Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TERSTRUKTUR

CALON ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM


PROVINSI SULAWESI SELATAN

Diajukan Sebagai Bukti Pemenuhan Syarat


Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum
Provinsi Sulawesi Selatan

Oleh:

YADI ARODHISKARA
BAGIAN PERTAMA

1. Ceritakan secara singkat siapa diri Anda dan bagaimana Anda dibesarkan
dalam keluarga?
Saya dilahirkan di Kota Parepare, 41 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal
25 Juli 1976. Orang tua saya memberikan nama Yadi Arodhiskara, saya
adalah putra pertama dari bapak H. Hamir Hamid Ali dan ibu Rosdiaty
Mahmuddin. Saya memiliki 2 (dua) adik kandung, Intan Dwi Novieta dan
Andi Pranata Randhu Hadiwijaya. Masa kecil saya dihabiskan di Kota Ujung
Pandang saat itu (Makassar), dimana bapak saya adalah salah satu pengelola
atau guru pada Pondok Pesantren IMMIM Putra sementara ibu saya menjadi
ibu rumah tangga yang mengurusi anak-anaknya. Suasana pondok pesantren
yang religius membuat saya terbiasa berada dalam lingkungan yang taat
beribadah, disiplin dan menjunjung nilai-nilai kejujuran. Saya terbiasa
mendapati santri yang melanggar aturan diberikan pembinaan mental dan
fisik agar mereka tidak melanggar tata tertib yang telah dibuat oleh pondok
pesantren.
Saya mengawali pendidikan usia dini pada TK Mendagiri Tamalanrea, TK
tersebut merupakan binaan Ibu-ibu dari Kesatuan Kaveleri TNI AD. Teman-
teman TK saya sebagian besar adalah anak tentara karena kompleks sekolah
berada satu dengan lingkungan kaveleri. Selepas TK saya melanjutkan
pendidikan dasar di SD Negeri Tamalanrea Ujung Pandang, disini saya
menghabiskan pendidikan selama 6 tahun. Selanjutnya di tahun 1988 saya
masuk ke Pesantren IMMIM Putra, di pesantren saya hanya bertahan 2 tahun
karena kedua orang tua saya berpisah, saya akhirnya mengikuti ibu pindah ke
Kota Parepare dan meneruskan sekolah di SMP Muhammadiyah, disini saya
mulai mengenal dan aktif berorganisasi, saya bergabung di kegiatan OSIS dan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah/Ikatan Remaja Muhammadiyah (IPM/IRM).
Selepas SMP saya melanjutkan ke SMA Negeri 1 Parepare, kegiatan-kegiatan
OSIS juga saya teruskan di SMA, disamping menjadi ketua kelas di kelas 2
dan 3 membuat saya selalu menjadi utusan kelas di OSIS, namun kegiatan di
sekolah tidak menghalangi saya untuk tetap aktif berorganisasi diluar sekolah,
selain di IPM/IRM saya juga aktif kegiatan pencinta alam sehingga bersama
teman-teman membentuk organisasi Pemuda Sadar Alam. Kesukaan saya
berorganisasi didukung penuh oleh Ibu saya, yang selalu mendorong untuk
memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan tidak hanya tinggal di rumah. Atas
kepercayaannya tersebut, aktifitas organisasi tidak membuat pelajaran saya
tertinggal hal ini terbukti dengan nilai raport saya yang selalu masuk 5 besar,
dan saya pun menjadi salah satu utusan SMA Negeri 1 Parepare bergabung di
Kelas Khusus yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan Kota Parepare, kelas
tersebut menyatukan siswa-siswa yang nilainya masuk 5 besar di sekolah
masing-masing berbaur menjadi satu kelas.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, saya kembali ke Kota Makassar
beserta ibu dan adik-adik saya, berhubung biaya saya tidak melanjutkan
kuliah, namun hanya mengambil kursus setahun setingkat diploma 1 sebagai
bekal dalam memperoleh pekerjaan. Pada prinsipnya saya berkeinginan untuk
melanjutkan studi S1 dengan modal saya sendiri dan ini didukung oleh ibu
saya agar saya bisa lebih mandiri. Di tahun 1999 saya kembali ke Kota
Parepare dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Parepare, di bangku kuliah saya juga aktif di Senat
Mahasiswa dan menjadi Ketua BEM Fakultas Ekonomi pertama, dan sempat
pula menjadi Ketua Majelis Permusyawaran Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Parepare yang pertama.
Pendidikan S2 saya lanjutkan di Universitas Muslim Indonesia Makassar
untuk kosentrasi Magister Akuntansi dan menyelesaikannya di tahun 2012.
Saat ini saya melanjutkan studi S3 Program Ilmu Manajemen di Universitas
Muslim Indonesia Makassar. Proses pendidikan selama ini membantu saya
dalam memahami perkembangan keilmuan tidak hanya dibidang ekonomi
namun juga terkait perkembangan demokrasi dan sosial politik.

