Makalah Budidaya Tanaman Kedelai Lengkap

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

Makalah 2021 

- Makalah Budidaya Tanaman Kedelai Lengkap. makalah budidaya


tanaman kedelai makalah budidaya tanaman kedelai pdf latar belakang budidaya
tanaman kedelai cara budidaya tanaman kedelai makalah tentang budidaya tanaman
kedelai Cara Membuat Makalah Yang Baik dan Benar. Berikut Makalah Budidaya
Tanaman Kedelai Lengkap

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedelai adalah keluarga polong-polongan. Kacang ini sudah tumbuh sejak 3500 tahun
yang lalu. Jenis kacang ini termasuk jenis tanaman kacang-kacangan yang sering
diproduksi untuk dijadikan beberapa jenis bahan makanan. Kedelai yang
dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut
kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine
soja (kedelai hitam, berbiji hitam). G. max merupakan tanaman asli daerah Asia
subtropik seperti RRC dan Jepang selatan, sementara G. soja merupakan tanaman asli
Asia tropis di Asia Tenggara. Tanaman ini telah menyebar ke Jepang, Korea, Asia
Tenggara dan Indonesia. Jenis olahan kedelai yang banyak terdapat di Indonesia
adalah kecap, tahu, tempe, dan susu.

Kedelai dikenal dengan berbagai nama: sojaboom, soja, soja bohne, soybean, kedele,
kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang
jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa
tiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning (aceh) dan gadelei. Berbagai nama ini
menunjukkan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia.

Hampir semua lapisan masyarakat menyukai makanan yang terbuat dari kedelai. Bagi
petani, tanaman ini penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera dijual
dan harganya tinggi. Tanaman ini dapat diusahakan di lahan pasang surut. Hasilnya
cukup memadai, namun cara mengusahakannya berbeda daripada di lahan sawah
irigasi dan lahan kering. Tanaman ini tidak tahan genangan. Oleh sebab itu, tidak
dianjurkan menanam kedelai di lahan pasang surut yang bertipe luapan air A yang
selalu terluapi baik saat pasang besar maupun pasang kecil.

Kedelai merupakan sumber makanan yang lengkap. Kedelai mengandung karbohidrat,


lemak, protein, vitamin dan mineral seperti kalsium, asam folat, kalium serta besi.
Selain itu, protein yang dikandung kedelai terdiri dari semua asam amino essensial
yang sangat diperlukan bagi kesehatan.
The Food and Drug Administration (FDA) menemukan manfaat kedelai dalam
menurunkan kadar kolesterol di tahun 1999. FDA mengeluarkan klaim kesehatan
bahwa 25 gram kedelai per hari bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

Penelitian lain baru-baru ini, juga menunjukkan kalau kedelai berfungsi menurunkan
risiko kanker prostat, kanker kolon, kanker payudara serta osteoporosis dan masalah
tulang lainnya. Selain itu, kedelai juga efektif meredakan gejala panas (hot flashes)
akibat menopause.

Jika masih merasa kurang alasan untuk mengkonsumsi kedelai, berikut beberapa
manfaat kedelai bagi kesehatan:

