Disusun Oleh
Kelompok 3 :
Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan
tangan. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah
dengan kontraksi ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat
ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium dan 2 ruang jantung di
bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa. Dinding yang
memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri
dinamakan septum.
Batas-batas jantung:
1) Kanan: vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior (VCI)
3
Jantung dipersarafi aferen dan eferen yang keduanya sistem saraf simpatis
dan parasimpatis. Saraf parasimpatis berasal dari saraf vagus melalui preksus
jantung. Serabut post ganglion pendek melewati nodus SA dan AV, serta
hanya sedikit menyebar pada ventrikel. Saraf simpatis berasal dari trunkus
toraksik dan servikal atas, mensuplai kedua atrium dan ventrikel. Walaupun
jantung tidak mempunyai persarafan somatik, stimulasi aferen vagal dapat
mencapai tingkat kesadaran dan dipersepsi sebagai nyeri.
Jantung dipersarafi aferen dan eferen yang keduanya sistem saraf simpatis
dan parasimpatis. Saraf parasimpatis berasal dari saraf vagus melalui preksus
jantung. Serabut post ganglion pendek melewati nodus SA dan AV, serta
hanya sedikit menyebar pada ventrikel. Saraf simpatis berasal dari trunkus
4
toraksik dan servikal atas, mensuplai kedua atrium dan ventrikel. Walaupun
jantung tidak 9 mempunyai persarafan somatik, stimulasi aferen vagal dapat
mencapai tingkat kesadaran dan dipersepsi sebagai nyeri. Mayoritas darah
vena terdrainase melalui sinus koronarius ke atrium kanan. Sinus koronarius
bermuara ke sinus venosus sistemik pada atrium kanan, secara morfologi
berhubungan dengna atrium kiri, berjalan dalam celah atrioventrikuler.
2. Fisiologi jantung
Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah terkait
fungsinya sebagai pompa darah. Masing-masing terdiri dari satu atrium-
ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan sirkulasi dari kedua bagian pompa
jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk sirkulasi paru sedangkan
bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk
seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini adalah
suatu proses yang berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan
oksigen manusia demi kelangsungan hidupnya.
Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari dan ke
jantung. Vena cava inferior dan vena cava superior mengumpulkan darah dari
sirkulasi vena (disebut darah biru) dan mengalirkan darah biru tersebut ke
jantung sebelah kanan. Darah masuk ke atrium kanan, dan melalui katup
trikuspid menuju ventrikel kanan, kemudian ke paru-paru melalui katup
pulmonal.
Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida, mengalami
oksigenasi di paru-paru, selanjutnya darah ini menjadi berwarna merah. Darah
merah ini kemudian menuju atrium kiri melalui keempat vena pulmonalis.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral dan
selanjutnya dipompakan ke aorta.
Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, dinamakan
tekanan darah sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi maksimal, ventrikel
5
ini mulai mengalami relaksasi dan darah dari atrium kiri akan mengalir ke
ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan segera turun saat ventrikel terisi
darah. Tekanan ini selanjutnya dinamakan tekanan darah diastolik. Kedua
atrium berkontraksi secara bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel.
E. PrinsipTindakan
F. Persiapan
1. Lingkungan
a. Pakaianataspasienharusdisiapkandalamkeadaanterbuka.
b. Ruangpemeriksaanharustenang, nyaman, hangat dan cukup penerangan
untukmenampilkanauskultasi yang adekuat.
c. Tetapselalumenjaga privacy pasien
d. Prioritaskandanperhatikanuntuktanda-tandakegawatan.
2. Pasien
a. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan dan tujuan yang akan dilakukan.
b. Tanyakan kesiapan pasien untuk dilakukan tindkaan
c. Atur posisi pasien
d. Pastikan kenyamanan fisik pasien sebelum dilakukan pemeriksaan
e. Anjurkan klien untuk rileks
3. Langkah-langkah persiapan
a. Pengkajianawal
1) CuciTangan
2) Mengucapkansalam
3) Menjelaskantujuanpemeriksaan
7
4) Menjelaskanlangkahdanprosedur
5) Menanyakankesiapanpasien
6) Aturposisipasien :
a) Terlentang, denganelevasikepala 30 derajat:
Inspeksidanpalpasiprekordium :selaiga II, ventrikelkanandankiri,
iktuskordis (diameter, lokasi, amplitudo, durasi).
b) Berbaring miring kekiri (left lateral decubitus)
:Palpasiiktuskordis. Auskultasidenganbagianbeldaristetostop.
c) Terlentang, denganelevasikepala 30 derajat
:Auskultasidaerahtrikuspidalisdenganbagianbeldaristetostop.
d) Duduk, sedikitmembungkukkedepan,
setelahekspirasimaksimal :Dengarkansepanjangtepi sternum
kiridan di apeks.
