Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU KEKERASAN DI POLI KLINIK


RSJD PROVINSI LAMPUNG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawatan


Jiwa

Disusun oleh :
Firza Noviatun Nisa 1814301001
Nora Yusnita 1814301002
Indah Wulandari Berutu 1814301007
Annisa Abidin 1814301011
Elda Maysari 1814301012
Putri Kurnia Sari 1814301005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERILAKU
KEKERASAN

Bidang Studi : Keperawatan Jiwa


Pokok Bahasan : Perilaku Kekerasan
Sub Pokok Bahasan : Cara Merawat Pasien Perilaku Kekerasan
Sasaran : Keluarga
Tempat : Poli Rumah Sakit Jiwa
Hari/ Tanggal : Selasa 17, November 2020
Waktu : Pukul 07.00 sampai 08.00 WIB

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa (Perilaku Kekerasan)
selama 30 menit diharapkan keluarga mampu memahami tentang (Perilaku
Kekerasan) dan penanganannya dirumah.

2. Tujuan Khusus
a. Menyebutkan pengertian Perilaku Kekerasan.
b. Menyebutkan penyebab Perilaku Kekerasan.
c. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala Perilaku Kekerasan.
d. Mendemonstrasikan cara mengontrol Perilaku Kekerasan.

B. MATERI
Terlampir

C. MEDIA
Leaflet
D. METODE
a. Ceramah
b. Demonstrasikan
c. Tanya jawab

E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa
2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi yang diberikan
b. Keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian Perilaku Kekerasan
b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab Perilaku Kekerasan
c. Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala Perilaku
Kekerasan
d. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara mengontrol Perilaku
Kekerasan

F. PROSES PELAKSANAAN

KEGIATAN
NO KEGIATAN PENYULUH WAKTU MEDIA METODE
PESERTA

1 Pembukaan :

 Membuka kegiatan  Menjawab


dengan mengucapkan salam 5 menit ceramah
salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
pertemuan
 Menyebutkan materi  Memperhatikan
yang akan diberikan
2 Pelaksanaan :

Menjelasakan materi  Menjawab 15 menit Leaflet Tanya


pertanyaan jawab dan
penyuluhan secara berurutan
ceramah
dan teratur.
 Mendengarkan
Materi :

1. Pengertian

ganguan risiko
 Mendengarkan
perilaku kekrasan.

2. Tanda dan gejala risiko

prilaku kekerasan
 Memperhatikan
3. Penyebab ganguan risiko
prilaku kekerasan

4. Cara merawat risiko


prilaku kekrasan
 Latih cara tarik nafas
dalam dan pukul
bantal

 Latih cara Demonstrasi


memberi obat

dengan 6

benar
 Latih bercakap-

cakap dengan

cara verbal 3M

(meminta,

menolak,

mengungkapkan.)

5. Penjelasan terkait follow


up ke

 RSJ/PKM, tanda
kambuh dan rujukan
dan ceramah

3 Evaluasi :

 Menanyakan kepada Menjawab 5 menit


keluarga tentang materi pertanyaan
penyuluhan yang telah
diberikan, mengevaluasi
tentang materi yang
telah disampaikan dan
reinforcement kepada
keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.
4 Terminasi :

 Mengucapkan salam 5 menit


 Menjawab salam
penutup

G. PERTANYAAN EVALUASI
1. Apa yang di maksud dengan Perilaku Kekerasan ?
2. Apa penyebab Perilaku Kekerasan ?
3. Apa tanda dan gejala Perilaku Kekerasan ?
4. Bagaimana cara mengontrol Perilaku Kekerasan ?
Lampiran

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian Perilaku kekerasan


Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan
perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.
Marah adalah pengalaman emosi yang kuat dari individu dimana
hasil/tujuan yang harus dicapai terhambat”. Kemarahan yang ditekan atau pura-
pura tidak marah akan mempersulit sendiri dan mengganggu hubungan
interpersonal. Pengungkapan kemarahan dengan langsung dan konstruktif pada
waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk
mengerti perasaan yang sebenarnya. Untuk itu perawat harus pula mengetahui
tentang respons kemarahan sesorang dan fungsi positif marah.