2. Ceritakan mengenai pekerjaan saat ini dan bagaimana anda menggunakan


waktu di luar pekerjaan resmi sehari-hari.
Saat ini saya bekerja sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Parepare, selain menjadi dosen saya
diamanahkan untuk menjadi Wakil Dekan II, berkecimpung di dunia
akademik membuat wawasan keilmuan saya semakin bertambah karena
dosen selalu dituntut untuk meningkatkan kapasitasnya seiring dengan
perkembangan zaman dan keilmuan saat ini. Hal yang indah dapat berbagi
dengan mahasiswa, memberi nilai tambah dan makna bagi kehidupan saya.
Selain menjadi dosen saya tetap aktif berorganisasi, berwirausaha dan tetap
memberikan waktu luang kepada keluarga sebagai bagian dari menerapkan
prinsip quality time.
3. Dalam organisasi apa saja anda luangkan waktu anda (mohon sebutkan
organisasi-organisasi tempat anda terdaftar dalam 2 tahun terakhir).
Sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Parepare waktu saya banyak
tersita di organisasi ini, karena amanah yang diberikan tersebut membuat saya
memprogramkan kegiatan sekali sebulan harus ada aksi, hal ini membutuhkan
waktu dalam menyiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu sebagai
dosen saya bergabung dalam kepengurusan APTISI Wilayah Ajatappareng
yang mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas dosen dan perguruan tinggi
yang ada di wilayah Ajatappareng. Organisasi lain tempat saya beraktivitas
adalah Komunitas Masyarakat Pemerhati TB Berdaya, komunitas ini
mendorong kesadaran bersama bagi para pemerhati TB untuk sama-sama
membantu dan menolong para penderita TB Paru, baik itu berupa aksi sosial
maupun langsung dalam memberikan bantuan materi kepada para penderita
TB yang umumnya berasal dari keluarga tidak mampu.

4. Sebutkan minimal 5 (lima) nama orang (di luar keluarga dan tempat anda
bekerja/kantor) yang sering berinteraksi dengan anda.
1. Saudara Kasman, S.Pd (Sekretaris saya di Pemuda Muhammadiyah
Parepare)
2. Saudara Mahyuddin Abdullah, SE (Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda
Muhammadiyah Sulsel)
3. Abdul Rahman (sahabat saya)
4. Saudari Kurniawati, ST.,MM. (Ketua Tingkat saya di Program S3)
5. Bapak Ibrahim Fattah, SH.,MH (Direktur YL2EM Parepare)
5. Siapakah orang-orang yang banyak mempengaruhi hidup anda? Mengapa?
Ibu dan istri saya banyak memberikan pengaruh dalam hidup saya,
khususnya dalam memberikan motivasi dan dukungan disaat saya merasa
lelah atau dihinggapi kejenuhan, dan menjadi orang yang paling nyaman
dalam membahas persoalan yang saya hadapi.
6. Berikanlah skor dari 0-100 yang mencerminkan skor integritas anda (di mana
100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas). Jelaskanlah
mengapa anda menilai skor anda demikian.

Menurut saya, skor yang mencerminkan integritas saya adalah 95 %.


