Kelompok 4 :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
bekam dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga ini bermanfaat untuk pembaca.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sangat memperhatikan tentang masalah kesehatan. Pada umumnya orang
sakit sangat memerlukan pendampingan baik dari perawat, dokter maupun karib
kerabatnya. Sebagai kerabat yang menjenguk hendaklah termotivasi untuk
memanfaatkan kunjungan mereka pada setiap orang yang sakit, demikian juga bagi
para keluarga yang menemani karib kerabat yang menjenguknya, diharapkan agar
mereka dapat memanfaatkan moment tersebut sebagai kunjungan yang akan membawa
kemajuan bagi yang sakit, baik yang berupa doa, nasehat, motivasi ataupun
sumbangan yang berbentuk materi.
Menurut yang diriwayatkan Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah
bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat, Wahai anak Adam, Aku
telah sakit namun kamu tidak menjenguk-Ku. Anak Adampun bertanya: bagaimana
mungkin aku menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam., Allah
berfirman: Tidakkah kamu mngetahui bahwa hamba-Ku fulan sedang sakit, namun
engkau tidak menjenguknya? Seandainya engkau menjenguknya niscaya engkau akan
mendapatkan Aku di sisinya.”
B. tujuan
1. Mengetahui keutamaan menjenguk orang sakit
2. Mengetahui adap menjenguk orang sakit
3. Mengetahui doa-doa untuk orang sakit
BAB II
PEMBAHASAN
أَ ْسا َ ُل هللا ْال َع ِظي ِْم َربَّ الَ َع ِظ ِم َربِّ ْال َعرْ ش
3
“Aku memohon kepada Allah yang Mahaagung Penguasa ‘Arsy yang agung agar
berkenan menyembuhkanmu.” Diucapkan tujuh kali.
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.a dari Nabi saw., beliau bersabda, “Barangsiapa
yang menjenguk orang sakit yang ajalnya belum tiba dan mengucapkan di sisinya sebanyak tujuh
kali,’As’alullahal ‘azhiim, Rabbal ‘Arsyil ‘azhim an yasyfiyaka,’ niscaya Allah akan
menyembuhkannya dari penyakit tersebut.”4[21]
d. Mengucapkan :
4
Diriwayatkan dari ‘Aisyah Ummul Mukminin r.a, ia berkata, “Apabila salah seorang dari
keluarga Rasulullah Saw., sakit, beliau meniupkan kepadanya dari al-Mu’awwidzat...5[22]
b. Ruqyah dengan Fatihatul Kitab
Hal pernah terjadi kepada Abu Sa’id al-khudri bersama pemimpin suatu kaum yyang
terkena sengatan berbisa, lalu Abu Sa’id meruqyahnya dengan Fatihatul Kitab. Kemudian Abu
Sa’id diberi sepotong daging kambing (sebagai imbalan), namun beliau enggan menerimanya
dan berkata,”(tunggu) hingga aku sampaikan hal ini kepada Nabi Saw., “Maka ia mendatangi
Nabi Saw., dan menyampaikannya kepada beliau. Ia berkata,”Ya Rasulullah, demi Allah,
tidaklah aku meeruqyah dengan Fathul Kitab.” Beliau tersenyum dan bertanya,”Bagaimana
engkau tahu bahwa surat itu adalah ruqyah?” kemudian beliau bersabda,”Ambillah pemberian
itu dari mereka, dan bagikan satu bagian untukku bersama kalian.”
c. Meruqyah dengan do’a “Adzhibil ba’sa Rabban naas, isyfi wa antasy syafii laa syifaa’a
ilaa syifaa’uk syifaa’an laa yughadiru saqamaa
Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a bahwa apabila Rausulullah saw., mendatangi orang
sakit didatangkan kepada beliau, beliau mengucapkan :
َ ف َوأَ ْن
َ الَ ِشفَا َءأالً ِشفَا ُؤ.ت ال َّشا فِي
ِشفَا ًء.ك ِ س ا ْش َ َب ْالب
ِ اس َربَّ النَّا َ أَ ْذ ِه
.الَيُ َغا ِد ُر َسقَل ًما
“Hilangkanlah penyakit ini wahai Rabb manusia, sembuhkanlah, Engkau-lah yang
menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak
menyisakan sedikitpun penyakit.”
