ORANG YAHUDI
Bonggas L. Tobing
Jl. Perjuangan 9, Tj. Rejo, Medan 20122
B
anyak orang beranggapan bahwa Tuhan Yesus yang disembah
orang Kristen adalah seorang manusia, keturunan Yahudi,
sehingga agama Kristen dianggap sama dengan agama Yahudi.
Akibatnya, ketika tejadi perang antara Israel dengan Palestina, banyak
orang Indonesia yang beranggapan bahwa perang itu seakan-akan
adalah perang antara Kristen dengan Islam. Bahkan, Penulis pernah
mendengar seorang Kristen Batak berkata: “Ai dos do halak Batak
dohot halak Yahudi (orang Batak sama dengan orang Yahudi)”.
Benarkah Tuhan Yesus orang Yahudi?
Jawaban atas pertanyaan di atas akan kita temukan dengan menyelidiki
keberadaan Tuhan Yesus menurut Alkitab, antara lain tentang kelahiran
Tuhan Yesus di bumi, pemilik nama Yesus, “wajah” Tuhan Yesus,
“silsilah” Tuhan Yesus, hubungan Tuhan Yesus dengan orang Yahudi
dan sikap Tuhan Yesus di tengah-tengah bangsa Yahudi.
KELAHIRAN TUHAN YESUS DI BUMI
Dalam Kitab Matius 1: 18 – 25, dituliskan tentang kelahiran Yesus:
(18) Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,
ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (19) Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-
diam. (20) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat
Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak
Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu,
sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. (21)
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka." ……………….... (24) Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf
berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia
mengambil Maria sebagai isterinya, (25) tetapi tidak bersetubuh
dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf
menamakan Dia Yesus.
Huruf tebal pada ayat 18 dan 20 di atas, menyatakan bahwa janin Yesus
dalam kandungan Maria bukan hasil perkawinan Yusuf dengan Maria.
Tentu timbul pertanyaan: “Bagaimana mungkin seorang anak dara
hamil tanpa perkawinan dengan seorang laki-laki?”
Kehadiran Yesus dalam kandungan Maria adalah atas kuasa Roh Kudus
atau atas kuasa TUHAN pencipta alam semesta yang kuasaNya tidak
terbatas. Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN pencipta alam semesta!
TUHAN pencipta alam semesta dapat melakukan segala perkara, maka
IA dapat membuat seorang wanita mengandung tanpa harus melalui
perkawinan dengan seorang laki-laki. Selain daripada itu, daging
manusia hanya debu yang tak berarti di hadapan TUHAN, sehingga
perkara yang mudah bagiNya menaruhkan benih manusia di rahim
Maria. Jika tuhan yang Anda sembah tidak dapat berbuat seperti itu,
maka tuhan yang Anda percayai itu terbatas kuasanya. Jika tuhan yang
Anda sembah terbatas kuasanya, maka tuhan yang Anda sembah itu
bukan TUHAN pencipta alam semesta, tetapi suatu berhala.
Huruf tebal pada ayat 25 menegaskan bahwa tidak ada campur-tangan
laki-laki menghadirkan Yesus dalam kandungan Maria. Ilustrasi pada
Gambar 1 di bawah ini memudahkan kita memahami keberadaan Yesus
dalam kandungan Maria.
Bagi saya, yang bernama Dapot, adalah orang yang mengambil rupa
badut itu!
TUHAN pencipta alam semesta pernah datang ke bumi, dan mengambil
rupa manusia. Dalam wujud manusia, IA menyandang nama Yesus.
Maka yang bernama Yesus adalah TUHAN pencipta alam semesta, yang
datang mengambil rupa manusia itu! Bukan daging manusia itu yang
bernama Yesus! Alkitab mencatat, Rohlah yang memberi hidup, daging
sama sekali tidak berguna. (Yoh. 6:63)
Dapot adalah orang yang mengambil rupa badut.
Yesus adalah TUHAN yang mengambil rupa manusia.
Oleh karena Yesus adalah nama TUHAN pencipta alam semesta, maka
Yesus bukan orang Yahudi.
“WAJAH” TUHAN YESUS
Dahulu, penulis menganggap Tuhan Yesus berwujud manusia, dan jika
berdoa selalu membayangkan wajah Tuhan Yesus seperti salah satu
dari lukisan pada Gambar 3 di bawah ini.