Alasan saya memberikan skor tersebut adalah:

a) Nilai 95% adalah nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang manusia,
karena 100% adalah kesempurnaan dan itu adalah milik sang Maha
Sempurna yaitu Allah SWT.
b) Ketika saya memberi skor 95% , bukan berarti bahwa diri saya memiliki
potensi 5% tidak berintegritas tapi sudah menjadi fakta bahwa tidak ada
manusia yang sempurna, namun saya akan terus berusaha untuk
mencapai kesempurnaan.
c) Saya tidak memberi skor 100% untuk menghindari sikap takabur,
congkak dan sombong.

BAGIAN KEDUA

1. Kecurangan/manipulasi dalam pemilu seringkali terjadi dan seolah-olah tidak


terelakkan. Ada kecurangan yang bisa ditoleransi dan ada
kecurangan/manipulasi yang sama sekali tidak dapat ditoleransi. Setujukah
anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan dengan menyebut alasan-
alasannya dan beri contoh pada kasus-kasus yang anda pernah ketahui atau
alami sendiri.

Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa ”Ada kecurangan yang


bisa ditoleransi dan ada kecurangan/manipulasi yang sama sekali tidak
dapat ditoleransi”, sebab yang namanya kecurangan tetap kecurangan dan
tidak bisa ditolerir. Kecurangan dalam Pemilu merupakan kejahatan dalam
demokrasi. Tidak ada kata toleransi untuk kecurangan /manipulasi. Adapun
alasannya adalah:

a) Apabila kita memberikan toleransi kepada seseorang/kelompok untuk


melakukan kecurangan/manipulasi pemilu, itu artinya tidak ada
penegakan hukum pemilu.
b) Apabila kecurangan/manipulasi itu ditoleransi kepada salah satu pihak,
maka pihak yang lain juga akan menuntut hal yang sama, sehingga akan
mengacaukan pelaksanaan Pemilu.
c) Apabila terjadi kecurangan/manipulasi berarti telah melanggar azas
Pemilu yaitu jujur dan adil. Jujur artinya bahwa Semua yang terlibat
dalam pemilu harus jujur. Pemilih, orang yang dipilih, partai politik,
komisi pemilihan umum harus jujur. Semua pihak harus bertindak jujur
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tidak boleh ada
yang mencederai pemilu dengan bertindak tidak jujur. Adil berarti tidak
ada yang berpihak sebelah. Maksudnya adalah semua yang terlibat dalam
pemilu mendapat hak yang sama. Adil berarti tidak akan ada
kecurangan/manipulasi dari pihak manapun. Hal ini tidak hanya berlaku
pada peserta pemilu saja. Semua peserta pemilu, partai politik, komisi
pemilihan umum mendapat hak yang sama dan dilindungi oleh peraturan
perundang-undangan.
2. Contoh beberapa kasus kecurangan/manipulasi yang pernah saya ketahui atau
alami sendiri yang biasa terjadi dalam pemilu, seperti:
a) Memanfaatkan sisa surat suara yang tidak terpakai di TPS untuk dicoblos
dan diberikan kepada kubu yang sudah memesan kepada oknum KPPS.
Alhasil, perolehan suara kubu tersebut bisa menggelembung.
b) Kecurangan bisa terjadi dengan menuliskan hasil yang berbeda antara
hasil yang ada pada lembar catatan penghitungan suara plano alias C1
plano dengan penulisan hasil pada formulir C1.
c) Dalam beberapa kasus, penyelenggara menyerahkan pengisian formulir
hasil penghitungan suara ataupun rekapitulasi suara kepada saksi agar
pengisian lebih cepat. Di sinilah, celah manipulasi bisa terjadi sehingga
timbul perbedaan hasil perolehan suara yang dimiliki penyelenggara
dengan data peserta pemilu.
7. Pernahkah anda menghadapi situasi di mana anda seolah-olah terpaksa harus
melakukan kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu? Apakah
yang anda lakukan untuk mengatasinya?