B. Penyebab Perilaku kekerasan


Menurut Stearen penyebab kemarahan (perilaku kekerasan) adalah
kombinasi dari segala sesuatu yang tidak enak, cemas, tegang, dendam, sakit
hati, dan frustasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan
yaitu frustasi, hilangnya harga diri, kebutuhan akan status dan prestise yang
tidak terpenuhi.
1. Frustasi : sesorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/
keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia merasa
terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu
dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya
misalnya dengan kekerasan.
2. Hilangnya harga diri ; pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan
yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya
individu tersebut mungkin akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak,
lekas tersinggung, lekas marah, dan sebagainya.
3. Kebutuhan akan status dan prestise : Manusia pada umumnya mempunyai
keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui
statusnya.

C. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan


1. Muka merah
2. Pandangan tajam
3. Otot tegang
4. Nada suara tinggi
5. Berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak
6. Memukul jika tidak senang

D. Cara Merawat pasien dengan Perilaku Kekerasan


Cara Mengatasi Marah (Peran Serta Keluarga Dalam Merawat Klien
Yang Melakukan Perilaku Kekerasan)
Cara umum dapat diarahkan pada berbagai aspek :
1. Fisik : menyalurkan marah melalui kegiatan fisik seperti lari pagi,
angkat
berat, menari, jalan-jalan,olah raga,relaksasi otot
2. Emosi : mengurangi sumber yang menimbulkan marah, misalnya
ruangan
yang terang,sikap keluarga yang lembut
3. Intelektual : mendorong ungkapan marah, melatih terbuka terhadap erasaan
marah,
melindungi dan melaporkan jika amuk
4. Sosial : mendorong klien yang melakukan cara marah yang
konstruktif (yg
telah dilatih di rs)pada lingkungan
5. Spritual : bantu menjelaskan keyakinan tentang marah, meingkatkan
kegiatan
ibadah

Cara khusus yang dapat dilakukan keluarga pada kondisi khusus :


1) Berteriak menjerit, memukul
2) Terima marah klien, diam sebentar
3) Arahkan klien untuk memukul barang yang tidak mudah rusak (bantal,
kasur)
4) Setelah tenang diskusikan cara umum yang sesuai
5) Bantu klien latihan relaksasi (latihan fisik, olah raga)
6) Latihan pernafasan 2 kali/hari, tiap kali sepuluh kali tarikan dan
hembusan nafas
7) Berikan obat sesuai dengan aturan pakai
8) Jika cara satu dan dua tidak berhasil, bawa klien konsultasi ke pelayanan
kesehatan jiwa puskesmas, unit psikiatri RSU, RS. Jiwa)
9) Sedapat mungkin anggota keluarga yang melakukan perilaku kekerasan
sedapat mungkin jangan diikat atau dikurung..
E. Penjelasan Terkait Follow Up ke RSJ/PKM, Tanda Kambuh dan Rujukan
Pasien yang mengalami RPK dengan gejala yang semakin parah, harus segera dirujuk untuk
meminimalkan perilaku diluar kendali. Tanda-tanda yang dapat muncul di antaranya yang sering
di tunjukkan pasien adalah mengamuk, bicara kasar, melukai orang, lingkungan dan orang lain.
Perilaku kekerasan dapat dilihat dari wajah tegang, tidak bisa diam, mengepalkan tangan atau
memukulkan tangan, rahang mengencang, peningkatan pernafasan, dan kadang tiba-tiba seperti
kataton.
Perhatikan perlikau yang ditunjukkan oleh pasie selama di rumah. Jika tanda dan gelaja yang
sudah disebutkan sebelumnya terus menerus terjadi dan semaki parah setiap harinya maka pasien
tersebut haruslah segera dibawa ke pelayana kesehatan terkait.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat B, 2005. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 2. Jakarta : EGC

Stuart dan Sundeen . 2007 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai