Kasus Simulasi
Kasus Simulasi
seorang laki-laki berusia 30 tahun terdiagnosa PPOK, badan terasa lemas, hasil kajian PFSD-Q modified
kebutuhan aktivitasnya dibantu partial oleh keluarga karena saat berjalan masih terasa sesak nafas, kekuatan
otot 4, tonus otot +, TD 12/70 mmHg, Nadi 88 x/mnt, T : 37 C, RR 26 x/mnt
A. Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : T n X (L)
Umur : 30 tahun
Pendidikan Terakhir : -
Agama : islam
Suku : jawa
Status Perkawinan : kawin
Pekerjaan :-
TB/BB : - cm/-Kg
Golongan Darah :-
Diagnosa Medis : PPOK
Gangguan KDM : Intoleransi aktivitas, pola nafas tidak efektif, deficit perawatan
diri
Alamat :-
2. Pola Bernafas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak memiliki masalah pernafasan
Selama sakit : Pasien mengatakan saat berjalan masih terasa sesak nafas,
RR 26xmenit
4. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Pasien makan 2-3 kali sehari di waktu pagi siang dan sore. Pasien
menghabiskan satu porsi dengan nasi kurang lebih 2 centong nasi, sayur dan lauk.
Selama sakit : pasien menghabiskan 4 sendok makan
Selama sakit
BAK berwarna kuning pekat dari mengkonsumsi obat-obatan dari
rumah sakit dan BAB masih mengeluarkan darah
9. Pola Koping
Selama sakit pasien mengatakan bahwa selalu berpikir positif bahwa semua
penyakit yang diberikan merupakan cobaan
4. Kepala dan Rambut : Kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada
edema. Rambut bersih, warna hitam dan sedikit beruban, distribusi
merata
5. Mata
Mata simetris mata kiri kanan, simetris bola mata kiri dan kanan,
warna kongjungtiva merah muda, sklera normal tidak ada
perubahan warna, tidak ada pembengkakan disekitar mata, tidak
ada gangguan penglihatan
6. Hidung
Bersih, tidak ada lesi, tidak ada edema
7. Telinga
Tidak ada gangguan pendengaran, kanan-kiri simetris, tidak ada
lesi, tidak ada edema, tidak ada kotoran
8. Mulut (bibir, gigi, lidah, faring)
Bibir tidak pecah, lembab, tidak ada sariawan. Gigi bersih, tidak
ada karies. Lidah merah muda, tidak ada sariawan/lesi/edema.
Faring tidak ada lesi
9. Dada
a. Paru-paru :
I : simetris, adanya retraksi otot nafas
11. Ektremitas
a. Ektremitas atas :-
b. Ekstremitas bawah :-
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium : -
2. Pemeriksaan diagnostik : -
3. Terapi : -
F. Analisis Data
2 Ds : klien mengatakan pada Hambatan upaya napas Pola nafas tidak efektif
saat berjalan masih terasa (kelemahan otot
sesak nafas pernafasan)
Do : TD 12/70 mmHg, Nadi
88 x/mnt, T : 37 C, RR 26
x/mnt
3. Ds : klien mengatakan Kelemahan Deficit perawatan diri
kebutuhan aktivitasnya (mandi,makan,berpakaian)
dibantu partial oleh keluarga
karena saat berjalan masih
terasa sesak nafas
Do : TD 12/70 mmHg, Nadi
88 x/mnt, T : 37 C, RR 26
x/mnt
Rencana Keperawatan
1. monitor kecepatan
2. kemudahan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari dari skala aliran oksigen
menurun (1) menjadi skala terapeutik
meningkat (5)
1. bersihkan sekret pada
peralatan pemberian
oksigen
edukasi
keluarga cara
menggunakan
oksigen di rumha
kolaborasi
1. kolaborasi penentuan
dosis oksigen
2 Pola nafas tidak Pola nafas (L.01004) Manajemen jalan
efektif berhubungan Definisi : inspirasi (I.01011)
dengan hambatan dan/atau yang Definisi :
upaya napas memberikan ventilasi mengidentifikasi dan
(kelemahan otot adekuat mengelola kepatenan
pernafasan) Ekspetasi membaik jalan napas
Dengan kriteria Tindakan :
hasil : 1. monitor pola
1. frekuensi napas
napas dari 2. monitor bunyi
skala napas tambahan
memburuk (1) (mis gugling,
menjadi skala mengi, sheezing,
cukup ronki kering)
membaik (4) terapeutik
2. kedalaman 1. posisikan semi
napas dari fowler atau fowler
skala 2. berikan oksigen,
memburuk (1) jika perlu
menjadi skala edukasi
cukup 1. anjurkan asupan
membaik (4) cairan 2000
3. ekskursi dada ml/hari, jika tidak
dari skala kontraindikasi
memburuk (1) kolaborasi
menjadi skala 1. kolaborasi
cukup pemberian
membaik (4) bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
2.
3 Deficit perawatan Perawatan diri (L.11103) Dukungan perawatan diri
diri berhubungan Definisi : kemampuan melakukan makan/minum (I.11351)
dengan kelemahan atau menyelesaikan aktifitas
Definisi : memfasilitasi
perawatan diri pemenuhan kebutuhan
Ekspetasi meningkat makanminum
Kriteria hasil Tindakan
1. Kemampuan mandi dari
Observasi :
skala 1 (cukup menurun) ke 1. Monitor
skala 4 ( cukup meningkat) kemampuan
2. Kemampuan mengenakana menelan
pakaian dari skala 1 (cukup 2. Identifikasi diet
menurun) ke skala 4 yang dianjurkan
( cukup meningkat) 3. Monitor status
3. Kemampuan makan dari hidrasi pasien jika
skala 1 (cukup menurun) ke perlu
skala 4 ( cukup meningkat) Terapeutik
4. Kemampuan ke toilet dari 1. Lakukan oral
skala 1 (cukup menurun) ke hygiene sebelum
skala 4 ( cukup meningkat) makan/minum
2. Berikan bantuan
saat makan/minum
sesuai tingkat
kemandirian, jika
mampu
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian obat
((mis analgesik,
antiemetik) sesuai
indikasi