Saya tidak pernah menghadapi situasi dimana saya seolah-olah


terpaksa harus melakukan kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan
tertentu, Kata-kata frase “seolah-olah terpaksa harus melakukan
kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu” menurut saya
menandakan bahwa kita berada dalam kebimbangan/keraguan dan
ketidaktahuan, apabila kita ragu, maka itu awal kegagalan, tidak boleh kita
mencapai sesuatu tujuan dengan kecurangan, sekali kita berbuat curang, maka
akan terbiasa untuk curang, yang pada akhirnya kita akan menganggap
kecurangan adalah hal yang biasa. Situasi tersebut sebenarnya bisa dihindari
atau diatasi apabila kita menguasai dengan sunguh-sungguh secara teknis
suatu pekerjaan/permasalahan dan menguasai aturan-aturan hukum yang
mengatur suatu pekerjaan/permasalahan, dengan demikian kita akan
melakukan suatu pekerjaan dengan percaya diri, dan akan menempuh cara-
cara yang terpuji dan terhormat dalam mencapai suatu tujuan tanpa
kecurangan.
8. Dalam kehidupan bermasyarakat seringkali kita dihadapkan pada situasi
dimana Anda harus memutuskan sesuatu sementara dasar hukum yang
melandasinya kurang jelas. Apakah yang anda jadikan pegangan dan
mengapa?
Apabila saya dihadapkan pada situasi dimana saya harus memutuskan
sesuatu sementara dasar hukum yang melandasinya kurang jelas. Memang hal
ini adalah suatu dilema, karena disatu sisi harus memutuskan suatu masalah
dengan segera, namun disisi yang lain aturan yang mengatur masalah tersebut
kurang jelas, maka yang saya jadikan sebagai pegangan dalam memutuskan
masalah tersebut, yaitu:

a) Menggunakan Asas atau hukum dasar yang merupakan prinsip dasar,


yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-
keputusan yang penting di dalam hidupnya. Karena fungsi dari asas
hukum bersifat mengatur dan eksplikatif (menjelaskan). Tujuannya ialah
memberikan ikhtisar, tidak normatif sifatnya dan tidak termasuk hukum
positif.
b) Melakukan Musyawarah untuk mufakat, suatu upaya bersama dengan
sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar)
guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau
pemecahan masalah yang dihadapi, karena keputusan yang diambil
adalah merupakan kesepakatan bersama antar sesama anggota.
Kesepakatan yang diambil tentunya tidak mengandung unsur paksaan di
dalamnya. Sehingga semua anggota dapat melaksanakan hasil keputusan
tersebut dengan penuh tanggung jawab dan tanpa ada unsur pemaksaan.
Karena kesepakatan menjadi norma hukum bagi pihak-pihak yang
melakukannya.
BAGIAN
KETIGA

1. Apakah anda pernah melakukan kegiatan sosial/politik/ekonomi/budaya yang


menurut anda penting? Ceritakan, apakah tujuan aktivitas itu? Apakah peran
anda dalam kegiatan tersebut? Seberapa besar dampak yang telah dihasilkan
bagi masyarakat? Jelaskan. Apakah ada dukungan atau kendala yang anda
jumpai dalam mencapai tujuan yang anda impikan? Apakah ada rencana
untuk memperbesar aktivitas anda?

Iya saya Pernah melakukan kegiatan


sosial/politik/ekonomi/budaya, yang menurut saya sangat penting dan
berguna bagi masyarakat, seperti:

a) Kegiatan untuk membantu orang-orang yang miskin/kurang mampu,


seperti kegiatan untuk membantu anak-anak putus sekolah agar mereka
dapat bersekolah kembali, dimana saya bertindak menjadi fasilitator
Paket A dan Tutor Paket B, dampaknya mereka dapat melanjutkan
sekolah mereka ketingkat pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan ini
didukung oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Namun kendalanya
adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
b) Begitu pula saya pernah melakukan politik yang bersifat normatif (bukan
politik praktis) seperti menjadi narasumber dalam kegaitan-kegiatan
sosialisasi yang dilaksanakan oleh Komite Independen Pemantau Pemilu
(KIPP) Daerah Kota Parepare bekerjasama dengan YLP2EM, yang
dihadiri para pemangku kepentingan dalam pemilu untuk mengetahui
dan memahami seluk beluk mengenai Pemilu serta menjadi narasumber
sebagai pegiat Pemilu dalam pelatihan yang dilakukan oleh partai-partai
politik untuk memberikan pengetahuan mengenai Pemilu kepada kader-
kader partai politik. Kegiatan ini diikuti oleh para pemangku kepentingan
Pemilu, akademisi, dll. Kendalanya adalah masih kurang kesadaran
politik masyarakat akan arti pentingnya Pemilu, yang ditandai masih
tingginya angka Golput.
c) Untuk kegiatan ekonomi saya pernah menjadi Konsultan Ahli
mendampingi Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap dalam program
Pengembangan Ekonomi Lokal kerjsama Bank Dunia dan Kemeterian
PUPR, tujuan program tersebut adalah memetakan potensi ekonomi loka
dalam rangka meningkatkan kesejahteran daerah. Dampaknya banyak
masyarakat dan pemerintah daerah terbantu dalam mengidentifikasi dan
meningkatkan potensi ekonomi daerah. Kegiatan ini menggunakan dana
Bank Dunia dan APBD Kabupaten Sidrap, namun kendalanya adalah
program ini tidak berkelanjutan sehingga pemetaan yang telah dilakukan
dan program yang telah disusun tidak berjalan dengan konsisten setelah
program bantuan selesai.
d) Saya berencana untuk memperbesar aktivitas saya terutama dalam
kegiatan sebagai akademisi dengan mempercepat penyelesaian program
S3 (Doktoral) dan juga kegiatan sebagai Muballigh/pembimbing rohani
terutama menjadi Penceramah di masjid-masjid dan kegiatan pengajian
secara profesional.

2. Sebutkan beberapa orang yang Anda anggap berperan besar yang ikut serta
dalam aktivitas Anda? Apa peran mereka?

Orang-orang yang berperan besar yang ikut serta dalam aktivitas saya,
sehingga semua kegiatan yang telah saya rencanakan dapat berjalan dengan
baik, adalah:

a) Ibu saya sebagai orang tua yang paling dekat dalam proses perjalanan
hidup saya dari anak-anak hingga saat ini, perjuangan yang dilakukan
dalam menguatkan anak-anaknya meskipun beliau berstatus
singel parent.
b) Istri saya yaitu Jumriani, yang selalu setia mendampingi saya dalam
berbagai keadaan baik dalam suka maupun duka dan selalu menunjang
semua aktivitas saya, seperti selalu mempersiapkan semua kebutuhan
saya dalam menjalankan aktivitas.
c) Guru saya sekaligus wali kelas yaitu Bapak Drs. Muh. Tahur, yang
berjasa dalam memotivasi/mendorong dalam melaksanakan aktivitas
saya dan mendorong agar terus berjuang menggapai cita-cita saya.
d) Teman saya yaitu Kasman, S.Pd, yang dengan ikhlas selalu mengantar
saya dalam menjalankan segala aktivitas saya.
e) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Parepare yaitu Bapak Arham, SE., M.Ak, yang selalu memberikan
kesempatan kepada saya untuk melaksanakan setiap aktivitas.
f) Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel, yaitu Saudara
Mahyuddin Abdullah, SE., yang senantiasa menjadi teman diskusi dalam
berbagai hal termasuk perkembangan politik dan demokrasi kekinian.
g) Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Parepare yaitu Bapak Drs. H.
Sawaty Lambe, M.Pd, yang selalu menjadi mitra dalam melaksanakan
hampir semua aktivitas saya
3. Sebutkan alasan anda, apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan
berorganisasi selama ini berguna pada saat anda menjadi salah seorang
anggota KPU atau anggota Bawaslu (bila anda terpilih).

Kegiatan saya dalam berorganisasi selama ini sangatlah berguna,


pada saat saya menjadi salah seorang anggota KPU Provinsi Sulawesi
Selatan, dengan alasan:

a) Dengan aktif didalam kegiatan berorganisasi melatih kita dalam


menyelesaikan setiap masalah atau melatih dalam mengambil keputusan,
sehingga bila saya terpilih menjadi anggota KPU Provinsi Sulawesi
Selatan akan sangat berguna dalam menyelesaikan setiap permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada saat tahapan Pemilu telah jalan.
b) Dengan berorganisasi saya terbiasa untuk bekerja secara kelompok,
sehingga apabila saya terpilih menjadi anggota KPU Provinsi Sulawesi
Selatan, bila terjadi permasalahan, maka permasalahan tersebut dapat
dengan mudah diatasi secara cepat, karena terbiasa dalam melakukan
kerjasama secara berkelompok.
c) Dengan berorganisasi saya belajar tentang pengelolaan administrasi
surat-menyurat, hal ini sangat membantu saya bila menjadi anggota KPU
Provinsi Sulawesi Selatan, karena pengalaman yang didapat dalam
berorganisasi dapat diterapkan di KPU terutama mengenai tatakelola
arsip, surat-surat, dokumen, dll yang menyangkut pelaksanaan tahapan
Pemilu.
d) Dengan berorganisasi saya terbiasa untuk berani bicara dalam
menyampaikan pendapat, hal ini sangat bermanfaat bila saya menjadi
anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan, terutama ketika melakukan
sosialisasi dan Rapat Pleno.

BAGIAN
KEEMPAT

1. Apa tanggapan anda terhadap pernyataan berikut. Setiap manusia dalam


bertindak selalu dapat dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk atau
baik dalam menyelenggarakan Pemilu, anggota KPU atau anggota Bawaslu
juga dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu,
baik yang sejalan atau tidak sejalan dengan misi KPU atau Bawaslu. Pihak
manakah menurut anda yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung
misi KPU atau Bawaslu dan sebaliknya pihak manakah yang harus anda
waspadai dapat mengganggu misi KPU atau Bawaslu.

Menurut saya, pernyataan: “Setiap manusia dalam bertindak selalu


dapat dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk atau baik” hal tersebut
bersifat relatif, tergantung orangnya, bisa saja dalam tindakan yang buruk
atau baik, seseorang mudah dipengaruhi oleh pihak lain atau sebaliknya,
tidak dapat dipengaruhi oleh pihak lain. Dalam hal dipengaruhi oleh pihak
lain, untuk melakukan tindakan buruk menurut saya, seharusnya ini tidak
boleh terjadi. Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan
pilihannya, apakah akan bertindak buruk atau baik, maka yang menuntutnya
adalah iman dan akal budi. Iman dan akal budi yang akan mengarahkan
manusia kepada tindakan yang baik, iman dan akal budi tidak akan menuntun
manusia melakukan tindakan yang buruk. Untuk itu, sebaiknya sebelum
bertindak harus dipikirkan/dipertimbangkan akibatnya, apakah tindakan
tersebut baik atau buruk.
Menurut saya pihak-pihak yang dapat dijadikan mitra kerja dalam
rangka mendukung misi KPU adalah:

a) TNI/Polri
b) Kejaksanaan
c) Perguruan Tinggi
d) Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan
e) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/NGO
f) KPU RI/ KPU Provinsi /KPU Kab-Kota
g) Tokoh Masyarakat yang Independen
h) Tokoh Agama/Ulama
i) Pemantau Pemilu
Sebaliknya yang harus diwaspadai dapat mengganggu misi KPU karena
memiliki konflik kepentingan adalah:

a) Keluarga/kerabat
b) Partai Politik Peserta Pemilu
c) Calon Anggota Legislatif
d) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
e) Pasangan Calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
f) Tim Kampanye
g) Lembaga Survei yang tidak kredibel
4. Bila anda terpilih sebagai calon anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan yang
diusulkan oleh TIMSEL KPU Provinsi Sulawesi Selatan kepada KPU RI,
apa yang akan anda lakukan agar anda terpilih.

Yang akan saya lakukan agar terpilih sebagai calon anggota KPU
Provinsi Sulawesi Selatan, bila terpilih sebagai calon anggota KPU Provinsi
Sulawesi Selatan yang diusulkan oleh TIMSEL KPU Provinsi Sulawesi
Selatan kepada KPU RI, yaitu: Akan mempersiapkan diri baik fisik maupun
mental serta pengetahuan kepemiluan dengan sebaik-baiknya dalam
menghadapi Fit and Proper Test atau uji kelayakan dan kepatutan sebagai
calon anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh anggota
KPU RI.

5. Bila anda terpilih menjadi anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan, apakah
strategi yang menurut anda tepat untuk menghindari intervensi negatif dari
pihak lain. Jelaskan!

