Anda di halaman 1dari 25

MIKROPLANING (PERENCANAAN)

VAKSINASI COVID-19

Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
Disampaikan pada Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi COVID-19
Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum :


Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan melakukan
penyusunan perencanaan vaksinasi COVID-19

Tujuan Pembelajaran Khusus:


Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat:
1. Mengetahui sasaran dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19
2. Mengetahui dan menentukan tempat pelayanan vaksinasi COVID-19
3. Mengetahui dan menyusun jadwal pelayanan vaksinasi COVID-19
4. Mengetahui dan memahami kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan vaksinasi COVID-19
5. Mengetahui, memahami dan menyusun rencana kegiatan untuk pelaksanaan vaksinasi
COVID-19
Penyusunan Perencanaan (Mikroplaning)

1 2
Mikroplaning adalah proses Dalam melaksanakan kegiatan
penyusunan perencanaan di pemberian vaksinasi COVID-19,
masing-masing jenjang mikroplaning disusun di
administrasi mulai dari analisis semua tingkatan administrasi
situasi, identifikasi masalah, baik di pusat maupun daerah
penentuan strategi, sesuai dengan tugas masing-
identifikasi sumber daya dan masing dan memperhitungkan
penyusunan dokumen data dasar (pos pelayanan,
perencanaan tenaga pelaksana, daerah sulit,
dll).
3
Mikroplaning didukung oleh
Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi COVID-19
PERENCANAAN
Penyusunan Rencana Kerja (jadwal Pendataan Fasyankes
pelatihan dan sosialisasi, penyusunan dan Penyusunan
rencana sosmob, strategi penjangkauan Jadwal Layanan
sasaran di daerah sulit,dsb)
01
06

Inventarisasi 02
PERENCANAAN Pendataan, Registrasi
Peralatan Cold Chain
dan Verifikasi Sasaran
05

03
04
Perhitungan Tenaga Rencana Distribusi
Pelaksana Vaksin dan Logistik
Pendataan Fasyankes
dan Penyusunan Jadwal Pelayanan

Dinkes Prov bersama dengan Dinkes Kab/Kota


 Puskesmas, puskesmas
pembantu, puskesmas keliling dan Puskesmas melakukan pendataan dan
dan pos vaksinasi;
 Fasilitas pelayanan kesehatan
penentuan fasilitas pelayanan kesehatan atau
lainnya baik pemerintah
maupun swasta yang memiliki
pos vaksinasi yang akan menjadi tempat
kerja sama dengan Puskesmas
maupun Dinas Kesehatan
pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19
Provinsi atau Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat
termasuk pendataan kapasitas SDM dan sarana
yaitu rumah sakit, klinik, tempat
praktik mandiri dokter, atau
yang tersedia di setiap fasilitas pelayanan
tempat praktik mandiri
bidan/perawat;
kesehatan tersebut.
 Unit pelayanan kesehatan pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP).
Hasil pendataan dan penentuan fasilitas pelayanan kesehatan
pelaksana Vaksinasi COVID-19 ini beserta jadwal pelaksanaan (hari
dan jam pelayanan) masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan
dan pos vaksinasi dimasukkan langsung oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota ke dalam aplikasi PCare.
Setiap kabupaten/kota juga
harus menyusun jadwal
supervisi pelaksanaan
dengan mencantumkan
nama petugas
kabupaten/kota yang
bertanggung jawab sebagai
supervisor
Pendataan Sasaran
Data calon penerima
vaksinasi yang berbasis
Nomor Induk
Kependudukan (NIK) →
penyaringan data (filtering)
melalui Sistem Informasi
satu Data Vaksinasi COVID-
19
Registrasi dan Verifikasi Sasaran
Data calon penerima
vaksinasi yang berbasis
Nomor Induk
Kependudukan (NIK) →
penyaringan data (filtering)
melalui Sistem Informasi
satu Data Vaksinasi COVID-
19
Rencana Distribusi Vaksin dan Logistik
• Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas perlu menyusun rencana
distribusi vaksin dan logistik dengan mencantumkan jadwal distribusi serta sumber
pembiayaan yang dibutuhkan. Logistik didistribusikan sampai ke Puskesmas maupun
fasilitas pelayanan kesehatan.

