Disusun oleh :
MALINDA FADHILAH TUJAHRO
NIM.P3.73.24.2.18.061
Disusun Oleh :
MALINDA FADHILAH TUJAHRO
NIM.P3.73.24.2.18.061
Laporan studi kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji
PEMBIMBING
PENGUJI PENGUJI
NIP NIP
Mengesahkan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Jakarta III
Jurusan Kebidanan Program Studi D.III Kebidanan
Ketua
NIP.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
GAMBARAN KASUS
Kasus diambil pada tanggal 2 november 2020 sampai dengan 14 november 2020.
Ny.A umur 24 tahun hamil G1P0A0 dengan konstipasi. Pada tanggal 2 November
2020 dilakukan pengkajian bahwa Ny.A berumur 24 tahun, pekerjaan sebagai
karyawan swasta, pendidikan terakhir SMA, menikah pada tanggal 9 agustus
2020. Dalam pengkajian tersebut didapatkan bahwa Ny.A merasakan beberapa
keluhan termasuk diantaranya yaitu susah buang air besar atau disebut dengan
konstipasi. Kemudian pada tanggal 4 november 2020 jam 16.00 WIB
menginformasikan bahwa Ny.A sore hari datang ke PMB dengan keluhan susah
BAB atau disebut dengan konstipasi. Hasil pemeriksaan Ny.A G 1P0A0 hamil 7
minggu dengan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan
emosional stabil, tekanan darah 87/69, berat badan 54 kg, tfu tidak teraba, serta
djj belum terdengar. Kemudian pada tanggal 06 november 2020 dilakukan asuhan
kepada Ny.A dengan menganjurkan untuk memakan makanan yang mengandung
serat, sayur-sayuran hijau, buah-buahan segar, istirahat yang cukup, serta
melakukan olahraga ringan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan apapun.
Laporan yang berjudul “LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN PADA NY.A DENGAN KONSTIPASI DI PMB DINAR LESTARI
JAKARTA TIMUR TAHUN 2020”.
Laporan ini merupakan laporan studi kasus yang diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan II di PMB Dinar Lestari
Jakarta Timur pada tanggal 2 november 2020 s.d. 14 november 2020.
1. Ibu Erika Yulita Ichwan, SST., M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
2. Ibu Hamidah, AM.Keb, S.Pd., M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
3. Dr. Yudhia Fradithina, SKM, M.Kes. selaku dosen pembimbing studi kasus
yang memberi arahan serta dukungan.
4. Ibu Junengsih, SST, MKM selaku Penanggung Jawab mata kuliah Praktik
Klinik Kebidanan (PKK II) Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
5. Ibu Dinar Lestari, Am.Keb selaku pemilik PMB Dinar Lestari di kecamatan
ciracas kota Jakarta timur yang telah mengizinkan dalam pengambilan kasus
berlangsung.
6. Ka Michele Amd.Keb selaku anak buah PMB Dinar Lestari yang telah
membimbing saya dan memberi banyak ilmu selama pengambilan data kasus
berlangsung.
7. Ny.A selaku Pasien, yang telah memberikan dukungan dan bersedia menjadi
pasien.
8. Bapak dan Mamah yang penulis sayangi dan cintai setelah Allah dan
ii
Rasulullah karena selama di dunia ini telah menjadi pelindung dan selalu
melimpahkan kasih sayang dan cintanya serta pengorbanannya kepada
penulis. Tanpa bimbingan Mamah dan Bapak, penulis tidak akan bisa seperti
sekarang ini. Hanya Allah yang dapat membalas pengorbanan itu semua,
semoga Allah juga selalu memberikan kebahagiaan dan kasih sayang terus
menerus kepada Mamah dan Bapak.
9. Kakak tersayang Sri Wahyuni yang telah memberikan dukungan, motivasi,
serta sudah membantu dalam banyak hal, semoga Allah membalas setiap
kebaikan dan keberkahannya.
