1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 juni 2002 pukul 08.00 wita diruang C.
Gynekologi R.S. Sanglah dengan tehnik wawancara,Observasi ,Pemeriksaan fisik dan
studi dokumentasi pasien.
a. Pengumpulan data
Therapi :
-Ceradolan 3×1 gr
-Diet TKTP
-Metronidasol 3×1 gr
-Roboransia 3×1 tab (ferofort)
-Dexa 3×2 amp
-Non flamin 3×1 tab
(c). Penyakit yang pernah diderita
Pasie pernah menderita penyakit malaria,batuk,pilek,demam,dan
hepatitis A.
(d).Riwayat penyakt keluarga
Kelurga pasien tidak pernah menalami penyakit keturunan maupun
penyakit menular seperti TBC,DM,Asthma, dan jantung
d) Pemeriksaan penunjang.
2. Analisa Data
3. Analisa Masalah
b. P : Ansietas
E : Kurang pengetahuan tentang penyakitnya
S : Ps mengatakan khawatir dengan keadaan yang dialaminya sekarang.
Ps terlihat tegang dan sering bengong.
Proses terjadi :
Pasien belum pernah mendapatkan informasi dan belum pernah mempunyai pengalaman
yang sama sehingga menyebabkan dia menjadi cemas.
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Menghambat proses penyembuhan
c. P : Resiko infeksi berulang
FR: Tindakan abortus,
Perdarahan pervagina,
Peningkatan WBC (33,5 k/ul)
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Terjadi inflamasi
Proses terjadi :
Adanya robekan pada uterus,dimana banyak terdapat saraf perifer yang terputus dan
menimbulkan ransangan nyeri yang akan dihantarkan keotak sehingga pasien akan
merasakan nyeri
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Kenyamanan dan Istirahat tidur pasien tergaggu
f. P : Intoleransi Aktivitas
E :Nyeri luka koretase
S : Ps mengatakan gerak aktivitasnya terbatas setiap bergerak
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari Ps dibantu perawat/keluarga
Ps dianjurkan u/bedrest
Tangan kiri Ps terpasang infus RL 28 tts/mnt
Proses terjadi :
Nyeri yang dirasakan pada saat bergerak sangat mempengaruhi aktivitas dimana yang akan
kesulitan untuk beraktivitas secara mandiri sehingga memerlukan bantuan orang lain
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Mobilisasi dini akan terhambat
g. P : Kurang pengetahuan
E : Kurang informasi
S : Pesien selalu bertanya tanya tentang penyakitnya
Pasien mengwtakan tidak paham tentang penyakitnya
Ps terlihat bengong dan gelisah dengan keadaannya.
Porses terjadi :
Kurang atau terlambat informasi yang diberikan menyebabkan pasien kurang tahu/paham
tentang penyakit yang diaminya.
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Pasien menjadi cemas.
Diagnosa keperawatan
1) Kurang volume cairan
2) Ansietas
3) Resiko infeksi berulang
4) Peningkatan suhu tubuh
5) Gangguan rasa nyaman nyeri
6) Intoleransi Aktivitas
7) Kurang pengetahuan
Perencanaan
a) Prioritas Masalah
1. Kurang Volume cairan
2. Peningkatan suhu tubuh
3. Nyeri
4. Intoleransi aktivitas
5. Resiko infeksi berulang
6. Kurang pengetahuan
7. Ansietas
b) Rencana Keperawatan
3 3. Mengetahui
Setelah diberikan Delegatif pemberian perkembangan
askep selama 3 x24 obat antibiotik dan kesehatan pasien
jam diharapkan nyeri antipiretik
pasien berkurng engan Membatu
kriteria hasil : mengidentifikasi
derajat
-Sekala nyeri 2 dari 1. Obsevasi kenyamanan
10 sekala yang tanda-tanda vital pasien
diberikan
Meningkatkan
-Pasien tidak meringis 2. Obsevasi rasa kontrol dan
sekala nyeri pasien dapay
(PQRST) menurunkan
beratnya
ketidaknyamanan
/ nyeri
4 3. Ajarkan Melatih
Stelah diberikan askep tehnik distraksi dan pemenuhan
selama 3 x24 jam relaksasi ADLsendiri
diharapkan pasien mungkin
beraktivitas seperti Informasi yang
biasa dengan kriteria tepat dapat
hasil : memotivasi u/
bergerak dan
-Pasien tidak meringis Anjurkan pasien untuk beraktivitas.
