Anda di halaman 1dari 5

Nama : Erni Djibu

Kelas : Keperawatan 7B
NIM : 19111401730

KERJASAMA ANTAR DAN MULTI-DISIPLIN BENCANA


1. Alur kerjasama antar dan multidisiplin pada tahap pra bencana, bencana dan
pasca bencana

Alur kerjasama

Pra bencana Bencana Pasca bencana

Edukasi dan Penyebaran Korban Pengkajian kondisi


pelatihan informasi ilmiah masyarakat

Aparat LSM,
BNPB
terkait organisasi Rehabilitasi Rekonstruksi
Menghubungi / dan donor
jaringan: Sistem
pengguna akhir pemantauan Relawan
organisasi bencana 1. APBD Kabupaten/ Kota
(Melekat Pada SKPD
terkait)
1. Media massa National
2. APBD Provinsi (Bantuan
Incident Sosial, Hibah)
2. Industry Commant 3. APBN (Hibah Murni)
3. Pemimpin politik 4. Masyarakat
4. Badan manajemen 5. Bantuan Luar Negeri
Pusat
darurat informasi dan
komunikasi
Sektor yang menjadi fokus
dalam penanganan Pasca
Populasi Bencana yaitu :
Publik- Media Masyarakat 1. Sektor Perumahan &
stakeholder Permukiman
1. Lansia 2. Sektor Infrastruktur
2. Penyandang cacat Publik
3. Sektor Ekonomi
3. Ibu tunggal Produktif
4. Sektor Sosial, dan
4. Ras / etnis
5. Lintas Sektor
5. Minoritas miskin
2. Alur kerjasama perawat rumah sakit dengan profesi lain inter dan multi
disiplin pada tahap pra bencana, bencana dan pasca bencana
a. Pra bencana
1. Mengenali adanya ancaman bahaya
2. Perawat mengikuti pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam
kesiapsiagaan terhadap penanggulangan ancaman bencana
3. Melatih penanganan pertama korban bencana
4. Perawat ikut terlibat dalam lintas sektor termasuk dinas
pemerintahan, palang merah nasional, organisasi lingkungan,
maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi bencana
5. Perawat terlibat dalam program pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana
Pendidikan kesehatan diarahkan kepada :
1. Usaha pertolongan diri sendiri terhadap korban bencana
2. Pelatihan pemberian pertolongan pertama dalam keluarga seperti
menolong anggota keluarga dengan kecurigaan patah tulang,
perdarahan dan pertolongan pertama pada korban luka bakar
3. Memberikan beberapa alamat dan nomor telpon darurat seperti
pemadam kebakaran, Rumah Sakit dan Ambulance
4. Memberikan informasi tentang perlengkapan bisa dibawa dan
digunakan ketika dalam keadaan darurat
5. Memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan
dan pengungsian ataupun posko-posko bencana
b. Bencana
1. Pencarian dan penyelamatan
a. Melokalisasi korban
b. Memindahkan korban dari daerah berbahaya ke tempat
pengumpulan/penampungan
c. Memeriksa status kesehatan korban (triase di tempat kejadian).
d. Memberi pertolongan pertama jika diperlukan
e. Memindahkan korban ke pos medis lapangan jika diperlukan.
2. Triage
a. Identifikasi secara cepat korban yang membutuhkan stabilisasi
segera (perawatan di lapangan)
b. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan
pembedahan darurat (life saving surgery)
c. Pasien harus diidentifikasi dan diletakkan secara cepat dan
tepat, mengelompokkan korban sesuai dengan keparahan
pada masingmasing warna tag yaitu kuning dan merah
d. Area tindakan harus ditentukan sebelumnya dan diberi tanda
e. Penemuan, isolasi dan tindakan pasien
terkontaminasi/terinfeksi harus diutamakan.
3. Pertolongan pertama
a. Mengobati luka ringan secara efektif dengan melakukan Teknik
pertolongan pertama, seperti kontrol perdarahan, mengobati
shock dan menstabilkan patah tulang.
b. Melakukan pertolongan bantuan hidup dasar seperti
manajemen perdarahan eksternal, mengamankan pernafasan,
dan melakukan teknik yang sesuai dalam penanganan cedera
c. Mempunyai keterampilan pertolongan pertama seperti
membersihkan jalan napas, melakukan resusitasi dari mulut-
mulut, melakukan CPR/RJP, mengobati shock, dan
mengendalikan perdarahan
d. Membuka saluran udara secepat mungkin dan memeriksa
obstruksi saluran napas harus menjadi tindakan pertama, jika
perlu saluran udara harus dibuka dengan metode Head-
Tilt/Chin-Lift
e. Mengalokasikan pertolongan pertama pada korban dengan
perdarahan, maka perawat harus mnghentikan perdarahan,
karena perdarahan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
kelemahan dan apabila akhirnya shock dapat menyebabkan
korban meninggal
4. Proses pemindahan korban
a. Pemeriksaan kondisi dan stabilitas pasien dengan memantau
tandatanda vital
b. Pemeriksaan peralatan yang melekat pada tubuh pasien
seperti infus, pipa ventilator/oksigen, peralatan immobilisasi
dan lain-lain
5. Perawatan di Rumah Sakit
a. Mengukur kapasitas perawatan rumah sakit
b. Lokasi perawatan di rumah sakit
c. Hubungan dengan perawatan di lapangan
d. Arus pasien ke RS harus langsung dan terbuka.
e. Arus pasien harus cepat dan langsung menuju RS, harus
ditentukan, tempat tidur harus tersedia di IGD, OK, ruangan
dan ICU.
6. Rapid Health Assement
Menilai kesehatan secara cepat melalui pengumpulan informasi
cepat dengan analisis besaran masalah sebagai dasar mengambil
keputusan akan kebutuhan untuk tindakan penanggulangan
segera.
c. Pasca bencana
1. Pelayanan kesehatan dasar di penampungan dengan mendirikan
pos kesehatan lapangan yaitu pendirian tenda untuk melakukan
pengobatan
2. Pemeriksaan air bersih dan pemantauan sanitasi lingkungan
a. Penjernihan air secara cepat
b. Melakukan desinfeksi
c. Pemeriksaan kadar sisa klor, atau dilakukan pemeriksaan
kualitas air secara berkala
3. Surveilans penyakit menular dan gizi buruk yang mungkin timbul
Melakukan data kesakitan, data kematian, jumlah korban bencana,
sumber data, atau jenis form terkait register harian penyakit pada
korban bencana, rekapitulasi harian penyakit korban bencana,
register harian kematian korban bencana, laporan mingguan
kematian korban bencana
4. Upaya pemulihan masalah kesehatan jiwa dan masalah gizi pada
kelompok rentan
Melakukan intervensi masalah psikososial dini dilakukan bersama
dengan tim yang terkait dimulai setelah 48 jam kejadian bencana
Membantu memulihkan kondisi fisik yang memerlukan
penyembuhan jangka waktu yang lama untuk normal kembali
bahkan terdapat keadaan dimana kecacatan terjadi.
5. Pemberdayaan masyarakat
Membantu masyarakat untuk kembali pada kehidupan normal
melalui proses konsultasi atau edukasi. Memberdayakan
masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat,
pertolongan pertama pada kecelakaan atau penyakit yang trimbul,
atau perbaikan kualitas air

Anda mungkin juga menyukai