10. Sahabat seperjuangan Nabilah Intan Kurnia, Shanaiz Qirana, Elyasa Arif
Rohmah, dan Salma Fauziyyah yang selalu memberikan semangat.
11. Andusa yang selalu menyemangati satu sama lain untuk berjuang dalam
penyelesaian laporan studi kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan studi kasus ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan penulis sebagai penyempurnaan laporan studi kasus ini. Semoga
laporan studi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
GAMBARAN KASUS..................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................... 2
C. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMBILAN KASUS.............................................3
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................................4
A. Antenatal Care..................................................................................................4
1. Kehamilan Trimester I...............................................................................4
2. Adaptasi perubahan fisik kehamilan.........................................................8
3. Adaptasi psikologis kehamilan..................................................................9
B. Konstipasi.........................................................................................................9
C. Asuhan Kebidanan pada kehamilan...............................................................14
D. Peran bidan dalam kasus konstipasi..............................................................27
BAB III PERKEMBANGAN KASUS..........................................................................28
A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil................................................................28
1. Kunjungan pertama................................................................................28
2. Kunjungan kedua....................................................................................31
B. Data Subjektif...................................................................................................31
C. Data Objektif....................................................................................................31
D. Analisa............................................................................................................ 31
E. Penatalaksanaan................................................................................................31
BAB IV PEMBAHASAN KASUS..............................................................................33
BAB V PENUTUP....................................................................................................34
A. KESIMPULAN................................................................................................34
B. SARAN........................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia lebih dari 2,5 juta penduduk mempunyai keluhan sering konstipasi,
hingga prevelensinya mencapai sekitar 2%. Konstipasi diperkirakan menyebabkan 2,5
juta penderita berkunjung ke dokter setiap tahunnya. Kasus konstipasi yang diderita
wanita hamil sekitar 4 – 30%, ternyata wanita hamil mengeluh kesulitan buang air besar
(Sulistiyowati, 2016).
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Selama pertumbuhan
dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu
hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan
mentalnya. Ketidaknyamanan sering terjadi pada masa kehamilan. Hal ini terjadi karena
adanya perubahan keseimbangan hormonal pada tubuh ibu dan proses adaptasi tubuh
terhadap perubahan itu sendiri. Sikap dan perilaku masyarakat sering tidak terlihat
kondusif untuk mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Masih banyak anggapan bahwa
ketidaknyamanan saat hamil hanya peristiwa biasa dan tidak perlu mendapatkan
perhatian yang berlebihan.
Menurut Tumanggor (2014) dalam (Ardhiyanti, 2017), mengatakan bahwa
konstipasi memiliki gejala seperti buang air besar, kembung atau bentuk kotoran keras
atau kecil. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses defekasi/buang air besar antara
lain : diet atau pola nutrisi, misalnya asupan serat yang tidak adekuat, dehidrasi, obat –
obatan, penyakit, kurang latihan fisik atau imobilisasi, psikologis atau kondisi kurang
nyaman. Permasalahan yang dihadapi oleh ibu hamil ini karena peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, ditambah
oleh penekanan rahim yang membesar didaerah perut, selain itu konsumsi suplemen zat
besi/kalsium yang tidak diserap dengan baik oleh tubuh.
Vazquez (2010) mengklasifikasikan konstipasi menjadi konstipasi akibat kelainan
struktural dan konstipasi fungsional. Konstipasi pada wanita hamil umumnya
merupakan konstipasi fungsional yang berhubungan dengan gangguan motilitas kolon
2
atau anorectal. Semakin besar kehamilan biasanya wanita hamil cenderung mengurangi
asupan cairan. Komposisi makanan yang cenderung berupa susu dan daging atau ikan
tanpa disertai cukup makanan yang kaya serat akan memperbesar resiko terjadinya
konstipasi. Pemberian suplemen besi ataupun kalsium selama kehamilan juga dapat
menjadi faktor terjadinya konstipasi (Ojieh, 2012).