Alokasi vaksin dan


logistik vaksinasi lainnya
(ADS, Safety Box) untuk
setiap puskesmas
maupun fasilitas
pelayanan kesehatan
ditentukan berdasarkan
data sasaran yang
terverifikasi
Kebutuhan dan Rencana Distribusi Logistik

• Kebutuhan perlengkapan anafilatik:


Sebagai antisipasi bila terjadi syok anafilatik, maka setiap
tempat pelayanan wajib menyediakan 1 set perlengkapan
anafilaktik, oksigen, cairan dan infus set.
• Kebutuhan logistik PPI (Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi), termasuk di dalamnya adalah Alat Pelindung Diri
(APD)
• Kebutuhan materi KIE : perhitungan berdasarkan pada
kebutuhan.
Kebutuhan dan Rencana Distribusi Logistik

Masker medis = jumlah petugas x jumlah hari


pemberian imunisasi x 2
(Ket: masker medis dapat digunakan maksimal selama 4 jam)
Kebutuhan logistik PPI lainnya:

• Hand sanitizer = sesuai kebutuhan


Face shield (bila tersedia) = jumlah petugas • Sabun cair dan air mengalir = sesuai
kebutuhan
• Cairan disinfektan = sesuai kebutuhan

Sarung tangan (bila tersedia) = jumlah sasaran


*) sarung tangan harus diganti pd setiap sasaran

Apron (bila tersedia) = sesuai kebutuhan


SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (2)
Pusat (Kemenkes) sampai Provinsi

Proses pengadaan :
1. vaksin
2. logistik imunisasi (seperti Auto Disable Syringe
– ADS, Safety Box, Kapas Alkohol)
Distribusi dari penyedia (Biofarma) sampai ke Tingkat Provinsi
via udara dengan pesawat (menggunakan cool box) atau
darat dengan kendaraan berpendingin khusus

Di Provinsi :
1. vaksin disimpan oleh instalasi farmasi
dalam cold room dan atau vaccine
refrigerator dengan suhu terjaga 2 – 8
°C
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box,
Kapas Alkohol) disimpan di instalasi
farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan
dengan menggunakan kendaraan berpendingin khusus
(beberapa Prov/Kab/Kota), atau menggunakan cool box /
vaccine carrier.
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan
ketersediaan anggaran masing2 daerah : Kab/kota akan
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota mendistribusikan
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin dan logistik
vaksin atau dibuat jadwal pengambilan sesuai alokasi lainnya ke Rumah
Sakit, Puskesmas,
KKP, Klinik atau Pos
pelayanan vaksinasi
lainnya yang
terdaftar sebagai
tempat pelayanan
vaksinasi Covid 19
dengan
menggunakan mobil
Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi box atau puskesmas
farmasi, kemudian: keliling, vaksin
1. vaksin disimpan dalam cold room atau ditempatkan pada
vaccine refrigerator sebelum didistribusikan vaccine carrier
ke faskes.
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box, Kapas
Alkohol) disimpan di instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP

Puskesmas akan menyimpan vaksin


di vaccine refigerator. Logistik
lainnya disimpan di instalasi farmasi.
Untuk Fasyankes lainnya (Klinik KKP,
Klinik Pos Pelayanan vaksinasi, dll)
berkoordinasi dengan Puskesmas
untuk distribusi vaksin dan logistik
lainnya:

1. Jika Fasyankes tidak memiliki


vaccine refrigerator yang sesuai
standar, maka dapat digunakan
lemari es rumah tangga, sesuai
SOP yang berlaku.
2. Vaksin dibawa oleh petugas
menggunakan vaccine carrier.
Perhitungan Tenaga Pelaksana

