Kebangkitan Nasional;
Pemuda Melawan Pandemi Global
Roma Doni Azmi
Pengajar pada Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Batusangkar
Rizqon Halal Syah Aji
Pengajar pada Jurusan Ilmu Ekonomi UIN Jakarta
10.15408/adalah.v4i1.15761
Abstract:
The commemoration of National Awakening Day in the midst of the Covid-19 Pandemic has a special meaning
for Indonesian young people. Youth groups become seriously affected objects because of the global Pandem
outbreak. They are affected in the economic, health, education and socio-cultural aspects. As the successors to
the nation's patriotism, young people must be the pioneers in a joint effort in fighting the crisis because of the
impact of Covid-19. Indonesia, as one of the affected countries, has great power, young people as energy pio-
neers in the struggle against the pandemic. The Ethics of National Awakening by youth, is the right momentum to
assist the government in developing a measured and systematic strategy, making Indonesian youth and all ele-
ments of the Nation survive and immediately emerge from the impact of the global pandemic.
Keywords: National Revival, Global Pandemic, Youth, Economic Change, Indonesia
Abstrak:
Peringatan hari Kebangkitan Nasional di tengah Pandemi Covid-19 mempunyai makna khusus pada diri pemuda
Indonesia. Kelompok pemuda menjadi objek yang terdampak serius karena wabah Pandem global. Mereka
terdampak pada aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga sosial budaya. Sebagai penerus patriotisme
bangsa, para pemuda harus menjadi pelopor dalam usaha bersama dalam upaya melawan krisis karena dampak
Covid-19. Indonesia, sebagai salah satu negara terdampak, memiliki kekuatan besar kaum muda sebagai energi
pelopor pergerakan dalam melawan pandemi. Etos Kebangkitan Nasional oleh pemuda, merupakan momentum
yang tepat untuk membantu pemerintah dalam menyusun strategi yang terukur dan sistematis, sehingga pemu-
da Indonesia serta seluruh elemen Bangsa dapat survive dan segera keluar dari dampak pandemi global.
Kata Kunci: Kebangkitan Nasional, Pandemi Global, Pemuda, Dampak Ekonomi, Indonesia
- 179 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
Prolog
Ada yang lebih heroik pada peringatan hari kebangkitan
nasional kali ini. Di tengah keprihatinan bersama karena wabah
pandemi Covid-19, kita dituntut untuk kembali menggelorakan
semangat kebangkitan nasional yang dimiliki bangsa Indonesia. Kita
harus melawan lupa dan kemudian mengokohkan lagi semangat
patriotisme dalam upaya melawan pandemi global yang menyerang
hampir semua negara di dunia.
112 tahun yang lalu, tepatnya 20 Mei 1908, pemuda Indonesia
yang didominasi mahasiswa STOVIA melakukan perkumpulan dan
mendirikan sebuah pergerakan yang bernama Budi Utomo. Gerakan
ini dipimpin oleh mahasiswa kedokteran yang berintelektual dan
sekaligus pemikir di zamannya, seperti Dr. Sutomo, Dr. Gunawan,
serta Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Namun demikian, meskipun
dipelopori oleh para intelektual muda, namun gerakan ini sudah
diawali oleh beberapa gerakan sporadis kaum buruh dengan tujuan
dan cita-cita yang sama akan lahirnya sebuah bangsa besar yang
bernama Indonesia. Dengan didasari semangat persatuan dan
kebangkitan inilah pemuda Indonesia bangkit dari masa-masa
kegelapan zaman.
Tahun ini, pada momentum peringatan kebangkitan nasional,
Indonesia justru dirundung duka dengan adanya penularan wabah
global bernama Covid-19. Momentum kebangkitan nasional
seharusnya bisa menjadi ghirah bangkitnya semangat pemuda
Indonesia agar mereka tidak dalam “keterkungkungan” derita
sehingga mereka masuk dalam kelompok yang rentan terhadap
dampak pandemi Covid-19. Pemuda Indonesia hari ini harus
kembali melahirkan semangat dalam mempelopori persatuan dan
kesatuan Indonesia, terutama dalam “memerangi” pandemi global
agar Indonesia mampu survive dan bangkit dari keterpurukan.
- 180 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 181 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 182 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
lebih parah.
Indonesia terus berbenah dalam mengatasi problematika
pendidikan karena dampak pandemi ini. Kebijakan pendidikan
dengan menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring),
memaksa tenaga pengajar sekaligus para pelajar menjalankan proses
pembelajaran melalui kontak tak langsung. Kebijakan yang cukup
bagus dan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini,
meskipun pemerintah Indonesia lupa, di beberapa daerah tertentu
mereka tidak terjangkau jaringan internet.
Sebagai pemuda yang
hidup di zaman millineal, tentu
akan lebih positif ketika
mempunyai ghirah yang sama
dengan para pelopor
kebangkitan nasional.
Penyaluran semangat itu tentu
berbeda dengan para pemuda
pada masa pra kemerdekaan.