Dampak yang terjadi pada ibu hamil yang menderita konstipasi dalam jangka waktu
yang lama dapat membuat perut menjadi begah dan menimbulkan komplikasi antara
lain wasir (Harsono, 2013). Kesehatan pencernaan saat hamil memiliki peran besar
terhadap perkembangan janin dan kesehatan tubuh ibu hamil. Karena, pada saat
kehamilan, bayi mendapatkan nutrisi untuk berkembang melalui asupan ibu. Jika tidak
janin akan kurang nutrisi dan menganggu perkembangannya. Sehingga, diperlukan
kesehatan pencernaan yang optimal dari ibu untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan
bayi berada dalam kondisi prima (Syam, 2010).
Tindakan penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah dengan aktifitas fisik yang
cukup, mengkonsumsi makanan tinggi serat salah satunya papaya dan banyak minum
air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan penuh. Mengkonsumsi papaya ketika
lambung terasa penuh dapat merangsang peristaltik usus, jika ibu sudah mengalami
dorongan maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi (Walyani,
2015).
Berdasarkan data dan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
pengelolaan kasus pasien dengan masalah konstipasi pada ibu hamil trimester I yang
penulis tuangkan dalam bentuk laporan kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan
Kehamilan dengan Konstipasi di PMB Dinar Lestari. Dengan harapan melalui
pengelolaan kasus tersebut penulis sebagai mahasiswa mempunyai bekal untuk ikut
berpartisipasi menyelesaikan masalah yang ada.
B. TUJUAN
Meliputi
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.A
dengan konstipasi
2. Tujuan Khusus
3
TINJAUAN TEORI
A. Antenatal Care
A. Kehamilan Trimester I
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi aterm
(Manuaba, 2010).
Kehamilan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan janin di
dalam rahim yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai awal
persalinan (Manuaba, 2010). Selama proses pertumbuhan prenatal, sebuah
sel membentuk sekitar 3 – 4 kg janin. Masa kehamilan biasa dibagi dalam
tiga trimester. Trimester pertama merupakan periode permulaan munculnya
seluruh organ utama, trimester kedua menjadi periode pertumbuhan dan
perkembangan organ dan sistem organ yang kurang lebih terjadi hingga
akhir bulan ke enam kehamilan, sedangkan trimester ketiga ditandai dengan
pertumbuhan janin yang cepat disertai dengan pengendapan jaringan adiposa
(Martini, Nath & Bartholomew, 2012).
Kehamilan trimester pertama adalah kehamilan pada masa 0 – 12 minggu.
Pada masa trimester ini terdapat 3 periode penting pertumbuhan bayi di
dalam Rahim. Ketiga masa pertumbuhan bayi tersebut yakni :
1) Masa Germinal, yaitu masa antara minggu ke-0 sampai minggu ke-3.
2) Masa Embrio, yaitu masa antara minggu ke-3 sampai minggu ke-8.
3) Masa fetus, yakni masa antara minggu ke-9 sampai minggu ke-12.
b. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda – tanda menurut (Sari dkk, 2014), yaitu :
1) Tanda tidak pasti kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan terdiri dari :
5
gravidarum), pada dinding perut (strie livide, strie nugrea, linea alba
makin hitam), serta sekitar payudara (hyperpigmentasi areola
mammae), putting susu semakin menonjol, pembuluh darah menifes
sekitar payudara.
i) Varises atau penampakan pembuluh darah
(Prawirohardjo, 2011).
2) Tanda pasti kehamilan
a) Teraba gerakan janin dalam rahim
b) Terdengar denyut jantung janin
Dapat didengar stetoskop leanec pada minggu ke 17-18. Pada orang
gemuk lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), denyut
jantung janin dapat didengarkan lebih awal lagi sekitar minggu ke-
12. Auskultasi pada janin dilakukan dengan mengidentifikasikan
bunyi-bunyi yang lain seperti bising usus tali pusat, bising terus, dan
nadi ibu
c) Teraba bagian-bagian janin dan pada pemeriksaan USG terlihat
bagian janin (Manuaba, 2010).