Dalam riwayat Muslim disebutkan,”Apabila beliau mendapati salah seorang dari kami mengeluh
sakit, beliau mengusapnya dengan tangan kanannya kemudian mengucapkan :
d. Ruqyah dengan mengucapkan “Bismillahi arqiik, min kulli syai’in yu’dziik min syarri
kulli nafsin au ‘aini haasidin, Allaahu yasyfiik, bismillahi Arqiik.”
5
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-khudri r.a bahwa jibril mendatangi Nabi Saw
berkata, “Wahai Muhammmad, apakah engkau mengeluh sakit?” Beliau menjawab,”Ya.” Jibril
mengucapkan :
ِّلŠ ًّر ُكŠ ِم ْن َش,كَ Šَ ْي ٍءي ُْؤ ِذيŠ ًل َشŠ ِم ْن ُك،ك َ Š ِم هللا أَ ِرقِ ْيŠبِا ْس
َ هللاِ أَرْ قِ ْي,ك
.ك َ هللاُ يَ ْشفِ ْي,س أَ ْو َعي ِْن َحا ِس ٍد ٍ نَ ْف
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari
kejahatan jiwa atau mata yang hasad, Allah yang akan menyembuhkan mu. Dengan nama Allah
aku meruqyahmu”
e. Ruqyah dengan bacaan “Bismillahi turbatu ardhina birii ba’dhina liyusyfaa bihi
saqiimuna bi idzni Rabbinaa
Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a bahwa Nabi Saw.,mengucapkan ayat tersebut pada orang
sakit.
Dalam riwayat Muslim dengan lafadz, “Apabila seseorang mengeluhkan sesuatu dari
tubuhnya atau memiliki bisul atau luka , Nabi Saw., melakukan seperti ini dengan jarinya
“Sufyan meletakkan telunjuknya diatas tanah kemudian mengangkatnya (sambil mengucapkan),
“Bismillahi bi turbatu idzni Rabbina”6[23] . Imam An-Nawawi berkata ,”Makna hadits ini
bahwa beliau mengambil ludahnya sendiri dengan jari telunjuknya kemudian meletakkan diatas
tanah dan melekatkan sesuatu dengan jari tersebut dari tanah lalu mengusapkannya ditempat luka
atau penyakit dan mengucapkan doa sambil mengusapnya, wallahu a’lam”
f. Mentalqin (menuntun) Orang untuk mengucapkan Syahadat Apabila Ajal Menjelang dan
Menutupkan kedua Matanya Serta Mendoakan kebaikan baginya Apabila Telah
Meninggal
Ketika ajal orang yang sakit semakin dekat dan tanda-tanda kematian telah nampak,
maka disunnahkan bagi orang yang menjenguknya untuk mengingatkannya akan luasnya rahmat
Allah dan jangan sampai ia berputus asa dari rahmat tersebut. Hal ini berdasarkan hadits Jabir
r.a, ia berkata, “Tiga hari sebelum Nabi saw., wafat aku mendengar beliau bersabda :
6
.اَل يَ ُم ْو تَ َّن أَ َح ُد ُك ْم أِالَّ وهُ َو يُ َح ِس ُن الَظَّ َّن بِاهللِ َع َّز َو َج ًّل
“Janganlah salah seorang dari kalian wafat hingga ia berbaik sangka kepada Allah
swt.”7[24]
Para Ulama berpendapat, “Makna berbaik sangka kepada Allah Swt., seorang
menyangka bahwa Allah akan merahmati dan memaafkanya” Demikian yang dikatakan oleh
Imam Nawawi.
Dan disunnahkan baginya untuk mentalqin (menuntun)nya mengucapkan syahadat
dengan lemah lembut. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-khudri r.a, ia berkata, Rasulullah saw.,
bersabda :
9
“Sesungguhnya apabila ruh sudah digenggam maka pandangan mata akan
mengikutinya”
Maka anggota keluarganya gaduh, maka beliau Rasulullah saw., beliau bersabda :
“Janganlah kalian mendoakan kejelekan atas diri kalian kecuali dengan doa yang
mengandung kebaikan. Sesungguhnya malaikat mengaminkan apa yang katakan.”
Kemudian Rasulullah Saw., bersabda :
“Ya Allah, berikanlah ampunan kepada Abu Salamah, angkatlah derajatnya bersama
orang-orang yang mendapat petunjuk, dan gantikanlah untuk anak keturunannya dengan orang-
orang yang masih tersisa, berikanlah ampunan kepada kami dan kepadanya wahai Rabb
semesta alam, berilah kelapangan untuknya dalam kuburnya, dan berilah cahaya didalamnya.
