya dengan baik. Ketika ia melayani, ia
akan menularkan luka batinnya kepada orang-orang dilayaninya. Bahkan
ia dapat menimbulkan kerusuhan di tengah-tengah jemaat. Oleh karena
itu, luka-luka batin pendeta, majelis dan guru sekolah minggu harus
sembuh lebih dahulu, agar dapat menggembalakan jemaat dengan baik.
Milikilah Tuhan Yesus, supaya semua yang dimiliki Tuhan Yesus tinggal di
dalam dirimu. Tuhan Yesus memiliki hati yang mau mengampuni,
memberkati, mengasihi dan mendoakan manusia yang menyakiti-Nya. Jika
Anda memiliki Tuhan Yesus, maka hati yang mau mengampuni,
memberkati, mengasihi dan berdoa syafaat akan tinggal di dalam dirimu.
Dengan demikian, Anda mampu mengampuni, memberkati, mengasihi
dan mendoakan orang-orang yang menyakitimu.
Jika luka batin itu akibat perbuatan sesama manusia, maka datanglah
kepada Tuhan Yesus dan lakukanlah hal-hal di bawah ini:

Penyembuhan Luka Batin 20


1. Katakanlah kepada Tuhan Yesus bahwa engkau adalah seorang berdosa
sejak dalam kandungan ibumu. Ingat, bahwa semua manusia berdosa
dan upah dari dosa itu adalah maut. Mohon belas kasihan Tuhan Yesus
untuk mengampunimu. Yakinkan dirimu telah menerima pengampunan
dari Dia.
2. Katakanlah kepada Tuhan Yesus bahwa engkau mau mengampuni
orang yang menyakiti hatimu karena engkau telah menerima
pengampunan dari Dia, dan karena mau menaati-Nya! Mengampuni
atas kehendak sendiri atau karena nasehat orang lain tidak ada
kuasanya. Tetapi mengampuni karena ketaatan kepada Tuhan Yesus,
sangat besar kuasanya. Sebab Firman Tuhan hidup dan kuat, lebih
tajam dari pedang bermata dua. (Ibr. 4:12) Kuasa itulah yang
memampukanmu mengampuni orang yang menyakitimu.
3. Mohon berkat Tuhan Yesus melimpahi orang yang menyakiti hatimu
itu.
4. Luka-luka di daging (daging = materi) disembuhkan dengan obat-
obatan (obat = materi). Luka-luka di dalam roh hanya dapat
disembuhkan oleh roh. Oleh karena itu mintalah agar Roh Tuhan Yesus
menyembuhkan luka-luka di hatimu. (1Pet. 2: 24 & Yes. 53:5)
5. Mohon kuasa Yesus menghilangkan ingatanmu akan perbuatan orang
yang menyakitimu itu dan pikirkanlah hal-hal yang manis, yang mulia,
yang suci, yang sedap didengar dan patut dipuji (Fil. 4:8).
6. Demi nama Tuhan Yesus, usirlah semua roh-roh jahat dari hatimu (roh
kebencian, roh pendendam, roh pembunuh, roh ketakutan, dll). Hal ini
dapat dilakukan oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus,
sebab kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus telah
diberi kuasa untuk mengusir setan-setan demi nama Tuhan Yesus (Mark.
16:17)
.
7. Seandainya peristiwa itu teringat kembali dan menyedihkan hati Anda,
hal itu pertanda bahwa luka batin Anda belum sembuh. Luka batin
sama seperti luka daging, ada yang cepat sembuh ada juga yang lama
sembuh. Oleh karena itu, segeralah kembali berdoa untuk
mengampuninya dan memberkatinya. Mohon agar Tuhan Yesus

Penyembuhan Luka Batin 21


menyembuhkan luka-luka batinmu dan menghilangkan segala ingatan
akan perbuatan orang yang menyakitimu itu. Doa pengampunan dan
berkat tidak cukup sekali, tergantung kepada besar lukanya. Kalau luka
batin itu hanya berupa “goresan”, maka kesembuhannya cepat. Tetapi,
kalau luka batin itu “menganga”, maka kesembuhannya memerlukan
waktu. Untuk kasus terakhir ini, doa pengampunan dan berkat perlu
dilakukan berulang-ulang sampai luka batin itu sembuh.
Melupakan dan memaafkan dalam hati adalah hal yang sangat berbeda
dengan berbicara kepada Tuhan Yesus. Melupakan dan memaafkan dalam
hati dapat dilakukan semua orang tanpa kecuali. Tetapi mengatakan
pengampunan dihadapan Tuhan Yesus dan meminta berkat bagi musuh,
hanya dapat dilakukan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus! Itu
sebabnya aksi melupakan dan memaafkan dalam hati tidak mampu
mengobati luka batin. Tindakan yang seperti itu hanya pengobatan
sementara, ibarat menutupi luka tetapi di dalam masih bernanah.
Sewaktu-waktu luka itu dapat menganga lagi.
Luka batin tidak dapat diobati dengan acara adat, acara tepung tawar atau
seremonial lainnya, karena ajaran ini jelas bukan dari Tuhan Yesus. Cara ini
hanya mampu untuk menghentikan perselisihan fisik saja! Kebencian dan
dendam tetap mendekam dalam hati mereka. Hal inilah yang sering
terjadi di tengah-tengah jemaat yang bermusuhan. Boleh jadi, jemaat
dipersatukan karena usaha-usaha dari luar, tetapi mereka tetap tidak satu
hati.
Jika luka batin itu akibat peristiwa yang mengejutkan, menakutkan, atau
mengerikan (trauma), maka tindakan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Katakanlah kepada Tuhan Yesus bahwa engkau adalah seorang berdosa
sejak dalam kandungan ibumu. Mohon belas kasihan Tuhan Yesus
untuk mengampunimu.
2. Jika sudara sempat memprotes TUHAN atas kejadian itu (misalnya
karena TUHAN tiba-tiba memanggil salah seorang keluarga Anda),
mintalah pengampunan, karena tidak ada hak kita mengatur Raja
Sorga. Berikanlah kedaulatan kepada Tuhan Yesus untuk melakukan