c. Ketidaknyamanan kehamilan trimester I dan cara mengatasinya
Menurut Irianti, Bayu, dkk (2013)
1) Mual dan muntah
a) Melakukan pengaturan pola makan
b) Menghindari stress
c) Meminum air jahe
d) Menghindari meminum kopi / kafein, tembakau dan alcohol
e) Mengkonsumsi vit.B6 1,5 mg/hari
2) Hipersaliva
a) Menyikat gigi
b) Berkumur
c) Menghisap permen yang mengandung mint
7
3) Pusing
a) Istirahat dan tidur serta menghilangkan stress
b) Mengurangi aktivitas dan menghemat energi
c) Kolaborasi dengan dokter kandungan
4) Mudah lelah
a) Melakukan pemeriksaan kadar zat besi
b) Menganjurkan ibu untuk beristirahat siang hari
c) Menganjurkan ibu untuk minum lebih banyak
d) Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan
e) Mengkonsumsi makanan seimbang
6) Konstipasi
a) Konsumsi makanan berserat
b) Terapi farmakologi berupa laxatif oleh dokter kandungan
7) Heartburn
a) Menghindari makan tengah malam
b) Menghindari makan porsi besar
c) Memposisikan kepala lebih tinggi pada saat telentang
d) Mengunyah permen karet
e) Tidak mengkonsumsi rokok maupun alkohol
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala yang hebat dan menetap
3) Gangguan penglihatan
4) Nyeri abdomen
5) Bengkak pada muka dan tangan
6) Janin kurang bergerak seperti biasa
a. Hiperpigmentasi
Garis tengah kulit abdomen (linea-alba) mengalami pigmentasi sehingga
warnanya berubah menjadi hitam kecoklatan (linea-nigra). Kadang muncul
bercak kecoklatan irregular dengan berbagai ukuran di wajah dan leher,
menimbulkan kloasma atau melasma gravidarum. Pigmentasi areola dan
kulit genital juga sering terjadi. Perubahan pigmentasi ini biasanya hilang,
atau berkurang secara nyata setelah persalinan. Hanya sedikit yang diketahui
tentang sifat perubahan pigmentasi ini, meskipun melanocyte-stimulating
9
metabolisme nutrisi tubuh dalam bentuk feces menjadi keras dan menimbulkan
kesulitan saat defekasi (Irianti, 2014).
Konstipasi adalah Suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan
konsistensi feses menjadi keras, ukuran besar, penurunan frekuensi atau
kesulitan defekasi. Konstipasi sering ditandai dengan gejala cemas ketika
defekasi oleh karena rasa nyeri saat buang air besar. Konstipasi dapat
menimbulkan stress berat bagi penderita akibat ketidaknyamanan konstipasi jika
tidak segera diatasi dapat terjadi haemoroid (Herawati, 2012).
Hormon kehamilan yang tinggi membuat pergerakan otot pada usus besar
melambat, selain itu, janin yang makin besar akan menekan usus besar sehingga
menganggu aktifitas normalnya. Konstipasi ini juga terjadi karena adanya
penekanan pembuluh darah dibagian bawah tubuh akibat membesarnya rahim
sering dengan bertambahnya usia kehamilan. Tablet zat besi yang diberikan
biasanya menyebabkan masalah konstipasi, selain itu tablet zat besi akan
menyebabkan warna tinja kehitaman.
2. Penyebab Konstipasi pada kehamilan
Menurut Titian (2015) konstipasi yang terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh :
a. Meningkatnya hormon progesteron
Hormon progesteron berperan dalam proses relaksasi pada kerja otot halus.
Peningkatan hormon itu, mengakibatkan gerakan atau mobilitas organ
pencernaan menjadi relaks atau lambat. Akibatnya, proses pengosongan
lambung jadi lebih lama dan waktu transit makanan di lambung meningkat.
Selain itu, gerakan peristaltic usus (Pijatan di usus, salah satu aktivitas
mencerna makanan) juga melambat sehingga daya dorong dan kontraksi
usus terhadap sisa-sisa makanan melemah, sehingga, sisa makanan
menumpuk lebih lama di usus dan sulit dikeluarkan.