1. Kedelai merupakan makanan yang sangat baik bagi pengidap diabetes.


2. Kedelai sangat mudah dicerna dan merupakan salah satu makanan pembangun
tubuh yang paling bernutrisi di dunia.
3. Makanan ini sangat baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
anak.
4. Kedelai mempunyai kadar lecithin tinggi yang berguna untuk mengatasi
kelelahan mental dan melawan terjadinya penimbunan kolesterol.
5. Lecithin telah diklaim efektif menurunkan kadar kolesterol darah melalui
proses emulsi lemak. Karena itu sangat berguna dalam melawan pengerasan
arteri serta komplikasi akibat penyakit jantung, otak, ginjal serta mata yang bisa
timbul.
6. Lecithin merupakan makanan otak, tonik serta sumber energi.
7. Hasil penelitian telah menunjukkan kalau pasien diabetes mengalami kemajuan
pesat setelah ditangani dengan lecithin.
8. Lecithin juga dilaporkan efektif dalam mengatasi psoriasis.
9. Jika dikonsumsi dalam jumlah cukup, lecithin berfungsi mencegah
pembentukan batu ginjal.
10.Lecithin cair juga berfungsi menyembuhkan luka serta bintik-bintik merah pada
kulit. Selain itu, lechitin juga terbukti efektif mencegah pellagra, penyakit yang
ditandai dengan gangguan perut dan usus, masalah kulit serta gejala-gejala
gangguan saraf seperti melancholia.
11.Kedelai kaya akan linoleic dan linoleic acid (jenis lemak tidak jenuh). Karena
itu, makanan ini sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit serta mengatasi
berbagai kasus eksem.
12.Minyak kedelai murni efektif digunakan untuk mengatasi masalah kulit karena
mengandung lecithin alami. Kedelai mengandung alkali 20 kali lebih banyak
dibandingkan susu.
13.Lecithin berfungsi meningkatkan kandungan gamma globulin dalam darah.
Gamma globulin ini berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam
melawan infeksi berbagai penyakit.

100 gram kedelai mengandung:

 Vitamin A: 110 internasional unit (IU)


 Vitamin B: Thiamine : 1.07 miligram
 Niacin: 2.3 miligram
 Vitamin C: sedang dalam penelitian
 Kalisum: sedang dalam penelitian
 Besi: 8.0 miligram
 Fosfor: 586 miligram
 Kalium: 540 miligram
 Lemak: 18.1 gram
 Karbohidrat: 34.8 gram
 Protein: 34.0 gram
 Kalori: 331

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana
Teknik Budidaya Tanaman Kedelai

BAB II TUJUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Kedelai

A. Klasifikasi Tanaman Kedelai

Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan
Soja max . Namun pada tahun 1948 telah disepakatibahwa nama botani yang dapat
diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L.) Merill. Menurt Adisarwanto
(2005) klasifikasi tanaman kedelai yaitu sebagai berikut: 

1. Kingdom : Plantae
2. Subkingdom : Tracheobionta
3. Super Divis i : Spermatophyta
4. Divisi : Magnoliophyta
5. Kelas : Magnoliopsida
6. Sub Kelas : Rosidae
7. Ordo : Fabales
8. Famili : Fabaceae
9. Genus : Glycine
10.Spesies : Glycine max (L.) Merr.

B. Morfologi Tanaman Kedelai

Akar

Akar kedelai mulai muncul dari belahan kulit biji yang muncul di sekitar misofil.
Calon akar tersebut kemudian tumbuh dengan cepat ke dalam tanah, sedangkan
kotiledon yang terdiri dari dua keping akan terangkat ke permukaan tanah akibat
pertumbuhan yang cepat dari hipokotil.

Sistem perakaran kedelai terdiri dari dua macam, yaitu akar tunggang dan akar
sekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang. Selain itu kedelai juga seringkali
membentuk akar adventif yang tumbuh dari bagian bawah hipokotil. Pada umumnya,
akar adventif terjadi karena cekaman tertentu, misalnya kadar air tanah yang terlalu
tinggi.

Batang

Pertumbuhan batang kedelai dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe determinate dan
indeterminate. Perbedaan sistem pertumbuhan batang ini didasarkan atas keberadaan
bunga pada pucuk batang. Pertumbuhan batang tipe determinate ditunjukkan dengan
batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman mulai berbunga. Sementara
pertumbuhan batang tipe indeterminate dicirikan bila pucuk batang tanaman masih
bisa tumbuh daun, walaupun tanaman sudah mulai berbunga. Disamping itu, ada
varietas hasil persilangan yang mempunyai tipe batang mirip keduanya sehingga
dikategorikan sebagai semi-determinate atau semi-indeterminate (Kanisus, 1989).

