Pertemuan Ke-14 - Manajemen Mutu PDF
Pertemuan Ke-14 - Manajemen Mutu PDF
PERTEMUAN KE-14:
MANAJEMEN MUTU
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
14.1 Mampu mendefinisikan kualitas
14.2 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu
B. URAIAN MATERI
American Society for Quality Control (ASQC) : “mutu adalah totalitas bentuk dan
karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi”.
David A Garvin, 1984 :
Berorientasi kepada pengguna/pemakainya: “tergantung pemakai
menganggapnya”, mutu yang lebih tinggi berarti kemampuan pemuasan
kebutuhan yang lebih baik, bentuk produk yang lebih menarik dan
kelebihan lainnya.
Beorientasi kepada pengerjaan: “mutu tergantung kepada pengerjaan”,
mutu adalah keharusan menyesuaikan dengan lebih baik pada standar
yang berlaku dan membuatnya benar pada waktu pertama
Berorientasi kepada produk : mutu adalah variabel tertentu dan dapat
diukur
Pendekatan dan teknik yang berkaitan dengan mutu :
Mutu harus diidentifikasi melalui penelitian (pendekatan mutu yang
berorientasi kepada pengguna).
Mutu diterjemahkan kedalam atribut produk yang spesifik (pendekatan
yang berorientasi kepada produk)
Produk bermutu jika dibuat persis dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
(pendekatan yang berorientasi kepada pengerjaan).
Mengapa mutu penting?
Mutu mempengaruhi organisasi dalam 4 hal :
138
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
139
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
141
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
142
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
Metode Taguchi
Tiga Konsep Penting :
• Ketegaran mutu (quality robustness): seragam dan konsisten dlm kondisi
manufaktur dan lingkungan yg tidak ideal
• Fungsi kehilangan mutu (quality lost function): biaya berbanding lurus dengan
rendahnya mutu
• Spesifikasi target (target spesification) : peningkatan mutu berkelanjutan
untuk memproduksi sesuai target.
143
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
144
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
Biaya Kualitas adalah biaya untuk melaksanakan dengan benar sejak awal ditambah
dengan biaya yang disebabkan karena pengendalian mutu yang tidak memadai. Ada
empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
a. Biaya Pencegahan. Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan
komponen atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program
peningkatan kualitas.
b. Biaya Penaksiran. Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk,
proses, komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan
pemeriksa.
145
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
c. Kegagalan internal. Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa
yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu
tunggu akibat mesin rusak
d. Biaya eksternal. Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang
cacat. Contoh:rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan
kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya
eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk
yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi
berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya
agresif di bidang kualitas.
Nilai kualitas adalah indeks penilaian pelanggan, yang merupakan harga yang
dibayarkan pelanggan atas hasil atau manfaat yang dirasakan karena kualitas produk
atau proses sesuai dengan harapannya (Bester, 1999).
146
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
Peranan Inspeksi
Sebuah sistem operasi yang baik mempunyai suatu pengendalian atas proses yang
dilakukan. Tugas manajemen operasi bukan hanya membuat sistem-sistem, namun
juga memastikan sistem tersebut memenuhi standar dengan inspeksi. Inspeksi ialah
suatu cara memastikan operasi telah mencapai kualitas yang diharapkan.
Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan, atau pemeriksaan
produk dengan tujuan menemukan proses yang buruk sesegera mungkn. Perlu
diingat, inspeksi tidak memperbaiki kekurangan dalam sistem atau atau cacat pada
produk atau mengubah suatu produk dan meningkatkan nlainya. Inspeksi hanya
berfungsi menemukan kekurangan atau cacat.
Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar, yaitu (1) Kapan inspeksi
dilakukan dan (2) Dimana inspeksi dilakukan. Memutuskan kapan dan dimana
inspeksi dilakukan bergantung pada jenis proses dan nilai tambah pada setiap tahap.
Inspeksi dapat dilakukan pada salah satu tuitik berikut:
1.Di pabrik pemasok saat pemasok melakukan proses produksi
2.Saat menerima produk dari pemasok (supplier)
3.Sebelum melakukan proses yang mahal dan tidak dapat dikembalikan
4.Selama tahap-tahap proses produksi
5.Saat produk selesai dibuat
6.Sebelum pengantaran ke konsumen
7.Pada titik kontak dengan pelanggan
147
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
Meski begitu, inspeksi bukanlah solusi sempurna yang tidak memiliki kekurangan.
Pada suatu percobaan, 110 produk cacat digabungkan dengan lot produk yang
sempurna kemudian dilakukan inspeksi. Hasilnya, pada inspeksi pertama, pengawas
hanya menemukan 68 barang cacat, tiga kali tahap inspeksi untuk menemukan 30
barang cacat berikutnya, dan 2 barang cacat tidak pernah ditemukan. Karena itu,
proses yang baik dan pemberdayaan pekerja merupakan solusi yang lebih baik
daripada melakukan inspeksi.
Inspeksi terbaik adalah inspeksi yang dilakukan pada sumber produksi. Hal ini
disebut inspeksi sumber. Idenya adalah setiap pemasok, proses, dan pekerja
memperlakukan langkah berikutnya dalam proses sebagai pelanggan sehingga
memastikan produknya tiba dengan sempurna di pelanggan sebenarnya.
Inspeksi dapat dibantu dengan dengan penggunaan daftar periksa dan pengendalian
seperti perangkat yang aman dari kesalahan yanag disebut poka-yoke. Poka-yoke
adalah alat atau teknik bebas kesalahan yang memastikan produksi produk yang baik
setiap saat. Contohnya mulut selang pompa bensin, ukuran standar kartos kentang
gorang di McDonald’s, dan perlatan paket operasi di rumah sakit.
Pada organisasi berorientasi jasa, titik inspeksi ditetapkan pada lokasi yang luas.
Inspeksi terbagi dua berdasarkan karakteristik kualitas. Inspeksi atributadalah
inspeksi yang menggolongkan barang cacat atau baik tanpa mencantumkan
keterangan derajat kecatatan. Inspeksi variabel adalah inspeksi yang menggolongkan
barang ke dalam suatu kontinum seperti dimensi, ukuran, berat, kecepatan, dan
kekuatan
C. SOAL DISKUSI
1. Bagaimana Anda menciptakan sebuah budaya kualitas dalam organisasi di
tempat Anda bekerja (berorganisasi)?
2. Jelaskan mengapa bagi organisasi, biaya akan lebih rendah jika mereka
“melakukan segalanya dengan benar” pada awalnya?
D. DAFTAR PUSTAKA
Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, Edisi 9 Buku 1 dan Buku 2,
Salemba Empat, atau edisi terbaru.
Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta,
atau Edisi terbaru
T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,
Yogyakarta, Edisi terbaru
148
S1 Akuntansi Universitas Pamulang