1) Perut yang membesar
Membesarnya perut ibu hamil, menimbulkan tekanan rahim pada
pembuluh darah balik panggul dan vena cava inferior (pembuluh darah
balik besar di bagian kanan tubuh, yang menerima aliran darah dari
tubuh bagian bawah). Penekanan itu semakin memengaruhi sistem kerja
11
usus halus dan usus besar. Itu sebabnya, konstipasi sering terjadi pada
kehamilan trimester ketiga, saat perut semakin besar.
2) Penekanan rektum
Semakin besarnya perut juga berdampak lanjutan, yaitu rektum (bagian
terbawah usus besar) tertekan. Penekanan tersebut membuat jalannya
feses menjadi tidak lancar, sehingga konstipasi terjadi.
3) Kurang serat
Serat dibutuhkan tubuh untuk sistem pencernaan. Asupan serat
memperlancar kerja pencernaan dalam mengurai makanan, sampai
mengeluarkan feses atau kotoran.
4) Mengonsumsi zat besi
Konsumsi zat besi dosis tinggi, misalnya dari suplemen juga dapat
menyebabkan konstipasi.
5) Tidak olahraga
Olahraga membuat tubuh sehat dan melancarkan proses metabolisme di
dalam tubuh. Berolahraga secara rutin, misalnya jalan kaki atau
berenang, akan merangsang otot-otot perut dan usus, salah satunya,
memicu gerakan peristaltic usus, sehingga mencegah konstipasi.
3. Pathofisiologi
Peningkatan progesteron yang mempengaruhi kerja otot-otot pada tubuh
mengakibatkan melambatnya gerakan peristaltik esofagus, moltilitis usus,
sehingga proses pencernaan melambat. Akibatnya perut merasa cepat kenyang
dan sering menimbulkan mual. Selain itu akibat dari menurunnya moltilitas usus
mengakibatkan pengosongan rektum dan lambung terhambat, mengakibatkan
penyerapan air lebih lama dan tinja menjadi kering sehingga sulit dikeluarkan
dan terjadi konstipasi (Irianti, 2014).
4. Tanda dan Gejala konstipasi pada ibu hamil
Menurut Tumanggor (2014) mengatakan bahwa konstipasi memiliki beberapa
gejala seperti dalam waktu tiga hari mengalami susah buang air besar, feses
lebih keras, saat buang air besar tidak tuntas, perut terasa penuh, kembung dan
terkadang mulas dan harus mengejan kuat saat buang air besar. Mengejan saat
12
buang air besar ini bisa berdampak pada membengkaknya daerah rektum hingga
mengeluarkan darah. Apabila berujung pada ambeien dan wasir akan
berpengaruh pada proses persalinan normal nanti, yakni akan membuat ibu
hamil tidak boleh mengejan terlalu keras saat persalinan.
5. Komplikasi
Jika komplikasi dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan timbulnya wasir,
akibat dari terjadinya sembelit (Harsono, 2013). Mengejan saat buang air besar
ini bisa berdampak pada membengkaknya daerah rektum hingga mengeluarkan
darah. Apabila berujung pada ambeien dan wasir akan berpengaruh pada proses
persalinan normal nanti, yakni akan membuat ibu hamil tidak boleh mengejan
terlalu keras saat persalinan (Tumanggor, 2014).
6. Penatalaksanaan
Pada ibu hamil yang mengalami masalah konstipasi akan menimbulkan rasa
ketidaknyamanan pada tubuhnya, sehingga ibu hamil dapat melakukan beberapa
cara, antara lain :
a. Mengonsumsi makanan yang mengandung serat
Serat dapat meningkatkan berat dan ukuran dari feses karena serat menyerap
air, membuatnya lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan
melalui anus. Feses yang keras bisa menjadi tanda bahwa anda kurang
mengonsumsi makanan berserat, jika dibiarkan terus-menerus dapat
menimbulkan sembelit (Arinda, 2017).