Jumlah buku pada batang tanaman dipengaruhi oleh tipe tumbuh batang dan periode
panjang penyinaran pada siang hari. Pada kondisi normal, jumlah buku berkisar 15-30
buah. Jumlah buku batang indeterminate umumnya lebih banyak dibandingkan batang
determinate (Hidayat, 1985).

Waktu tanaman kedelai masih sangat muda, atau setelah fase menjadi kecambah dan
saat keping biji belum jatuh, batang dapat dibedakan menjadi dua. Bagian batang di
bawah keping biji yang belum lepas disebut hipokotil, sedangkan bagian di atas
keping biji disebut epikotil. Batang kedelai tersebut berwarna ungu atau hijau
(Bertham, 2002).
Daun

Umumnya, bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip (lanceolate).
Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bentuk daun
diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan potensi produksi biji.
Umumnya, daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah tinggi sangat cocok
untuk varietas kedelai yang mempunyai bentuk daun lebar. Daun mempunyai stomata,
berjumlah antara 190-320 buah/m2 (Danarti dkk, 1995).

Pada buku pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal.
Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga
helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai
tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau.
Permukaan daun berbulu halus pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada
ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari
daun yang menempel di bagian bawah batang (Andrianto, 2004).

Umumnya, bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip (lanceolate).
Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bentuk daun
diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan potensi biji. Umumnya,
daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah tinggi sangat cocok untuk varietas
kedelaiyang mempunyai bentuk daun lebar. Daun mempunyai stomata antara 190-320
buah/m² (Irwan, 2006).

2.2 Syarat Tumbuh

Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem


perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan
menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai,
khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek
dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap
berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di
daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.

1. Tanah

Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi
(tata udara) tanah cukup baik serta ketersediaan airyang cukup selama masa
pertumbuhan.

Kedelai dapat tumbuh pada jenis tanah:


 Alluvial, regosol grumusol, latosol, dan andosol.
 Posdolik Merah Kuning, dan tanah yang mengandung pasir kwarsa, perlu diberi
pupuk organic, fosfat, dan pengapuran.

2. Iklim

 Curah hujan 100-200 mm/bulan hujan merata


 Suhu udara 250C - 270C, dengan penyinaran penuh minimal 10 jam per hari.
 Kelembaban antara 60% - 70%.
 pH tanah 5,8 – 7.
 Ketinggian dari permukaan laut : 0-900 meter optimal sekitar 650 m dpl.

3. Air

 Masa Vegetatif (pertumbuhan) : curah hujan cukup


 Masa Generatif (pembungaan) : curah hujan yang kurang saat pembungaan dan
pematangan biji sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil kedelai.

BAB III TEKNIK BUDIDAYA KEDELAI

Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman


biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi. Pengerjaan
tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat.
Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun
setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun.
Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri
pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan
tanaman. Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal),
sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua.
Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang
mengabaikan untuk menghemat biaya.

1. Persiapan Lahan

Pembersihan gulma, tanah diolah dangkal dan gulma dibenamkan. Pengolahan tanah
dilakukan sebelum jatuhnya hujan.

2. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah bertujuan untuk membuat tanah jadi gembur dan membersihkan
lahan dari rumput- rumputan, kayu, dan lain-lain. Di lahan pasang surut, sewaktu
pengolahan tanah perlu memperhatikan kedalaman lapisan pirit. Lapisan yang beracun
ini tidak boleh terangkat ke permukaan tanah karena dapat meracuni tanaman.

 Alat yang digunakan untuk mengolah tanah: cangkul, bajak ditarik sapi/kerbau
atau traktor.
 Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna (dua kali).
 Kedalaman pengolahan tanah di lahan potensial dan sulfat masam sekitar 20
cm
 Di lahan gambut, kedalaman pengolahan tanah sekitar 10 cm tanpa pembalikan.
 Tanah diratakan menggunakan garu.
 Setelah tanah diolah, dibuat saluran cacing (kemalir) dengan lebar 30 cm,
kedalaman 30 cm, dan jarak antar-saluran 6-10 m.