Pandangan mengenai
pendidikan yang dijiwai eff o rt
pemuda dalam “menelanjangi”
teknologi, tentu diharapkan
melahirkan gaya baru dalam me
-resolusi berbagai persoalan
bangsa. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan mengambil etos
pelopor kebangkitan nasional, bukan hanya sebatas mengikuti
perkembangan teknologi daring maupun kecerdasan buatan di
zaman revolusi industry 4.0. Hal yang terpenting adalah
menanamkan eff o rt dengan pembelajaran otodidak baik itu
menggunakan jaringan internet ataupun tidak . Konsep otodidak
merupakan solusi terbaik saat ini, dan konsep ini mewarisi semangat
gerakan kepemudaan di masa lampau. Pemuda Indonesia mesti
melatih diri agar tidak tergantung pada pembelajaran jarak jauh,
melainkan belajar “membunuh” rasa malas dengan meningkatkan
- 183 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 184 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
- 185 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
Epilog
Pandemi Covid-19 berdampak cukup parah pada sektor
ekonomi dan sosial pemuda yang ada di seluruh dunia. Pemuda
tergolong pada kelompok yang sangat rentan akibat gangguan
pandemi ini. Selain kehilangan pekerjaan, peluang ekonomi,
kesehatan dan pendidikan merupakan beberapa faktor yang jelas
terdampak pada fase penting kehidupan mereka. Apalagi dengan
fakta orang muda yang lebih cenderung menganggur atau dalam
konteks di Indonesia cenderung menjadi pekerja o utso urching,
membuat mereka rentan terhadap pengaturan kerja bahkan hingga
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Kondisi inilah yang membuat
mayoritas pekerja muda tidak memiliki perlindungan sosial yang
layak atau tidak memadai. Pada saat yang bersamaan, orang-orang
muda sebenarnya mampu merespons atas kondisi krisis yang
mereka hadapi. Melalui berbagai macam gerakan, diantaranya
tuntutan terhadap perlindungan kesehatan masyarakat, perbaikan
birokrasi pelayanan publik, kesukarelaan, dan berbagai macam
kreativitas inovasi. Semangat inilah yang secara harak ah (movement)
semestinya mengambil inspirasi dari gerakan kebangkitan Nasional.
Kaum muda Indonesia tentu diharapkan mengambil suatu
kunci harak ah yang berbeda dengan pemuda lain di dunia.
Keunggulan pemuda Indonesia dengan jumlah yang cukup besar,
melebihi rata-rata jumlah pemuda yang ada di negara lain di dunia.
Pemuda Indonesia diharapkan mampu membuktikan eff o rt dan etos
di tengah pandemi ini, dengan tetap sebagai kontributor utama dari
bonus demografi Indonesia. Diharapkan pemulihan inklusif dan
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) selama
periode aksi dalam melawan pandemi Covid-19 ini terus terjaga.
Pemuda Indonesia diharapkan untuk terus berpacu dalam
- 186 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
Referensi
Aji, RHS & M. Azis. Nilai Ramadhan dan Pendidikan Kaum Tertindas
(Mustadh’afin): Tinjauan Atas Ekonomi Islam. Buletin
‘Adalah Vol 4 No 2 (2020). hlm 1-8
Aji, RHS. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekiolah,
Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Jurnal Salam Vol 7
- 187 -
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 (2020)
No 5 (2020)
Buana, Dana Riksa, "Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam
Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat
Menjaga Kesejahteraan Jiwa," Salam: Jurnal Sosial dan
Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).
ILO. Global Employment Trend for Youth. 2020
ILO. Women and Men in The Informal Economy: A Statistical Picture.
2018
N, Titik & Aji, RHS. Emansipasi Melawan Pandemi Global. Buletin
‘Adalah Vol 4 No 1 (2020). hlm 81-92
Tjiptoherijanto, Prijono. Urbanisasi dan Pengembangan Kota di
Indonesia. Jurnal Populasi Vol 10 No 2 (1999)
Ubaidillah, M & Aji, RHS. Aglomerasi dalam Permenhub Tentang
Larangan Mudik dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan
Ekonomi. Buletin ‘Adalah Vol 4 No 4 (2020). hlm 151-158
Yunus, N.R.; Rezki, Annissa. "Kebijakan Pemberlakuan Lock Down
Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19,"
Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3
(2020).
‘Adalah; Buletin Hukum dan Keadilan merupakan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Studi Konstitusi
dan Legislasi Nasional (POSKO-LEGNAS), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penasehat: Prof. Dr. H. Abdul Ghani Abdullah, SH., Prof. Dr. H. A Salman Maggalatung, SH., MH. Tim
Redaktur: Indra Rahmatullah, Mara Sutan Rambe, Muhammad Ishar Helmi, Erwin Hikmatiar, Fathuddin,
Nurrohimyunus. Penyunting: Latipah Nasution, Siti Nurhalimah, Siti Romlah. Setting & Layout: Imas Novita
Juaningsih, Rezky Panji Perdana Martua Hasibuan, Azizah Ratu Buana.
- 188 -