Dosen Pengampu :
NINA NOVIRA, Ph.D
Disusun Oleh :
HERI AGUSTINO SIMANJUNTAK
3171131007
C – 2017
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini dengan baik.
Pertama-tama saya mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah
Biogeografi yaitu Ibu Nina Novira, Ph.D yang telah memberikan saya waktu untuk
menyelesaikan tugas ini. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas
mata kuliah Biogeografi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah yang telah
membimbing penulis dalam penyelesaian tugas ini. Penulis menyadari bahwa laporan Critical
Book Report ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi penulisan serta tugas ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun
sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga bagi para pembaca
mendapatkan manfaat dari hasil pelaporan kritikan buku ini.
Penulis
Nim. 3171131007
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ………………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..1
1.2 Tujuan Penulisan ……………………………………………….… 1
1.3 Manfaat CJR ……………………………………………….……… 2
1.4 Identitas Jurnal ……………………………………………….……. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Jurnal ……………………………………………….… 3
2.2 Kelebihan Jurnal …………………………………………………….7
2.3 Kekurangan Jurnal ……………………………………………….. 8
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Fokus wilayah dari penelitian ini adalah wilayah kepesisiran di Propinsi Kalimantan
Timur. Penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah secara kritis terhadap berbagai
penelitian yang telah dilakukan terhadap wilayah kepesisiran Delta Mahakam. Pada ruang
lingkup materi hanya dibatasi pada teori-teori yang menjelaskan fenomena degradasi
lingkungan dan potensi pengembangan ekowisata.
5
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar faktor penyebab munculnya kejadian degradasi lingkungan diwilayah
Delta Mahakam telah dijabarkan sebelumnya. Namun penjabaran tersebut perlu didukung
dengan pemaduan hasil penelitian yang bersifat kuantitatif. Beberapa penelitian, yang
menggunakan integrasi teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk
mengidentifikasi dan membuktikan kejadian konversi hutan mangrove diwilayah Delta
Mahakam, telah banyak dilakukan.
PENYEBAB DEGRADASI LINGKUNGAN DELTA MAHAKAM
Aktivitas budidaya perikanan tambak menjadi salah satu pemanfaatan lahan wilayah
Delta Mahakam yang memicu munculnya fenomena degradasi lingkungan selain aktivitas
eksplorasi migas. Menurunnya daya dukung lahan untuk kawasan konservasi ini serta
memberikan dampak bagi beberapa komponen lingkungan. Hilangnya hutan mangrove akibat
konversi juga turut menghilangkan ekosistem biota-biota yang hidup akibat adanya hutan
mangrove. Dampak yang lain juga terjadi pada meningkatnya ancaman erosi pantai dan rob
atau banjir akibat pasang surut pada lahan tambak dan permukiman. Penyebab utama dari
kegiatan konversi hutan mangrove yang sampai sekarang masih terus berlangsung ini akibat
tingginya nilai ekonomis yang dihasilkan oleh usaha budidaya perikanan tambak dari pada
fungsi konservasi hutan mangrove.
Menurut Pramudji, dkk (2007) menyimpulkan bahwa kecepatan kehilangan hutan
mangrove di wilayah Delta Mahakam mencapai 5.301,354 Ha Per Tahun. Meskipun semakin
meluasnya lahan tambak, hal ini tidak diikuti dengan produktivitas lahan tambak yang lebih
baik. Selain oleh konversi hutan mangrove menjadi lahan tambak, penyebab lain degradasi
lingkungan di Delta Mahakam adalah semakin tingginya aktivitas pembuangan limbah
eksplorasi migas di bagian off-shore atau lepas pantai Delta Mahakam. Menurut Hidayati,
dkk (2006) menyebutkan bahwa dampak pencemaran limbah migas oleh perusahaan
eksplorator migas telah merusak dan menurunkan produksi tambak udang masyarakat serta
merusak ekosistem mangrove dan biota-biotanya. Kondisi ini banyak terjadi disekitar bagian
utara Delta Mahakam, yaitu di Kecamatan Muara Badak dan Anggana bagian muara Sungai
Mahakam.
KESIMPULAN
Daya tarik wilayah Delta Mahakam, yaitu proses pembentukannya dan potensi sumber
daya alam yang melimpah, ternyata memiliki banyak permasalahan. Tumpang tindih
kebijakan, kesenjangan sosial ekonomi masyarakat hingga pada kapitalisasi sumber daya oleh
penduduk pendatang menjadi pemicu utama terjadinya degradasi lingkungan. Kekuatan dari
implikasi kebijakan yang ada melalui beberapa hasil penelitian oleh berbagai pihak masih
lemah dalam memberikan dampak positif di wilayah Delta Mahakam. Arahan pengembangan
ekowisata berkelanjutan di wilayah Delta Mahakam perlu ditelaah secara indikatoris dan
integratif. Terdapat beberapa konsep dan indikator penting untuk kegiatan pengembangan
ekowisata di wilayah Delta Mahakam. Konsep penataan kebijakan meliputi dua indikator,
yaitu 1)indikator komitmen dan kesamaan visi pembangunan, dan 2) pelibatan akademisi,
lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat lokal.
7
Jurnal 1 Jurnal 2
Menggunakan bahasa yang mudah Abstraknya jelas dan ditampilkan
dimengerti dan mudah dipahami dalam dua bahasa, yaitu bahasa
asing (inggris) dan bahasa indonesia
Melalui abstrak pembaca bisa Penulis banyak mencantumkan
langsung mengetahui maksud dari referensi/daftar pustaka sehingga
isi jurnal tersebut jurnal ini sangat terpercaya
Kerapian pada Jurnal ini sudah Keaslian / kemutakhiran dalam
cukup rapi karena menggunakan penulisan ataupun penelitian yang
Times New Rowmans dibuat cukup original karna jarang
ditemukan pada jurnal lain yang
memiliki kemiripan pasti dengan
temuan ini
Jurnal ini memuat grafik Jurnal ini mencantumkan gambar-
gambar sehingga sangat
mendukung pembaca untuk
memahami maksud setiap isi jurnal
2.4 Kekurangan Jurnal
Jurnal 1 Jurnal 2
Abstrak ditampilkan hanya dalam Jurnal ini tidak berwana (pada gambar)
bahasa asing (inggris) sehingga kurang menarik
Jurnal penelitian ini membahas Kerapian pada junal ini kurang rapi
pembangunan ekonomi dengan penulisannya karena tulisannya berbeda
degradasi lingkungan tetapi dari yang seharusnya
pembahasannya yang cukup
singkat sehingga kurang
mendalam
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu dengan yang
lain,baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannnya. Setiap jurnal pasti
mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari
kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal
akan membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.
Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang mana
membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal ini seperti yang
telah dilakukan. Diatas telah sampaikan ringkasan dan juga kelebihan serta kekurangan kedua
jurnal yang diharapkan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca jurnal
tersebut.
3.2 Saran
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat
lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih
maksimal.