3. Pemberian Pupuk Kandang

Pemberian Pupuk Kandang saat pengolahan tanah sangat disarankan, karena dapat
memperbaiki kondisi tanah selain dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan. Dosis
penggunaan Pupuk Kandang untuk tanah yang kurus sekitar 5 ton/ha.

4. Pemberian Dolomit

Tanaman kedelai menginginkan pH netral berkisar 5-6. Sehingga perlu pengapuran


pada tanah masam. Pemberian Dolomit dengan dosis 2000 kg/ha (200 gr/m2)
diharapkan mampu menciptakan pH tanah yang optimal.

5. Pemberian Trichoderma sp

Pemberian Trichoderma dilakukan bersamaan dengan pupuk kandang dan dolomite.


Trichoderma berfungsi sebagai decomposer, mempercepat pelapukan bahan organic
dalam tanah sehingga dapat segera diserap oleh tanaman dan sebagai tindakan
preventif untuk mencegah serangan penyakit tanaman. Dosis Trichoderma : 400 gr/ha.

6. Persiapan Benih

Varitas yang dianjurkan untuk lahan sawah bekas padi adalah varietas yang berumur
genjah (< 80 hari) dan berumur sedang (81-89 hari). Tigabelas varietas yaitu Lokon,
Guntur, Tidar, Wilis, Kerinci, Merbabu, Raung, Rinjani, Lompobatang, Lawu,
Tengger, dan Jayawijaya dianjurkan untuk lahan sawah bekas padi. Sedangkan
varietas lokal berumur genjah yang dianjurkan diantaranya Genjah Slawi, TK-5, dan
Lokal Brebes/Lumajang Bewok.
Hal yang perlu diperhatikan secara khusus untuk mendapatkan benih bermutu tinggi
adalah sortasi dan penyimpanan benih. Benih yang dipilih adalah benih yang sehat,
utuh/bernas dan memiliki daya tumbuh tinggi. Benih bermutu tinggi harus memenuhi
syarat di bawah ini:

 Murni dan diketahui nama varietasnya


 Berdaya kecambah tinggi, yaitu 80 % atau lebih
 Bersih, tidak tercampur biji rumput, kotoran atau biji tanaman lain
 Sehat, tidak menularkan penyakit, serta tidak terinfeksi cendawan yang
menyebabkan busuknya kecambah
 Bernas, tidak keriput, tidak ada bekas gigitan serangga, serta bijinya matang
dan telah benar-benar kering.

7. Penanaman

a. Jarak Tanam

Jarak tanam berpengaruh terhadap jumlah populasi. Jika ditanam rapat maka populasi
akan tinggi dan hasil produksi akan lebih besar. Jarak tanam yang sempit biasanya
dilakukan pada tanah yang subur. Untuk tanah yang kurang subur jarak tanam harus
diperlebar untuk mengurangi kompetisi hara oleh tanaman. Jarak tanam yang biasa
dipakai (dalam cm)adalah 25×25, 50×12,5, 20×20, 40×10,30×15 dengan mengisi
lubang tugal dengan 2 biji benih kedelai.

b. Pelaksanaan tanam

 Tanah ditugal dan biji biasanya diletakkan di bawah tunggul jerami atau
diantara rumpun
 Dua atau tiga biji diletakkan pada lubang tugal, kemudian tutup dengan tanah
atau dengan abu sekam maupun abu jerami
 Setelah tanam, lahan bisa ditutupi mulsa jerami atau bisa juga dibiarkan terbuka
tanpa mulsa.
 Penyulaman biji sebaiknya dilaksanakan 4-7 hari setelah tanam.

c. Penanaman Kedelai berdasarkan pola tanam

Kedelai dapat dibudidayakan secara tunggal (monokultur) atau ditumpangsarikan


(diselingi) dengan jagung.