Menurut Arinda (2017) kecukupan serat pada umumnya berkisar 10 – 25
gram perharinya. Serat berbagi dalam dua bentuk yaitu serat yang larut air
dan serat yang tidak larut air.
1) Serat yang larut air. Jenis serat ini larut dalam air sehingga membentuk
massa seperti gel. Serat larut air terkandung dalam oat, kacang polong,
kacang-kacangan, dan buah-buahan, seperti apel, jeruk, pisang, wortel,
dan lainnya.
2) Serat yang tidak larut air. Jenis serat ini mendukung pergerakan sistem
pencernaan dan meningkatkan massa feses, sehingga serat tidak larut air
bermanfaat untuk mengatasi konstipasi. Serat tidak larut air dapat
13
Menurut (Elisabeth M.F. Lalita, 2013) manfaat antenatal care atau pemeriksaan
kondisi ibu hamil, dan juga janinnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat
janin, dan bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan
sesuai dengan tinggi badan, berat badan sebelum kehamilan, ukuran bayi
berat badan dan tinggi badan adalah Indek Masa Tubuh (IMT). Rumus
(kg)
16
19,8
– 26
29
Gemeli 16-20,5
dilakukan untuk adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan
(Saifuddin, 2010)
3) Nilai Status Gizi (Ukur lingkaran lengan atas (Ukur lengan atas /
LiLA)
24 minggu.
dengan umbilicus
xipoideus
(Saifudin,2009)
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah
lain.
I)
20
minggu)
dari 120 kali/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 kali/menit
infeksi tetanus.
Antenatal pertama
TT1
TT2
TT3
TT4
mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat
pertama.
antenatal.
meliputi :
kegawatdaruratan.
Hemoglobin Kategori
kehamilan.
f) Pemeriksaan HIV
a) Kesehatan ibu
25
berat.
raga rutin.
persalinan
keluar cairan bebau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal
pada kehamilannya.
PERKEMBANGAN KASUS
a. Identitas
Klien Suami
Nama : Ny. A Tn. A
Usia : 24 tahun 25 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta Karyawan Swasta
Alamat : Gg H Saalih, Tanah Tinggi RT 002/025 No Tlp
087808782494
b. Data Subjektif
1) Alasan datang: Ibu datang untuk melakukan
kunjungan ulang. Ibu mengatakan susah BAB.
2) Riwayat haid: Ibu mengatakan HPHT nya tanggal 16
september 2020. Biasa lamanya haid 7 hari dengan
siklus 30 hari secara teratur, banyaknya ±3 pembalut
di hari pertama dan kedua dan 2 pembalut di hari
berikutnya tetapi tidak penuh.
3) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:
Tahun 2020, Hamil ini
29
10) P4K :
c. Data Objektif
Pemeriksaan Umum : Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, keadaan emosional stabil, Tekanan Darah 87/69 mmHg,
nadi 80x/menit, suhu 36,5C, pernafasan 20 x/menit, Berat badan
54 kg.
Pemeriksaan Fisik : Wajah tidak pucat dan tidak ada odema,
konjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterik, leher tidak ada
30
e. Analisa
Ibu : G1P0A0 hamil 7 minggu
f. Penatalaksanaan
2. Kunjungan kedua
a. Data Subjektif
BAK.
b. Data Objektif
varices negative.
c. Analisa
Diagnosa Kebidanan
d. Penatalaksanaan
1) Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini, bahwa ibu hamil 7
minggu + 3hari, dan posisi janin yang dikandungnya masih dalam
keadaan baik. ibu senang mendengarnya
2) Memberikan pujian kepada ibu dan suami karena sudah melibatkan anak
pertamanya dalam proses kehamilannya ini. Ibu dan suami senang
3) Memberikan pujian kepada ibu karena sudah mengkonsumsi makan-
makanan yang mengandung serat dan menganjurkan ibu untuk tetap
mempertahankan pola nutrisi yang baik. Ibu mengerti dan akan
melakukan anjuran yang diberikan.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Pada BAB ini penulis membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan teori
yang ada pada BAB II dan dianalisa faktor pendukung maupun faktor
penghambat sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai.