Perkiraan jumlah tenaga


pelaksana (satu tim)
imunisasi terdiri dari: Rangkaian pemeriksaan dan pelayanan
• Petugas pendaftaran/verifikasi imunisasi COVID-19 untuk satu orang
• Petugas untuk mengatur alur diperkirakan sekitar 15 menit.
kelancaran pelayanan • Satu vaksinator (perawat, bidan, dan
Dinkes Prov bersama • Petugas skrining (anamnesa) dan
dengan Dinkes dokter) diperkirakan mampu
pemeriksaan fisik sesuai dengan
Kabupaten/Kota dan komorbid yang diidentifikasikan memberikan pelayanan maksimal 40
Puskesmas harus serta pemberian edukasi. - 70 sasaran per hari.
• Petugas pemberi Vaksinasi • Jumlah sasaran per satu sesi
menghitung perkiraan
COVID-19 dibantu oleh petugas pelayanan adalah 10 – 15 orang
kebutuhan tenaga yang menyiapkan vaksin
pelaksana berdasarkan hari • Petugas untuk melakukan
pelaksanaan, fasilitas atau pencatatan hasil Vaksinasi
pos pelayanan serta jumlah • Petugas pengamanan
sesi pelayanan per hari.
Cara perhitungan kebutuhan tenaga pelaksana yang dibutuhkan
per hari

Rangkaian
Tentukan jumlah sesi
pemeriksaan dan pelayanan
pelayanan imunisasi per hari
COVID-19 untuk satu
orang diperkirakan
Minimal 1 sesi:
sekitar 15 menit. Tentukan jumlah tenaga
Satu vaksinator 1 vaksinator,
per sesi
(perawat, bidan, dan 2 nakes non vaksinator
dokter) diperkirakan dan 2 kader/petugas lain
mampu memberikan
pelayanan maksimal
40 - 70 sasaran per Jumlah tenaga per sesi * jumlah
hari. 1 sesi
Jumlah tenaga yg dibutuhkan
sesi pelayanan per hari
pelayanan maksimal per hari
memberikan
pelayanan pada 10-
15 sasaran
Contoh Perhitungan Kebutuhan Tenaga Pelaksana

Fasyankes/Pos Jumlah sesi pelayanan Jumlah tenaga per sesi Jumlah tenaga yg
per hari dibutuhkan per hari

A 3 2 vaksinator, 4 nakes lain, 3 6 vaksinator, 12 nakes


kader/petugas lain lain, 9 kader/petugas
lain

B 4 1 vaksinator, 2 nakes lain, 2 4 vaksinator, 8 nakes


kader/petugas lain lain, 8 kader/petugas
lain
Menyusun Rencana Pelatihan/Sosialisasi
Agar kegiatan vaksinasi
COVID-19 berjalan
dengan baik dan
berkualitas, perlu
dilakukan pelatihan bagi
vaksinator, tenaga
kesehatan lainnya yang
terlibat dalam
pelaksanaan pelayanan,
pengelola program dan
supervisor, serta
sosialisasi kepada seluruh
pihak lintas program dan
lintas sektor terkait

Dinas Kesehatan Provinsi,


Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan
Puskesmas perlu
menyusun rencana
kegiatan pelatihan dan
sosialisasi, termasuk di
dalamnya waktu,
frekuensi, kriteria dan
jumlah peserta beserta
jumlah dan sumber
Penyusunan Rencana Sosial Mobilisasi
Pemetaan dan Penyusunan Rencana Operasional
Penjangkauan daerah Sulit
Kegiatan Vaksinasi 03
COVID-19 harus
menjangkau semua
sasaran sehingga
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan Puskesmas
perlu melakukan
pemetaan wilayah
sulit dan menyusun
rencana
operasionalnya
“If you fail to plan, you are
planning to fail”
- Benjamin Franklin -

TERIMA KASIH
PENUGASAN

Peserta membuat mikroplaning sesuai dengan situasi


Puskesmas masing-masing dengan format
mikroplaning yang disediakan

Anda mungkin juga menyukai