1. Secara tunggal (monokultur)

 Benih ditanam secara tugal.


 Jarak tanam 20 cm x 40 cm.
 Jumlah benih 2-3 biji per lubang tanam.
 Benih yang sudah ditaruh di lubang tanam ditutup dengan tanah

2. Tumpangsari dengan jagung

Jarak tanam jagung antar-barisan tanaman tidak boleh kurang dari 2 meter, sedangkan
jarak tanam dalam barisan 40 cm. Kalau ditanam di lahan yang belum pernah
ditanami kedelai, benih sebaiknya dicampur dengan rizobium seperti Legin. Bila
rizobium tidak tersedia dapat menggunakan tanah yang sudah pernah ditanami
kedelai. Inokulasi rizobium bertujuan untuk mengurangi pemakaian pupuk nitrogen
(urea) karena tanaman kedelai dapat memanfaatkan nitrogen yang ada di udara setelah
diinokulasi dengan rizobium.

Cara menginokulasi kedelai :

 Siapkan benih kedelai dalam jumlah yang cukup.


 Siapkan rizobium sebanyak 7,5 gram untuk 1 kg benih, atau tanah yang telah
ditanami kedelai se- banyak 1 kg untuk 9 kg benih.
 Benih, rizobium atau tanah tersebut dimasukkan ke ember yang diisi air
secukupnya.
 Apabila rizobium telah menempel ke benih secara sempurna, benih segera
dikeringkan di tempat yang sejuk.
 Benih yang telah dicampuri rizobium harus se- cepatnya ditanam.
 Sebelum ditanam, biji yang telah diinokulasi ter- sebut dikeringkan di tempat
yang sejuk.

8. Pemupukan

Jumlah takaran pupuk dan saat pemberiannya tidak sama untuk setiap lokasi,
tergantung kepada tipologi lahannya. Selain pupuk, kapur juga perlu diberikan untuk
mengurangi kemasaman tanah. Kedelai tidak dapat tumbuh baik di lahan yang sangat
masam.

Dosis pemupukan

Biasanya untuk kedelai dosis yang dianjurkan adalah:

N :50-100 kg Urea/ha

P : 75-150 kg TSP/ha
K : 50-100 kg KCl/ha

Ditambah dengan pupuk kandang 5 ton/ha.

Waktu pemupukan

Pupuk diberikan selama tiga kali yaitu pertama pada saat. Pupuk dasar ini penting
karena pada saat tanaman berumur 15-20 hari, bintil akar belum terbentuk.
Pemupukan kedua diberikan pada saat menjelang pembungaan (25 hari setelah tanam)
dan pemberian ketiga dilakukan saat pengisian biji (40-45 hari setelah tanam). Dosis
pupuk yang dibutuhkan diberikan bertahap selama tiga kali (setiap pemupukan 1/3
dari dosis total pupuk).

Cara pemberian

Cara pemberian pupuk yaitu dengan menugal atau melarik tanah. Setelah pupuk
ditempatkan dalam lubang atau larikan, kemudian ditutup dengan tanah. Dapat juga
dilakukan dengan membuat lubang dengan tugal di sebelah kanan dan kiri lubang
benih sedalam 5-7 cm dengan jarak 5-7 cm dari lubang tanam. Pupuk dasar TSP,SP-
36 dapat diberikan semua dari dosis yang dianjurkan sedangkan pupuk N dan K
diberikan setengah dari dosis yang dianjurkan. Setengahnya lagi diberikan setelah
tanaman berumur 20-30 hari. Ini disebabkan karena pupuk P sulit tersedia bagi
tanaman.

9. Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan bertujuan untuk:

 Mengurangi persaingan antar-tanaman dalam menyerap unsur hara di tanah


yang kurang subur.
 Mencegah tanaman kekurangan sinar matahari di tanah yang subur.