(HR. Muslim (no. 920))
10
"Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu
tubuh. Apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan
merasakan panas dan demam." (HR. Muslim).
ketika kita dalam sakit sebenarnya menjadi salah satu jalan untuk
semakin merenenungi kekuasaan Allah SWT. Menambah keimanan dan ketawakalan
kepada-Nya.
Apabila sakit tersebut diterima dengan sabar dan tawakal akan menjadi
salah satu penyebab diampuni dosa-dosa. Sebagaimana dalam salah satu hadits
diceritakan bahwa pada suatu waktu Rasulullah SAW. menjenguk Salman Al-Farisi
RA. yang tengah berbaring sakit di rumahnya. Kemudian Rasulullah SAW.
bersabda,
"Sesungguhnya ada tiga pahala yang menjadi kepunyaanmu di kala sakit.
Engkau sedang mendapat peringatan dari Allah SWT., doamu dikabulkan-Nya, dan
penyakit yang menimpamu akan menghapuskan dosa-dosa-mu."
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja menjenguk orang sakit atau
mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru, ‘Engkau adalah
orang yang baik, langkahmu adalah langkah yang baik, dan engkau telah
mendapatkan suatu posisi di surga’ “(HR.Tirmidzi, dari Abu Hurairah r.a)
BAB III
KESIMPULAN
Menjenguk orang yang sakit adalah hal yang sangat urgen dalam kehidupan sosial
dimana sudah diterangkan Rasululullah dalam sabdanya bahwa selain hidup sosial juga memiliki
beberapa keutamaan yaitu rahmat akan meliputinya, bahkan digambarkan seperti ada pada
taman kurma surga. Dan apabila ia menjenguk di waktu pagi niscaya tujuh puluh malaikat akan
mendoakannya hingga sore. Dan apabila ia menjenguk diwaktu sore maka tujuh puluh malaikat
akan mendoakannya hingga pagi.
Adapun beberapa adab menjenguk orang sakit diantaranya saat menjenguk orang sakit
bukan hanya terhadap orang dewasa saja bahkan perlakukan seperti menjenguk orang dewasa.
Menjenguk orang sakit bukan hanya kepada orang yang sadar saja sehingga dapat menyaksikan
kehadiran kita, namun jenguklah pula orang yang pingsan. Adapun menjenguk orang musyrik
diperbolehkan bahkan Rasul melakukannya hingga orang tersebut masuk Islam. Ringankan
beban orang yang sakit saat kita berkunjung maka hadirlah diwaktu yang tepat dan jangan duduk
berlama-lama karena akan mengganggu waktu istirahatnya kecuali jika kita diminta orang yang
sakit untuk berlama-lama disisinya. Duduklah disamping kepala orang yang sakit karena akan
mengandung beberapa faidah yaitu menunjukkan sikap ramah terhadap orang yang sakit, dan
dengan kemungkinan orang yang menjenguk akan meletakkan tangannya ke tubuh orang yang
sakit dan mendoakannya. Bertanyalah tentang keadaannya dan berkata-katalah yang baik dan
beri semangat padanya sehingga akan memotivasi orang yang sakit tersebut untuk sembuh.
Hukum menjenguk orang yang sakit yaitu : Imam Ath Thabari menekankan bahwa
menjenguk orang sakit merupakan kewajiban bagi orang yang diharapkan berkah (dari Allah
datang lewat diri) nya, disunnahkan bagi orang yang memelihara kondisinya, dan mubah bagi
mereka.
Manfaat menjenguk orang sakit diantaranya yaitu dapat menumbuhkan semangat,
motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam jiwanya
untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk sembuh, mencari
tahu apa yang diperlukan si sakit, mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si sakit.,
mendoakan, melakukan ruqyah (membaca ayat-ayat tertentu dari Al Quran) yang syar’i.,
Menjenguk tanpa Mempertimbangkan Penyakit dan Usianya.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad bin Abdil Aziz asy-Syalhub, Fiqh Adab (Bogor : Griya Ilmu, 2007), cet.1
J.E. Prawitasari, Psikologi Klinis, (Yogyakarta : Erlangga, 2011)
http://permaiss1.feb.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2014/03/Adab_Menjenguk_yan_Sed
ang_Sakit.pdfata