Anda di halaman 1dari 1

Apakah suksesi itu klimaksnya selalu berupa hutan yang sudah stabil?

Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas mantap (ekosistem klimaks),


akibat telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis). Konsep lama tentang suksesi
menyatakan bahwa suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan,
dan berakhir dengan komunitas klimaks. Menurut Moseley (2014) walaupun faktor kritis
yang menentukan kisaran bioma tertentu, seperti iklim, topografi, dan kondisi tanah, mungkin
relatif stabil dalam jangka menengah (katakanlah puluhan tahun), ini tidak berarti bahwa pola
vegetasi stabil atau dalam keseimbangan. Perkembangan jangka panjang dan akhir dari
komunitas klimaks hutan disebut Stabilisasi dan menciptakan hutan yang bertahan hingga
gangguan atau perubahan iklim yang tak terhindarkan.

Jadi proses alam ini sesungguhnya terjadi sedemikian rupa dan akhir klimaksnya
berupa hutan yang sudah stabil, sehingga sering kali campur tangan manusia malah
menghambat bahkan memusnahkan komunitas tertentu. Akibatnya,terjadi
ketidakseimbangan ekosistem dan menuju kepunahan komunitas tertentu. Sedangkan
menurut konsep mutakhir, suksesi ini tidak lebih dari pergantian jenis-jenis pionir
oleh jenis-jenis yang lebih mantap dan dapat menyesuaikan secara lebih baik
dengan lingkungannya. Keadaan keseimbangan yang tampaknya begitu mantap, hanyalah
bersifat relatif karena keadaan itu segera akan berubah jika salah satu dari komponennya
mengalami perubahan.

Sumber :
Moseley, G William., Eric Perramond., Holly M. Hapke, & Paul Laris. 2014. An Introduction
To Human-Environment Geography. West Sussex: Wiley-Blackwell.

Anda mungkin juga menyukai