Penjarangan dan penyulaman dilakukan ketika tanaman berumur 1-2 minggu setelah
tanam. Jumlah tanaman yang disisakan setelah penjarangan adalah dua batang per
rumpun. Tanaman yang disisakan adalah yang paling baik pertumbuhannya.

10. Penyiangan

 Penyiangan bertujuan untuk membebaskan tanaman dari tanaman pengganggu


(gulma).
 Penyiangan dapat dilakukan dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur 2-3
minggu clan 5-6 minggu setelah tanam, tergantung pada keadaan gulma.
 Alat yang digunakan: kored atau cangkul kecil.
 Penyiangan gulma dapat dilakukan dengan me- nyebarkan jerami (mulsa) di
permukaan lahan atau menyemprotkan herbisida (obat-obatan).Obat-obatan
yang dapat dipakai antara lain adalah Agroxone-4 atau Goal 2E dengan takaran
1,5-2 liter per hektar. Penyemprotan herbisida dilakukan pada saat tanaman
berumur 2-3 minggu setelah tanam

BAB IV PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL ANALISIS PEMASARAN

4.1 Panen dan pengeringan

Ciri kedelai yang siap dipanen yaitu daun dan polong menguning. Panen dilakukan
dengan cara membabat pangkal batang di atas permukaan tanah dengan menggunakan
sabit atau alat khusus. Berangkasan dijemur sampai kering. Setelah kering, dipukul-
pukul dengan alat pemukul, sampai biji terpisah dari berangkasannya. Setelah biji
terpisah, biasanya dibersihkan dan dijemur sampai kering betul (mencapai kadar air
10-12 %).

Jika panen dilakukan saat musim hujan maka dapat dilakukan cara pengeringan
seperti berikut:

 Menggantung berangkasan kedelai pada pancangan-pancangan bambu yang


sudah disediakan. Caranya yaitu dengan mengikat pangkal-pangkal
berangkasan kedelai, kemudian pangkal ikatan (bagian tengahnya) diselipkan
pada tiang-tiang bambu.
 Menghamparkan berangkasan-berangkasan kedelai setebal 10 cm pada lantai
ruangan.
 Kedua cara diatas harus dilakukan di tempat yang terlindung dari hujan.
Dengan kedua cara ini (6 hari berturut-turut), daya kecambah benih dapat
dipertahankan antara 80-98%. Kerusakan biji yang terjadi berkisar antara 0,3-
0,9%. Cara lain untuk mengeringkan di saat musim hujan dapat dilakukan
dengan menggunakan alat pengering(flat bed dryer/horizontal dryer). Letakkan
berangkaasan kedelai pada bak pengering,lama pengeringan antara 8-10 jam.
Setiap dua jam, berangkasan harus dibalik secara merata. Kedelai yang tidak
langsung dikeringkan setelah dipanen, akan menyebabkan daya kecambah
turun sampai 37 %.

4.2 Analisi Pemasaran

Sebagian besar petani di Indonesia memasarkan hasil panennya melalui KUD


(Koperasi Unit Desa) di wilayah setempat. Selain itu, mereka juga bisa menjual hasil
panen kedelai kepada para tengkulak yang kemudian akan meneruskannya kepada
pedagang besar (pengumpul) dan pada akhirnya didistribusikan ke industri-industri
yang membutuhkan bahan baku kedelai. Sedangkan untuk strategi pemasaran yang
digunakan petani partai kecil, bisa disalurkan langsung kepada pelaku industri rumah
tangga yang ada di sekitar lingkungan para petani. Tingginya permintaan pasar
menjadikan proses pemasaran kedelai di berbagai daerah tidaklah terlalu sulit,
sehingga harga jualnya pun juga bisa dikatakan cukup stabil.

Kunci Sukses

Yang terpenting dalam menjalankan bisnis budidaya kedelai adalah mempersiapkan


lahan yang ideal sebelum ditanami bibit kedelai, melakukan pemupukan dan
pemberantasan hama secara rutin, dan memilih bibit kedelai yang benar-benar unggul
kualitasnya. Dengan memperhatikan tenik budidaya kedelai secara intensif, bisa
dipastikan bila hasil panen yang didapatkan bisa lebih optimal dan keuntungan yang
dikantongi para petani juga bisa lebih besar.