saat bergerak melakukan mobilisasi
-pasien dapat dini
memenuhi kebutuhan Beri HE tentang
ADLnya peningnya mobilisasi
5 dini setelah Abortus Menurunkan
Setelah diberikan jumlah baketri
askep selama 1 x15 dalam tangan
mnt diharapkan mencegah
infeksi tidak terjadi kontaminasi area
dengan kriteria hasil: operasi
1. Tanda-tanda
infeksi tidak terjadi Mencegah
2. tidak terjadi 1. Diskusikan infeksi
perdarahan pada pentingnya mencuci
luka. tangan sebelum
bagian yang telah di
operasi
2. Tekankan
6 pentingnya untuk 1. Mengetah
Setelah diberikan tidak menyentuh ui tingkat
asuhan keperawatan bagian yeang telah pengetahuan
selama 30 menit dioperasi. pasien.
diharapkan
pengetahuan pasien 2. Meningka
bertambah dengan tkan
kriteria hasil : pengetahuan
Paien 1. Berikan semua dan membantu
mengatakan tidak informasi atau menurunkan
khawatir lagi pengetahuan tentang kecemasan
dengan keadaanya. penyakitnya.
Pasien
mengatakan sudah 2. Berikan pasien
paham dengan cara kesempatan untuk
perawatan bertanya.
penyakitnya.
7
Rasa cemas
Setelah diberikan pasien akan
askep selama 1 x 15 sedikit berkurang
mnt diharapkan rasa
cemas pasien
berkurang dengan Peran keluarga
kriteria hasil : secara aktif dapat
- Pesien tidak 1. Beri mengurangi rasa
bertanya tanya kesempatan pasien cemas klien.
tentang penyakitnya untuk
- Pasien paham mengungkapkan rasa Penjelasan yang
tentang penyakitnya cemasnya memadai akan
- Pasien tidak mengurangi
gelisah dan 2. Libatkan kecemasan.
kahwatir keluarga dalam
perawatan pasien
3. Beri HE
tentang penyakitnya
LAPORAN PENDAHULUAN
II. Pengertian
Abortus adalah Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan ( Rustan.mochtar 1998 )
III. Etiologi
Faktor yang menyebabkan terjadinya abortus :
A. Kelainan Ovum
Adanya pertumbuhan abnormal dari fetus . ovum yang patologis,kelainan letak
embrio dan plasenta yang abnormal pada ovum abnormal di antaranya terdapat
degenerasi hidatid vili.Abortus spontan yang disebabkan oleh karenan kelainan
dari ovum berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih dari satu
bulan.
B. Kelainan genetalia ibu
1. Anomali kongenital (hipoplasia uteri,uterus bikornis)
2. Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata
3. Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum
yang sudah dibuahi.
4. Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda)
5. Distorsio uterus .misalnya terdorong tumor pelvis
C. Gangguan sirkulasi plasenta
Ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi,toksemia gravidarum
anomali plasenta dan endarteritis oleh karena lues.
D. Penyakit-penyakit ibu
1. Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti
pneumonia,tifoid, pielitis,rubela,demam molta,dsb.
2. Keracunan pb, nikotin ,gas racun ,alkohol, dll
3. Ibu yang asfiksia seperi dekompensasi kordis, penyakit paru berat,
anemi gravis
4. Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme, hipotiroid,
kekurangan vitamin A, C, E dan DM.