Penyembuhan Luka Batin 22


apa yang dikehendaki-Nya dalam kehidupanmu.
3. Mintalah agar Tuhan Yesus menyembuhkan luka batinmu.
4. Minta kuasa Roh Yesus menghilangkan dari ingatanmu peristiwa itu.
5. Dalam nama Tuhan Yesus, usirlah semua roh-roh jahat dari hatimu (roh
kesedihan, roh putus asa, roh kekecewaan, roh kekuatiran, dll)
Maukah Anda mengampuni orang yang menyakiti hatimu? Jika mau,
panjatkanlah doa berikut ini:
Tuhan Yesus, Engkau mengetahui bahwa hati saya saat ini terluka, karena
pada masa lalu saya disakiti oleh ……………… (sebutkan nama orangnya).
Firman-Mu yang mengatakan bahwa saya harus mengampuninya,
mendoakannya dan memberkatinya. Ternyata selama ini saya tidak
mengampuninya, malah aku membencinya dan menaruh dendam
kepadanya. Aku mengaku berdosa, karena tidak menaati Firman-Mu itu.
Berbelas kasihanlah kepadaku, mohon ampunilah dosaku itu. Ampunilah
dia supaya dia juga menjadi pengikut-Mu. Mohon berikan kepadanya hati
yang mengampuni saya, hingga suatu hari kami dapat saling mengaku
dosa dan saling mengampuni.
Tuhan Yesus, saya memohon, sembuhkan luka-luka batinku. Bilur-bilur-Mu
Tuhan yang menyembuhkannya. Mohon kuasa Roh-Mu menghilangkan
segala ingatanku akan perbuatannya yang menyakitkan itu. Roh
kebencian, roh kekesalan, roh dendam, roh pembunuh dan roh najis lain
yang masuk ke dalam hatiku melalui luka itu, semuanya saya musnahkan
demi nama Tuhan Yesus. Mohon berikanlah kepadaku sekarang roh kasih,
roh kerendahan hati, roh pengampunan, roh suka cita dan damai
sejahtera.
Tuhan Yesus, berkenaanlah tinggal di dalam aku, supaya hatiku seperti
hati-Mu, setia mengampuni, mendoakan dan memberkati orang-orang
yang menyakiti hatiku.
Tuhan Yesus, terima kasih atas kesembuhan yang Engkau berikan bagiku.
Ingatkanlah aku agar setia berdoa buat kepada …………. (sebutkan nama
orang yang menyakitkan hatimu itu), hingga luka-luka batinku benar-
benar sembuh. Amin.

Penyembuhan Luka Batin 23


Jika Anda pernah mengalami trauma, maukah Anda disembuhkan? Jika
mau, panjatkanlah doa berikut ini:
Tuhan Yesus, Engkau mengetahui bahwa hati saya saat ini terluka,
mengalami trauma, karena pada masa lalu saya mengalami …………
(kepedihan, ketakutan, peristiwa yang membuat trauma). Peristiwa itu
membuat hatiku terluka, dan menolak kedaulatan-Mu atas peristiwa itu.
Selama ini saya tidak menerimanya sebagai sesuatu yang Engkau ijinkan
terjadi dalam hidupku, malah aku memprotes Engkau sebagai Tuhan yang
tidak adil, yang tega membiarkan aku menderita. Berbelas kasihanlah
kepadaku, mohon ampunilah dosaku itu.
Tuhan Yesus, sekarang aku mengaku bahwa Engkau adalah raja yang
berdaulat penuh atas hidupku. Aku mau menerima segala keputusan-Mu
dalam hidupku. Tuhan Yesus, saya memohon, sembuhkan traumaku. Bilur-
bilurMu Tuhan yang menyembuhkannya. Mohon kuasa Roh-Mu
menghilangkan segala ingatanku akan peristiwa yang
menyakitkan/menakutkan itu. Roh anti Yesus, roh kebencian, roh
kekesalan, roh pemberontakan dan roh najis lain yang masuk ke dalam
hatiku melalui luka traumaku, semuanya saya musnahkan dalam nama
Tuhan Yesus. Mohon berikanlah kepadaku sekarang roh kasih, roh
kerendahan hati, roh suka cita dan damai sejahtera.
Tuhan Yesus, berkenaanlah tinggal di dalam aku, supaya hatiku seperti
hati-Mu, hati yang memiliki damai sejahtera sorgawi. Terima kasih atas
kesembuhan yang Engkau berikan kepadaku. Amin.

Revisi 5 Agst 2020


Anda bebas memperbanyak tulisan ini dan membagikannya kepada orang lain

Penyembuhan Luka Batin 24

Anda mungkin juga menyukai