Analisa Ekonomi

Asumsi

Luas lahan yang digunakan 1 ha

Menggunakan sistem monokultur (penanaman tunggal)

Diperkirakan produksi kedelai 2 ton (2.000 kg)/ha

Harga jual kedelai per kg Rp 5.500,00

Periode tanam 75-100 hari (3 bulan)

Modal awal

Sewa lahan per tahun Rp 20.000.000,00

Peralatan (sprayer, cangkul, dll) Rp 1.500.000,00

Benih kedelai Rp 9.000/kg x 50 kg Rp 450.000,00+

Total Rp 21.950.000,00

Peralatan mengalami penyusutan setelah pemakaian 5 tahun :

1/60 bulan x Rp 1.500.000,00 Rp 25.000,00/bulan


Biaya operasional per periode (3 bulan)

Bibit : 50 kg x Rp 9.000,00/kg Rp 450.000,00

Pupuk urea 50 kg x Rp 1.800,00/kg Rp 75.000,00

Pupuk SP-36 (100 kg x Rp 2.000,00) Rp 200.000,00

Pupuk KCl 50 kg x Rp 5.000,00 Rp 250.000,00

Dolomit 200 kg x Rp 1.500,00 Rp 300.000,00

Pestisida 5 kg x Rp 50.000,00 Rp 250.000,00

Gaji tenaga kerja (3x Rp 900.000,00)

Rp 2.700.000,00

Biaya transportasi Rp 450.000,00

Sewa lahan per bulan :

Rp 20.000.000,00 : 12 bulan Rp 1.666.700,00

Biaya penyusutan Rp 5.000,00+

Total pengeluaran Rp 6.366.700,00

Omset per bulan

Hasil penjualan per pediode tanam (3 bulan) :

2 ton (2.000 kg) x Rp 5.600,00 Rp 11.200.000,00

Laba bersih per bulan

Laba bersih per periode :

Rp 11.200.000,00 - Rp 6.366.700,00 = Rp 4.833.300,00

Laba bersih per bulan :

Rp 4.833.300,00 : 3 bulan = Rp 1.611.100,00


ROI (Return of Investment)

(Modal awal : laba bersih per bulan) = ± 13 bulan (4x panen)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

 Kedelai adalah keluarga polong-polongan.


 Kedelai mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral seperti
kalsium, asam folat, kalium serta besi.
 Kedelai akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari
kurang dari 13 jam.
 Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang).
 Ciri kedelai yang siap dipanen yaitu daun dan polong menguning.

5.2 Saran

Usaha bidang pertanian dengan budidaya tanaman kedelai sangat menguntungkan


dilihat dari analisis ekonominya tetapi dalam usaha perlu adanya perencanaan yang
matang agar tidak terjadi kesalahan dalam biaya maupun budidaya tanamannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. 2011. Kandungan Gizi Kedelai: Kedelai Sederhana dan Bermanfaat.

http://anneahira.com/kandungan-gizi-kedelai.htm (diakses tanggal 29 Mei 2011).

Anonim. 2010. Budidaya Tanaman Kedelai. http://teknis-


budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kedelai.html (diakses tanggal 29 Mei
2011).

Dedenia. 2009. Teknik Bercocok Tanam Kedelai.


http://dedenia72.wordpress.com/2009/09/04/teknik-bercocok-tanam-kedelai/ (diakses
tanggal 29 Mei 2011).

Yudi, Abror. 2007. Budidaya Kedelai. http://teknis-


budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kedelai.html (diakses tanggal 29 Mei
2011).

Makalah Budidaya Tanaman Kedelai Lengkap


Makalah Budidaya Tanaman Kedelai Lengkap

Anda mungkin juga menyukai