b. Inspeksi : Pemeriksaandengancaraobservasi(pengamatan)
1) Melihatadatidaknyabendungan vena padadindingdada
2) Melihatpulsasiiktuscordis
Hasil:
a) Normal:pulsasiterlihatpadapasien yang kurus,
tidakterlihatpadapasien yang gemuk
b) Abnormal:pulsasiterlihatpadapasien yang gemuk
c. Palpasi: Pemeriksaandengancarasentuhan, rabaandantekanan
1) Mencaripulsasiiktuscordis (secara normal : iktuscordisterletak di
garismidklavikulasinistraIntercostaeV)
2) Denyutjantungdapatdihitungpadaiktuscordis
(walaupuncarainitidaklazimdilakukan)
Hasil :
a) Normal:pulsasiterabapadapasien yang kurus,
tidakterabapadapasien yang gemuk
b) Abnormal:pulsasiterabapadapasien yang gemuk
d. Perkusi : Pemeriksaandengancaramengetukjaritengahtangankiri yang
diletakkanpadatubuhpasien
1) Menentukanbataskananjantung
2) Batas kananjantungditentukansetelahbatasparuheparditemukan
3) Menentukanbataskirijantung
4) Batas kirijantungditentukansetelahbatasparu – lambungditemukan
Hasil:
a) Normal :bunyipekak/ datar
8
f. Bunyipertamajantung(S1)
Bunyi LUB yang rendahdisebabkanolehpenutupankatup mitral
dantrikuspidialis, lamanyakira-kira 0,15detik dan frekuensinya 25-45 Hz.
Terpisahnyabunyijantungpertamadankeduaadalahkarenapenutupankedua
katup yang tidakbersamaansebagaiakibatdarikontraksiventrikel yang
satuterjadisetelahkontraksiventrikel yang lain.
g. Bunyikedua(S2)
Bunyi DUP yang lebihpendekdannyaring yang
disebabkanolehmenutupnyakatup aorta
danpulmonalsegerasetelahsistolikventrikelberakhir.Frekuensinya 50Hz
danberakhir 0,15detik. Bunyiinikerasdantajamketikatekanan diastolic
dalam aorta atauarteripulmonalismeningkat.Masing-
masingkatupmenutupdengankuatpadaakhirsistolik.Pemisahanbunyijantu
ngkeduakedalambunyiinspeksiadalah normal
danterdengarsangatkeraspada orang yang masihmuda.Hal
inidikarenakansedikitagakbertundanyapenutupankatuppulmonariskarena
alirandarahkeventrikelkanan.
9
h. Bunyiketiga (GallopS3)
Bunyiinilemah, didengarkira-kirasepertigajalan
diastolic.Padaindividumudainibertepatandenganmasapengisiancepatvent
rikel. Hal inimungkindisebabkanolehgetaran yang
timbulkarenadesakandarah yang lamanya
0,1detik.Makabunyijantungmenjadi triplet
danmenimbulkanefekakustikseperti gallop kuda,bunyiiniterjadipadaawal
diastolic, selamafasepengisiancepatsiklusjantungataupadaakhirkontraksi
atrium disebutsuaraketiga (S3).Suarainiterdengarpadapasien yang
mengalamipenyakitmiokardatau yang
menderitagagaljantungkongestifdan yang
ventrikelnyagagalmenyemburkansemuadarahselamasistolik. Gallop S3
terdengarpadapasien yang berbaringpadasisikiri.
i. Bunyikeempat(S4)
Bunyiiniterkadangdapatdidengarsebelumbunyipertamabilatekanan
atrium tinggiatauventrikelkakusepertipadahipertrofiventikel.
j. Bunyi Jantung Abnormal:
1) Irama derap:
a) Patologik
b) Terdengarsepertiderapkuda yang berlari (galloprhythm)
c) Bilaada S3 danatau S4 yangmengerasdisertaitakhikardia
d) DerapprotodiastolikS1, S2 danS3
e) Derappresistolik S4, S1 danS2
f) Bilabunyi S3 dan S4 bergabung iramaderapsumasi
2) Opening snap
Bunyipembukaankatup mitral setelah S2
danbiasanyamendahuluibising mid-diastolikPatologis
3) Klik:
a) Detakanpendekbernadatinggi
10
b) Patologis
c) Jenisnya:
(1) Klikejeksipada SA/SP
(2) Kliksistolikpadadilatasi aorta(TF)
(3) Klik mid-sistolikpadaprolapskatupmitral.
k. Bunyi JantungTambahan
Bunyi detak ejeksi pada awal sistolik (early systolic click). Bunyi
ejeksi ialah bunyi dengan nada tinggi yang terdengar karena detak. Hal ini
disebabkan karena akselerasi aliran darah yang mendadak pada awal
ejeksi ventrikel kirir dan berbarengan dengan terbukanya kutub aorta
menjadi lebih lambat. Keadaan ini sering disebabkan karena stenosis
aorta atau karena beban sistolik ventrikel kiri yang berlebihan di mana
katup aorta terbuka lebihlambat.
Bunyi detak ejeksi pada pertengahan atau akhir sistolik (mid-late
systolic click) ialah bunyi dengan nada tinggi pada fase pertengahan atau
akhir sistolik yang disebabkan karena daun-daun katup mitral dan
chordae tendinae meregang lebih lambat dan lebih keras. Keadaan ini
dapat terjadi pada prolaps katup mitral karena gangguan fungsi muskulus
papilaris atau chordaetendinae.
Detak pembukaan katup (opening snape) ialah bunyi yang terdengar
sesudah bunyi jantung II pada awal fase diastolic karena terbukanya katup
mitral yang terlambat dengan kekuatan yang lebih besar disebabkan
hambatan pada pembukaan katup mitral. Keadaan ini dapat terjadi pada
stenosis katupmitral.
11
Referensi
Willms, Janice L., et. Al. 2005. Diagnosis Fisik: Evaluasi Diagnosis &Fungsi di
Bangsa. Jakarta: EGC Jurnal FK UNS JurnalMedikUnsoed