Apabila saya terpilih menjadi anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan,


maka strategi yang tepat untuk dilakukan dalam rangka menghindari
intervensi negatif dari pihak lain adalah:

a) Menciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif dengan


semua pihak terutama para stakeholder Pemilu.
b) Berusaha mencegah konflik yang destruktif sebelum terjadi diantara
sesama anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan.
c) Menetapkan peraturan dan prosedur yang baku dalam melaksanakan
suatu pekerjaan/tahapan Pemilu
d) Menciptakan iklim dan suasana kerja yang harmonis, baik sesama
anggota KPU RI, KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Pegawai KPU Provinsi
Sulawesi Selatan dan serta KPU Kabupaten/Kota.
e) Membentuk team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit
kerja.
f) Membina dan mengembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling
pengertian antar sesama anggota KPU.

Apabila hal-hal tersebut diatas dapat dilaksanakan dengan baik dan


konsisten, maka saya yakin anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan akan
terhindar dari intervensi yang bersifat negatif dari pihak-pihak yang
menginginkan terganggunya pelaksanaan tahapan Pemilu.

6. Seberapa besar pengaruh keluarga atau teman pada diri anda? Siapa saja
orang-orang yang harus anda dengarkan dan mengapa suara mereka penting
anda dengar?

Menurut saya, keluarga atau teman hanya bersifat memberikan


semangat atau motivasi kepada saya untuk bekerja dengan ulet, tapi pengaruh
keluarga atau teman pada diri saya dalam mencampuri urusan pekerjaan
adalah sangat kecil bahkan hampir-hampir tidak ada, dalam melaksanakan
pekerjaan terutama dalam memutuskan sesuatu, saya termasuk orang yang
sangat independen/mandiri. Hal itu telah saya buktikan selama menjadi
pimpinan dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Parepare. Orang-orang yang harus saya dengar pendapatnya
adalah Istri saya, kedua orangtua saya serta guru saya, karena mereka adalah
orang-orang yang menyayangi dan mencintai saya, dan saya yakin sekali
pendapat mereka bertujuan baik dan tidak mungkin mencelakakan diri saya.

BAGIAN
KELIMA

1. Sejak kapan Anda tertarik dengan masalah Kepemiluan dan Demokrasi?


Mengapa?
Saya mulai tertarik dengan masalah Kepemiluan sejak saya SMA,
ketika masih ada 3 Partai Politik dan masih dalam era Orde Baru, dimana
hampir pasti pemenangnya adalah partai penguasa pada saat itu. Saya melihat
ada ketidak adilan dalam proses pemilu karena dua partai lainnya memilki
akses yang terbatas dan perlakuan yang berbeda dengan parpol penguasa,
sehingga dapat dipastikan proses pemilu yang terjadi hampir hanya menjadi
formalitas semata dan demokrasi menjadi proses yang sangat jauh dari
fitrahnya. Sejak saat itu proses perlawanan semakin keras hal inilah yang
membuat saya tertarik karena masa itu, desakan elemen masyarakat
khususnya mahasiswa yang ingin mendorong Pemilu dan Demokrasi yang
lebih adil dan bertanggung jawab akhirnya terwujud.

2. Bila Anda pernah menulis buku dan/atau artikel mengenai Kepemiluan dan
Demokrasi, apa dan dimuat/diterbitkan dimana serta apa basis argumentasi
buku dan/atau artikel tersebut?

Artikel yang terkait yang pernah dimuat di Harian Parepos, April 2003,
dengan Judul Revitalisasi Demokrasi, tulisan ini mengangkat proses
pemilihan kepala daerah yang berlangsung di Kota Parepare. Dalam proses
tersebut saya menitikberatkan proses pemilihan kepala daerah yang menjadi
kewenangan DPRD, rakyat menjadi buta tentang prifil calonnya, yang
terjadilah lahirnya demokrasi formalitas, dimana kampanye dilakukan
langsung ke rakyat namun rakyat tak dapat menggunakan hak politiknya.
Basis argumen saya saat itu banyak bersumber dari tulisan-tulisan Gunawan
Mohammad pada majalah Tempo.

Anda mungkin juga menyukai