RESUME IMUNISASI
OLEH :
.
C. macam – macam imunisasi yang dianjurkan :
a. Influenza
Rentang usia pemberian vaksin influenza pada anak adalah sejak 6 bulan
– 18 tahun.
b. Tipoid
Rentang usia pemberian vaksin tipoid pada anak adalah 24 bulan – 18
tahun.
c. Hepatitis A
Rentang usia pemberian vaksin ini adalah pada anak usia 24 bulan – 18
tahun
d. Varisela
Rentang usia pemberian vaksin ini adalah setelah 12 bulan, terbaik pada
usia sebelum anak masuk sekolah dasar.
e. Polio 5 dan DTP 5
Vaksin lanjutan diberikan bersamaan dengan DTP 5 usia 5 tahun.
f. Measles Mumps Rubella
Diberikan sebagai imunisasi terlambat. Pada prinsipnya vaksin MMR
diberikan 2 kali.
g. HPV
Diberikan pada anak laki laki dan perempuan berusia 9 – 12 tahun
h. Japanese Enchepalitis
Diberikan pada anak umur 9 bulan – kurang dari 15 tahun.
D. Jadwal imunisasi
Tabel 2.1 Jadwal imunisasi
Umur Jenis imunisasi
0-7 hari HB 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
3 bulan DPT/HB 2, Polio 3
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4
9 bulan Campak
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
PADA AN.A
1.2 Identitas :
Nama : An. A
Umur : 9 Bulan
BB/PB : 9kg/80cm
LILA : 17
LK : 45
Agama : Hindu
Penanggung jawab
Pekerjaan : Swasta
Agama : Hindu
Pekerjaan : Swasta
Agama : Hindu
Imunisasi Campak
II. Tujuan Imunisasi
- Tujuan Umum Imunisasi
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
- Tujuan Khusus Imunisasi
a) Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/
kelurahan pada tahun 2014.
b) Eradikasi polio pada tahun 2015.
c) Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015.
d) Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah
medis (safety injection practise and waste disposal management).
- Tujuan imunisasi Campak
Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
III. Respon Klien
Pasein tampak memberontak, menangis dan ketakutan pada saat pasien diberikan
imuniasi
IV. Konsep Dasar ImunisasiCampak
1. Cara pemberian dan dosis: 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan
kiri atas atau anterolateral paha, pada usia9–11 bulan.
2. Kontra indikasi: Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau
individu yang diduga menderitagangguan respon imun karena leukemia,
limfoma.
3. Efek samping: Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan
kemerahan selama 3 hari yang dapatterjadi 8–12 hari setelah vaksinasi.
4. Penanganan efek samping:
1. Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI
atau sari buah).
2. Jika demam kenakan pakaian yang tipis.
3. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
4. Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam
(maksimal 6 kali dalam 24 jam).
5. Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
6. Jika reaksi tersebut berat dan menetap bawa bayi ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1998. Buku kuliah 1, Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1998. Buku kuliah 2, Ilmu Kesehatan