E. Antogonis thesus
Darah ibu yang masuk plasenta dan merusak darah fetus, sehigga terjadi anemi
pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
F. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atropis
Imkompetensi serviks, serisitis
G. Gangguan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi sangat terkejut .obat
uterotonika ,ketakutan ,laparotomi dan trauma langsung.
H. Penyakit bapak
Umur lanjut, penyakit kronik seperti TBC, anemi, dekompensasi kordis, mal
nutrisi, nefritis, sefilis, keracunan, sinar rontgen dan avitaminos.
IV. Patofisiologi
V. Klasifikasi
A. Abortus spontan
Adalah abortus terjadi dengan tidak diketahui faktor-faktor mekanisnya ataupun
medianalis,semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
B. Abortus prorakartus
Adalah abortus yang disengaja,baik dengan memakai obat-obaan maupun alat-
alat.
VI. Teori asuhan keperawatan
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Kaji penyebab abortus
b. Kaji perdarahan yang terjadi,volume,warna.
c. Timbul rasa berat diabdomen bagian bawah
d. Nyeri pada abdomen yang mendadak
e. Badan panas,mengganggu aktivitas sehari-hari
B. Diagnosa
1. Dx 1
Resiko Infeksi b/d tindakan Abortus
a.Kriteria Evaluasi
Pasien tidak menunjukan tanda-tanda Infeksi
b. Rencana
Anjurkan pasien dan keluarga u/ menjaga kebersihan diri
dan lingkungan
Anjurkan keluarga u/ mencuci tangan
Gunakan pelindung saat memegang pasien misal cuci
tangan dan sarung tangan
Beri makanan yang tinggi protein
Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
2. Dx 2
Resiko perdarahan b/d tindakan aborus
a.Kriteria Evaluasi
Pasien tidak menunjukan adanya perdarahan
b. Rencana
Kaji perkembangan abortus pasien
Kaji perdarahan yang terjadi,volume, warna
Bila terjadi perdarahan pasang tampon
Bila terjadi perdarahan banyak,beri tranfusi darah dan
cairan yang cukupdan tepat
Bila terjdi perdarahan yang lebih banyak,lakukan
kolaborasi dilatasi dan koretase u/ mengelurkan hasil konsepsi
Obsevasi vital sign
3. Dx 3
Ansietas b/d perubahan status kesehatan
a. Kriteria evaluasi
Mengakui dan mendiskusikan masalah
Menunjukan tentang perasaan yang tepat
Melaporkan takut dan ansietas menurun sampai tingkat
dapat ditangani
b. Rencana
4. Dx 4
Nyeri b/d adanya perlukaan di uterus
a. Kriteria evaluasi
Pasien tampak rileks
Mampu tidur /istirahat dengan tenang
b. Rencana
5. Dx. 5
Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis ,dan kebutuhan
pengobatan b/d kurang informasi
a. Kriteria evaluasi
Menyatakan pemahaman kondisi
Mau mengikuti program pengobatan
Kooperatif dalam proses perawatan
b. Rencana
Berikan imformasi yang adekuat
Kaji tingkat pengetahuan pasien
Diskusikan dengan lengkap masalah yang diantisifasi
selama penyembuhan
6. Dx. 6
Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi
a. Kriteria evaluasi
Mukosa bibir lembab
Kulit terasa tidak hangat
Suhu tubuh normal (36-37ºC)
b. Rencana
Nekrosis jaringan
Uterus berkontraksi
Abortus infeksiosus
Peningkatan
suhu tubuh
- Mu - Ps mengatakan
- Perdara - Ps - A - Ps
kosa kering khawatir han terlihat ktivitas terlihat
- Hau - Ps terlihat - Peningk meringis terbatas bengong
s sering bengong atan WBC - Ps - A - Ps
- Sela - Ps terlihat terlihat DL bertanya-
lu ingin tegang memegang tanya tentang
Kekurangan
volume cairan Ancietas Resiko Gangguan rasa Intolerransi Kurang
perluasan nyaman nyeri aktivitas pengetahuan
infeksi