Dari hasil pengkajian yang penulis lakukan Ny.A menginjak usia kehamilan
7 minggu, dengan kondisi kesejahteraan janin dalam keadaan baik . selama
pemberian asuhan kebidanan kehamilan ada Ny.A, Bidan memberikan asuhan
sesuai prosedur Antenatal Care yang dikenal dengan nama “10T”. 10T meliputi
timbang berat badan, tekanan darah diperiksa.
Selain itu, penulis juga telah memberikan edukasi mengenai keluhan yang Ny.A
telah katakan. Berkaitan dengan susah buang air besar atau konstipasi. Yang
dimana konstipasi itu adalah Suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan
konsistensi feses menjadi keras, ukuran besar, penurunan frekuensi atau
kesulitan defekasi. Konstipasi sering ditandai dengan gejala cemas ketika
defekasi oleh karena rasa nyeri saat buang air besar.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penulis telah melakukan manajemen “Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.A
dengan konstipasi” sejak kehamilan dan pemantauan via daring, maka dapat diberi
kesimpulan :
1. Penulis menjalin hubungan baik kepada ibu sehingga asuhan yang diberikan
berjalan lancar.
2. Pengkajian data dilakukan pertama kali tanggal 04 november 2020. Keadaan
umum baik, dan TTV dalam batas normal, namun ditemukan ibu mengalami
keluhan konstipasi.
3. Asuhan yang direncanakan kemudian sudah dilaksanakan sesuai dengan teori
yang ada.
4. Asuhan kebidanan kehamilan telah didokumentasikan dengan metode SOAP.
5. Penulis melakukan evaluasi pada asuhan yang sudah diberikan kepada Ny.A
selama hamil dan hasilnya berjalan baik.
B. SARAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan kehamilan ini, demi peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan terutama peningkatan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan
lebih berorientasi kepada asuhan sayang ibu. Penulis ingin menyampaikan saran sebagai
berikut :
1. Lahan Praktik
Dapat lebih menerapkan asuhan saying ibu dan melakukan asuhan dengan
menyeluruh dan sesuai program dan standar yang ada.
2. Bagi dan Mahasiswa
Diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama
pendidikan dan melakukan asuhan yang berkesinambungan sesuai standar yang
ada.
35
DAFTAR PUSTAKA
Antikasari, V., Astikasari, N.d., Natalia, S. (2016). Konsumsi cairan dan buah papaya
(carica papaya) mengurangi derajat konstipasi pada ibu hamil trimester III.
Jurnal Midwifery Education Association of Indonesia. (online).
(http://publikasi.stikesstrada.ac.id, diakses tanggal November 2020)
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/kenapa-penting-makan-serat/, diakses
tanggal November 2020).
Herawati, F. 2012. Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan. Surabaya : PT. ISFI
Irianti, B. Halida, E.M. Duhita, F. et al. (2014). Asuhan kehamilan berbasis bukti.
Jakarta: Sagung Seto
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Buku kesehatan ibu dan anak. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.
Ojieh, A.E. (2012). Konstipasi pada kehamilan dan efek konsumsi sayuran. Journal of
Medical and Applied Biosciens. Vol.4:1-6
Sembiring, L.P. (2015). Konstipasi pada kehamilan. Jurnal JIK, (online), vol.9 No.1,
(https://www.researchgate.net/publication/323106867_Konstipasi_pada_kehamil
an, diakses tanggal November 2020)
(http://www.ayahbunda.co.id/kehamilan-gizi-kesehatan/penyebab-konstipasi-pada-
kehamilan, diakses tanggal November 2020).
November 2020)
Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1 Edisi 4.
Jakarta:EGC
Walyani, E.S. (2015). Asuhan kebidanan pada kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Baru
Yulizawati, et al., 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Padang: Erka